± 0.63 0.71 Penetapan rekomendasi pemupukan N, P dan K tanaman duku (Lansium domesticum) berdasarkan analisis daun

63 Pengambilan sampel daun untuk analisis N, P dan K berasal dari daun yang sama, memberikan keuntungan tersendiri, karena pengambilan sampel cukup dilakukan satu kali dan pada satu daun, sehingga lebih efisien, karena dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya. Waktu pengambilan sampel pada saat panen juga memberikan keuntungan tersendiri, yaitu sampel daun dapat diambil bersamaan dengan waktu panen buah, sehingga dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan. Konsentrasi N, P, dan K Daun dengan Hasil Relatif Hubungan antara konsentrasi N, P dan K daun ketiga dewasa saat panen dari cabang yang tidak berbuah dengan hasil relatif tanaman duku pada tahun I dan III dapat dilihat pada Gambar 16. Tahun II tanaman duku tidak menghasilkan buah, sehingga tidak diperoleh data produksi pada tahun ini. Tahun I dan II merupakan kondisi dimana produksi duku sedikit atau dikenal dengan istilah panen kecil off year dan tahun III produksi tinggi yang dikenal dengan istilah panen raya on year. Hubungan antara daun ketiga dewasa saat panen dari cabang yang berbuah menunjukkan nilai R 2 koefisien determinasi yang lebih baik pada saat on year, kecuali pada K. Nilai R 2 pada kondisi on year yaitu 0.76, 0.54, dan 0.51 sedangkan pada off year yaitu 0.41, 0.54, dan 0.59, masing-masing untuk N, P dan K. Nilai koefisien korelasi 0.71–1.00, menurut Sulaiman 2002 mempunyai derajat asosiasi yang tinggi, sedangkan nilai korelasi 0.41–0.70 menunjukkan korelasi yang substansial. Berdasarkan hal tersebut hasil yang diperoleh pada kondisi on year lebih tepat digunakan untuk mendiagnosis status hara N, P dan K pada tanaman duku. Kondisi off year dan on year ini diduga dipengaruhi oleh ketersediaan hara dan faktor iklim, khususnya curah hujan. Curah hujan di lokasi penelitian lebih berfluktuatif dibandingkan dengan suhu, kelembaban serta tinggi muka air tanah yang relatif konstan, seperti dapat dilihat pada Lampiran 12–15. Pembungaan dan pembuahan pada tanaman duku dipengaruhi oleh adanya bulan kering. Berdasarkan klasifikasi iklim Koeppen dan Mohr bulan kering yaitu bila curah hujan kurang dari 60 mmbulan Tjasyono 2004. Pada tahun I terdapat tiga bulan kering April, Agustus dan September, bulan Oktober terbentuk bunga dan buah dalam jumlah sedikit. Tahun II tidak terdapat bulan kering dan tidak terbentuk