Kelompok Budaya Jawi Petilasan atau makam atau tempat ziarah

Dari data diatas dapat dilihat bahwa bahwa sarana seni dan budaya kelompok kesenian di Kelurahan Mojosongo sudah memadai. Hal ini dapat kita lihat dari tersedianya berbagai macam kelompok kesenian antatara lain keroncong, campur sari, pop, dangdut, musik rebana, musik bambu, musik karawitan, musik lesung, santiswaran,rog ponorogo, tari jawa dan nasional. Masing-masing RW pada umumnya telah memiliki kelompok kesenian sendiri-sendiri sesuai dengan jenis kelompok kesenian yang di minati.

b. Kelompok Budaya Jawi

· Pambyoworo; upacara pengantin di 3 RW · Merti desa di 2 RW Dari data diatas hanya terdapat dua jenis kelompok budaya jawi yaitu pambyoworo dan merti desa. Pambyoworo merupakan pembawa acara dalam upacara pengantin atau hajatan. Sedangkan merti desa merupakan acara bersih desa yang diselenggarakan setiap sebulan sekali.

c. Petilasan atau makam atau tempat ziarah

· Makam Putri Cempo Makam putri cempo terletak di kampung Jatirejo Kelurahan Mojosongo. Tempat ini merupakan pusat pembuangan sampah akhir dari seluruh wilayah Surakarta. · Gua Maria Gua maria merupakan suatu tempat ibadah agama katholik. Letaknya di daerah Debegan Kelurahan Mojosongo. Disana terdapat patung bunda maria dan sarana tempat ibadah katholik yang biasanya setiap hari natal atau hari minggu banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Tempat ini merupakan salah satu obyek wisata yang terletak di Kelurahan Mojosongo. Kesimpulan Secara Umum Kelurahan Mojosongo terletak di daerah perkotaan, yang ditandai dengan tingkat heterogenitas penduduk yang tinggi. Pada dasarnya kehidupan masyarakatnya sudah modern karena hidup di tengah perkotaan. Sebagian besar lahan untuk pertanian dan peternakan sudah tidak ada. Di Kelurahan Mojosongo sebagian besar penggunaan tanahnya digunakan untuk pemukiman penduduk. Dengan area seluas 320,80 hektar yang digunakan untuk tanah pemukiman maka jumlah penduduknya padat karena tanah tersebut digunakan untuk area perumahan. Kondisi demografis Kelurahan Mojosongo dapat dibedakan menurut jumlah penduduk per kelompok umur, agama, tingkat pendidikan dan mata pencaharian. Dilihat dari jumlah penduduk per kelompok umur mengalami peningkatan yang cukup besar. Jumlah penduduknya mengalami peningkatan laki-laki sebesar 302 jiwa, dan jumlah peningkatan perempuan sebesar 201 jiwa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Kelurahan Mojosongo ditinjau dari jumlah penduduk per kelompok umur mengalami peningkatan dilihat dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009. Sedangkan kondisi demografis Kelurahan Mojosongo berdasarkan agama yang dianut penduduk paling banyak adalah agama islam dengan jumlah 27.038 jiwa pada tahun 2008, dan bertambah menjadi 27.463 jiwa pada tahun 2009. Jumlah keseluruhan agama islam yang dianut penigkatannya sebesar 425 jiwa. Kondisi demografis Kelurahan Mojosongo berdasarkan mata pencaharian didominasi pekerjaan kelas bawah seperti buruh industri dan buruh bangunan. Apabila sebagian besar mata pencahariannya sebagai buruh industri dan buruh bangunan maka fungsi isteri bekerja disini sangat berperan. Isteri bekerja dapat membantu meringankan beban perekonomian keluarga. Sebagian besar penduduk Kelurahan Mojosongo berada pada usia produktif, yaitu usia antara 20 tahun sampai dengan 49 tahun. Berdasarkan data diatas kelompok usia produktif selalu mengalami peningkatan dan telah mengeyam pendidikan wajib belajar 9 tahun. Kondisi ini terlihat dari tingkat pendidikan responden paling rendah adalah tamat SMA. Kelurahan Mojosongo memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai antara lain sarana pemerintahan kelurahan, sarana perekonomian, perusahaan atau usaha, keadaan rumah penduduk, sarana sosial budaya, sarana kesehatan, sarana tempat ibadah, sarana seni dan budaya.

BAB III KARAKTERISTIK RESPONDEN

A. Profile responden yang menjadi isteri bekerja

Dalam penelitian ini penulis menggunakan 40 responden yang menjadi isteri bekerja. Dari data yang telah didapatkan, penulis deskripsikan mengenai profil responden-responden tersebut sebagai berikut : 1. Berdasarkan kelompok umur Adapun dari 40 responden yaitu isteri yang bekerja berdasarkan golongan umurnya seperti dalam tabel berikut ini : Tabel 14 Kelompok umur responden n = 40 No Umur Frekuensi Prosentase 1 25 – 36 tahun 20 50 2 37 – 48 tahun 16 40 3 48 tahun 4 10 Jumlah 40 100 Sumber : hasil kuesioner data responden Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini berumur antara 25 – 36 tahun 50 , dan jumlah terkecil adalah responden yang berumur 48 tahun lebih 10 . Dari hasil kuesioner, responden yang paling muda berumur 25 tahun dan yang tertua 58 tahun. Hal ini memperlihatkan bahwasanya mayoritas isteri yang bekerja berada dalam usia produktif, yang pada perkembangannya akan memberikan dampak pada perekonomian keluarga.

Dokumen yang terkait

Pemberdayaan Pengrajin Tahu Tempe (Kajian Pengrajin Tahu Tempe di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta)

0 4 154

KAJIAN PERUMAHAN DI KELURAHAN MOJOSONGO KECAMATAN JEBRES SURAKARTA DITINJAU DARI WAWASAN LINGKUNGAN

0 5 129

PEMAKNAAN TATO PADA PENGGUNA TATO (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Pemaknaan Tato Pada Pengguna Tato Di Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta)

0 17 133

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT KELURAHAN JEBRES KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA TERHADAP ANCAMAN Kesiapsiagaan Masyarakat Kelurahan Jebres Kecamatan Jebres Kota Surakarta Terhadap Ancaman Benana Banjir.

0 2 14

KESIAPSIAGAAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN BENCANA BANJIR DI KELURAHAN JEBRES KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA Kesiapsiagaan Dan Tingkat Pendidikan Bencana Banjir Di Kelurahan Jebres Kecamatan Jebres Kota Surakarta.

0 2 17

KARAKTERISTIK PERMUKIMAN KUMUH DI KAMPUNG KRAJAN KELURAHAN MOJOSONGO KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA.

0 0 21

Strategi Penyeimbangan Peran Ganda Perempuan (Proses Pengambilan Keputusan Pada Perempuan Bekerja di Dusun Kaplingan, Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Surakarta).

0 1 18

PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PENANGGULANGAN BANJIR DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Deskriptif di Kelurahan Jebres Kecamatan Jebres Kota Surakarta).

0 0 17

ANALISIS KEPUTUSAN IBU RUMAH TANGGA UNTUK BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DAN KONTRIBUSI TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA.

1 1 16

POLA PERTUKARAN SOSIAL GAMERS ONLINE (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Pola Pertukaran Sosial Gamers Online di Dragon Game Center Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta).

0 1 17