xlv dan telah begitu mengenal akan budaya yang dijalaninya. Dengan demikian, informan
dapat menjawab dan bercerita kepada peneliti mengenai masalah yang ingin diteliti secara jelas dan menyeluruh. Tukang parkir yang sudah bekerja kurang lebih satu tahun
dipilih dengan alasan bahwa penelitian ini ingin mengangkat tentang makna ruang dan waktu bagi tukang parkir, sehingga orang yang benar-benar yang berpengalaman dalam
budayanya yang harus dipilih dalam penelitian ini. Dalam hal ini dipilih informan tukang parkir yang berada di Jalan Dr. Radjiman Surakarta dengan alasan memudahkan peneliti
mencari tahu mengenai latar belakang budaya ruang dan waktu setempat dan karena di daerah tersebut banyak ruang-ruang parkir yang bermunculan, sehingga proses pencarian
data lebih mudah dilakukan oleh peneliti. 2.
Peristiwaaktivitas yaitu sumber data peristiwa atau aktivitas dalam penelitian ini berupa kegiatan ataupun aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh tukang parkir di
ruang parkir tersebut beserta pengamatan secara langsung atas peristiwa-peristiwa yang terjadi di tempat parkir tersebut.
3. Tempat atau Lokasi yaitu tempat di mana penelitian ini dilakukan di lokasi
parkir di sepanjang Jalan Dr. Radjiman Surakarta. Karena di Jalan Dr. Radjiman kekompleksitas aktivitas para pengguna jalan sangat mungkin terjadi karena
merupakan jalan akses keluar masuk keraton, sehingga jalan ini sangat ramai setiap harinya. Selain itu jalan ini sangat sempit dibandingkan dengan jalan-jalan protokol
yang ada di Kota Surakarta, sehingga jalan ini memungkinkan banyak terjadi hal-hal menarik yang dapat diamati.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara mendalam in-depth interview, dan teknik pengamatan langsung observasi.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Wawancara Mendalam In-Depth Intervew
Menurut Jacobson 1958:8 dalam menggali data etnografi yang juga meruntut pada paradigma metodologi penelitian kualitatif maka terdapat cara yang digunakan untuk
xlvi
menggali data yakni Modes of Thought. Modes of Thought berupa pikiran, ide-ide, gagasan, dan sesuatu yang bersifat abstrak. Modes of Thought ini dilakukan dengan metode
wawancara. Untuk mengetahui suatu pemikiran dan persepsi serta tanggapan seseorang tentang sesuatu hal kita harus melakukan wawancara langsung dengan informan sehingga ada
komunikasi yang dapat terjalin dengan baik diantara interviewer dan interview. Dengan metode wawancara kita dapat melakukan tanya jawab mengenai persoalan yang diteliti.
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui percakapan dan berhadapan muka dengan
orang yang dapat memberikan keterangan pada si peneliti H.B Sutopo Mardalis, 2002:64.
Dalam penelitian ini sumber data yang paling penting adalah informan. Wawancara dilakukan secara bebas, dalam suasana informal dan pertanyaan yang tidak
terstruktur namun tetap mengarah pada fokus masalah penelitian. Informan yang dipilih adalah informan yang dianggap tahu tentang topik permasalahan yang sedang diteliti.
Peneliti menerapkan teknik face to face sehingga peneliti dapat menangkap secara langsung keterangan dari informan tanpa melalui perantara.
Tujuan utama melakukan wawancara adalah untuk menyajikan konstruksi saat sekarang dalam suatu konteks mengenai para pribadi, peristiwa, aktivitas, organisasi,
perasaan, motivasi, tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan, dan sebagainya, untuk merekonstruksi beragam hal seperti itu sebagai bagian dari
pengalaman masa lampau, dan memproyeksikan hal-hal itu dikaitkan dengan harapan yang bisa terjadi di masa yang akan datang.
Dalam penelitian ini, informan yang dapat memberikan keterangan adalah tukang parkir, para pemilik tempat parkir dan para pengguna Jalan Dr. Radjiman Surakarta.
Dengan metode wawancara kita dapat melakukan tanya jawab mengenai persoalan yang diteliti, yaitu mengenai manajemen konflik yang terjadi dalam ruang dan waktu di tempat
parkir dan strategi adaptasi yang dilakukan oleh tukang parkir tersebut. Dengan demikian dari seorang nara sumber atau informan akan diperoleh informasi-informasi yang baru
dan penting untuk menjawab persoalan yang diajukan dalam penelitian ini. 2.
Pengamatan Langsung Observasi
xlvii
Observasi adalah mengamati dan mendengar perilaku seseorang selama beberapa waktu tanpa melakukan manipulasipengendalian, serta mencatat penemuan yang
memungkinkanmemenuhi syarat untuk digunakan ke dalam tingkat penafsiran analisis James A. Black Dean J. Chmpion, 1992:286.
Menurut Jacobson 1975:8 dalam melakukan penelitian kualitatif juga terdapat Modes of Action yaitu berupa segala perilaku yang dapat kita amati ataupun yang bisa kita
lihat dari suatu sumber data informan. Modes of Action diperoleh melalui metode observasi. Observasi mungkin kita dapat melihat segala tindakan dan perilaku yang dilakukan oleh
informan yang berhubungan dengan persoalan yang kita teliti.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik observasi berperan aktif. Dimana peneliti ikut datang dalam peristiwa yang dimana peneliti sudah ikut dalam
peristiwa tetapi bersifat partisipasi. Peneliti hanya mengamati peristiwa untuk mendapatkan data sehingga dapat dikaji ulang. Observasi memungkinkan peneliti untuk
dapat melihat segala tindakan dan perilaku yang dilakukan oleh informan yang berhubungan dengan persoalan yang ingin diteliti, yaitu tentang terjadinya konflik yang
biasa terjadi dalam ruang dan waktu tersebut beserta solusi yang dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik serta strategi adaptasi yang dilakukan oleh tukang parkir
tersebut dalam kaitannya untuk bertahan hidup dalam ruang dan waktu. Sehingga observasi memudahkan peneliti mengamati segala hal yang dapat ditangkap oleh mata
selama melakukan penelitian.
E. Analisa Data