PENGARUH ALIRAN KAS, LEVERAGE, BOOK TAX DIFFERENCE TERHADAP PERSISTENSI LABA DENGAN KOMPONEN LABA AKRUAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REALESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA

(1)

i

PENGARUH ALIRAN KAS,

LEVERAGE, BOOK TAX

DIFFERENCE

TERHADAP PERSISTENSI LABA

DENGAN KOMPONEN LABA AKRUAL SEBAGAI

VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN

PROPERTY

DAN

REALESTATE

YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Sandhiny Permata Sari NIM 7211412067

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

Persembahan:

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

 Bapak Sukrad SH, ibu Arni Wahyuni, kakak Suny Capto Perdana, adik kembar Dandi Prasetya Adhi dan Dundi Setya Pambudi, Guru, Saudara, Sahabat dan Teman Seperjuangan yang telah memberikan doa, dukungan, pengorbanan, bimbingan dan pembelajaran hidup yang luar biasa.

“…Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

maka apabila kamu telah selesai (dari satu urusan) kerjakan dengan sesungguhnya (urusan) yang lain dan

hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu

berharap”(Q.S Al Insyiroh:6-8)

“Yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas banyak

kesabaran yang kau jalani yang akan membuatmu terpana

hingga kau lupa pedihnya rasa sakit.”

(Ali bin Abi Thalib).

“Membuat cita-cita lalu menjadi pemalas adalah cara paling indah untuk menyiksa diri”.

“Teman sejati adalah ia yang meraih tangan anda dan menyentuh hati anda” (Heather Pryor)


(6)

vi

PRAKATA

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Aliran Kas, Leverage, Book Tax Difference terhadap Persistensi Laba dengan Komponen Laba Akrual sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Property dan Realestate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia” dengan baik dan lancar. Penyusunan skripsi ini dibuat dengan tujuan memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S1) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari segala kendala dan kesulitan bila tanpa bimbingan,dorongan, saran dan kritik dan bantuan dari berbagai pihak yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

2. Dr. Wahyono, M.M., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

3. Drs. Fachrurrozie, M.Si., Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Semarang dan Dosen Pembimbing yang telah bersedia membimbing, mengarahkan dan memberi nasihat serta semangat selama penulisan hingga selesai skripsi ini.


(7)

vii

4. Drs. Sukirman, M.Si. dan Badingatus Solikhah, SE, M.Si, Ak. selaku Dosen Wali yang telah membimbing dan memberikan arahan selama masa perkuliahan.

5. Dr Muhammad Khafid, M.Si selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan saran dan masukan terhadap skripsi ini.

6. Trisni Suryarini, SE, M.Si sebagai Dosen Penguji II yang memberikan saran dan masukan terhadap skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu yang selalu memberikan doa, semangat, nasihat agar penulis dapat segera menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh dosen, karyawan, dan staff Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Mahasiswa jurusan akuntansi angkatan 2012, teman-teman Akuntansi B 2012, HIMA Akuntansi 2013 dan 2014, teman dan adik kost, serta sahabat yang telah menjadi bagian hidup penulis, memberikan cinta kasih, support, perjalanan, dan perjuangan terindah.

10.Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semarang, Juni 2016


(8)

viii SARI

Sari, Sandhiny Permata. 2016. “Pengaruh Aliran Kas, Leverage, Book Tax Difference terhadap Persistensi Laba dengan Komponen Laba Akrual sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Property dan Realetate yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia”. Skripsi. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi.

Universitas Negeri Semarang. Pembimbing. Drs, Fachrurrozie, M.Si,.

Kata Kunci : Persistensi Laba, Aliran Kas, Leverage, Book Tax Difference, Komponen Laba Akrual.

Informasi mengenai laba merupakan elemen yang paling krusial dan memiliki peran besar bagi pihak berkepentingan. Angka laba diharapkan bisa menjelaskan sebuah keberhasilan atau kegagalan perusahaan dalam mencapai tujuan operasi perusahaan yang telah ditetapkan. Persistensilaba mengindikasikan laba yang berkualitas yang dapat dipengaruhi oleh aliran kas, leverage, book tax difference. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh variabel aliran kas, leverage, book tax difference terhadap persistensi laba dengan komponen laba akrual sebagai variabel moderasi pada perusahaan property dan realestate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013.

Populasi penelitian adalah perusahaan property dan realestate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013 yang terdiri dari 38 perusahaan, sedangkan sampel penelitian adalah 16 perusahaan dengan tiga tahun pengamatan. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan. Hipotesis penelitian diuji menggunakan uji asumsi klasik, analisis deskriptif dan regresi linier berganda dengan variabel moderating dengan α 0.05.

Hasil penelitian menunjukan variabel aliran kas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap persistensi laba (0.747>0.05). Variabel leverage dengan arah positif berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba (0.11<0.05). Variabel book tax difference dengan arah negatif berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba (0.007<0.05). Variabel komponen laba akrual tidak berpengaruh signifikan terhadap hubungan antara book tax difference terhadap persistensi laba (0.235>0.05).

