- Struktur tanahnya dan sifat-sifat tanahnya tidak berubah sehingga mendekati
keadaan yang sama dengan keadaan lapangan. -
Kadar air asli masih dianggap sesuai dengann mata tabung 0 minimal 6,8 cm dan panjang minimal 50 cm.
- Sebelum pengambilan contoh tanah dilakukan dinding tabung sebelah dalam
diberi pelumas agar gangguan terhdap contoh tanah dapat diperkecil terutama pada waktu mengeluarkan contoh tanahnya.
- Untuk menjaga kadar asli contoh tanah ini, maka pada kedua ujung tabung harus
ditutup dengan parafin yang cukup tebal dan tabung diberi simbol lokasi, diberi simbol lokasi nomor sampel serta kedalaman contoh diambil.
- Pada waktu pengangkutan dan penyimpanan tabung sample supaya dihindarkan
dari getaran yang cukup keras dan dihindarkan penyimpanan pada suhu yang cukup panas.
- Pada waktu pengambilan contoh tanah ini diusahakan dengan memberikan
tekanan centris sehingga struktur tanahnya sesuai dengan di lapangan.
b. Pengambilan contoh tanah terganggu disturbed sample
Contoh tanah tidak asli dapat diperoleh dari tanahbatuan dari sumuran uji test pit atau dari paritan uji trench adapun cara pengambilan contoh tanah ini salah sebagai
berikut : -
Bila lapisan tanah masing-masing lapisan cukup tebal maka harus diambil dari masing-masing lapisan dengan pengambilan secara vertikal.
- Bila lapisan tipis 0,5 meter, maka contoh tanah tersebut diambil secara
keseluruhan dengan cara pengambilan vertikal. Semua contoh yang didapat diberi kode dan simbol dari lokasi, nomor sampel dan kedalaman.
- Untuk pengambilan sampel yang digunakan test Proctor untuk timbunan, harus
diambil contoh tanah aslinya untuk test kadar air, yang diambil dengan tabung yang ditutup parafin di kedua ujungnya.
c. Penyelidikan Laboratorium
Pada contoh-contoh tanah yang terambil, baik tanah asli maupun contoh tanah yang terganggu akan dilakukan beberapa macam percobaan laboratorium, sehingga data
KERANGKA ACUAN KERJA Study Identifikasi dan Detail Desain Embung Dekai
III-7
parameter dan sifat-sifat tanahnya dapat diketahui. Jenis dan macam percobaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Soil Properties
Unit Density
m
Spesific Gravity G
s
Moisture Content
W
n
Void Ratio
c
Grain size analisys
Atterberg Limit L
L
, P
L
, P
I
Unconfined Compresion Test q
uu
, q
ur
Direct Sher Test
C,0
Triaxsial Test 0, C, 01, C1
Consolidation test
C
c
, C
v
, C
s
Permeability Test
k
Compaction Test W
opt
, W
ary
, W
wer
Soil Properties
Unit Density m
Untuk memperoleh jenis nilai berat ini tanah, maka tanah yang akan dikenakan pengujian ini adalah tanah dengan keadaan asli.
Spesific Gravity G
s
Nilai berat jenis suatu tanah dapat ditentukan dengan menggunakan suatu botol pichnometer dan perlengkapan. Prosedur penentuan berat jenis tanah ini dapat mengikuti
cara : ASTM-D-854 atau AASHO-T-100.
Moisture Content W
n
Tanah yang akan dikenakan pengujian ini adalah tanah dengan keadaan asli. Prosedurnya dapat mengikuti : ASTM.D.2216.
Grain Size Distribution
KERANGKA ACUAN KERJA Study Identifikasi dan Detail Desain Embung Dekai
III-8
Pada tanah yang berbutir kasar dengan diameter butir lebih besar daripada 75 m tertahan pada ayakan No. 200
Penentuan diameter butirnya dilakukan dengan ayakan Sieve Analysis, sedangkan pada tanah yang berbutir halus atau tanah dengan diameter lebih kecil dari 75 m lolos melalui
ayakan No. 200 akan ditentukan dengan cara Hydrometer Analysis.
Hasil dari pengujian ini akan digambaar dengan sumbu mendatar adalah skala logaritma merupakan nilai diameter dalam mm daripada butiran dan sumbu tegak adalah skala biasanya
merupakan prosentase kehalusan. Pembagian butir tanahnya digunakan USSR dengan prosedur yang sesuai dengan
ASTM.D.42.
Atterberg Limit
Liquit Limit LL
Batas cairliquit limit ini adalah nilai kadar air yang dinyatakan proses dari contoh tanah yang dikeringkan dalam oven pada batas antara keadaan cair ini dapat ditentukan dengan
cara menentukan nilai kadar air pada contoh tanah yang mempunyai jumlah ketukan 25 kali dijatuhkan setinggi 1 cm pada kecepatan ketukan 2 kali setiap detiknya, dan panjang
lereng saluran percobaan ini adalah 12,7 mm. Prosedur dapat mengikuti ASTM.D.423.
