POLA REKRUTMEN KADER PARTAI DEMOKRAT (Studi Pada Partai Demokrat Kota Malang)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan partai politik di dalam suatu negara (sistem politik), memiliki
peranan yang cukup penting. Baik di negara yang dikuasai rezim non-demokratis
maupun demokratis, peranan partai politik diakui, minimal dengan keberadaannya
secara fisik.
Bagi sebagian besar kalangan, keberadaan partai politik dikatakan sebagai
salah satu indikator berjalannya sistem politik yang mengakui keberadaan rakyat
dalam penyelenggaraan kekuasaan negara. Hal ini, tidak terlepas dari beberapa fungsi
yang dijalankan partai politik sebagai representasi rakyat dalam proses politik
(pembuatan kebijakan negara), meskipun bukan satu-satunya fungsi.
Secara historis, partai-partai lahir dari beragamnya kepentingan yang saling
bertentangan, kepentingan-kepentingan yang baru melawan kepentingan-kepentingan
yang merasa terancam oleh kekuatan perubahan. Adanya berbagai perbedaan di
antara partai-partai politik modern itu bisa di lacak kembali asal usulnya pada adanya
berbagai pertentangan sosial yang dominan di masa pembentukan partai itu.
Pertentangan-pertentangan itu di bentuk oleh adanya suatu pola umum di sepanjang
wilayah yang kini di tempati oleh negara-negara demokratis modern. Berbagai
pertimbangan yang muncul dari gambaran pertentangan dan oposisi itulah yang
melahirkan organisasi-organisasi massa dalam pelaksanaan pemilu.

Berdasarkan kenyataan itu, Lipset dan Rokkan (1967) mengembangkan
sebuah teori yang menjelaskan bagaimanakah konflik-konflik kemasyarakatan yang

menonjol lantas di ubah menjadi sistem kepartaian. Mereka mengkonsepkan partai
sebagai persekutuan-persekutuan di tengah berbagai konflik mengenai kebijakan dan
komitmen nilai di dalam bangunan politik yang lebih besar. Mereka menekankan
fungsi-fungsi partai sebagai pelaku-pelaku manajemen konflik dan alat persatuan.
Dan

yang

paling

penting,

secara

meyakinkan

mereka


memaparkan

dan

mensistematisasikan saat-saat kritis didalam pertentangan itu yang secara historis
telah menstrukturkan sistem kepartaian di berbagai negara demokratis di barat1.
Politik modern adalah politik kepartaian. Partai-partai politik merupakan faktor utama
di dalam sistem yang menghubungkan antara kewarganegaraan dengan proses
pemerintahan. Partai-partai memilih berbagai kehendak warganegara yang sebagian
besar terungkap melalui kepentingan-kepentingan kelompok maupun media massa.
Partai politik lantas mengubah beraneka ragam kehendak itu menjadi isu politik
dengan cara menyusun sejumlah alternative kebijakan dengan didasarkan pada
prinsip-prinsip umum yang menjadi landasan masing-masing partai.
Dalam negara yang menganut sistem multipartai terdapat beraneka ragam
partai politik beserta kepentingannya masing-masing. Begitu pula di Indonesia,
meskipun katanya menggunakan sistem multipartai tapi partai politik kita tidak
memiliki ketegasan ideologi. Perlu diberi penegasan, bahwa setelah dua kali
pelaksanaan Pemilu dengan sistem multipartai yaitu pada tahun 1999 dan 2004,
namun peran partai politik masih belum jelas dan jauh dari gambaran ideologi yang


1

Klingemann Dieter-Hans, dkk, 2000, Partai, Kebijakan Dan Demokrasi, Yogyakarta, Pustaka
Pelajar, hal 9

multipartai. Sehingga sulit membedakan antara satu partai dengan partai lainnya
kecuali dari simbol bendera atau warna.
Peran elite partai politik yang tidak mampu memberikan contoh panutan dan
sibuk dengan agenda-agenda politik jangkan pendek yang berorientasi untuk bagibagi kekuasaan, adalah salah satu faktor penyebabnya. Kehadiran partai politik tidak
lagi dimaknai sebagai bentuk kebebasan berserikat, berkumpul dan berpolitik rakyat
yang beragam, tapi tidak lain hanya wujud kepentingan jangka pendek para elit
politik yang lebih berorientasi pada kekuasaan.
Indikator dalam menyikapi permasalahan yang ada, sangat dipengaruhi oleh
realitas politik lainnya, yaitu posisi partai politik yang akan ikut berkompetisi. Posisi
yang dimaksud disini berkaitan dengan kehadiran partai politik dalam Pemilu. Secara
umum kehadiran partai politik dalam pesta demokrasi dapat dikategorikankan
menjadi tiga. Pertama, partai politik lama yang secara otomatis lolos dan dapat ikut
berkompetisi dalam Pemilu 2009. Tercatat ada tujuh partai politik (Golkar, PPP, PDI
Perjuangan, PAN, PKS, Demokrat dan PKB) yang jumlah perolehan kursi dalam