Saran yang dapat diberikan pada peneliti bagi perusahaan, untuk meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan, perusahaan harus menunjukkan kinerja baik dan menyampaikan informasi yang relevan dan reliabel. Bagi investor, pertimbangan pengembilan keputusan investasi sebaiknya tidak fokus pada laba agregrat saja namun dapat memahami faktor-faktor dalam penelitian ini dalam pengaruhnya dalam persistensi laba. Metode pengukuran aliran kas lain seperti arus kas bebas dan untuk komponen laba akrual dengan discretionary accrual dan bahkan nondiscretionary accrual mungkin dapat digunakan untuk hasil penelitian lain.


(9)

ix ABSTRACT

Sari, Sandhiny Permata. 2016. “The Influence of Cash Flow, Leverage, Book Tax Difference to Earnings Persistance with Accrual Earning Component as a Moderating Variable on the listed Property and Realestate companies in Indonesia

Stock Exchange”. Final Project. Accounting Department. Faculty of Economics. State University of Semarang. Advisor Drs. Fachrurrozie, M.Si.

Keywords: Earnings Persistance, Cash Flow, Leverage, Book Tax Difference, Accrual Earning Component.

Earnings information is the most crucial element and has big role for stakeholders. Profit figures are expected to explain the success or failure of the company in achieving the goals of operation that have been determined by company. The earnings persistence indicate that earnings quality can be affected by the cash flow, leverage, and book tax difference. The aim of this study is to analyze the influence of cash flow, leverage, and book tax difference to the earnings persistence moderated by accrual component at the property and real estate companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period of 2011-2013.

The population of this study are the property and real estate companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period of 2011-2013 that consists of 38 companies, while the sample are 16 companies with three years observation. The sampling technique is using purposive sampling method. The study uses secondary data, which is financials reports. The hypothesis was tested by classical assumptions, descriptive analysis and multiple linier regression with moderating variable by α 0.05.

The result of the study showed that cash flow variable did not significantly influence to the earnings persistence (0.747>0.05). Leverage was affecting positively, it was significantly influence to the earnings persistence (0.11<0.05). Book tax difference was affecting negatively, it was significantly influence to the earnings persistence (0.007<0.05). And accrual component did not significantly influence to the relation between the book tax difference and the earnings persistence (0.235>0.05).

The suggestion that can be given to the companies are to increase the confidence of the shareholders towards the company, the company must shows the good performance and shares relevant and reliable information. For investors, the investment consideration decision should not only focus on the aggregate profit, but also can understand the factors in this study that effect on the earnings persistence. The other measurement method of cash flow for example free cash flow and component, and accrual earning component can use discretioanary accrual and also nondiscretionary accruals for other research.


(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

PRAKATA ... vi

SARI ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 12

1.3Tujuan Penelitian ... 13

1.4Kegunaan Penelitian... 14

BAB II TELAAH TEORI ... 15

2.1Landasan Teori ... 15

2.1.1Teori Keagenan (Agency Theory) ... 15

2.1.2Teori Pensinyalan (Signaling Theory) ... 17

2.1.3Perngertian Laba ... 20

2.1.4Persistensi Laba ... 21

2.1.5Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persistensi laba ... 24

2.1.6Aliran Kas ... 29

2.1.7Leverage ... 31

2.1.8Book Tax Difference ... 34


(11)

xi

2.2Penelitian Terdahulu ... 46

2.3Kerangka Berpikir dan Pengembangan Hipotesis... 50

2.3.1Pengaruh Aliran Kas terhadap Persistensi Laba ... 50

2.3.2Pengaruh Leverage terhadap Persistensi Laba ... 52

2.3.3Pengaruh Book Tax Difference terhadap Persistensi Laba 55 2.3.4Pengaruh Book Tax Difference dengan moderasi Komponen Laba Akrual terhadap Persistensi Laba ... 59

2.4Hipotesis penelitian ... 61

BAB III METODE PENELITIAN... 63

3.1Jenis dan Design Penelitian ... 63

3.2Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 63

3.3Variabel Penelitian ... 65

3.3.1Variabel Dependen (Persistensi Laba) ... 65

3.3.2Variabel Independen ... 66

1. Aliran Kas ... 66

2. Leverage ... 67

3. Book Tax Differences ... 68

3.3.3 Variabel Moderasi ... 71

1. Komponen Laba Akrual ... 71

3.3Metode Pengumpulan Data ... 74

3.4Metode Analisis Data ... 74

3.5.1Statistik Deskripsi ... 75

3.5.2Statistik Inferensial... 75

1. Uji Asumsi Klasik ... 75

a) Uji Normalitas ... 75

b) Uji Multikolinieritas ... 76

c) Uji Autokorelasi ... 77

d) Uji Heterokedasitas ... 78

2. Analisis Regresi dengan Variabel Moderasi ... 78

3. Uji Hipotesis ... 79


(12)

