Perumusan Masalah Manfaat Penelitian

Hasil monitoring sebuah Yayasan Kelompok Kerja Sosial Perkotaan KKSP bekerjasama dengan Pusat Pendidikan dan Informasi Hak Anak di Medan, diperkirakan 1500 remaja di Medan terlibat bisnis pelacur an, baik karena kemauan sendiri maupun paksaan. Dari jumlah tersebut yang tergolong profesional 45, kemudian untuk kesenangan tidak dalam kerangka profesionalitas sebanyak 20 dan yang ikut -ikutan sebanyak 35 Ikhwan, 2008. Dari penelusuran Tim Pusat Kajian dan Perlidungan Anak PKPA terhadap anak sekolah di Medan, di satu sekolah sudah terdapat rata -rata 10-15 anak per kelas yang sudah membisniskan diri dan selanjutnya membantu temannya membisniskan keperawanannya. Ada beberapa faktor pem icu yang menyebabkan remaja melakukan hubungan seks di luar nikah, yaitu karena dia sudah terlanjur tidak perawan lagi, desakan ekonomi, untuk bayar uang sekolah, pengaruh narkoba, dan akibat menonton VCD porno Apulina, 2008. Berdasarkan dari pemaparan d iatas, peneliti ingin mengetahui Gambaran Perilaku Tentang Seks Bebas Pada Siswa dan Siswi di SMA Kemala Bhayangkari 1 Medan Pada tahun 2012.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan di atas, maka yang menjadi permasalahan adalah bagaimana Gambaran Perilaku Tentang Seks Bebas Pada Pelajar SMA Kemala Bhayangkari 1 Tahun 2012 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku siswa tentang hubungan seks bebas. Universitas Sumatera Utara

1.3.2. Tujuan Khusus

Berdasarkan tujuan umum di atas, maka tujuan khusus yang ingin dieapai pada penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan siswa tentang hubungan seks bebas. b. Untuk mengetahui gambaran sikap siswa tentang hubungan seks bebas.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Sebagai masukan bagi pihak sekolah agar dapat mengenalkan pendidikan kesehatan reproduksi pada siswa dan siswinya. b. Sebagai masukan bagi pihak -pihak yang membutuhkan baik dari kalangan akademis dan peneliti. c. Sebagai masukan bagi pelaksana pelayanan kesehatan sekolah agar dapat memberikan dan mengenalkan pendidikan seks remaja kepada anak didik. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perilaku 2.1.1 Pengertian Perilaku Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati langsung oleh pihak luar. Menurut Skiner 1938 dalam Notoadmodjo, 2007 seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau ransangan dari luar. Oleh karena itu perilaku terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori Skiner ini disebut teori “S -O-R” atau Stimulus-Organisme-Respon. Skiner membedakan adanya dua respon, yakni: a. Respondent respons atau reflesive, yakni respon yang ditimbulkan oleh ransangan-ransangan stimulus tertentu. b. Operant respons atau instrumental respons, yakni respon yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulu s atau perangsang tertentu.Notoadmodjo, 2007

2.1.2 Bentuk Perilaku

a. Perilaku tertutup covert behavior Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup covert. Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. b. Perilaku terbuka overt behavior Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk t indakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek practice, yang dengan mudah dapat diamati oleh orang lain. Notoadmodjo, 2007. Universitas Sumatera Utara