BAB IV DESKRIPSI VARIABEL
A. Fungsi Isteri Bekerja
Isteri bekerja adalah perempuan yang telah menikah dan mempunyai
suami yang memiliki pekerjaan ekonomis dalam masyarakat. Pengertian fungsi menurut Coser dan Rosenberg 1976:490 adalah membatasi fungsi sebagai
konsekunesi-konsekuensi dari setiap kegiatan social yang tertuju pada adaptasi atau penyesuaian dari suatu struktur tertentu dari bagian-bagian komponennya.
Dalam teori fungsionalis structural Robert K. Merton bahwa fungsi dibagi menjadi dua, yaitu manifest dan laten, yang mana kedua fungsi tersebut akan
dijelaskan lebih lanjut dalam bagian selanjutnya. Adapun fungsi manifest dari istri bekerja adalah sebagai berikut :
a. Membantu ekonomi keluarga adalah membantu suami untuk
menambah ekonomi keluarga guna mencapai pemenuhan kebutuhan hidup keluarga.
1. Biaya ekonomi keluarga :
1. Pendapatan dari pekerjaan pokok ibu bekerja TABEL 20
N = 40 No
Pendapatan Rp
Frekuensi Prosentase 1
2.000.000 18
45 2
1.000.000.s.d 2.000.000 10
25 3
1.000.000 12
30 Jumlah
40 100
Sumber : kuesioner pertanyaan no.b1
Dari tabel 20 diatas dapat diketahui bahwa dari 40 responden atau 100 ternyata sebanyak 18 responden atau 45 menjawab pendapatan pokoknya
diatas Rp.2.000.000,-. Kemudian, yang menjawab pendapatan pokoknya Rp.1.000.000,- s.d Rp.2.000.000,- sebanyak 10 responden atau 25 ,
sedangkan yang pendapatan pokoknya dibawah Rp.1.000.000,- sebanyak 12 responden atau 30 . Dari uraian diatas dapat dibuat kesimpulan bahwa
pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan pokok ibu bekerja sudah diatas rata- rata, sehingga dari pendapatan pokok tersebut dapat membantu ekonomi
keluarga. 2. Pendapatan dari pekerjaan sampingan
TABEL 21 N = 40
No Pendapatan
Rp Frekuensi Prosentase
1 2.000.000
2 5
2 1.000.000.s.d 2.000.000
3 7,5
3 1.000.000
5 12,5
4 Tidak ada
30 75
Jumlah 40
100 Sumber : kuesioner pertanyaan no.b2
Dari tabel 21 diatas dapat diketahui bahwa dari 40 responden atau sebanyak 100 ternyata sebanyak 2 responden atau 5 menjawab
pendapatan sampingannya diatas Rp.2.000.000,- , sebanyak 3 responden atau 7,5 menjawab pendapatan sampingannya antara Rp.1.000.000,- s.d
Rp.2.000.000,- , sebanyak 5 responden atau 12,5 menjawab pendapatan sampingannya dibawah Rp.1.000.000,- , dan sebanyak 30 responden atau 75
menjawab tidak memiliki pendapatan sampingan. Dari uraian diatas dapat dibuat kesimpulan bahwa sebagian besar ibu bekerja tidak memiliki pekerjaan
sampingan. Hal tersebut biasanya dikarenakan oleh kesibukan dari pekerjaan pokok yang sudah menyita banyak waktu. Sehingga, pendapatan dari pekerjaan
sampingan belum dapat dikatakan sebagai membantu ekonomi keluarga. 3. Pendapatan dari pekerjaan lain-lain misalnya : penjualan dari hasil
ladang dan kiriman dari orang tua TABEL 22
N = 40 No
Pendapatan Rp
Frekuensi Prosentase 1
2.000.000 -
- 2
1.000.000.s.d 2.000.000 -
- 3
1.000.000 1
2,5 4
Tidak ada 39
9,75 Jumlah
40 100
Sumber : kuesioner pertanyaan no.b3 Dari tabel 22 diatas dapat diketahui bahwa dari 40 responden atau 100
ternyata sebanyak 1 responden atau 2,5 menjawab pendapatan dari pekerjaan lain-lain adalah dibawah Rp.1.000.000,-. Kemudian, responden yang
menjawab pendapatan dari pekerjaaan lain-lain tidak ada sebanyak 39 responden atau 9,75 .
Dari uraian diatas dapat dibuat kesimpulan bahwa sebagian besar ibu bekerja hanya satu orang responden yang memiliki pekerjaaan lain-lain dan
sebagian besar ibu bekerja tidak memiliki pendapatan dari pekerjaan lain-lain. Hal tersebut dikarenakan bahwa isteri bekerja sudah mempunyai pendapatan
yang cukup dari pekerjaan pokok maupun pekerjaan sampingan. Sehingga, pendapatan dari pekerjaan lain-lain belum dapat dikatakan sebagai membantu
ekonomi keluarga.
4. Pendapatan untuk membeli keperluan keluarga TABEL 23
N = 40 No Pendapatan untuk membeli
keperluan keluarga Frekuensi
Prosentase 1
Ya 39
97,5 2
Tidak 1
2,5 Jumlah
40 100
Sumber: kuesioner pertanyaan no.b4 Dari tabel 23 diatas dapat diketahui bahwa dari 40 responden atau 100
ternyata sebanyak 39 responden atau 97,5 menjawab ya, dan sebanyak 1 responden atau 2,5 yang menjawab tidak. Dari uraian diatas dibuat
kesimpulan bahwa ibu yang bekerja sebagian besar pendapatannya digunakan untuk membeli keperluan keluarga sehingga dapat membantu ekonomi
keluarganya. 5. Pendapatan untuk perbaikan rumah
TABEL 24 N = 40
No Pendapatan untuk perbaikan rumah Frekuensi Prosentase
1 Ya
31 77,5
2 Tidak
9 22,5
Jumlah 40
100 Sumber: kuesioner pertanyaan no.b5
Dari table 24 mengenai pendapatan untuk perbaikan rumah sebanyak 31 responden 77,5 menyatakan bahwa pendapatannya digunakan untuk
perbaikan rumah dan 9 orang menjawab tidak 22,5 , hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar istri bekerja menyisihkan pendapatannya untuk
perbaikan rumah. Sebagian besar responden memprioritaskan penghasilannnya disisihkan untuk perbaikan rumah mereka.