Pemilu 2004 melampaui batas ambang. Untuk mempertahankan dan kalau mungkin
meningkatkan perolehan suara, fokus dari ketujuh partai politik akan lebih
terkonsentrasi pada penguatan basis konstituen. Usaha penguatan basis konstituen
sekaligus menunjukkan bahwa mereka adalah representatif dari keberagaman
masyarakat yang ada. Walaupun kemudian muncul gejala perluasan jaringan partai
melalui pembentukan organisasi baru, seperti tidak akan berdampak banyak terhadap
pencitraan idiologis partai. Kedua, partai politik lama yang tidak otomatis lolos dan
mengalami proses “daur ulang”. Modal utama dari partai politik yang masuk dalam

kategori kedua ini adalah telah tersedianya institusi kepartaian yang cukup rapi dan
kehadiran sejumlah tokoh yang memiliki pengalaman dan pengaruh. Kedua sumber
tersebut dapat diarahkan untuk memperluas jaringan kebasis-basis pemilih. Pemilu
2009, merupakan ujian sekaligus kesempatan kedua untuk membuktikan bagaimana
eksistensi mereka di tengah-tengah masyarakat. Ketiga, kehadiran partai politik baru,
yang hampir seluruh partai tersebut diprakarsai dan dipimpin oleh sejumlah tokohtokoh lama. Kepopuleran sang tokoh, diharapkan dapat mendongkrak posisi partai
sehingga sejajar dengan partai-partai lama.
Hal serupa pernah dibuktikan oleh Partai Demokrat, kendati sebagai partai
baru, secara mengejutkan partai ini mampu memperoleh 57 kursi di DPR pada
Pemilu 2004. Partai Demokrat yang merupakan kendaraan politik Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) juga berhasil memperoleh 13% suara dalam pemilu putaran kedua

pada Pemilu 2004, yang sekaligus menghantarkannya ke kursi kepresidenan. Hal
tersebut tidak terlepas dari peran Susilo Bambang Yudhoyono sebagai penggagas dan
pendiri Partai Demokrat, yang mendapat tempat khusus di hati masyarakat.
Disamping itu, sukses tersebut juga tidak terlepas dari hasil kerja keras kader-kader
partai baik sejak verifikasi di DEPKUMHAM maupun pada pelaksanaan pemilu
tahun 20042.
Jika ditelusuri, Partai Demokrat didirikan atas inisiatif Susilo Bambang
Yudhoyono yang terilhami oleh kekalahannya pada pemilihan Calon wakil Presiden

2

http://www.demokrat.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=6&Itemid=12 (diakses 9
mei 2010).

dalam Sidang MPR tahun 2001. Partai Demokrat berdiri pada 9 september 2001 dan
disahkan pada 27 agustus 2003.
Warna biru tua berpadu dengan biru laut terbentang yang di tengah-tengahnya
ada bintang-tiga pada lambang partai Demokrat adalah didasari biru laut terbentang.
Artinya melambangkan sikap tegas, percaya pada diri sendiri. Optimisme untuk
memperjuangkan kepentingan bangsa, dan mempunyai pandangan ke depan. Warna

biru muda melambangkan ketenangan dan kedamaian. Sedangkan bintang segitiga
adalah melambangkan wawasan. Partai Demokrat memiliki azas atau ideologi
Nasionalis-Religius. Nasionalis artinya bersifat horizontal. Sedangkan religius artinya
vertikal atau menuju ke atas ke khalik atau sang Pencipta. Dalam bahasa lain, religius
artinya adalah: hablumminallah, berserah kepada yang di atas, membangun Bangsa
Indonesia dengan semangat keagamaan, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Nasionalis mengandung dua subtansi. Yaitu masalah NKRI, memupuk
kecintaan terhadap bangsa dan negara Indonesia. NKRI adalah sebuah harga mati dan
tidak dapat diganggu gugat. Bangsa ini jangan pernah mau dipecah dengan SARA
(suku, agama ras dan antar golongan). Substansi kedua adalah Bangsa Indonesia
diikat dengan Bhinneka Tunggal Ika. Artinya, biarpun berbeda-beda tetapi tetap satu
juga3.
Idealisme Partai Demokrat adalah trilogi perjuangan. Yaitu: demokrasi, yang
merupakan partisipasi rakyat dalam kegiatan politik, kesejahteraan rakyat dan
kemanan. Berdemokrasi artinya menghormati dan tunduk pada aturan-aturan yang

