Kondisi  ini  sejalan  dengan  beberapa  penelitian  lain  yang  menunjukkan  bahwa udang  mantis  merupakan  bycatch  dari  alat  tangkap  yang  menggunakan  jaring
dasar,  seperti  trawl  Dell    Sumpton  1999;  Zynudheen  et  al.  2004;  Lui  et  al. 2007.
3.4.2. Pendugaan Parameter pertumbuhan
Berdasarkan  hasil  analisis  plot  Ford-Walford  didapatkan  nilai  parameter pertumbuhan  K  dan  L
∞
dan  t udang  mantis,  baik  pada  jantan  maupun  betina,
sebagaimana tercantum pada Tabel 2.
Tabel  2 .  Parameter  pertumbuhan  K,  L
∞
,  dan  t udang  mantis  Harpiosquilla
raphidea jantan dan betina Parameter
Jantan Betina
K per bulan L
∞
mm t
bulan 0,14
381,68 -0,5533
0,11 381,68
-0,3802 Nilai  panjang  maksimum  dugaan  L
∞
udang  mantis  jantan  sama  dengan udang  mantis  betina,  yaitu  381,68  mm.  Nilai  koefesien  pertumbuhan  K  udang
mantis  H.  raphidea  hampir  sama  atau  tidak  jauh  berbeda  jika  dibandingkan dengan udang mantis jenis lain dalam satu ordo stomatopoda. Nilai K H. raphidea
hampir sama dengan nilai K Squilla mantis, yaitu 1,6 dan 1,3 per tahun 0,13 dan 0,11  per  bulan  masing-masing  pada  jantan  dan  betina  Abello    Martin  1993
dan  nilai  K  rata-rata  Oratosquilla  stephensoni,  yaitu  1,52  per  tahun  0,13  per bulan  Dell    Sumpton  1999,  namun  sedikit  lebih  besar  dari  nilai  K
Oratosquilla oratoria, yaitu 0,898 dan 1,102 per tahun 0,07 dan 0,09 per bulan masing-masing pada jantan dan betina Ohtomi  Shimizu 1994.
Jika  dibandingkan  dengan  kelompok  udang-udangan  diluar  ordo stomatopoda,  nilai  K  H.  raphidea  tersebut  secara  umum  lebih  kecil,  diantaranya
udang Aristeus antennatus di Laut Mediterania Barat dengan nilai K 0,25 dan 0,3 per  bulan  masing-masing  pada  jantan  dan  betina  Cartes    Demestre  2003,
udang jenis Pandalus borealis di Teluk Skjalfandi, Islandia Utara dengan nilai K rata-rata  0,46  per  bulan  Mamie  2008,  dan  udang  Penaeus  indicus  di  Teluk
Maputo, Mozambik Selatan dengan nilai K rata-rata 0,39 per bulan Jorgensen et al. 1991 in Franco et al. 2006.
Perbedaan  laju  pertumbuhan  udang  mantis  H.  raphidea  atau  kelompok stomatopoda  dengan  kelompok  udang-udangan  diluar  ordo  stomatopoda  tersebut
dapat  disebabkan oleh  faktor genetik,  yaitu perbedaan spesies dan ukuran  tubuh. Hal  ini  sebagaimana  pernyataan  Pauly  1994  in  Welcomme  2001  bahwa
perbedaan laju pertumbuhan biota perairan dapat disebabkan oleh faktor internal, diantaranya faktor genetik yang secara langsung membatasi umur maksimum dan
ukuran tubuh biota tersebut. Selanjutnya, nilai-nilai parameter pertumbuhan tersebut digunakan sebagai
dasar  untuk  mendapatkan  persamaan  von  Bertalanffy  udang  mantis,  yaitu L
t
=381,681-e
[-0,14t+0,5533]
untuk  jantan  dan  L
t
=381,681-e
[-0,11t+0,3802]
untuk betina.  Berdasarkan  persamaan-persamaan  von  Bertalanffy  tersebut,  didapatkan
kurva pertumbuhan udang mantis Gambar 11.
Gambar 11.
Kurva pertumbuhan udang mantis Harpiosquilla raphidea Berdasarkan  Gambar  11  terlihat  bahwa  pada  tahun  pertama  fase
kehidupannya, udang mantis mempunyai tingkat pertumbuhan yang sangat cepat, dan  sudah  dapat  mencapai  ukuran  besar  dengan  panjang  lebih  dari  275  mm.
Kemudian  memasuki  tahun  ke-2,  pertumbuhan  udang  mantis  mulai  menurun, namun belum terlau lambat. Setelah itu, memasuki tahun ke-3 fase kehidupannya,
pertumbuhan  udang  mantis  sudah  sangat  lambat  dan  cenderung  stagnan  hingga mencapai  ukuran  maksimum.  Dari  sisi  jenis  kelamin,  pertumbuhan  antara  udang
mantis  jantan  dan  betina  relatif  seragam,  tidak  ada  perbedaan.  Hal  ini  diperkuat dengan hasil uji t pada analisis beda dua regresi antara regresi pertumbuhan udang
mantis jantan dan betina yang menunjukkan tidak ada perbedaan nyata antara pola pertumbuhan udang mantis betina dengan pola pertumbuhan udang mantis jantan
Lampiran 4. Berdasarkan  kurva  pertumbuhan  udang  mantis  pada  Gambar  11  di  atas
juga dapat diketahui bahwa udang mantis betina mencapai panjang asimtotik yang lebih  lama  102  bulan  dari  udang  mantis  jantan  80  bulan.  Hal  tersebut
dikarenakan udang mantis betina mempunyai koefisien pertumbuhan paling kecil sehingga lebih lambat  mencapai  L
∞
dari udang  mantis  jantan. Selain itu, sumber energi  dari  makanan  yang  dikonsumsi  udang  mantis  betina  lebih  diprioritaskan
untuk pembentukan dan pematangan gonad daripada untuk pertumbuhan. Dengan  demikian,  udang  mantis  H.  raphidea  mempunyai  rentang  waktu
hidup life-span antara 80 bulan hingga 102 bulan 6,7-8,5 tahun dan tergolong biota  yang  berumur  panjang  dengan  pertumbuhan  yang  lambat.  Life-span  udang
mantis  ini  lebih  tinggi  dari  beberapa  jenis  udang  mantis  lainnya,  diantaranya Squilla  mantis  dengan  life-span  1,5  tahun  Abello    Martin  1993,  Oratosquilla
oratoria  dengan  life-span  3-3,5  tahun  Hamano  et  al.  1987,  dan  Oratosquilla stephensoni dengan life-span 2,5 tahun Dell  Sumpton 1999. Life-span udang
mantis  Harpiosquilla  raphidea  lebih  tinggi  dibandingkan  life-span  udang  mantis jenis  lain  walaupun  mempunyai  nilai  K  yang  hampir  sama  dapat  disebabkan
karena  udang  mantis  H.  raphidea  mempunyai  panjang  maksimum  dugaan  L
∞
yang jauh lebih besar  dari udang mantis jenis lain L
∞
Squilla mantis = 200 mm Abello    Martin  1993;  L
∞
Oratosquilla  oratoria  =  139,9  mm  Ohtomi Shimizu 1994; dan L
∞
O. stephensoni = 163 mm Dell  Sumpton 1999.
3.5. Laju Eksploitasi Udang Mantis