Sebagai gambaran penggunaan clearance yang lebih besar dari tebal material yang akan di punch srta potong sisi punch yang tumpul dapat dilihat sebagai
berikut:
Gambar 2.2 Gambar 2.3
Pada waktu punch ditekan ke bawa, maka pelat akan cenderung membengkok halini akibat ujung punch diee yang tumpul. Demikian juga clearance yang besar
akan memudahkan bengkoknya pelat tersebut. Apabila tekanan punch ditambah posisi pelat akan menjadi vertical diantara punch dan die akibatnya pelat akan
terpotong karena tarikan. Sehingga pembengkokkan dan regangan mulur karena tarikan.
C. Prinsip Pemotongan
Apabila sisi potong dari punch dan die cukup tajam, serta pemilihan besarnya clearance tepat sesuai dengan tebal material, maka material tersebut akan dapat
terpotong dengan baik. Jadi hasil potongannya akan baik, tidak kasar dan tidak menimbulkan terbentuknya “burr” yang berlebihan yang sangat mengganggu.
Gambar 2.4. 32
Untuk pemilihan clearance yang tepat ini maka robekan yang dihasilkan oleh punch akan bertemu dengan robekan yang dihasilkan oleh die sehingga
potongannya halus.
Gambar 2.5. Pada dasarnya terpotongnya pelat itu akan mengalami tahap tahap sebagai
berikut: a. Pda waktu punch menekan benda kerja, sebelum material tersebut mencapai
batas lumernya jika beban penekanan dari punch dihilangkan maka material akan kembali seperti semula.hal ini akibatkan oleh sifat elastis yang dimiliki
material. b. Apabila penekanan material diteruskan sampai material mencapai batas
lumernya maka material terasebut akan mulai retak. Keadaan ini dinamakan “plastis deformation”
c. Selanjutnya semakin dalam langkah penekananpunch maka pelat tersebut akan semakin retak. Keretakan ini diakibatkan oleh sisi potong punch dan die
yang tajam, yang semakin lama semakin panjang sehingga dapat saling bertemu dan dengan demikian terpotonglah pelat tersebut sesuai dengan
bentuk kontur dari punch maupun die nya.
Gambar 2.6.
33
Dari hasil proses tersebut diatas maka permukaan potongnya akan memiliki 4 bentukan yang penting, yang terdiri dari 3 bagian bentukan akibat proses tadi
yaitu berturut – turut berupa radius, lurus mengkilap, dan patahan atau robekan dan yang ke 4 adalah apa bagian ujungnya akan terjadi burr atau chips.
Bentuk permukaan potong ini akan terjadi baik pada blank bagian yang jatuh terlepas dan keluar melalui die maupun stripnya bagian yang tersisa
terpotong dengan posisi yang saling berlawanan.
Gambar 2.7. Bentuk radius merupakan hasil perubahan struktur benda kerja yang ditentukan
oleh besarnya clearance, demikian juga akan terjadi pada material yang mempunyai sifat lunak.dengan sisi potong yang tajam pada bagian punch dan die
akan menghasilkan permukaan lurus mengkilap, setelah terjadinya radius. Permukaan yang berbentuk patahan sesuai dengan batas patah yang dimiliki oleh
material tersebut Gb.9 hal 5 yang kemudian akan menimbulkan burr chips pada masing – masing akhir pemotongan.
D. Penetrasi