3

Ibid.


ada, mengendalikan diri serta harus mempunyai etika. Bangsa Indonesia adalah
bangsa yang beradab dan terkenal sangat santun4.
Sejalan dengan deklarasi berdirinya Partai Demokrat, sebagai perangkat
organisasi dibuatlah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Sebagai langkah awal maka pada tahun 2001 diterbitkan AD/ART yang pertama
sebagai peraturan sementara organisasi. Pada tahun. 2003 diadakan koreksi dan revisi
sekaligus didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM RI sebagai persyaratan
berdirinya Partai Demokrat. Sejak pendaftaran tersebut, AD/ART Partai Demokrat
sudah bersifat tetap dan mengikat hingga ada perubahan oleh forum Kongres ini.
Dalam perkembanganya, Partai Demokrat mengalami peningkatan yang
signifikan. Berdasarkan hasil dari perolehan suara pada Pemilu 2009 Partai Demokrat
memperoleh 20,82% suara5. Hasil perolehan suara merupakan gambaran keseluruhan
daerah di Indonesia tidak terkecuali di kota Malang yang merupakan basis dari PDIP.
Kemunculan partai Demokrat dikota Malang yang merupakan basis PDIP,
ternyata juga memberikan warna baru dalam kancah perpolitikan lokal. Hal ini
terlihat dari perolehan suara pada Pileg 2009, dimana PDIP hanya mampu meraih 9
kursi sehingga tergeser oleh partai Demokrat yang meraih 12 kursi, yang selebihnya,
Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB) masing-masing meraih 5 kursi, Partai Amanat Nasional (PAN) 4 kursi, partai
Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 2 kursi. Sedangkan partai Karya Peduli Bangsa


4
5

Ibid.
Ibid.

(PKPB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Damai Sejahtera (PDS)
masing-masing mendapat 1 kursi6.
Berbeda dengan perolehan suara pada Pemilu 2004 dimana partai Demokrat
hanya mendapat 7 kursi, tergeser PDIP yang mendapat 12 kursi. Sedangkan partaipartai lain seperti Partai Golkar mendapat 5 kursi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
mendapat 5 kursi, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 8 kursi, Partai Amanat Nasional
(PAN) 5 kursi7.
Perolehan suara partai Demokrat pada Pemilu Legeslatif 2004 serta
peningkatan porolehan suara pada Pemilu Legeslatif 2009, menunjukkan bahwa
partai ini sudah mendapat tempat dimasyarakat. Kemenangan Partai demokrat dikota
Malang tidak serta-merta dikarenakan karena figur Susilo Bambang Yudhono sebagai
pendiri sekaligus pembina partai Demokrat, namun hal ini juga tidak lepas dari peran
anggota/kader partai Demokrat dalam membangun pencitraan partai dimasyarakat.
Kemampuan para kader dalam melaksanakan program-program partai hingga

mencapai sasaran, serta kemampuan kader dalam pembentukan citra partai sangat
dipengaruhi oleh kualitas dari kader tersebut. Kualitas kader partai politik sangat
ditentukan dengan bagaimana pola rekrutmennya. Tingkat selektifitas rekrutmen
kader-kader partai politik merupakan langkah awal yang sangat menentukan kualitas
dari kinerja partai politik. Dari uraian diatas, maka peneliti mengambil judul:
”POLA REKRUTMENT KADER-KADER PARTAI DEMOKRAT”
(Studi pada Partai Demokrat kota Malang )
6

http://blogs.nimd.org/archive/2009-05-20/penetapan-kursi-di-kpud-kota-malang-berlangsungtertib/pemilu-indonesia (diakses 9 mei 2010)
7
Ibid

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian sangat penting karena bisa meletakkan
dasar untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam penelitian sehingga dapat
memperjelas dan membatasi ruang lingkup penelitian. Berdasarkan latar belakang
masalah, maka perumusan masalah yang peneliti kemukakan sebagai berikut:
“Bagaimana pola rekrutmen kader-kader partai Demokrat?”
C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: “Untuk mengetahui dan menganalisa pola rekrutment kader-kader
partai Demokrat”.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Akademis
Penelitian ini diharapkan menambah wacana keilmuan pada jurusan ilmu
pemerintahan khususnya berkaitan dengan mata kuliah Sistem Kepartaian dan Pemilu
RI, dalam hal mengenai pola rekrutment kader-kader partai Demokrat.
2. Secara Praktis
Peneliti berharap penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi
simpatisan partai Demokrat dan masyarakat pada umumnya mengenai pola
rekrutment kader-kader partai Demokrat.
E. Definisi Konseptual