6. Pemenuhan kebutuhan sembako TABEL 25
N = 40 No
Biaya untuk membeli sembako
Frekuensi Prosentase 1
Selalu 4
10 2
Sering 7
17,5 3
Kadang-kadang 21
52,5 4
Tidak pernah 8
20 Jumlah
40 100
Sumber : kuesioner pertanyaan no.e1 Dari tabel 25 memperlihatkan sebanyak 21 responden atau 52,5
menjawab kadang-kadang dalam hal pengeluaran untuk membeli sembako, 4 orang 10 mejawab selalu, 7 orang 17,5 menyatakan sering, dan 8 orang
20 menjawab tidak pernah. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kadang-kadang responden mengeluarkan pendapatannya untuk membeli
kebutuhan sembako, hal ini diakibatkan dari terpenuhinya kebutuhan sembako oleh suami. Isteri bekerja hanya bersifat sedikit membantu dalam pemenuhan
kebutuhan sembako. Sebagian besar pemenuhan kebutuhan sembako dapat dipenuhi oleh suami. Namun, isteri kadang-kadang juga ikut membantu dalam
pemenuhan kebutuhan sembako tersebut. 7. Pembelian perabotan rumah tangga
TABEL 26 N = 40
No Biaya untuk membeli
perabot rumah tangga Frekuensi Prosentase
1 Selalu
3 7,5
2 Sering
3 7,5
3 Kadang-kadang
28 70
4 Tidak pernah
6 15
Jumlah 40
100 Sumber : kuesioner pertanyaan no.e2
Dari tabel 26 mengenai biaya untuk membeli perabotan rumah tangga, diperoleh data sebanyak 28 orang 70 menjawab kadang-kadang
mengeluarkan biaya untuk membeli perabot rumah tangga, 3 orang 7,5 menjawab selalu, 3 orang 7,5 sering dan 6 orang 15 menyatakan tidak
pernah. Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden jarang mengeluarkan pendapatannya untuk membeli perabotan rumah tangga, kondisi
ini terjadi karena suami sudah dapat memenuhinya sedangkan istri hanya ikut membantu.
8. Pembelian perabotan elektronik TABEL 27
N = 40 No Biaya untuk membeli
perabot elektronik Frekuensi Prosentase
1 Selalu
3 7,5
2 Sering
2 5
3 Kadang-kadang
29 72,5
4 Tidak pernah
6 15
Jumlah 40
100 Sumber : kuesioner pertanyaan no.e3
Dari tabel 27 mengenai pengeluaran untuk pembelian perabotan elektronik, sebanyak 3 orang 7,5 menjawab selalu, 2 orang 5 menjawab
sering, 29 orang 72,5 menyatakan kadang-kadang dan 6 orang 15 tidak pernah. Data diatas menunjukkan bahwa para istri bekerja kurang
memprioritaskan pengelolaan pendapatannya untuk membeli perabotan elektronik televisi, mesin cuci, lemari es dan lain-lain. Hal ini dikarenakan
sebagian besar telah dipenuhi oleh suami. Akan tetapi, tidak menutup
kemungkinan apabila istri membeli barang elektronik dengan penghasilan mereka sendiri.
9. Pembelian alat transportasi TABEL 28
N = 40 No Biaya untuk membeli
alat transportasi Frekuensi Prosentase
1 Selalu
1 2,5
2 Sering
2 5
3 Kadang-kadang
24 60
4 Tidak pernah
13 32,5
Jumlah 40
100 Sumber : kuesioner pertanyaan no.e4
Tabel 28 menunjukkan sebanyak 1 orang 2,5 menjawab selalu, 2 orang 5 menyatakan sering, 24 orang 60 menjawab kadang-kadang dan 13
orang 32,5 menyatakan tidak pernah. Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden jarang mengeluarkan biaya untuk
membeli alat
transportasi. Pembelian
alat transportasi
biasanya dimusyawarahkan secara bersama oleh suami. Kondisi itu didasari alasan
bahwa kebutuhan alat transportasi memang penting, tapi tidak menjadi kebutuhan mendesak.
10. Pemakaian alat transportasi umum TABEL 29
N = 40 No Biaya untuk
menggunakan alat transportasi umum
Frekuensi Prosentase
1 Biaya sendiri
33 82,5
2 Biaya suami
7 17,5
Jumlah 40
100 Sumber : kuesioner pertanyaan no.e5
Dari Tabel 29 dapat diketahui sebanyak 33 orang 82,5 menjawab menggunakan biaya sendiri bila memakai alat transportasi umum, sedangkan 7
orang 17,5 menjawab diberi suami untuk biaya menggunakan alat transportasi umum. Dari jawaban diatas jawaban didominasi menggunakan biaya sendiri,
hal ini memperlihatkan bahwa responden sudah dapat mengurangi beban ekonomi keluarga, sehingga pendapatan suami dapat dialihkan untuk
memenuhi kebutuhan lain.
2. Biaya pendidikan anak