Siklus Kehidupan Individu dan Demografinya

III PEMBAHASAN

3.1 Siklus Kehidupan Individu dan Demografinya

Secara umum, dalam kerangka kerja pemodelan overlapping-generation OLG diasumsikan bahwa setiap orang hanya hidup selama dua periode. Orang bekerja pada periode pertama dan pensiun pada periode kedua. Pada kenyataannya, satu periode mungkin akan bertahan selama 30 tahun. Setiap orang mengonsumsi pada dua periode tersebut, mereka membayar untuk pengeluaran dalam periode dua dengan menabung pada periode pertama. Kelompok yang lahir pada waktu disebut sebagai generasi . Anggota dari generasi ini, disebut muda pada periode dan tua pada periode . Pada setiap titik waktu, hanya anggota dari dua generasi yang hidup. Setiap orang memaksimalkan utilitas waktu hidupnya, dengan bergantung pada pemakaian dalam dua periode kehidupan. Utilitas waktu hidup mereka dinyatakan sebagai , 3.1.1 dengan sebagai tingkat preferensi waktu, jadi sebagai diskonto waktu. Utilitas total dinyatakan oleh sedangkan dan masing-masing menyatakan utilitas pada periode pertama dan periode kedua. Konsumsi periode pertama dinyatakan oleh dan konsumsi periode kedua adalah . Setiap individu merupakan satu unit tenaga kerja inelastis dan menerima upahgaji . adalah tabungan pada periode . Anggaran yang dibatasi pada periode dan adalah , , 3.1.2 dengan adalah tingkat suku bunga dari periode sampai . Batasan anggaran di periode pertama dinyatakan sebagai konsumsi periode pertama pada waktu , , sedangkan di periode kedua konsumsi pada waktu dinyatakan oleh . Untuk setiap individu, dan adalah faktor eksogen. Utilitas pada kasus CIES Constant Intertemporal Elasticity of Substitution ini, diketahui sebagai berikut: ; ln ; , 3.1.3 dengan adalah elastisitas substitusi antar masa, . 3.1.4 Berdasarkan kendala-kendala yang disebutkan sebelumnya, maka dapat dijelaskan bahwa tabungan setiap individu bergantung pada tingkat suku bunga dan tingkat upahgaji. Hal tersebut menunjukkan bahwa peningkatan tabungan berbanding lurus dengan tingkat upahgaji. Walaupun demikian, ternyata tingkat suku bunga dapat menimbulkan dampak yang positif dan dampak negatif. Jika terjadi peningkatan pada tingkat suku bunga, maka berdasarkan pensubstitusian biaya konsumsi periode dua ke periode pertama akan menyebabkan biaya konsumsi di periode dua menurun. Sedangkan hal tersebut mampu meningkatkan pendapatan karena jumlah pendapatan yang ditabung guna konsumsi pada periode ke dua dikurangi. Berdasarkan pada persamaan 3.1.3, fungsi utilitas dapat ditulis kembali sebagai berikut , 3.1.5 Asumsikan fungsi utilitas kontinu sehingga untuk memaksimumkan utilitas, kondisi turunan pertama terhadap adalah sebagai berikut: . 3.1.6 Uraian persamaan 3.1.6 dapat dilihat pada Lampiran 1. Penyelesaian dari persamaan 3.1.6 , 3.1.7 dengan . Uraian persamaan 3.1.7 dapat dilihat pada Lampiran 2. Persamaan 3.1.7 tersebut diperoleh dari efek substitusi dan efek pendapatan yang dipengaruhi tingkat suku bunga pada tabungan yang bergantung pada nilai . Peningkatan tabungan berbanding lurus dengan tingkat suku bunga jika nilai kurang dari 1 , sehingga efek substitusi mendominasi efek pendapatan. Diketahui bahwa jika dan hanya jika , sehingga kita dapat mengatakan bahwa ketika elastisitas substitusi antar masa adalah besar, kemudian efek substitusi cenderung mendominasi efek pendapatan dan efek dari dan cenderung positif. Demografi struktur ekonominya adalah sebagai berikut. Jumlah tenaga kerja pada waktu disebut . Total populasi pada waktu adalah . Oleh karena setiap individu menawarkan satu unit tenaga kerja, maka jumlah angkatan kerja sama dengan jumlah dari generasi muda, . Pertumbuhan populasi pada tingkat dinyatakan sebagai berikut .

3.2 Titik EquilibriumTitik Tetap