Menurut Kerlinger konsep adalah abstraksi yang dibentuk dengan
menggeneralisasikan hal-hal khusus. Kerangka ini berguna untuk menggambarkan
konsep-konsep yang berbeda dari variabel-variabel penelitian yang akan diteliti8.
Untuk memperoleh kejelasan dalam penelitian ini, definisi konseptual
merupakan hal yang sangat penting, disamping memberikan kejelasan dan arah bagi
jalannya penelitian, juga memberikan batasan-batasan pengertian istilah-istilah yang

ada dalam penulisan penelitian ini. Definisi konsep bertujuan menggambarkan
fenomena dalam penelitian dalam memberikan batasan yang umum dipakai.
Adapun pengertian dari definisi konsep atau konsepsi dasar adalah Suatu
pandangan yang mendasari pemikiran guna mencapai jalan atau suatu pemecahan
dari persoalan yang perlu diteliti. Dengan pengertian tersebut diatas bahwa konsepsi
dasar merupakan gambaran yang jelas untuk memecahkan masalah yang diteliti.
Pola atau model adalah contoh, acuan atau ragam dari sesuatu yang akan
dibuat atau dihasilkan. Definisi lain dari model adalah abstraksi dari sistem
sebenarnya, serta mempunyai tingkat prosentasi yang lebih menyeluruh9.
Rekrutmen anggota partai politik diartikan bahwa partai politik merekrut
rakyat untuk terlibat dalam kehidupan politik atau menjadi anggota partai politik
sehingga dapat berperan secara aktif dalam politik praktis. Hal ini bertujuan untuk
menjalankan proses regenerasi partai yang berkesinambungan10.
8

Rahmat, Jalaluddin, 1995, metode Penelitian Komunikasi, Bandung, Remaja Kosda Karya, hal 12.
(http://www.damandiri.or.id/file/ekoesthywatiunairbab2.pdf.) diakses 9 mei 2010.
10
Pokok-Pokok Tentang Keanggotaan
(http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=2&ved=0CB0QFjAB&url=http%3A%2F%2Fww
w.forum-politisi.org%2Fdownloads%2FPokokpokok_pemikiran_Pokja_III.doc&ei=r8bATd2CJ4SIvgPsu8i_BA&usg=AFQjCNF2t8Jgsf4paTDwF0KY9tyTav6QA ) diakses 4 mei 2011
9

Kaderisasi adalah proses yang dilakukan kaum muda ataupun kaum remaja
yang akan melanjutkan estafet perjuangan dari organisasi yang bersangkutan11.
Partai politik adalah kelompok-kelompok dengan sistem keanggotaan yang
terbuka dan menfokuskan kegiatannya pada seluruh spectrum dari sisi Negara12.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pola rekrutment kader partai
Demokrat adalah acuan partai Demokrat dalam melakukan proses mengajak atau
menyeleksi terhadap calon anggotanya yang hendak dijadikan anggota dari partai
Demokrat guna berpartisipasi dalam perwujudan praktek demokrasi.
F. Definisi Operasional
Dalam sebuah penelitian diperlukan definisi secara operasional, karena
penegasan secara konsep merupakan taraf permulaan dari suatu penelitian, konsep
masih bersifat abstrak sehingga perlu diubah dalam bentuk yang dapat diukur secara
empiris.
Definisi oprasional tidak lain dari pada mengubah konsep-konsep yang berupa
konstruk itu dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat
diamati dan dapat diuji serta ditentukan kebenarannya. Definisi oprasional ini
berfungsi sebagai petunjuk bagaimana mengatur suatu variabel tertentu telebih dahulu
dibatasi dan dirinci dengan menentukan dari variabel yang akan diteliti. Dengan
demikian pola rekrutment kader-kader partai demokrat berdasarkan beberapa
indikator adalah sebagai berikut :

11

Rais, Amien, 1995, Moralitas Politik Muhammadiyah, Yogyakarta, Dinamika, hal 77.
Faturohman, Deden dan Sobari, Wawan , 2002, Pengantar Ilmu Politik, Malang,Universitas
Muhammadiyah Malang, hal 270.