xii

b) Uji Pengaruh Langsung (Uji t) ... 79

c) Uji Pengaruh Moderasi ... 80

BAB IV PEMBAHASAN ... 81

4.1 Hasil Pembahasan ... 81

4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 81

4.1.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 83

4.1.3 Statistik Inferensial... 87

1. Uji Asumsi Klasik ... 87

a) Uji Normalitas ... 87

b) Uji Multikolnieritas ... 88

c) Uji Autokorelasi ... 90

d) Uji Heteroskedasitas ... 91

2. Analisis Regresi dengan Variabel Moderasi ... 93

3. Uji Hipotesis ... 95

a) Koefisien Determinan (R2) ... 95

b) Uji Pengaruh Langsung ... 95

c) Uji Pengaruh Moderasi ... 97

4.2 Pembahasan ... 98

4.2.1 Pengaruh Aliran Kas terhadap Persistensi Laba ... 98

4.2.2 Pengaruh Leverage terhadap Persistensi Laba ... 101

4.2.3 Pengaruh Book Tax Difference terhadap Persistensi Laba 103 4.2.4 Pengaruh Book Tax Difference terhadap Persistensi Laba yang dimoderasi Komponen Laba Akrual ... 107

BAB V PENUTUP ... 110

5.1 Simpulan ... 110

5.2 Saran ... 111

DAFTAR PUSTAKA ... 112


(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perhitungan PPh Tangguhan ... 43

Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 48

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 72

Tabel 4.1 Tahapan Pemilihan Sampel Penelitian ... 82

Tabel 4.2 Sampel Perusahaan Property dan Realestate ... 83

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif ... 84

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ... 88

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolineritas ... 89

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas ... 90

Tabel 4.7 Hasil Autokolerasi... 91

Tabel 4.8 Hasil Heteroskedasitas ... 92

Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 93

Tabel 4.10 Hasil Koefisien Determinan (R2) ... 95


(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Model Kerangka Berpikir ... 61


(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Proses Pemilihan Sampel Penelitian... 117

Lampiran 2. Daftar Perusahaan yang Masuk Sampel ... 119

Lampiran 3. Daftar Perhitungan Persistensi Laba ... 120

Lampiran 4. Data Perhitungan Aliran Kas ... 130

Lampiran 5. Data Perhitungan Leverage ... 132

Lampiran 6. Data Perhitungan Book Tax Difference ... 134

Lampiran 7. Data Perhitungan Komponen Laba Akrual ... 136

Lampiran 8. Daftar Data yang Diolah ... 138

Lampiran 9. Statistik Deskriptif ... 140

Lampiran 10. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ... 141

Lampiran 11. Hasil Uji Mulkolineritas ... 141

Lampiran 12. Hasil Uji Multikolinieritas ... 141

Lampiran 13. Hasil Autokolerasi ... 142

Lampiran 14. Hasil Heteroskedasitas ... 142

Lampiran 15. Hasil Analisis Regresi Berganda ... 143

Lampiran 16.Hasil Koefisien Determinan (R2) ... 143


(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Lingkungan perusahaan yang terjadi di dunia digital ini, yang selalu tumbuh berkembang semakin cepat dan mewarnai berbagai aktivitas bisnis, harus dihadapi pada semua sektor bisnis tidak hanya terbatas pada perusahaan manufaktur namun perusahaan yang termasuk pada sektor property dan realestate. Strategi manajemen yang bisa menyesuaikan secara cepat dan tepat dengan segala perubahan lingkungan perusahaan yang terjadi, sangat dibutuhkan perusahaan dalam mempertahankan keberlangsungan bisnisnya.

Hasil dari pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan sumber daya perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan adalah sebuah pelaporan. Menurut PSAK 1 tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagisejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (IAI, 2009). Melalui laporan keuangan, para pengguna laporan keuangan dapat memprediksi kondisi suatu perusahaan sekarang maupun kondisi di masa mendatang.

Pelaporan keuangan yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terdiri atas; laporan posisi keuangan atau neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi


(17)

2

penjelasan lain (IAI, 2009). Laporan laba-rugi adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi hasil usaha perusahaan yang terdiri dari pendapatan usaha dan beban usaha untuk satu periode akuntansi tertentu menjadi salah satu unsur dalam laporan keuangan yang paling banyak diperhatikan dan dinantikan informasinya.

Informasi mengenai laba merupakan elemen yang paling krusial dan memiliki peran besar bagi pihak berkepentingan terutama investor. Investor adalah pihak swasta atau asing yang melakukan penanaman modal dengan mengharapkan adanya suatu pengembalian di masa mendatang. Angka laba diharapkan bisa menjelaskan sebuah keberhasilan atau kegagalan perusahaan dalam mencapai tujuan operasi perusahaan yang telah ditetapkan. Investor menggunakan laba untuk mengevaluasi kinerja manajemen, memperkirakan earning power, dan untuk memprediksi laba dimasa yang akan mendatang (Siallagan dan Machfoedz, 2006). Sebuah informasi laba akan menjadi berguna, jika laba sebagai bagian dari laporan keuangan berkualitas. Laba juga digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja manajemen perusahaan selama periode tertentu dan laba sering dipergunakan sebagai salah satu indikator untuk memperkirakan prospek perusahaan dimasa datang (Khafid, 2012)

Laba yang berkualitas adalah laba yang mencerminkan kelanjutan laba (suistainable earnings) di masa depan yang ditentukan komponen akrual dan aliran kasnya berdasarkan (Penman, 2001). Besarnya kualitas laba yang dihasilkan oleh suatu perusahaan menjadi suatu kepercayaan tersendiri bagi calon investor sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan keputusan ekonomiknya.


