Aspek dan Karakteristik Kemiskinan Pertumbuhan Penduduk

4. Ukuran kemiskinan relatif tingkat ketimpangan distribusi pendapatan atau relative inequality yang palig banyak digunakan adalah Indeks Gini, yang mengukur berapa persen penduduk mendapat berapa persen dari pendapatan nasional.

2.1.3 Aspek dan Karakteristik Kemiskinan

“Menurut Andre Bayo Ala ada beberapa aspek kemiskinan yaitu : 1. Kemiskinan itu multi dimensional. Artinya, karena kebutuhan manusia bermacam-macam, maka kemiskinan pun memiliki banyak aspek. Dimensi-dimensi kemiskinan tersebut termanifestasikan dalam bentuk kekurangan gizi, air, perumahan yang tidak sehat, perawatan kesehatan yang kurang baik, dan pendidikan yang juga kurang baik. 2. Aspek-aspek kemiskinan saling berkaitan, baik secara langsung maupun tidak.hal ini berarti bahwa kemajuan atau kemunduran pada salah satu aspek dapat mempengaruhi kemajuan atau kmunduran pada aspek lainnya. 3. Bahwa kemiskinan adalah manusianya, baik secara individual maupun kolektif”. 3 Suatu hasil studi yang dikutip oleh emil salim mengemukakan 5 karakteristik kemiskinan. “5 karakteristik kemiskinan tersebut adalah : 1. Mereka yang hidup dibawah kemiskinan pada umumnyatidak memiliki faktor produksi sendiri, seperti tanah yang cukup modal, ataupun ketrampilan. 2. Mereka pada umumnya tidak mempunyai kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri. 3. Tingkat pendidikan pada umumnya rendah, tak sampai tamat Sekolah dasar SD. 4. Banyak iantara mereka tidak mempunyai tanah, kalaupun ada tetapi relatif sempit. 5. Banyak diantara mereka yang hidup dikota masih berusia muda tidak mempunyai ketrampilan atau pendidikan”. 4 3 Lincolin Arsyad, op.cit. hal 69 4 Lincolin Arsyad, Ekonomi Pembangunan, Penerbit BP STIE, Yogyakarta, 1998, hlm 69-70

2.1.4 Pertumbuhan Penduduk

“Menurut Maltus kecenderungan umum penduduk suatu negara untuk tumbuh menurut deret ukur yaitu dua-kali lipat setiap 30- 40 tahun”. 5 Pada saat yang sama, karena hasil yang menurun dari faktor produksi tanah, persediaan pangan hanya tumbuh menurut deret hitung. Oleh karena pertumbuhan persediaan pangan tidak bisa mengimbangi pertumbuhan penduduk yang sangat cepat dan tinggi, maka pendapatan perkapita dalam masyarakat tani didefinisikan sebagai produksi 24 pangan perkapita akan cenderung turun menjadi sangat rendah, yang menyebabkan jumlah penduduk tidak pernah stabil, atau hanya sedikit diatas tingkat subsiten. Cakupan kemiskinan absolut adalah sejumlah penduduk yang tidak mampu mendapatkan sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar. Beberapa ekonom mencoba mengkalkulasi indikator Jurang Kemiskinan Total TPG yaitu : TPG = �� − �� � �=1 . ......................................................2.1 TPG mengukur seberapa jauhkah pendapatan kelompok miskin berada di bawah garis kemiskinan dengan cara menjumlahkan pendapatan orang miskin Y i yang berada dibawah garis kemiskinan absolut Y p Ukuran Foster-Greer-Thorbecke P α = 1 � ��−�� 椠 � � � �=1 ...........................................................2.2 Dimana : Y i adalah pendapatan dari orang miskin ke-i, Y p adalah garis kemiskinan N adalah jumlah penduduk populasi Indeks P α mempunyai bentuk yang berbeda- beda, tergantung pada nilai α. Jika: • α = 0, maka diperoleh Head Count Index 0 P , yaitu persentase penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan. • α = 1, maka diperoleh Poverty Gap Index 1 P , yaitu indeks kedalaman kemiskinan, merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masingmasing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indek, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan. • α = 2, maka diperoleh Poverty Severity 2 P , yaitu indeks keparahan kemiskinan, yang memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran 5 Ibid. Hal. 92 antara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indek, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin. 6

2.1.4 Pengangguran

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGANGGURAN, PENGELUARAN PEMERINTAH DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP KEMISKINAN KAB KOTA DI JAWA TENGAH TAHUN 2006 2010 SKRIPSI

2 16 144

PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, PENGANGGURAN DAN PDRB TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KAB/KOTA JAWA TENGAH TAHUN 2005-2010.

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Jumlah Penduduk dan Pengangguran terhadap Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 – 2010 T1 162009055 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Jumlah Penduduk dan Pengangguran terhadap Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 – 2010 T1 162009055 BAB IV

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Jumlah Penduduk dan Pengangguran terhadap Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 – 2010 T1 162009055 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Jumlah Penduduk dan Pengangguran terhadap Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 – 2010

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Jumlah Penduduk dan Pengangguran terhadap Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 – 2010

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Klarifikasi Kemiskinan dengan Metode Cluster Analysis Studi Kasus di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 T1 672007044 BAB I

1 2 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Klarifikasi Kemiskinan dengan Metode Cluster Analysis Studi Kasus di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 T1 672007044 BAB II

0 0 13

PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, PENGANGGURAN DAN PDRB TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABKOTA JAWA TENGAH TAHUN 2005-2010

0 0 14