46
Dengan demikian, proses pembelajaran itu akan menjadi lebih menyenangkan siswa. Dengan melaksanakan komponen pembelajaran mengkonstruksikan,
menemukan, bertanya, menciptakan masyarakat belajar, pemodelan, melakukan refleksi dan penilaian yang sebenarnya sebagaimana komponen-komponen yang
ada dalam pendekatan kontekstual tersebut, maka pembelajaran di kelas akan menjadi lebih bermakna.
Pembelajaran dengan pendekatan konvensional yang berorientasi pada pencapaian target penyampaian materi oleh guru kepada siswa yang sekaligus
menekankan penguasaan materi oleh siswa, membuat siswa menjadi kurang kreatif, mudah bosan, kurang berminat. Hal ini disebabkan karena proses
pembelajaran hanya bersifat monoton yaitu penjelasan materi yang berupa uraian dan contoh-contoh melalui ceramah, kemudian dilakukan tanya jawab, dan
pemberian tugas. Dengan kata lain, pembelajaran ini hanya berpusat pada guru teacher centered dan sedikit sekali memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengalami apa yang dipelajarinya. Jika hal demikian yang terjadi maka siswa menjadi kurang berminat yang akhirnya akan menjadi kurang kreatif sehingga
hasil belajarnya tidak akan bertahan lama. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dapat diduga bahwa proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual akan memberikan pengaruh yang lebih baik atau lebih efektif bila dibandingkan
dengan proses pembelajaran dengan pendekatan konvensional terhadap prestasi belajar IPS.
2. Perbedaan Pengaruh Minat Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar IPS.
47
Keberhasilan belajar siswa tidak hanya ditentukan oleh fasilitas yang ada, kecakap guru yang tinggi, namun kondisi siswa sebagai pihak yang dikenai proses
pendidikan ikut pula berpengaruh. Dalam realita kehidupan, minat merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan seseorang khususnya dalam hal
belajar. Siswa yang kurang berminat untuk belajar walaupun didukung oleh berbagai faktor, akan berpengaruh sekali terhadap hasil belajar.
Adanya minat selain menimbulkan perasaan senang, dalam belajar juga akan menyebabkan pemusatan perhatian,sehingga akan mendukung keberhasilan dalam
belajarnya. Siswa yang mempunyai minat tinggi, maka dalam belajarnya pun akan lebih
baik dibandingkan dengan siswa yang tidak berminat maupun yang berminat rendah. Sehingga tingkat minat siswa dalam belajar sangat berpengaruh terhadap
kelangsungan dan keberhasilan belajar siswa. Untuk itu faktor minat tersebut perlu diperhitungkan sebagai faktor yang ikut mempengaruhi prestasi belajar siswa secara
integral. Berdasarkan data diskripsi tersebut maka disimpulkan bahwa minat terhadap IPS mempengaruhi terhadap prestasi belajar IPS. Jika minat belajar terhadap IPS
tinggi maka siswa lebih berkesempatan untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik pula. Demikian pula dengan siswa yang tidak berminat ataupun mempunyai
minat rendah, maka juga berkecenderungan untuk mendapatkan hasil belajar yang kurang bagus.Dengan demikian maka diduga terdapat pengaruh positif antar minat
terhadap IPS dengan prestasi belajar IPS. .
48
3. Interaksi Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan MInat Belajar Siswa
Terhadap Prestasi Belajar IPS.
Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual memungkinkan proses pembelajaran lebih bermakna dan siswa menjadi lebih aktif baik secara mental,
sikap, dan daya pikirnya, karena siswa belajar dari mengalami sendiri, mengkonstruksi pengetahuan, kemudian memberi makna pada pengetahuan itu.
Sebaliknya pembelajaran dengan pendekatan konvensional akan cenderung kurang dapat dirasakan kebermaknaannya bagi siswa, bahkan siswa akan menjadi
pasif. Berkenaan dengan prestasi belajarnya pun juga akan kurang dapat optimal.
D. Pengajuan Hipotesis