(18)

3

Persisten laba merupakan properti laba yang menjelaskan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan laba yang diperoleh saat ini sampai masa mendatang (Wijayanti, 2006). Persistensi labamengindikasikan laba yang berkualitas karena menunjukan bahwa perusahaan dapat mempertahankan laba dari waktu ke waktu, serta menggambarkan perusahaan tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menyesatkan pengguna informasi, dimana laba perusahaan yang tidak berfluktuatif secara tajam.

Peran yang besar terhadap persistensi laba diperlukan pemahaman tentang informasi tersebut khususnya bagi para pemakai laporan keuangan. Bukan hanya sekedar pemahaman sebatas pada tingkat laba atau laba agregat saja, namun para pemakai dituntut memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi, bisnis, dan akuntansi. Alasan investor untuk tidak fokus terhadap besaran laba agregat saja, karena akan menimbulkan kesalahan penetapan diharga pasar nantinya (Nuraini, 2014). Bahkan menurut penelitian Sloan (1996) menjelaskan bahwa investor yang bersifat naif, yaitu investor yang hanya berpatokan pada laba agregat saja.

Hal tersebut akan terbentur oleh adanya beberapa fenomena beberapa perusahaan mendapatkan atau kehilangan sebagian besar labanya secara signifikan dalam kurun waktu yang singkat. Fenomena ini bisa terjadi tak terkecuali pada sektor properti dan realestat. PT Modernland Realty Tbk (MDLN) pada tahun 2013 yang tidak bisa menjamin laba yang persisten karna turun pada tahun 2014 sebesar 70,98 persen atau menjadi Rp 711,26 miliar dari laba bersih sebesar Rp 2,45 triliun di tahun 2013 (wartaekonomi.co.id diakses 12 Mei 2016).


(19)

4

Hal tersebut kemungkinan disebabkan akibat beban pokok penjualan yang meningkat sehingga laba per saham ikut turun.

Sama halnya dengan laba bersih PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN) yang tidak menunjukan persistensi labanya dengan membukukan laba bersih 2013 sebesar Rp 33,34 miliar atau anjlok 85,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya tahun 2012 sebesar Rp 234,73 miliar. Kurangnya persistensi ini disebabkan penurunan laba dari penjualan unit-unit apartemen (ekbis.sindonews.com diakses 12 Mei 2016). Kemudian yang terakhir kasus perusahaan properti yang terjerat kasus suap yaitu PT Sentul City Tbk (BKSL) dimana tidak menjamin laba yang persisten karana laba bersih sepanjang tahun 2014 turun. Perseroan mencetak laba bersih sebesar Rp 40,79 miliar pada turun drastis 93,26 persen dari perolehan tahun 2013 senilai Rp 605,25 miliar (cnnindonesia.com/ekonomi diakses 12 Mei 2016).

Fenomena tersebut menyebabkan persistensi laba mulai dipertanyakan karena laba dengan fluktuasi menurun curam dalam waktu yang singkat menunjukan laba tersebut tidak mampu untuk mempertahankan laba yang diperoleh saat ini maupun menjamin laba untuk masa depan. Bahkan karena laba dalam laporan keuangan sering digunakan oleh manajemen untuk menarik calon investor, sehingga laba tersebut sering direkayasa sedemikian rupa oleh manajemen untuk mempengaruhi keputusan investor (Fanani, 2010). Apabila angka laba diduga oleh publik sebagai hasil rekayasa manajemen, maka angka laba tersebut dinilai mempunyai kualitas laba yang rendah dan kurang persisten (Hanlon, 2005).


(20)

5

Harapan investor atas informasi yang disajikan dalam laporan keuangan adalah memenuhi karakteristik kualitatif andal dan relevan sehingga akan terasa manfaatnya bagi pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi dikatakan andal jika dapat diverifikasi, disajikan secara tepat, serta bebas dari kesalahan bias dan dikatakan relevan jika mampu membuat perbedaan dalam sebuah keputusan, artinya informasi tersebut akan membantu pemakai membuat prediksi tentang hasil akhir dari kejadian masa lalu, masa kini, dan masa depan; yaitu memiliki nilai prediktif (Kieso et all, 2008:37). Informasi laba yang berkualitas sangat menjadi perhatian bagi investor, kreditor, maupun pembuat kebijakan akuntansi. Persistensi laba yang tinggi menjadi harapan investor karena dapat menunjukan kesinambungan laba dimana laba yang persisten cenderung stabil dan tidak berfluktuasi di setiap periode.

Persistensi laba merupakan salah satu komponen nilai prediksi laba dalam menentukan kualitas laba, dan persistensi laba tersebut ditentukan oleh komponen akrual dan aliran kas dari laba sekarang, yang mewakili sifat transitori dari permanen laba (Hanlon, 2005). Beberapa peneliti mengkaji aliran kas maupun komponen laba akrual dalam pengaruhnya terhadap persistensi laba (Hanlon, 2005; Wijayanti, 2006; dan Persada dan Martani, 2010). Demikian halnya yang disebutkan Sloan (1996) bahwa kinerja earning dapat teratribut dari komponen arus kas dan komponen akrual dari laba.