12

A. Rekrutmen Anggota/Kader.
B. Kaderisasi
1. Kaderisasi Secara Kolektif.
a. Menentukan Panitia Kegiatan
b. Pemetaan
c. Menyiapkan Sarana dan Prasarana
2. Kaderisasi Secara Individu.
C. Pembinaan Anggota/Kader.
D. Melibatkan Anggota/Kader Dalam Pemilu
1. Melibatkan Anggota/Kader Dalam Kampanye
2. Melibatkan Anggota/Kader Menjadi Saksi Dalam Pemilu
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penulisan
Dalam penelitian penulis memilih penelitian deskriptif kualitatif yaitu dengan
melakukan penggambaran dan menguraikan keadaan obyek berdasarkan data yang
dikumpulkan dari lapangan penelitian
Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian dengan
menggunakan data yang diperoleh dalam bentuk suatu kalimat yang mempunyai
tujuan untuk menggambarkan secara sistematis, aktual mengenai fakat, sifat-sifat
serta hubungan antara fenomena yang diteliti
2. Sumber Data

Dalam hal ini, peneliti menggunakan sumber data atau informasi yang
menjadi perhatian untuk memperoleh data-data yang diperlukan, maka sumber data
yang digukanan adalah untuk menyediakan informasi ada dua sumber yaitu :
a. Data Primer
Data primer merupakan sumber informasi yang diperoleh langsung dari
sumber pertama yang memahami tentang masalah yang diangkat dalam
penelitian.
b.

Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang dipergunakan dalam penelitian untuk
melengkapi informasi yang diperoleh dari data primer. Data sekunder dapat
berupa dokumen yang berupa literature, jurnal dan sebagainya yang berkaitan
dengan permasalahan serta tujuan penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah proses untuk menghimpun data yang
diperhatikan serta dapat memberikan gambaran aspek yang akan diteliti. Oleh sebab
itu diperlukan alat pengumpul data agar diperoleh data yang valid.
Adapun alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
a.

Observasi
Observasi adalah melakukan pengamatan terhadap suatu benda, keadaan,

kondisi, situasi, kegiatan, proses, atau penampilan tingkah laku seseorang13. Jadi,
dalam penelitian ini observasi digunakan untuk melakukan pengamatan mengenai
pola rekrutmen kader Partai Demokrat
13

Sanapiah, Faisal. 2005, Format-format Penelitian Sosial, Jakarta, Raja Grafindo Persada. hal 135.

b.

Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan

langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada responden 14. Dalam penelitian
ini peneliti akan melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang dapat memberikan
penjelasan yang berkaitan penelitian yang akan diteliti.
c.

Teknik Dokumentasi
Yang dimaksud teknik dokumentasi adalah kegiatan dalam mencari data

mengenai hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku dan sebagainya yang
berkaitan dengan apa yang menjadi objek dari penelitian, sehingga dapat membantu
dalam proses penulisan penelitian.
4. Subyek Penelitian
a) Ketua DPC Partai Demokrat
b) Seksi OKK (Organisasi Keanggotaan dan Kepemimpinan) Partai Demokrat
c) Kader Partai Demokrat
5. Lokasi Penelitian
Adapun yang menjadi lokasi penelitian dalam hal ini adalah kantor DPC
Partai Demokrat Kota Malang, Jalan Bunga Merak Kav 2 No 5.
6. Analisis Data
Data yang telah diperoleh akan di analisis dengan metode yang akan
memberikan interpretasi atas hasil-hasil analisis. Analisis data ini dilakukan dengan
tujuan untuk menyederhanakan hasil olahan data sehingga mudah dibaca atau
diinterpretasi. Analisis data merupakan again yang amat penting dalam metode ilmiah
14

ibid. Hal 67.

karena dengan analisis data tersebut dapat di beri arti dan makna yang berguna dalam
memecahkan hasil penelitian15. Teknik analisis data adalah proses mengatur urutan
data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar16
Penulisan ini bersifat studi deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan
untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat penelitian
dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Metode deskriptif
bertujuan menjawab pertanyaan yang menyangkut sesuatu pada waktu sedang
berlangsungnya proses penelitian17.
Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati didukung dengan studi literatur atau studi kepustakaan bardasarkan
pendalaman kajian pustaka berupa data dan angka, sehingga realitas dapat dipahami
dengan baik.
Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian , maka data yang
diperlukan adalah bersifat kualitatif. Oleh karena itu, penelitian ini menggunkan
analisa kualitatif, mengenai analisa kualitatif adalah :
“Sebuah analisa data yang difokuskan pada penunjukan makna, deskripsi,
penjernihan dan penetapan data pada konteks masing-masing dan seringkali
melukiskannya dalam kata-kata dari pada angka-angka, data yang diperoleh disusun
dalam pola tertentu, tema tertentu atau pokok permasalahan tertentu”.

