Metode Produksi Hasil Penelitian 1. Profil Sentra Industri Tahu Gunung Saren Kidul dari Aspek Tenaga

49

c. Metode Produksi

1. Perencanaan Sebelum Berproduksi Dari hasil wawancara pemilik industri melakukan perencanaan secara spontanitas sesuai dengan kebiasaan masing-masing pengrajin karena sudah merupakan rutinitas sehari-hari. 2 Pembagian Tugas Berdasarkan hasil pengamatan secara langsung, pengrajin melakukan pembagian tugas sebagai berikut; pada tenaga kerja bagian produksi di kerjakan oleh suami anak laki-laki menantu laki-laki pekerja, sedangkan pada pemasaran di lakukan oleh istri anak perempuan menantu perempuan. 3 Resep Standar Masing-masing pengrajin mempunyai resep standar sendiri- sendiri, menurut standar mereka, karena masing-masing industri mempunyai standar yang berbeda-beda. 4. Proses Produksi : Proses pembuatan tahu terdiri dari beberapa tahap yaitu sebagai berikut : a Pemilihan Biji Kedelai Kedelai dipilih yang baik dan dibersihkan, hal ini dilakukan untuk mendapatkan biji kedelai berkualitas baik bersih, berwarna kuning cerah, bebas hama dan tidak lembab. 50 b Penakaran Sebelum kedelai memasuki proses selanjutnya, maka kedelai terlebih dahulu ditakar. Hal ini dilakukan agar diperoleh ukuran yang tepat sesuai dengan besarnya ukuran jedeng yang dimiliki masing-masing pengrajin pada umumnya kali masak membutuhkan 3.5 kg kedelai pada masak kecil dan masak besar 5 kg. c. Perendaman Perendaman kedelai dilakukan selama 45 jam tergantung pada jenis kedelai yang dipergunakan, biasanya kedelai import hanya dibutuhkan waktu 2 – 3 jam. Tujuan perendaman ini agar kedelai menjadi mengembang dan cukup baik untuk digiling. d.Pencucian Kedelai dicuci dan disiangi dari kotoran-kotoran seperti kerikil, ranting kecil, bahkan besibatu, dilakukan agar jika masuk ke mesin penggiling akan merusak mesin penggiling sehingga hasil proses penggilingan kasar yang akan berpengaruh pada jumlah tahu yang dihasilkan. e. Penggilingan Setelah dicuci kedelai digiling menjadi bubur kedelai biasa disebut Santan dengan mesin penggiling dengan dialiri air bersih guna mempermudah proses penggilingan. 51 f. Pemasakan jawa ; mangsak Bubur kedelai dimasak di bak-bak perebusan Jedeng , ada yang di masak dengan tenaga uap tapi ada juga di masak secara tradisional. Selama proses memasak diaduk hingga mendidih biasanya berlangsung selama 15 – 20 menit. g.Penyaringan Setelah bubur kedelai jawa; santan dimasak disaring dengan menggunakan kain saring dengan mori, ampasnya diperas sambil di bilas dengan air hangat sampai sebanyak mungkin sari kedelai terambil. h. Penggumpalan jawa; jantoni Sari kedelai digumpalkan dengan menggunkan air asam kecutan jantu sambil diaduk pelan, air asam di tambah aduk pelan biarkan 5 10 menit sampai terbentuk gumpalan besar, kemudian diendapkan, air yang diatas endapan dibuang dan sebagian untuk membuat air asamkecutanjantu. i. Pencetakan pengepresan Endapan kemudian di tuangkan dalam cetakan-cetakan untuk mendapatkan tahu yang padat dilakukan dengan pengepresan agar kandungan air tersebut hilang. Selama pengepresan ditindih dengan pemberat agar kandungan airnya bisa keluar dengan baik. Alat untuk pengepresan cetakan berbentuk kotak persegi dari kayu dan diberi lubang kecil dibgian bawah dan samping sebagai jalan keluar air dan di beri alas dengan mori agar sari kedelai tidak tumpah. Cetakan tahu ini biasa di sebut blabak blabak ini biasanya berukuran 60 x 60 cm. 52 j. Pemotongan Setelah di pres di cetak kemudian di potong sesuai keinginan. Untuk tahu bakso setelah di potong langsung di goreng, sedangkan untuk tahu putih rebus lagi agar mendapatkan tahu dengan tekstur yang padat, selanjutnya tahu siap diproses tergantung macam tahu di goreng, di useng, di kuning atau hanya tahu putih saja, dan tahu siap dipasarkan dengan direndam dengan air bersih agar tidak cepat basi. Sekali produksi membutuhkan waktu rata-rata 6- 8jamhari jam 07.00-15.00 kemudian di jual esok harinya, lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4. 53 Proses Pembuatan Tahu : Di cuci dengan air bersih, Tiriskan Digiling Direbus sampai mendidih Disaring dengan mori Diaduk hingga tercampur Disaring dan di tiriskan dalam cetakan kemudian di pres disalurkan dalam IPAL Ket : Bahan yang di butuhkan yaitu : 1. Kedelai local USA 2. Asam cuka Kecutan limbah tahu yang dibiarkan selama 2 hari Gambar 4. diagram alur pembuatan kedelai. Kedelai Kering Kedelai basah dan bersih Air bersih Bubur kedelai mentah Bubur kedelai matang Limbah Padat Susu kedelai Susu kedelai menggumpal Limbah Cair Tahu mentah Makanan Ternak Biogas Kecutan air jantu 54 5 Pemanfaatan limbah padat dan cair Limbah padat biasanya dimanfaatkan para pengrajin untuk dijual sebagai makanan ternak, dan limbah cair dimanfaatkan untuk pembuatan biogas. 