Plastic Limit PL
Batas plastic ini adalah nilai kadar air pada batas daerah plastic. Kadar air ini ditentukan dengan menggiling-giling tanah yang melewati ayakan No. 40 4255 m pada alat kaca
sehingga membentuk diameter 3,2 m dan memperhatikan retak-retak. Prosedur dapat mengikuti ASTM.D.424.
Shinkage Limit
Shinkage limit adalah nilai maksimum kadar air pada keadaan dimana volume dari tanah ini tidak berubah, prosedur penentuan nilai batas susut ini dapat mengikuti ASTM.D.427.
Unconfined Compression Test
Percobaan ini dimaksudkan untuk memperoleh nilai kekuatan geser dari tanah yang berjenis lempung, baik pada kondisi asli maupun terganggu. Kecepatan pergerakan perubahan tinggi
KERANGKA ACUAN KERJA Study Identifikasi dan Detail Desain Embung Dekai
III-9
pada arah vertikal adalah 1menit. Hasilnya merupakan gambar yang memberikan hubungan antara besar beban tegangan dengan perbandingan perunahan tinggi contoh tanah.
Prosedur percobaan mengikuti ASTM.D.2166.
Direct Shear Test
Dimaksudkan untuk menentukan nilai kekuatan geser tanah dengan melakukan percobaan geser langsung Direct Shear Test. Dengan merubah-rubah tegangan axial pada beberapa
contoh tanah minimal 4 macam besar pembebanan dengan setiap beban pada satu contoh tanah. Maka akan diperoleh tegangan gesernya, kecepatan perubahan geraknya contoh tanah
pada arah horizontal disesuaikan dengan keadaan jenis tanahnya. Kecepatan perubahan pergerakan ini ditentukan dari waktu yang akan dicapai sehingga
contoh tanah akan longsor. Dengan ini diperoleh garis yang memberikan hubungan antara tegangan geser dan tegangan axial.
Prosedur percobaan ini mengikuti cara ASTM.D.3080.
Triaxial Compression Test
Percobaan ini dimaksudkan untuk memperoleh nilai kekuatan geseran serta sifat-sifat tanah akibat pembebanan. Untuk mendapatkan hasil yang cukup baik, maka setiap sample perlu
dipersiapkan 3 contoh tanah dengan pembebanan atau tekanan kecil yang berlainan dengan disesuaikan dengan rencana bangunan yang ada.
Kecepatan perubahan tinggi contoh tanah disesuaikan dengan macam percobaan dan sifat dari jenis tanahnya. Prosedur dari percobaan triaxial ini agar disesuaikan dengan literatur
The Measurement Of Soil Properties in the Triaxial Test by Bishop o Soil and Their Measurement by Bowles. Dari hasil-hasil gambar yang diperoleh dengan mengikuti prosedur
101.D.565.
Consolidation Test
Percobaan ini dimaksudkan untuk mengetahui sifat-sifat tanah sehubungan dengan pembebanan yang telah dilakukan. Dengan demikian maka perkiraan besar penurunan yang
terjadi pada lapisan-lapisan tanah dapat diketahui. Besarnya increment ratio 1, dengan nilai
KERANGKA ACUAN KERJA Study Identifikasi dan Detail Desain Embung Dekai
III-10
pembebanan ¼, ½, 1, 2, 4, 8 dan 18 kgcm
2
pada setiap 24 jam dan pengurangan pembenanan 4, 1, ¼, 0 kgcm
2
pada setiap 24 jam data parameter seperti nilai compression indeks C0 dan coefission of consolidation dapat diperoleh. Prosedur percobaan pemampatan ini dapat
mengikuti cara ASTM.D.2435. engineering Properties of Soil and Their Measurement by Bowles.
Permeability Test
Percobaan kerembesan ini dimaksudkan untuk mengetahui nilai koefisien rembesan dari suatu jenis tanah sebutir kasar yang dapat dilakukan dengan cara constant head, sedangkan
pada tanah cobesive soil yang mempunyai nilai koefisien rembesan cukup rendah dapat dilakukan dengan cara filling head. Agar waktu yang ada pada filling head ini tidak terlalu
lama, maka penambahan tekanan dapat dilakukan.
Compaction Test
Salah satu contoh untuk memperoleh hasil pemadatan yang maksimal telah banyak digunakan metode proctol 1983 di laboratorium. Dengan cara ini maka pegangan sebagai
dasar-dasar pemadatan di lapangan dapat dilakukan seperti penentuan kadar air optimum W
opt
. Perkiraan kepadatan di lapangan, jumlah tanah bahan proctor berkisar 30 kg. tanah ini akan dikenakan percobaan StandartModified ASSHO, sehingga akan diperoleh nilai
maksimum kepadatan cukup baik, maka minimal 4 titik lengkung pemadatan perlu diperoleh dengan kadar air berkisar + 3 di daerah optimum. Prosedur dapat dilakukan dengan
menggunakan cara ASSHO.T.180 dan ASTM.D.698.
3.1.2 Pengukuran Topografi Pekerjaan pengukuran dan Pemetaan Sungai