15
16

Moh. Nazir, 1999, Metode Penelitian, Jakarta,Ghalia Indonesia, hal 405.
Moleong, Lexy J, 2002, Metodologi Penelitian kualitatif, Bandung , PT Remaja Rosdakarya, hal 103

.
17

Umar, 2001, Penelitian Sosial, Jakarta, Rineka Cipta, hlm. 54.

POLA REKRUTMEN KADER PARTAI DEMOKRAT
(Studi Pada Partai Demokrat Kota Malang)

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu untuk
memperoleh gelar Sarjana (S-1)

Disusun oleh:
Anggo Eko Andriono
(201010050312067)

Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah
Malang
2011

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, segala puji dan puja Saya panjatkan kepada-Nya yang telah menyinari
hati dengan cahaya-Nya yang terang benderang. Tak lupa pula Saya ucapkan
shalawat dan salam semoga selalu melimpah kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammmad SAW, kelurganya dan para sahabatnya yang telah berjuang
menyeruak kegelapan hati manusia dari kungkungan syirik dan kebodohan. Dan
Alhamdulillah dengan Rahmat dan Inayah-Nya, Saya dapat menyusun suatu karya
ilmiah dan ini adalah salah satu bukti kebesaran-Mu.
Karya ilmiah ini merupakan suatu studi analisis tentang
persoalanpersoalan yang berhubungan dengan dunia politik yang sedang
berkembang saat ini, Dan juga merupakan syarat untuk tugas ilmiah yang harus
Saya penuhi guna mencapai kredit yang optimal guna memenuhi gelar
kesarjanaan. Didalam penyusunan skripsi ini, saya penyusun berusaha dengan
tidak meninggalkan unsur-unsur yang bersifat obyektftas agar tidak dinilai sebagai
orientasi target pemenuhan syarat belaka. Juga sebuah karya ilmiah bukan diiihat
dari segi tempat dan obyek penelitiannya saja ataupun segi teoritis yang sistematis
semata akan tetapi Saya sedikit banyak berharap akan berguna bagi semua pihak
yang ada hubungannya dengan ilmu pemerintahan. Apa yang dikemukakan dalam
karya ilmiah ini hanyalah salah satu dari berbagai pendekatan mengenai suatu
keputusan dari suatu permasalahan yang ada. Berangkat dari pernikiran ini maka
penyusun berusaha untuk menyajikan berbagai pendekatan persoalan dari suatu
analisa permasalahan yang secara sistematik yang memadukan beberapa
penentuan pilihan terbaik diantara afternatif-afternatif yang tersedia.
Sebelumnya penyusun mohon maaf, karena penyusun sadar bahwa
mungkin saja terdapat cacat dalam penulisan karya ilmiah ini, sehingga ada
analisa-analisa permasalahan yang lepas atau tidak sempat penulis masukkan
dalam penyusunan karya ilmiah ini, Karena penyusun pun selaku manusia biasa
yang tentunya mempunyai batasan-batasan tentang suatu kajian permasalahan
yang ada di dunia ini, kecuali Allah SWT yang Maha Tahu atas Segala CiptaanNya, Muara Semesta Segala Ilmu. Dalam proses penyusunan karya ilmiah ini saya
tidak berhak mengklaim orisinalitas pikiran, ataupun sifat eklusif dari bahan yang
terkandung dalam karya ilmiah ini, saya telah mempunyai banyak bantuan dari
berbagai pihak, baik komentar, saran atau kritik perbaikan banyak disampaikan
oleh kawan-kawan, dan ucapan terima kasih bagi yang ikut membantu tercapainya
penulisan ini yangdengan jelas telah ikut memberi wama dalam karya ilmiah ini.