6 Mesin dan Peralatan Yang Digunakan untuk Mengolah Tahu a. Mesin Penggiling Kedelai Pada awal usaha ada beberapa pengrajin masih memakai gilingan dari batu Pengrajin sudah menggunakan peralatan yang lebih modern yaitu dinamo dan diesel. Tabel 17. Mesin penggiling yang digunakan pengrajin No Menggunakan mesin Jumlah Prosentase 1 Dinamo 14 50 2 Diessel heller 14 50 Jumlah 28 pemilik 100 Penggunaan mesin penggiling kedelai tidak ada dominan, Dari 28 industri ada 14 industri 50 yang menggunakan dynamo dan 14 industri 50 menggunakan diesel heller b. Alat untuk Memasak Santan bubur kedelai Alat yang digunakan untuk memasak santan yaitu ada 2 secara tradisional dan modern, secara tradisional dengan menggunakan jedeng yang modern yaitu dengan tenaga uap. Segian besar 78 22pengrajin masih memasak dengan cara tradisional dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 18. Daftar pemakaian alat secara modern dan tradisional. No Alat masak Jumlah Prosentase 1 Mesin Tenaga Uap modern 6 12 2 Jedeng tradisional 22 78 Jumlah 28 pemilik 100 55 c Peralatan yang digunakan untuk membuat tahu tahu Seluruh peralatan yang digunakan untuk proses pembuatan tahu antara lain dapat dilihat pada tabel berikut; Tabel 19. Peralatan Yang Digunakan untuk Mengolah Tahu No Nama Alat Fungsi Kegunaan 1 Jedeng Bak untuk memasak santanbubur kedelai 2 Mori Untuk menyaring santan yang sudah di masak untuk di ambil sarinya dan sebagai alas untuk mencetak tahu 3 Blabak Untuk mencetak tahu 4 Keranjang ancak Menahan santan matang yang akan dipisahkan pathi tahunya. 5 Pisau Untuk mengiris tahu yang sudah di cetak 6 Gilingan Untuk menggiling kedelai 7 Penggaris Mengukur besar kecilnya irisan tahu 8 Jembangan Untuk memproses mengadoni tahu yang di tambahkan kecutan 9 Ember Tempat mencuci kedelai 10 Ketel Untuk merebus tahu yang sudah sudah jadi 7 Macam-macam tahu yang dihasilkan Selain tahu putih, ada beberapa pemilik usaha yang memproduksi beberapa macam tahu antara lain tahu goreng untuk sayur tahu plempung irisan kecil-kecil , tahu goreng biasa irisan sedang, tahu magel, tahu useng dan tahu pong untuk bakso. Berikut adalah macam-macam tahu dan harga tahu dalam 1 kg. Tabel 20. Macam-macam tahu yang dihasilkan dan harga untuk 1 kg tahu. No Macam-macam tahu Hargakg 1 Tahu putih Rp.5000.00 2 Tahu pong bakso Rp.15.000.00 3 Tahu magel Rp.7000.00 4 Tahu sayur plempung Rp.15.000.00 5 Tahu goreng Rp.7500.00 6 Tahu useng Rp.5000.00 7 Tahu kuning Rp. 7000.00 56 8 Banyaknya Produksi yang dihasilkan dalam sehari Pada prinsipnya pada 1 kg kedelai kering di olah menjadi 2 kg tahu. Ada 2 jenis mangsak yaitu mangsak kecil dan mangsak besar. Mangsak kecil yaitu menggunakan 3.5 kg kedelai kering dan menghasilkan 7 kg tahu putih, dan mangsak besar yaitu 5 kg kedelai kering dan menghasilkan 10 kg tahu putih. Pada kedelai yang bagus dalam 1 kali mangsak 5 kg kedelai bisa menghasilkan 11 kg tahu. Jika dalam 1 hari membutuhkan 30 kg kedelai kering maka pada mangsak besar melakukan 6 kali mangsak. Waktu mangsak mulai dari menggiling, mangsak santan, memeras, jantoni, mencetak tahu, kemudaian merebus kembali membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Tabel 21. Banyaknya produksi tahu dalam sekali operasionalsehari. No Hasil tahu Jumlah Industri Prosentase 1 40 – 60 kg 11 39.2 2 61 – 80 kg 4 14.2 3 81 – 100 kg 8 28.5 4 101 – 120 kg 1 3.5 5 121 – 140 kg - 6 141 – 160 kg 3 10.7 7 161 ke atas 1 3.5 Junlah 28 100 9 Bahan Bakar yang di Gunakan untuk mengolah tahu Bahan bakar yang digunakan untuk mangsak santan memasak kedelai yang telah digiling+air adalah.dengan menggunakan owol limbah kayu Mebel , merang, grajen, kulit kacang, dan kayu. 10. Biaya operasional sehari - hari Biaya operasional yang dimaksud adalah biaya yang digunakan untuk sekali operasional yaitu biaya bahan baku, listrik, bahan bakar, tranportasi dan tenaga kerja bagi yang memiliki karyawan , dapat dilihat pada tabel 22; 57 Tabel 22. Biaya Operasional Sehari No Biaya operasional Jumlah Prosentase 1 152.000 – 228.000 11 39.2 2 231800 – 304.000 4 14.2 3 307.800 – 380.000 8 28.5 4 383800 – 456.000 1 3.5 5 459800 – 532.000 - 6 535.800 – 608.000 3 10.7 7 611.800 ke atas 1 3.5 Jumlah 28 100 11. Cara Penjualan Produk Pengrajin menjual produknya per-kg, perbiji, dan ada yang di kemas dengan plastik bening Rp1000, dan ada yang tergantung pada permintaan pembeli. 12.Pendapatan dalam satu hari Tabel 23. Pendapatan dalam satu hari No Jumlah pendapatan Jumlah Industri Prosentase 1 200.000-300.000 11 39.2 2 305.000-400.000 4 14.2 3 405.000-500.000 8 28.5 4 505.000-600.000 1 3.5 5 605.000-700.000 - 6 705.000-800.000 3 10.7 7 805.000 ke atas 1 3.5 Junlah 28 100 Berdasarkan hasil wawancara pendapatan pengrajin tahu paling sedikit yaitu Rp.200.000.00 perhari dan paling banyak yaitu 1.440.000.00 perhari. 13.Produk terjual dan belum terjual dan cara mengatasinya Pada umumnya produk yang di jual di pasarkan langsung habis dalam sekali pasaran, bedanya hanya cepat tidaknya produk terjual jika pasaran ramai produk akan cepat terjual. Pasaran ramai biasanya terjadi jika banyak orang mengadakan hajatan dan bulan puasa, jika pasaran sepi dan produk tidak laku 58 pengrajin mempunyai kiat-kiat menjaga produk mereka agar bisa di jual lagi untuk esok hari yaitu dengan cara meredam tahu dengan air es, di wedangi diberi air masak, di rebus atau di goreng lagi. Ketahanan tahu yaitu antara 2-3 hari jika setelah 2 – 3 hari produk belum laku mereka memilih untuk membuangnya karena mereka menjaga kualitas produk agar pasaran tetap bagus, sehingga tidak ada keluhan dari pelanggan tentang kualitas produk.