Faktor lain disebutkan dalam Fanani (2010) yaitu tingkat hutang yang berpengaruh terhadap persistensi laba. Tingkat hutang tinggi bisa memberi insentif lebih kuat bagi manajer untuk mengelola laba pada prosedur yang bisa


(21)

6

diterima. Besarnya tingkat hutang perusahaan akan menyebabkan perusahaan meningkatkan persistensi laba dengan tujuan untuk mempertahankan kinerja yang baik di mata investor dan auditor. Irawati (2012) menyebutkan bahwa mengetahui seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh hutang dapat mengetahui keseimbangan finansial dalam penggunaan dana, dimana dapat mempengaruhi kualitas laba. Hutang diduga dapat mempengaruhi kualitas laba karna mengandung konsekuensi perusahaan harus membayar, maka akan menimbulkan resiko kegagalan sehingga seberapa besar tingkat hutang yang diinginkan sangat tergantung pada stabilitas kondisi keuangan perusahaan (Barus dan Rica, 2014).

Kemudian book tax difference atau perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal dalam analisis perpajakan menjadi salah satu cara untuk menilai kualitas laba perusahaan (Wijayanti, 2006). Penelitian Hanlon (2005) menyebutkan bahwa investor dapat menafsirkan book tax difference yang besar sebagai red flag dan mengurangi harapan mereka mengenai persistensi laba di masa depan. Besarnya book tax difference dalam Tang (2006) yang muncul mengindikasikan tingkat dari manipulasi manajemen. Artinya secara tidak langsung book tax difference dapat dikatakan sebagai indikasi dari rendahnya kualitas laba. Logika yang mendasarinya adalah adanya peraturan yang lebih ketat dalam pengukuran laba fiskal, sehingga perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal dapat memberikan informasi tentang management discretion dalam proses akrual.

Variabel komponen laba akrual sebagai moderasi antara hubungan book tax difference dengan persistensi laba. Pemakaian konsep akrual berkaitan dengan subjektivitas manajer dalam mengambil keputusan manajemen. Peningkatan laba


(22)

7

dapat dilakukan melalui kebijakan akrual dari manajemen. Book tax diference yang dilaporan hasil dari penerapan konsep akrual (Wijayanti, 2006). Selain itu, bahwa kinerja earning juga bisa teratribut pada komponen akrualnya. Jika unsur akrual dalam laba tinggi maka dalam memprediksi laba masa depannya akan rendah, jika unsur akrual dalam laba rendah maka lebih tepat digunakan untuk memprediksi laba masa depan.

Penelusuran penelitian-penelitian terdahulu yang mengkaji tentang persistensi laba, masih ditemukan adanya research gap. Aliran kas pada Asma (2013) dan Dewi dan Putri (2015) bahwa aliran kas berpengaruh positif signifikan terhadap persistensi laba. Hasil berbeda di tunjukan dari penelitian Meythi (2006) dan Latuamury, Asyik, dan Handayani (2013) secara statistik arus kas operasi tidak terbukti mempengaruhi persistensi laba. Sama halnya pada tingkat hutang masih terdapat perbedaan hasil penelitian Fanani (2010) yang menjelaskan bahwa tingkat hutang berpengaruh positif terhadap persistensi laba, sedangkan Barus dan Rica (2014) tingkat hutang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap persistensi laba.

Sementara book tax difference dalam penelitian Wijayanti (2006) membuktikan book tax difference secara negatif berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba yang disebabkan oleh komponen akrualnya. Hasil ini sejalan dengan apa yang ditunjukan pada penelitian Hanlon (2005) dan Asma (2013). Penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan Djamaluddin (2008) dan Barus dan Rica (2014). Book tax difference tidak terbukti secara statistik mempunyai pengaruh terhadap persistensi laba dan akrual juga tidak


(23)

8

terbukti secara statistik dapat mempengaruhi persistensi laba (Djamaluddin, 2008). Hasil senada ditujukan pada penelitian Barus dan Rica (2014) bahwa perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal tidak berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba.

Penelitian Wijayanti (2014) yang meneliti beban pajak tangguhan, dimana merupakan proksi dari book tax difference, bahwa beban pajak tangguhan ini tidak berpengaruh terhadap persistensi laba dan tidak menunjukkan hasil bahwa beban pajak tangguhan itu hasil dari manajemen laba. Djamalludin (2008) yang meneliti pada perusahaan perbankan hubungan book tax difference dengan persistensi laba yang dimoderasi oleh komponen akrualnya tidak memberikan hasil yang signifikan. Hal tersebut berbeda dengan apa yang di jelaskan Wijayanti (2006) dan Hanlon (2005) bahwa book tax difference memiliki pengaruh negatif yang signifikan yang di moderasi oleh komponen akrualnya.

Selain perbedaan hasil, dalam mengkaji dari penelitian sebelumnya terdapat perbedaan sampel penelitian yang diteliti dari penelitian sebelumnya. Perusahaan manufaktur sebagai fokus penelitian (Wijayanti, 2006; Persada dan Martani, 2010; Fanani, 2010; Asma, 2013). Perusahaan perbankan telah dikaji dalam penelitian Djamaluddin (2008). Perusahaan jasa non keuangan telah di kaji dalam penelitian Alfiarini (2015). Sedangkan Dewi dan Putri (2015) mengkaji seluruh perusahaan perhotelan dan pariwisata yang terdaftar di BEI.

