Model Pengukuran Model Persamaan Struktural Delapan Standar Nasional Pendidikan Dengan Metode Generalized Structured Component Analysis

17 Tabel 5 Perbandingan jumlah peubah indikator total dan loading tinggi No Peubah Laten Jumlah Peubah Indikator Rasio Total Indikator loading tinggi 1 SI 18 8 0.44 2 SPR 9 8 0.89 3 SKL 25 21 0.84 4 SPT 20 3 0.15 5 SSP 30 13 0.43 6 SPL 20 10 0.50 7 SB 24 9 0.38 8 SPN 19 7 0.37 Evaluasi kebaikan model pengukuran juga dapat dilihat melalui discriminant validity yaitu dengan membandingkan nilai akar kuadrat dari AVE dengan nilai korelasi peubah laten bersangkutan dengan peubah lainnya dalam model. Nilai akar kuadrat dari AVE adalah SB 0.711, SPL 0.671, SPT 0.82, SI 0.686, SPR 0.672, SSP 0.692, SPN 0.742 dan SKL 0.654. Nilai-nilai tersebut lebih besar daripada nilai korelasi antar peubah laten yang bersangkutan dengan peubah laten lainnya dapat dilihat pada Tabel 6, hal ini menunjukkan bahwa peubah indikator memiliki discriminant validity yang baik. Tabel 6 Matriks korelasi antar peubah laten dan p-value SB SPL SPT SI SPR SSP SPN SKL SB 0.547 0.023 0.327 0.026 0.495 0.027 0.499 0.032 0.453 0.031 0.486 0.033 0.494 0.026 SPL 0.503 0.022 0.721 0.016 0.714 0.020 0.693 0.015 0.628 0.023 0.743 0.014 SPT 0.562 0.019 0.472 0.024 0.607 0.019 0.401 0.026 0.582 0.019 SI 0.763 0.016 0.676 0.017 0.619 0.022 0.779 0.012 SPR 0.631 0.020 0.625 0.021 0.760 0.014 SSP 0.546 0.024 0.743 0.015 SPN 0.641 0.018 Lampiran 6 menyajikan peubah indikator dengan nilai loading tinggi pada masing-masing peubah laten berdasarkan Status Akreditasi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan indikator sekolah akreditas baik akreditasi A dan B dan akreditasi kurang baik akreditasi C dan TT. Berdasarkan hasil analisis, terlihat bahwa peubah laten SKL untuk akreditasi kurang baik hanya satu indikator yang memiliki loading tinggi. Hal ini perlu dilakukan kajian lebih lanjut dalam 18 meningkatkan SKL pada sekolah akreditasi C dan TT. Demikian juga dengan peubah laten yang lain.

4.5 Model Struktural

Untuk melihat seberapa besar hubungan antar peubah laten dapat dilihat pada korelasi antar peubah Tabel 6. Korelasi yang cukup kuat ditunjukkan pada dua peubah yang memiliki nilai korelasi signifikan dan lebih dari 0.5 serta korelasi sangat kuat ditunjukan dengan nilai korelasi lebih dari 0.7. Korelasi lemah terjadi antara peubah Laten SB dengan SPT, SB dengan SI, SB dengan SPR, SB dengan SSP, SB dengan SPN, SB dengan SKL, dan SPT dengan SPN. Berdasarkan Tabel 7 dibawah ini terlihat bahwa tidak semua koefisien jalur signifikan secara statistik. Koefisien jalur peubah laten SPT terhadap SPN tidak signifikan dan nilai koefisien parameter sangat kecil yaitu 0.002. Artinya peubah laten SPN dipengaruhi oleh SPT sebesar 0.002. Dengan kata lain peubah SPT memiliki hubungan dengan SPN tetapi tidak berpengaruh secara nyata pada taraf nyata 10. Untuk menentukan besarnya koefisien jalur dalam model dilakukan modifikasi model dengan menghilangkan jalur antara SPT dengan SPN. Tabel 7. Pendugaan Parameter Pada Model Struktural Jalur Koefisien Jalur SE CR SB-SPL 0.547 0.023 23.28 SPL-SPT 0.503 0.022 23.3 SPL-SI 0.586 0.023 25.64 SPL-SP 0.341 0.034 10.03 SPL-SSP 0.495 0.029 17.26 SPT - SI 0.267 0.025 10.76 SPT -SPN 0.002 0.030 0.07 SI - SPR 0.517 0.030 17.31 SI - SPN 0.262 0.050 5.22 SPR - SSP 0.277 0.032 8.77 SPR - SPN 0.319 0.044 7.29 SSP - SPN 0.168 0.034 4.86 SPN -SKL 0.641 0.018 36.09 Model struktural modifikasi didapatkan dengan menghilangkan jalur yang tidak signifikan kemudian dilakukan proses pendugaan dan evaluasi kembali. Hasil untuk model modifikasi dapat dilihat pada Lampiran 7. Model struktural memiliki koefisien yang sama pada model sebelum modifikasi, perbedaan terlihat pada standar error dari penduga koefisien. Selain itu, evaluasi model strukural terlihat bahwa semua koefisien jalur telah signifikan secara statistik. Sehinggal model Struktural yang diperoleh adalah: 19 [ � � � � �� ] = [ . . . . . . . . . . . . ] [ � SPT � � ��] + [ � � � � � � � ] Hubungan antara peubah laten dan besarnya koefisien determinasi R 2 dapat dilihat melalui Gambar 7. Koefisen jalur terbesar dimiliki oleh hubungan SPN dengan SKL. Hal ini menunjukkan bahwa peubah laten SPN berpengaruh besar terhadap SKL dan berpengaruh positif sebesar 0.641. Pengaruh yang kecil diberikan oleh hubungan peubah laten SSP dengan SPN dengan koefisien jalur 0.1682. Antar peubah laten memiliki hubungan dengan arah positif. Peubah laten SKL merupakan peubah yang dipengaruhi oleh semua peubah laten yang lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung. SPT, SI, SPR, SSR berpengaruh tidak langsung terhadap SKL melalui SPN. Pengaruh tidak langsung terhadap SKL yang paling besar diberikan oleh SPR melalui SPN yaitu sebsar 0.205. Besarnya keragaman peubah laten endogen yang mampu dijelaskan oleh keragaman laten eksogen diukur dengan R 2 . Nilai R 2 terbesar yaitu 0.639 pada peubah laten SPR. Artinya keragaman peubah laten SPR yang mampu dijelaskan oleh SI dan SPL adalah sebesar 63.9 dan sisanya dijelaskan oleh peubah yang lain yang tidak terdapat dalam model. Gambar 7. Hubungan antar peubah laten yang dimodifikasi 0.641 0.547 SB SPL SSR SPR SPT SI SPN SKL R 6 2 = 0.453 R 4 2 = 0.639 R 3 2 = 0.573 R 2 2 = 0.253 R 1 2 = 0.299 R 7 2 = 0.411 R 5 2 = 0.518