d. Modal

Dokumen yang terkait

PERAN ORGANISASI REMAJA MASJID AT-TAQWA DALAM MENINGKATKAN PAI DI DUSUN KLURAHAN TRIMURTI SRANDAKAN BANTUL YOGYAKARTA

0 2 68

Perbandingan bentuk penyajian Reog Glodogan Dusun Glodogan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro dan Reog Kridha Beksa Lumaksana Dusun Mangiran Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul.

1 13 128

Perbandingan bentuk penyajian Reog Glodogan Dusun Glodogan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro dan Reog Kridha Beksa Lumaksana Dusun Mangiran Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul

0 3 124

Karakteristik Industri Tahu Di Desa Trimurti Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul.

1 18 116

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 1 SRANDAKAN Jalan Pandansimo KM.1, Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta.

0 2 133

PERKEMBANGAN BENTUK PENYAJIANREYOG WIROGO BINDHIDI DUSUN MANGIRAN, DESA TRIMURTI, KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL.

0 0 120

PROSES DAN DAMPAK SOSIAL DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DESA (SID) DI DESA NGLEGI, KECAMATAN PATUK, GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

0 2 21

Dusun Ngentak Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul)

0 0 14

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG SADARI TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA REMAJA USIA 17-21 TAHUN DI DUSUN PURON KELURAHAN TRIMURTI KECAMATAN SRANDAKAN KABUPATEN BANTUL NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan tentang Sadari terhadap Motivasi Melakukan Sad

1 2 17

GAMBARAN PERILAKU MEMELIHARA ORGAN GENETALIA PADA REMAJA PUTRI DI DUSUN CAGUNAN RT 119 DESA TRIMURTI SRANDAKAN BANTUL

0 0 10