Melihat adanya research gap diatas memberikan kesempatan peneliti untuk mengajukan penelitian kembali. Peneliti melihat adanya perbedaan hasil dari penelitian sebelumnya, dengan mengajukan aliran kas sebagai faktor yang


(24)

9

dapat mempengaruhi persistensi laba. Data arus kas juga disebutkan sebagai indikator keuangan yang baik karena laporan arus kas relatif mudah diinterpretasikan dan aliran kas ini sering dijadikan cek atas kualitas earning (Asma, 2013). Leverage akan diteliti pengaruhnya terhadap persistensi laba suatu perusahaan. Leverage akan memberikan informasi keseimbangan finansial dalam penggunaan dana, yang bisa mempengaruhi persistensi laba.

Book tax difference atau perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal juga akan diteliti pengaruhnya terhadap persistensi laba dan mengajukan komponen laba akrual sebagai variabel moderasi antara book tax defference dengan persistensi laba. Semakin besar beda laba akuntansi dan laba fiskal maka semakin banyak terjadi koreksi fiskal yang dapat mempengaruhi persistensi laba. Penggunanan variabel komponen laba akrual pada hubungan book tax difference dengan persistensi laba. Hal tersebut diambil supaya untuk memperkuat hubungan pengaruh negatif antara book tax difference dan persistensi laba pada penelitian di perusahaan property dan realestate kali ini.

Book tax difference mengidikasikan hasil dari kenaikan dan penurunan laba karena suatu pilihan akrual dari manajemen. Komponen akrual ini akan menunjukkan pembalikan masa depan yang lebih besar secara rata-rata, yang nantinya akan menghasilkan persistensi yang lebih rendah. Hanlon (2005) menyebutkan bahwa book tax difference akan mengindikasikan kualitas laba yang rendah dan kurang persisten karena subjektivitas dalam proses akrualnya yang dilakukan manajemen untuk tujuan pelaporan keuangan disbanding dengan tujuan


(25)

10

pajak. Salah satu adalah konsep pencatatan akuntansi dalam pelaporan keuangan yang menganut prinsip konservatisme.

Sementara beberapa penelitian sebelumnya telah dilakukan penelitian dengan sampel peusahaan manufaktur dalam (Wijayanti, 2006; Persada dan Martani, 2010; Fanani, 2010; Asma, 2013). Perusahaan perbankan dalam Djamaludin (2008), jasa non keuangan pada Alfiarini (2015), dan perusahaan perhotelan dan pariwisata telah dikaji dalam penelitian Dewi dan Putri (2015). Berdasarkan research gap penelitian mengajukan sampel dari perusahaan property dan realestate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia sebagai aspek keterbaruan penelitian.

Variabel aliran kas, leverage, book tax difference, dan komponen laba akrual didukung teori pensinyalan dan teori keagenan. teori pensinyalan memberikan pemahaman, bahwa informasi yang diberikan oleh pihak manajemen kepada pihak luar, akan menjadi sinyal bagi pasar. Isyarat atau sinyal menurut Brigham dan Houston (2010:185) adalah suatu tindakan manajemen perusahaan, yang memberikan petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Informasi aliran kas dan leverage yang terdapat pada laporan hasil dari pertanggungjawaban manajemen atau pihak internal atas kinerjanya di perusahaan merupakan sinyal manajemen mengenai kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang persisten. Perusahaan dapat meningkatkan kualitas laba yang persisten dengan mengurangi asimetri informasi yaitu dengan memberikan sinyal pada pihak luar, salah satunya berupa informasi keuangan


(26)

11

positif dan bisa dipercaya yang akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek di masa depan.

Sedangkan teori keagenan Jensen dan Meckling (1976) menyatakan adanya kepentingan yang berbeda antara manajemen dan pemilik. Baik manajemen dan pemilik diasumsikan termotivasi oleh kepentingannya sendiri, sehingga seringkali kepentingan antara keduanya berbenturan. Manajemen lebih banyak menggunakan metode akuntansi untuk mengurangi fluktuasi laba daripada memaksimalkan atau meminimalkan laba dan melakukan hal tersebut berharap menjaga stabilitas tersebut, maka kinerja suatu perusahaan dipandang sustainable (Rosanti, 2013). Book tax difference atau perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal yang disebabkan karena dalam penyusunan laporan keuangan, standar akuntansi lebih memberikan keluasaan bagi manajemen dalam menentukan prinsip dan estimasi akuntansi.

Berdasarkan fenomena, research gap, dan dukungan teori yang dijelaskan diatas, menjadi latar belakang penelitian ini. Atas penjelasan sebelumnya dirumuskan apakah aliran kas, leverage, dan book tax difference berpengaruh terhadap persistensi laba dengan komponen laba akrual sebagai variabel moderasi pada perusahaan property dan realestate yang terdaftar pada BEI. Selaras rumusan tersebut, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu menguji pengaruh aliran kas, leverage, book tax difference, dan komponen laba akrual sebagai variabel moderasi antara book tax difference dengan persistensi laba terhadap persistensi laba.