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ....................................................................................
Lembara Persetujuan ...................................................................................
Surat Pernyataan..........................................................................................
Berita Acara Bimbingan Skripsi .................................................................
Kata Pengantar ............................................................................................
Abstraksi .....................................................................................................
Daftar Isi......................................................................................................
Daftar Tabel ................................................................................................
Daftar Pustaka .............................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................
B. Rumusan Masalah ...........................................................................
C. Tujuan Penelitian ............................................................................
D. Manfaat Penelitian ..........................................................................
1. Secara Akademis .......................................................................
2. Secara Praktis ............................................................................
E. Definisi Konseptual .........................................................................
F. Definisi Operasional........................................................................
G. Metode Penelitian............................................................................
1. Jenis Penelitian ..........................................................................
2. Sumber Data ..............................................................................
a. Data Primer. ........................................................................
b. Data Sekunder .....................................................................
3. Tehnik Pengumpulan Data ........................................................
a. Observasi .............................................................................
b. Wawancara ..........................................................................
c. Tehnik Dokumentasi ...........................................................
4. Subyek Penelitian ......................................................................
5. Lokasi Penelitian .......................................................................
6. Analisis Data .............................................................................
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Partai Politik ....................................................................................
1. Definisi Partai Politik ................................................................
2. Pendekatan Teori .......................................................................
a. Teori Kelembagaan .............................................................
b. Teori Situasi Historik ..........................................................
c. Teori Pembangunan ............................................................
3. Pengklasifikasian Partai Politik ................................................
a. Partai Politik ditinjau Dari Segi Komposisi Dan Keanggotaan
1. Partai Kader ...................................................................
2. Partai Massa...................................................................
b. Partai Politik Ditinjau Dari Tipologi berdasarkan
Tingkat Komitmen Partai Terhadap Ideologi dan Kepentingan
1. Partai Proto ....................................................................
2. Partai Kader ...................................................................
3. Partai Massa ...................................................................

i
ii
iii
iv
v
vi
viii
xi
xii

1
7
8
8
8
8
8
10
11
11
11
11
11
12
12
12
12
12
13
13
15
15
17
18
18
18
20
21
21
21
21
22
22
22

4. Partai Diktatoral .............................................................
5. Partai Catch-all ..............................................................
c. Partai Politik ditinjau Dari Segi Sistem Kepartaiannya ......
1. Sistem Partai Tunggal....................................................
2. Sistem Dwi Partai ..........................................................
3. Sistem Multi Partai ........................................................
4. Sistem Dua Partai ..........................................................
5. Pluralisme Moderat .......................................................
6. Pluralisme Terpolarisasi ................................................
7. Sistem Partai Berkuasa ..................................................
d. Partai Politik Ditinjau Dari Segi Pemilih Dalam Suatu Proses
Pemilihan Maupun Dari Segi Jumlah Kursi Yang Diperoleh
Partai Politik Dalam Badan-Badan Perwakilan ...................
4. Fungsi Partai Politik ..................................................................
a. Partai Sebagai Sarana Komunikasi Politik..........................
b. Partai Sebagai Sarana Sosialisasi Politik ............................
c. Partai Sebagai Sarana Rekrutmen Politik ...........................
B. Rekrutmen Anggota/Kader .............................................................
1. Definisi Rekrutmen Anggota/Kader Partai Politik ...................
2. Metode Rekrutmen Anggota/Kader Partai Politik. ...................
C. Kaderisasi ........................................................................................
1. Definisi Kaderisasi ....................................................................
2. Peran Kader Dalam Perpolitikan...............................................
BAB III : DESKRIPSI WILAYAH
A. Gambaran Umum Kota Malang ......................................................
1. Keadaan Geografis ....................................................................
2. Keadaan Demografi ..................................................................
B. Gambaran Umum Partai Demokrat .................................................
1. Profil Partai Demokrat ..............................................................
2. Tujuan Didirikannya Partai Demokrat ......................................
3. Visi Misi Partai Demokrat ........................................................
a. Visi Partai Demokrat ...........................................................
b. Misi Partai Demokrat ..........................................................
C. Susunan Nama Dan Jabatan Pengurus Partai Demokrat Kota
Malang Periode 2008-2013 .............................................................
1. Susunan Nama Dan Jabatan Pengurus Harian Dewan
Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kota Malang ....................
2. Susunan Nama Dan Jabatan Majelis Pertimbangan Cabang
Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kota Malang........
3. Susunan Nama Dan Jabatan Badan Pemenangan Pemilu
Partai Demokrat Kota Malang ..................................................
4. Susunan Nama Dan Jabatan Badan Penelitian Dan
Pengembangan Partai Demokrat Kota Malang .........................
5. Susunan Nama Dan Jabatan Dewan Pakar Partai Demokrat
Kota Malang ..............................................................................

