G. Penentuan Monomer Stirena dalam Styrofoam dengan GCMS
1. Preparasi Sampel
a. Persiapan sampel A Styrofoam dan Chloroform : 1 Menimbang Styrofoam menggunakan timbangan digital
dengan massa 0,5 gram ke dalam gelas kimia A. 2 Memasukkan 10 ml Chloroform CHCl
3
ke dalam gelas kimia tersebut, guna sebagai pelarut dalam sampel
pertama. 3 Mengambil Styrofoam terlarut sebanyak 1 ml ke dalam
tabung sampel untuk dilakukan penginjeksian ke dalam kromatograf.
b. Persiapan sampel B Styrofoam dan Minyak atsiri : 1 Menimbang Styrofoam menggunakan timbangan digital
dengan massa 0,5 gram ke dalam gelas kimia B. 2 Memasukkan 10 ml minyak atsiri ke dalam gelas kimia
B tersebut, guna membuat Styrofoam menjadi Styrofoam cair.
3 Mengambil sampel pada gelas kimia B tersebut sebanyak 1 ml ke dalam tabung sampel untuk dilakukan
penginjeksian ke dalam kromatograf. c. Persiapan sampel C Styrofoam, Minyak atsiri, dan Serat
tanaman Sansevieria : 1 Menimbang Sansiviera menggunakan timbangan digital
dengan massa 0,5 gram ke dalam gelas kimia C. 2 Memasukkan 10 ml minyak atsiri ke dalam gelas kimia
C tersebut, guna membuat Styrofoam `menjadi Styrofoam cair.
3 Menyiapkan tanaman Sansevieria dan mencuci bersih. 4 Menghaluskan daun tanaman Sansevieria tersebut ke
dalam blender.
5 Setelah didapat serat tanaman Sansevieria tersebut, kemudian mencampurkannya ke dalam gelas C dengan
massa 20 gram. 6 Mendiamkan sampel selama 1 hari.
7 Mengambil sampel pada gelas C tersebut sebanyak 1 ml ke dalam tabung sampel untuk dilakukan penginjeksian
ke dalam kromatograf. d. Persiapan sampel STD Monomer Stirena, sebagai standar
Monomer Stirena : Mengambil sampel STD Monomer Stirena sebanyak 1 ml ke
dalam tabung sampel untuk dilakukan penginjeksian ke dalam kromatograf.
2. Kondisi Kromatograf
a. Kromatograf yang dipakai dari Perkin Elmer Norwalk, CT tipe 8420 dilengkapi dengan 100-sample AS-300 autosampler
dan detektor FID. b. Setelah diinjeksikan split injection, FFA Akan dipisahkan
dalam kolom 30 m panjang dan diameter dalam 0,53 mm dengan fase stationer yang tebalnya 1,0 µm katalog J 125
– 3232, J W Scientific DBFAP Column; Folsom, CA.
c. Sebagai gas pembawa dipakai Helium dengan tekanan pada kolom 152 k Pa.
d. Suhu injektor dan detektor masing-masing 270 dan 330
C. Suhu kolom di program dengan dimulai pada suhu 220
sampai 225
C dengan kecepatan 1 Cmenit. Pada suhu 225 C ditahan
selama 3,5 menit dan seterusnya dinaikkan ke 230 C dengan
kecepatan 5 Cmenit, setelah oven dibiarkan pada suhu 230 C
selama 1,5 menit, kemudian didinginkan lagi.
H. Metode Pengujian Tegangan Papan