(27)

12

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk menulis dengan judul; Pengaruh Aliran Kas, Leverage, Dan Book Tax Difference Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Laba Akrual sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Property dan Realestate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Isu penting persistensi laba karna investor mempunyai kepentingan pada kinerja manajemen mendatang yang tercermin pada laba masa datang. Harapan besar penelitian ini memiliki manfaat bagi investor, calon investor, analis pasar modal dan pemakai laporan keuangan lainnya untuk bisa memahami persistensi laba. Sehingga persistensi laba bisa dijadikan acuan yang tepat dalam melihat laba yang berkualitas pada suatu perusahaan.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persistensi laba. Adapun pertanyaan penelitian ini adalah;

1. Apakah aliran kas berpengaruh positif terhadap persistensi laba pada perusahaan property dan realestate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia ?

2. Apakah leverage berpengaruh positif terhadap persistensi laba pada perusahaan property dan realestate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia ?


(28)

13

3. Apakah book tax difference berpengaruh negatif terhadap persistensi laba pada perusahaan property dan realestate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia ?

4. Apakah komponen laba akrual memoderasi pengaruh book tax difference terhadap persistensi laba pada perusahaan property dan realestate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah;

1. Untuk menganalisis pengaruh aliran kas terhadap persistensi laba pada perusahaan property dan realestate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk menganalisis pengaruh leverage terhadap persistensi laba pada perusahaan property dan realestate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk menganalisis pengaruh book tax difference terhadap persistensi laba pada perusahaan property dan realestate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.

4. Untuk menganalisis peran komponen laba akrual memoderasi pengaruh book tax difference terhadap persistensi laba pada perusahaan property dan realestate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.


(29)

14

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat yang ingin di dapat dari penelitian ini adalah;

1. Kegunaan teoritis

Kegunaan teoritis yang diharapkan adalah mengetahui pengaruh faktor-faktor yang menentukan persistensi laba khususnya pada pada perusahaan property dan realestate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Tujuannya untuk membandingkan dengan penelitian sebelumya. 2. Kegunaan praktis

Kegunaan praktis yang diharapkan adalah dapat memberikan manfaat kepada laporan keuangan yang lainnya untuk dapat memahami tentang persistensi laba. Sehingga nantinya para pembuat keputusan keuangan bisa menggunakan informasi laba secara tepat dan membantu pembuat keputusan dimasa yang akan datang.


(1)

dapat mempengaruhi persistensi laba. Data arus kas juga disebutkan sebagai indikator keuangan yang baik karena laporan arus kas relatif mudah diinterpretasikan dan aliran kas ini sering dijadikan cek atas kualitas earning (Asma, 2013). Leverage akan diteliti pengaruhnya terhadap persistensi laba suatu perusahaan. Leverage akan memberikan informasi keseimbangan finansial dalam penggunaan dana, yang bisa mempengaruhi persistensi laba.

Book tax difference atau perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal juga

akan diteliti pengaruhnya terhadap persistensi laba dan mengajukan komponen laba akrual sebagai variabel moderasi antara book tax defference dengan persistensi laba. Semakin besar beda laba akuntansi dan laba fiskal maka semakin banyak terjadi koreksi fiskal yang dapat mempengaruhi persistensi laba. Penggunanan variabel komponen laba akrual pada hubungan book tax difference dengan persistensi laba. Hal tersebut diambil supaya untuk memperkuat hubungan pengaruh negatif antara book tax difference dan persistensi laba pada penelitian di perusahaan property dan realestate kali ini.

Book tax difference mengidikasikan hasil dari kenaikan dan penurunan

laba karena suatu pilihan akrual dari manajemen. Komponen akrual ini akan menunjukkan pembalikan masa depan yang lebih besar secara rata-rata, yang nantinya akan menghasilkan persistensi yang lebih rendah. Hanlon (2005) menyebutkan bahwa book tax difference akan mengindikasikan kualitas laba yang rendah dan kurang persisten karena subjektivitas dalam proses akrualnya yang dilakukan manajemen untuk tujuan pelaporan keuangan disbanding dengan tujuan


(2)

pajak. Salah satu adalah konsep pencatatan akuntansi dalam pelaporan keuangan yang menganut prinsip konservatisme.

Sementara beberapa penelitian sebelumnya telah dilakukan penelitian dengan sampel peusahaan manufaktur dalam (Wijayanti, 2006; Persada dan Martani, 2010; Fanani, 2010; Asma, 2013). Perusahaan perbankan dalam Djamaludin (2008), jasa non keuangan pada Alfiarini (2015), dan perusahaan perhotelan dan pariwisata telah dikaji dalam penelitian Dewi dan Putri (2015). Berdasarkan research gap penelitian mengajukan sampel dari perusahaan

property dan realestate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia sebagai aspek

keterbaruan penelitian.