22
23
23
23
24
25
26
27
27
27

28
29
29
30
31
32
32
33
34
34
35

38
38
39
40
40
43
44
44
44
45
47
47
47
47
47

D. Hasil Perolehan Suara Pemilu Legeslatif 2004 Dan 2009
Kota Malang ..............................................................................
BAB IV : PENYAJIAN DAN ANALISA DATA
A. Rekrutmen Anggota/Kader .............................................................
B. Kaderisasi ........................................................................................
1. Kaderisasi Secara Kolektif ........................................................
a. Menentukan Panitia Kegiatan .............................................
b. Melakukan Pemetaan ..........................................................
c. Mempersiapkan Sarana Dan Prasarana ...............................
2. Kaderisasi Secara Individu .......................................................
C. Pembinaan Anggota/Kader .............................................................
D. Melibatkan Anggota/Kader Dalam Kegiatan Partai .......................
1. Melibatkan Anggota/Kader Dalam Kampanye .........................
2. Melibatkan Anggota/Kader Menjadi Saksi Dalam Pemilu. ......
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................
B. Saran ................................................................................................

48
50
53
53
54
55
56
57
59
61
61
63
65
67

DAFTAR TABEL
1. Tabel 1 Perbandingan Luas Kecamatan Terhadap Luas Kota ........
2. Tabel 2 Hasil Perolehan Suara Pemilu Legeslatif 2004 dan
2009 Kota Malang ...........................................................................
3. Tabel 3 Program kegiatan kampanye Pemilu Kota
Malang Tahun 2009 ........................................................................

40
48
63

DAFTAR PUSTAKA
Buku
AD/ART Partai Demokrat
Faturohman, Deden dan Sobari,Wawan, 2002, Pengantar Ilmu Politik, Malang,
Universitas Muhammadiyah Malang.
Gaffar, Afan , 2000, Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi, Yogyakarta,
Pustaka, Pustaka Pelajar.
Hawari, Muhammad, 2003, Partai Politik Meretas Jalan Baru Perjuangan Partai
Poltik Islam, Bogor, CV Idea Pustaka Utama.
Hermawan, Eman, 2001, Politik Membela Yang Benar, Yogyakarta, Yayasan dan
Layanan Informasi untuk Kedaulatan (KLIK), bekerjasama dengan
Dewan koordinasi Nasional Pemuda Kebangkitan Bangsa (DKN
GARDA BANGSA).
Ichlasul Amal, 1996, Teori-teori Mutakhir Partai Politik, Edisi Revisi, Penerbit
Tiara Wacana
Kantaprawira, Rusadi. 1992, Sistem Politik Indonesia Suatu Model Pengantar,
Bandung, Sinar Baru Algafindo.
Klingemann Dieter-Hans, dkk, 2000, Partai, Kebijakan Dan Demokrasi,
Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Koirudin, 2004, Partai Politik dan Agenda transisi Demokrasi, Yogyakarta,
Pustaka Pelajar.
Maurice Duverger dalam Cheppy Haricahyono, 1986, Ilmu Politik Dan
Perspektifnya, Yogyakarta, Tiara Wacana & YP2LPM
Moh. Nazir, 1999, Metode Penelitian, Jakarta,Ghalia Indonesia.
Moleong, Lexy J, 2002, Metodologi Penelitian kualitatif, Bandung , PT Remaja
Rosdakarya.
Notosusanto dan Soeseno, 2003, Buku Panduan untuk Pelatihan Pemantauan
Pemilu 2004, Jakarta, Centre For Electoral Reform (CENTRO).
Putra, Fadillah, 2003, Partai Politik dan Kebijakan Publik, Yogyakarta, Pustaka
Pelajar
Rahman, Arifin,2002, Sistem Politik Indonesia Dalam Perpektif
Fungsional, Surabaya,SIC.

Struktural

Rahmat, Jalaluddin, 1995, metode Penelitian Komunikasi, Bandung, Remaja
Kosda Karya.
Rais, Amien, 1995, Moralitas Politik Muhammadiyah, Yogyakarta, Dinamika
Sanapiah, Faisal. 2005, Format-format Penelitian Sosial, Jakarta, Raja Grafindo
Persada.
Umar, 2001, Penelitian Sosial, Jakarta, Rineka Cipta.
Situs Internet
http://manglufti.wordpress.com/2008/01/21
http://www.demokrat.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=6&Ite
mid=12
http://theindonesianinstitute.com/index.php/20090212298/Demokrat-Tidak-SulitMandiri.html Radar Malang
http://www2.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=79837
http://www.damandiri.or.id/file/ekoesthywatiunairbab2.pdf.
http://setabasri01.blogspot.com/2009/02/sistem-kepartaian-di-indonesia.html
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=2&ved=0CB0QFjAB&url=ht
tp%3A%2F%2Fwww.forum-politisi.org%2Fdownloads%2FPokokpokok_pemikiran_Pokja_III.doc&ei=r8bATd2CJ4SIvgPsu8i_BA&usg=AFQjCN
F2t8Jgsf4-paTDwF0KY9tyTav6QA