Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Sikap Berdasarkan U sia Umur
Sikap Total
Kurang Cukup
Baik F
Persen F
Persen F
Persen
14 Tahun 8
16.7 6
15.8 14
15 Tahun 13
27.0 10
26.3 23
16 Tahun 18
37.5 10
26.3 28
17 Tahun 9
18.8 12
31.6 21
TOTAL 48
100 38
100 86
Dari tabel 5.8. terlihat bahwa sebanyak 42.1 dari siswa-siswi yang berusia 14-15 tahun memiliki sikap yang dikategorikan baik dan sebanyak 57.9
dari 34 siswai yang berusia 15 tahun memiliki s ikap yang dikategorikan baik . Data lengkap distribusi frekuensi sikap remaja tentang seks bebas
berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat tabel 5.9.
Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi Sikap Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis
Kelamin Sikap
Total Kurang
Cukup Baik
F Persen
F persen
F Persen
Laki-laki 26
54.1 10
26.3 36
Perempuan 22
45.9 28
73.7 50
Total 48
100 38
100 70
Pada tabel 5.9 tidak tampak perbedaan yang berarti antara laki -laki dengan perempuan. Perempuan lebih memiliki sikap yang baik dalam menilai perilaku
seks bebas sebanyak 28 orang 73.7.
5.2 Pembahasan
5.2.1 Pengetahuan Remaja tentang Perilaku Seks Bebas
Dari hasil penelitian mengenai pengetahuan remaja terhadap perilaku seks bebas pada pelajar SMA Kemala Bhayangkari 1 Medan dapat dilihat rata-rata
berpengetahuan cukup
sebanyak 49 orang 56.9 dan rata-rata baik sebanyak 37 orang 43.1. Berdasarkan tingkatan usia dapat dilihat kelompok usia terbesar
yaitu 17 tahun 32.4 memiliki tingkat pengetahuan yang baik dibanding kelompok usia dibawahnya.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini sesuai penelitian Prihyugiarto 2008, salah satu hal yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seksualitas adalah usia. Dikatakan bahwa
pada kelompok usia yang lebih tua akan memiliki tingkat pengetahuan yang lebih baik dibandingkan pada kelompok usia yang muda . Hal ini sesuai dengan
Notoadmojo 2007, pengetahuan diperoleh setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Semakin bertambahnya usia
seseorang maka semakin sering seseorang melakukan pengind eraan terhadap objek tertentu sehingga akan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan akan
suatu halobjek. Dari hasil penelitian, tingkat pengetahuan berdasarkan jenis kelamin laki-
laki dan perempuan tidak jauh berbeda karena sebenarnya saat ini perempuan juga memiliki akses yang sama dengan laki -laki dalam mendapatkan informasi yang
dibutuhkan tentang seks dan kesehatan reproduksi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Hadi, et al 2008, tidak ditemukannya kolerasi yang bermakna antara
pengetahuan seksualitas dengan jenis kelamin. Menurut Zainun 2002 sebagian besar remaja tidak mengetahui dampak
dari perilaku seks bebas, yang menyebabkan meningkatnya perilaku seks bebas. Hal ini berarti bahwa pengetahuan siswa yang baik tentang seks bebas dan
dampaknya akan memperkecil perilaku seks bebas, karena perilaku seks bebas sangat dipengaruhi oleh ketidaktahuan remaja dan apa sebenarnya dampak bila
remaja tersebut melakukan seks bebas.
5.2.2 Sikap Remaja tentang Perilaku Seks Bebas