L
t
= L∞ 1-e
[-Kt-t ]
Keterangan: L
t
:   Panjang udang pada saat umur t mm L
∞
:   Panjang maksimum secara teoritis panjang asimtotik mm K  :   Koefisien pertumbuhan per bulan
t :   umur teoritis pada saat panjang sama dengan nol bulan
Nilai  L∞  dan  K  didapatkan  dari  hasil  perhitungan  dengan  metode ELEFAN I Electronic Length Frequencys Analysis yang terdapat dalam program
FISAT II. Sedangkan umur teoritis udang mantis pada saat panjang sama dengan nol  t
diduga  secara  terpisah  menggunakan  persamaan  empiris  Pauly  Pauly 1984 sebagai berikut:
Log -t = 0,3922
– 0,2752 Log L
∞
– 1,038 Log K
2.3.4. Laju Eksploitasi E
Analisis laju eksploitasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat penangkapan udang mantis di lokasi penelitian. Analisis laju eksploitasi dilakukan
hanya terhadap udang mantis hasil tangkapan di daerah subtidal yang didapatkan dari penampungan. Laju eksploitasi ditentukan dengan membandingkan mortalitas
penangkapan F terhadap mortalitas total Z Pauly 1984:
Z F
M F
F E
 
----------------------------------  Pauly 1984
T K
L M
ln 463
, ln
6543 ,
ln 279
, 0152
, ln
 
 
Pauly 1980 in Sparre  Venema 1999
L L
L L
K Z
 
----------------------------------  Beverton  Holt 1957 Keterangan:
M = mortalitas alami
F = mortalitas penangkapan F=Z-M
K = koefisien pertumbuhan
L
∞
= panjang asimtotik pada persamaan pertumbuhan von Bertalannfy
L = rata-rata panjang udang mantis dalam kelompok umur tertentu
L ’
= panjang udang mantis terkecil yang tertangkap. T
= rata-rata suhu permukaan air
o
C Laju eksploitasi optimum menurut Gulland 1971 in Pauly 1984 adalah
E
optumum
= 0,5.
2.3.5. Analisis Isotop Stabil
Penentuan rasio
13
C
12
C dan
15
N
14
N dilakukan dengan analisis continuous flow  isotope  ratio  mass  spectrometry  CF-IRMS  menggunakan  a  Europa
ScientificANCA-NT  20-20  Stable  Isotope  Analyzer.  Rasio
13
C
12
C  dan
15
N
14
N yang didapatkan dari analisis ini digunakan untuk  menghitung rasio  isotop stabil
contoh. Rasio isotop stabil dinyatakan secara konvensional dalam notasi delta δ
dengan satuan per mil
00
berdasarkan persamaan berikut ini Grall et al. 2006: 1000
1 x R
R X
stndard sample
 
 
 
 
dimana X adalah
15
N atau
13
C, R
sample
adalah rasio hubungan
15
N
14
N atau
13
C
12
C dalam sampel dan R
standard
adalah rasio  dari standar referensi  internasional.  Delta   mempunyai  unit  per  mil
00
dan  memungkinkan  pengukuran  rasio  isotop untuk tetap pada ukuran yang dapat dikelola.
Nilai δ
15
N  dan δ
13
C  pada  isi  usus  dan  jaringan  otot  udang  mantis dibandingkan  untuk  mengetahui  tingkat  perbedaannya.  Untuk  mengetahui  jenis-
jenis sumber makanan potensial bagi udang mantis, dilakukan penelusuran hasil- hasil penelitian lain tentang analisis isotop stabil pada organisme-organisme yang
hidup pada daerah intertidal. Untuk analisis isotop stabil pada isi usus udang mantis ini hanya dianalisis
9  sampel  dari  total  61  sampel  isi  usus  udang  mantis  yang  diolah  datanya.  Dari hasil pengolahan data terlihat bahwa dari 61 sampel isi usus udang mantis, hanya
9 sampel isi usus yang nilai isotop stabilnya terpisah atau tidak tercampur dengan nilai isotop stabil pada sampel jaringan otot udang mantis. Dengan demikian, nilai
isotop  stabil  biota-biota  perairan  yang  habitatnya  sejenis  dengan  habitat  udang mantis yang didapatkan dari hasil penelusuran hasil-hasil penelitian dibandingkan
dengan nilai isotop stabil 9 sampel isi usus udang mantis tersebut.
Dengan  demikian,  organisme  atau  biota  perairan  dengan  nilai δ
15
N  dan δ
13
C  mendekati  atau  berada  pada  kisaran  nilai δ
15
N  dan δ
13
C  9  sampel  isi  usus udang mantis tersebut dapat disimpulkan sebagai sumber makanan potensial bagi
udang mantis.
2.3.6. Analisis Kualitas Air