Variabel aliran kas, leverage, book tax difference, dan komponen laba akrual didukung teori pensinyalan dan teori keagenan. teori pensinyalan memberikan pemahaman, bahwa informasi yang diberikan oleh pihak manajemen kepada pihak luar, akan menjadi sinyal bagi pasar. Isyarat atau sinyal menurut Brigham dan Houston (2010:185) adalah suatu tindakan manajemen perusahaan, yang memberikan petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Informasi aliran kas dan leverage yang terdapat pada laporan hasil dari pertanggungjawaban manajemen atau pihak internal atas kinerjanya di perusahaan merupakan sinyal manajemen mengenai kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang persisten. Perusahaan dapat meningkatkan kualitas laba yang persisten dengan mengurangi asimetri informasi yaitu dengan memberikan sinyal pada pihak luar, salah satunya berupa informasi keuangan


(3)

positif dan bisa dipercaya yang akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek di masa depan.

Sedangkan teori keagenan Jensen dan Meckling (1976) menyatakan adanya kepentingan yang berbeda antara manajemen dan pemilik. Baik manajemen dan pemilik diasumsikan termotivasi oleh kepentingannya sendiri, sehingga seringkali kepentingan antara keduanya berbenturan. Manajemen lebih banyak menggunakan metode akuntansi untuk mengurangi fluktuasi laba daripada memaksimalkan atau meminimalkan laba dan melakukan hal tersebut berharap menjaga stabilitas tersebut, maka kinerja suatu perusahaan dipandang sustainable (Rosanti, 2013). Book tax difference atau perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal yang disebabkan karena dalam penyusunan laporan keuangan, standar akuntansi lebih memberikan keluasaan bagi manajemen dalam menentukan prinsip dan estimasi akuntansi.

Berdasarkan fenomena, research gap, dan dukungan teori yang dijelaskan diatas, menjadi latar belakang penelitian ini. Atas penjelasan sebelumnya dirumuskan apakah aliran kas, leverage, dan book tax difference berpengaruh terhadap persistensi laba dengan komponen laba akrual sebagai variabel moderasi pada perusahaan property dan realestate yang terdaftar pada BEI. Selaras rumusan tersebut, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu menguji pengaruh aliran kas, leverage, book tax difference, dan komponen laba akrual sebagai variabel moderasi antara book tax difference dengan persistensi laba terhadap persistensi laba.


(4)

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk menulis dengan judul; Pengaruh Aliran Kas, Leverage, Dan Book Tax Difference Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Laba Akrual sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Property dan Realestate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Isu penting persistensi laba karna investor mempunyai kepentingan pada kinerja manajemen mendatang yang tercermin pada laba masa datang. Harapan besar penelitian ini memiliki manfaat bagi investor, calon investor, analis pasar modal dan pemakai laporan keuangan lainnya untuk bisa memahami persistensi laba. Sehingga persistensi laba bisa dijadikan acuan yang tepat dalam melihat laba yang berkualitas pada suatu perusahaan.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persistensi laba. Adapun pertanyaan penelitian ini adalah;

1. Apakah aliran kas berpengaruh positif terhadap persistensi laba pada perusahaan property dan realestate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia ?

2. Apakah leverage berpengaruh positif terhadap persistensi laba pada perusahaan property dan realestate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia ?


(5)

3. Apakah book tax difference berpengaruh negatif terhadap persistensi laba pada perusahaan property dan realestate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia ?

4. Apakah komponen laba akrual memoderasi pengaruh book tax difference terhadap persistensi laba pada perusahaan property dan realestate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah;

1. Untuk menganalisis pengaruh aliran kas terhadap persistensi laba pada perusahaan property dan realestate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk menganalisis pengaruh leverage terhadap persistensi laba pada perusahaan property dan realestate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk menganalisis pengaruh book tax difference terhadap persistensi laba pada perusahaan property dan realestate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.

4. Untuk menganalisis peran komponen laba akrual memoderasi pengaruh

book tax difference terhadap persistensi laba pada perusahaan property dan


(6)

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat yang ingin di dapat dari penelitian ini adalah;

1. Kegunaan teoritis

Kegunaan teoritis yang diharapkan adalah mengetahui pengaruh faktor-faktor yang menentukan persistensi laba khususnya pada pada perusahaan property dan realestate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Tujuannya untuk membandingkan dengan penelitian sebelumya. 2. Kegunaan praktis

Kegunaan praktis yang diharapkan adalah dapat memberikan manfaat kepada laporan keuangan yang lainnya untuk dapat memahami tentang persistensi laba. Sehingga nantinya para pembuat keputusan keuangan bisa menggunakan informasi laba secara tepat dan membantu pembuat keputusan dimasa yang akan datang.


Dokumen yang terkait

PERSISTENSI LABA, AKRUAL, ALIRAN KAS DAN BOOK­ TAX DIFFERENCES (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

4 26 130

Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 15 93

ANALISIS PENGARUH PERSISTENSI LABA, ARUS KAS DAN AKRUAL TERHADAP LABA YANG AKAN DATANG DENGAN BOOK-TAX DIFFERENCES SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2006-2009).

0 0 2

ANALISIS BOOK TAX DIFFERENCES TERHADAP PERSISTENSI LABA, AKRUAL DAN ALIRAN KAS PADA PERUSAHAAN JASA TELEKOMUNIKASI

0 0 6

Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 28

Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 5