Analisa Pemotongan Clearance Punching mirip dengan blanking, tetapi potongan yang dipisahkan merupakan sekrap yang

Bab 2 P UNCHINGTOOL Press working, yaitu segala proses pengerjaan logam yang mengunakan mesin-mesin press sebagai alat bantu utamanya, yaitu sebagai penggerak atau pemberi gaya. Dalam press working kita mengenal beberapa macam pengerjaan tergantung dari perlakuan gaya – gaya itu terhadap material yang dikerjakan. Misalnya dari material bahan sheet metal orang bisa memotong secara menggunting, menekuk atau membengkokannya membentuknya menjadi benda berongga 3 dimensi dll. Jadi secara garis besar ada pengerjaan shearing, bending dan forming deep drawing.

A. Analisa Pemotongan

Pada setiap pemotongan benda kerja, akan selalu nampak adanya kesamaan prinsip yang akan kita cermati bersama. Pada pengerjaan pemotongan kawat, batangan baja, baja profil ataupun sheet metal, pasti terdapat sepasang gaya yang dipergunakan untuk memotong itu. Dan gaya itu akan bekerja secara bersama – sama, berlawanan arah dengan jarak yang relative kecil. Karena gayanya berlawanan arah dan berjarak kecl, maka gaya tersebut kita sebut dengan gaya geser , dan pada material yang dipotong akan terjadi sebuah area yang disebut dengan “daerah pergeseran”. Kita amati gambar – gambar dibawah ini yang menggambarkan 2 macam keadaan dimana yang kita potong adalah sebuah potongan besi yang tebal dan sebuah sheet metal yang relative lebih tipis. Pada material yang tebal daerah pergeserannya keliatan nyata dan lebar, sebaliknya pada material yang tipis daerah pergeseranya juga tipis. Sedangkan pada gambar yang ketiga kita lihat bahwa sisi potong merupakan suatu bangunan garia yang tertutup. Maka daerah pergeserannyapun merupakan profil yang tertutup. Untuk itu keadaan yang demikian sering dinamakan dengan “die 30 shearing sheet metal”. Dan prinsip inilah yang digunakan dalam perkakas punching tool. Pada kenyataannya di lapangan, gaya – gaya ini akan diberikan oleh sisi potong yang tajam dari alat potong bagian atas dan bagian bahwa alat potong yang lain. Sedangkan jarak antara dua gaya tersebut adalah merupakan clearance yang harus ada. Gambar 2.1: Shearring Forces Untuk perkakas punching tool maka gaya – gaya tersebut diberikan oleh sisi tajam dari punch maupun dienya. Gaya yang diberikan ini akan menciptakan “tegamgam geser” dari materialnya atau batas patah gesernya, maka terjadilah pemotongan tersebut.

B. Clearance

Seperti telah kita ketahui, bahwa jarak antara dua gaya yang berlawanan yang ditimbulkan oleh sisi – sisi tajam dari punch dan die adalah merupakan clearance yang haraus ada, maka dengan demiklian ukuran dari punch maupun die merupakan besaran yang perlu diketahui. Selisih ukuran antara punch dan die ini disebut dengan “allowance” sedangkan yang dimaksud dengan “clearance’ adalah selisih ukuran yang besarnya diukur hanya pada satu sisi saja,\. Dengan kata lain sama dengan separoh dari besarnya allowance. Disamping itu besarnya clearance juga menentukan besarnya gaya potong yang kita berikan. 31 Sebagai gambaran penggunaan clearance yang lebih besar dari tebal material yang akan di punch srta potong sisi punch yang tumpul dapat dilihat sebagai berikut: Gambar 2.2 Gambar 2.3 Pada waktu punch ditekan ke bawa, maka pelat akan cenderung membengkok halini akibat ujung punch diee yang tumpul. Demikian juga clearance yang besar akan memudahkan bengkoknya pelat tersebut. Apabila tekanan punch ditambah posisi pelat akan menjadi vertical diantara punch dan die akibatnya pelat akan terpotong karena tarikan. Sehingga pembengkokkan dan regangan mulur karena tarikan.

C. Prinsip Pemotongan