xlix
C. Kerangka Pemikiran
Peningkatan aktivitas dan kebutuhan transportasi semakin bertambah sejalan dengan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk. Kondisi ini
menimbulkan gerak dalam ruang yang semakin kompleks dan mengakibatkan
l semakin pesatnya perkembangan kota-kota di Indonesia, khususnya di Kota
Surakarta. Surakarta yang merupakan daerah penghubung antara jalur utara – tengah
– selatan Pulau Jawa, yang menjadi salah satu tempat transit utama di Jawa. Posisinya yang berada diantara tiga kota besar yaitu Semarang, Yogyakarta dan
Surabaya menjadikannya sebagai lokasi penghubung yang penting antara ketiganya.
Perbedaan karakteristik ruang yang dimiliki di Kota Surakarta mengakibatkan timbulnya interaksi antar wilayah sehingga timbul mobilitas yang
semakin besar, serta akan timbul permasalahan yang semakin besar pula. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan Kota Surakarta, semakin meningkat pula
kebutuhan akan transportasi Menyadari pentingnya peranan transportasi, maka pemerintah daerah
harus menata lalu lintas dan angkutan jalan menuju terciptanya ketertiban lalu lintas jalan. Hal ini diwujudkan dengan pelaksanaan manajemen lalu lintas dengan
baik. Manajemen lalu lintas meliputi kegiatan 1 perencanaan, 2 pengaturan, 3 pengawasan, dan 4 pengendalian lalu lintas. Manajemen lalu lintas bertujuan
untuk keselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas. Untuk mewujudkan tujuan dari manajemen lalu lintas, maka salah satu
langkah yang diambil pemerintah adalah dengan dilakukan perencanaan, pengadaan, pemasangan, dan pemeliharaan rambu-rambu, marka jalan, alat
pemberi isyarat lalu lintas, serta alat pengendali dan pengaman pemakai jalan. Peralatan pengendalian lalu lintas meliputi 1 rambu, 2 penghalang yang dapat
dipindahkan, dan 3 lampu lalu lintas. Suatu metode yang yang paling penting dan efektif untuk mengatur lalu
lintas di persimpangan adalah dengan menggunakan lampu lalu lintas atau traffic signal. Lampu lalu lintas dengan sistem pengatur waktu yang memberikan hak
jalan pada suatu arus lalu lintas atau lebih sehingga aliran lalu lintas ini bisa melewati persimpangan dengan aman dan efisien. Lampu lalu lintas sesuai untuk
mengurangi 1 penundaan yang berlebihan pada rambu berhenti dan rambu
li pengendali kecepatan, 2 masalah yang timbul akibat tikungan jalan, 3 tabrakan
sudut dan sisi, 4 kecelakaan pejalan kaki. Analisis efektivitas lampu lalu lintas dilakukan untuk mengetahui
efektivitas lampu lalu lintas di suatu kota untuk mewujudkan salah satu dari manajemen lalu lintas. Skema kerangka pemikiran disajikan dalam Gambar 1.
Persebaran APILL
Kelas Jalan · Arteri
· Kolektor · Lokal
Management Lalu Lintas
Peningkatan Aktivitas dan Kebutuhan Transportasi
Pengendalian Lalu Lintas
Lampu Lalu Lintas
Pertumbuhan Penduduk Gerak dalam Ruang
Perkembangan Kota
lii Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
liii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN