Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Perumusan Masalah

xxv semuanya berfungsi dengan baik. Hanya sekitar 44 buah saja yang dapat berfungsi. Kondisi lampu lalu lintas yang baik dan efektif akan menciptakan kondisi lalu lintas yang tertib, aman, dan lancar. Akan tetapi buruk dan kurang efektifnya keberadaan lampu lalu lintas akan mengakibatkan kondisi lalu lintas yang semrawut, terjadi kemacetan, tingkat kecelakaan tinggi, dan lain sebagainya. Selain kurang berfungsi dan kurang efektifnya lampu lalu lintas di suatu persimpangan, kurang efektifnya kinerja lampu lalu lintas juga disebabkan oleh sikap para pengemudi sendiri yang sering melanggar lampu lalu lintas. Dari latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Efektivitas Lampu Lalu Lintas Di Kota Surakarta Tahun 2009”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, dapat diidentifikasi permasalahan yang timbul sebagai berikut: 1. Pertumbuhan penduduk di Kota Surakarta yang persebarannya tidak merata mengakibatkan terjadinya mobilitas penduduk yang semakin besar sehingga aktivitas transportasi menjadi berkembang dan menimbulkan permasalahan transportasi yang semakin kompleks. 2. Suatu metode yang penting dan efektif untuk mengatur lalu lintas di persimpangan jalan dan untuk mengurangi angka permasalahan lalu lintas yang merupakan salah satu bentuk dari manajemen lalu lintas dengan menggunakan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas APILL atau lampu lalu lintas atau traffic signal.

C. Pembatasan Masalah

Bertolak dari identifikasi masalah tersebut, maka penelitian ini dibatasi pada : 1. Penelitian dilakukan pada seluruh Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas APILL atau lampu lalu lintas yang berupa traffic light dan warning light pada persimpangan jalan baik pada jalan arteri, kolektor maupun jalan lokal yang xxvi terdapat di Kota Surakarta. 2. Penelitian dilakukan pada faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat efektivitas lampu lalu lintas, yaitu a. Kondisi lampu lalu lintas, menyangkut fungsi tidaknya lampu lalu lintas. b. Penempatan, dengan berpedoman pada tiga pertimbangan penempatan lampu lalu lintas, yaitu pada 1 kondisi jalan dan lingkungan yang menyangkut kondisi lingkungan, kondisi parkir, median dan hambatan samping, 2 kondisi lalu lintas yang menyangkut kepadatan lalu lintas, 3 aspek keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas, yang menyangkut tingkat kecelakaan, kemacetan lalu lintas, serta tingkat pelanggaran.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan maka dapat dirumuskan permasalahan-permasalahan, antara lain : 1. Bagaimanakah persebaran lampu lalu lintas di Kota Surakarta Tahun 2009 ? 2. Bagaimanakah efektivitas lampu lalu lintas di Kota Surakarta Tahun 2009 ?

E. Tujuan Penelitian