Pendugaan Tanpa Koreksi Validasi

25

4.5.2 Pendugaan Tanpa Koreksi

Pendugaan tanpa koreksi adalah tahap validasi yang dilakukan dengan menggunakan input dari hasil validasi data sebelumnya. Set data dan hasil validasi dapat dilihat pada Lampiran 17, 18, 19, 20, 21, dan 22. Hubungan antara hasil pengamatan dan pendugaan ANN terhadap output suhu air dengan menggunakan data validasi tertera pada Gambar 18. Jika dilihat antara hasil pengamatan dan pendugaan ANN terhadap suhu air menghasilkan nilai koefisien determinasi R 2 A1 sebesar 60.8, R 2 A2 sebesar 42.3, R 2 B1 sebesar 79.2, R 2 B2 sebesar 48.1, R 2 C1 sebesar 76.9, dan R 2 C2 sebesar 21. Dari nilai R 2 yang diperoleh maka sistem ANN untuk A1,, B1, dan C1 telah dilatih dengan baik karena kemampuan variable bebas x dalam menjelaskan varians dari variable terikatnya y lebih dari 50. Berbeda dengan A2, B2, danC2 yang bernilai kurang dari 50 yang berarti kontribusi x terhadap keragaman y hanya sebesar 42,3, 48.1, dan 21 dimana masih terdapat varians variable lain yang dijelaskan faktor lain. Kurva perbandingan antara hasil validasi dan hasil pengamatan dapat dilihat pada Gambar 19. Dari grafik hubungan antara hasil pengamatan dan pendugaan ANN pada kolam A1, A2, B1, B2, C1 dan C2 hasil duga ANN dapat dikatakan cukup baik, akan tetapi perlu diperhatikan seberapa besar perbedaan suhu yang ditunjukkan. Seperti yang ditampilkan pada Tabel 7 meskipun persentase error tidak lebih dari 10, namun maksimum error pendugaan antara data pengamatan dan data pendugaan bernilai lebih dari 2 o C. Hasil eror ditampilkan dalam Lampiran 17, 18, 19, 20, 21, dan 22. Tabel 7. Nilai error rata-rata dan error maksimum hasil perhitungan data tanpa koreksi Kolam Rata-rata o C Tpengamatan-Tduga Maksimum o C Tpengamatan-Tduga Error A1 1.767 5.13 6.04 A2 0.996 2.373 4.961 B1 0.861 2.827 6.843 B2 0.674 2.288 7.069 C1 1.358 3.21 4.923 C2 1.564 5.765 7.677 Gambar 18. Gr 25 27 29 31 33 35 37 39 41 7 10 13 16 19 S u h u o C Waktu WI 25 27 29 31 33 35 37 7 10 13 16 19 S u h u o C Waktu WI 25 27 29 31 33 35 37 7 10 13 16 19 S u h u o C Waktu W Keterangan : A1 : Kolam berpenutup B1 : Kolam berpenutup C1 : Kolam tanpa penu A2 : Kolam berpenutup B2 : Kolam berpenutup C2 : Kolam tanpa penu Grafik perbandingan suhu duga dan suhu pengamatan ta 19 22 1 4 WIB T real T duga A1 25 27 29 31 33 35 7 10 13 16 19 22 S u h u o C Waktu WI 22 1 4 WIB T real T duga B1 25 27 29 31 33 7 10 13 16 19 22 S u h u o C Waktu WIB 22 1 4 u WIB T real T duga C1 25 27 29 31 33 35 7 10 13 16 19 22 S u h u o C Waktu WIB tup plastik bening dengan ketinggian air 15 cm tup plastik biru dengan ketinggian air 15 cm nutup dengan ketinggian air 15 cm tup plastik bening dengan ketinggian air 35 cm tup plastik biru dengan ketinggian air 35 cm nutup plastik dengan ketinggian air 35 cm 26 tanpa koreksi 22 1 4 WIB T real T duga A2 22 1 4 IB T real T duga B2 22 1 4 WIB T real T duga C2 Gambar 19. Kurva nilai k 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 25262728293031 T d u g a o C T pengam 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 25262728293031 T d u g a o C T pengam R 2 = 0.792 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 25262728293031 T d u g a o C T pengam R 2 = A1 B1 C1 i koefisien determinasi hasil validasi tanpa koreksi terha 31323334353637383940 ngamatan o C 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 2526272829303132 T d u g a o C T pengamat R 2 31323334353637383940 ngamatan o C 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 2526272829303132 T d u g a o C T pengamat R 2 =0.481 31323334353637383940 ngamatan o C =0.769 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 2526272829303132 T d u g a o C T pengamat R 2 =0.210 R 2 =0.608 A2 B2 C2 27 rhadap suhu pengamatan 323334353637383940 amatan o C 2 =0.423 323334353637383940 amatan o C 323334353637383940 amatan o C 28 4.6 Simulasi Penurunan Suhu Air yang Terlalu Tinggi Untuk mengatasi permasalahan suhu diluar batas suhu optimum akibat penggunaan plastik seperti pada Gambar 11, maka dilakukan beberapa simulasi dengan melakukan teknik pergantian air, membuka tutup plastik, dan penggunaan aerasi.

4.6.1 Pergantian air