b. Diferensiasi Diferensiasi adalah suatu cara pembentukan dan perubahan sikap karena
sudah dimilikinya pengetahuan, pengalaman, intelegensi, dan bertambahnya umur.
c. Integrasi Integrasi adalah suatu cara pembentukan dan perubahan sikap yang terjadi
secara tahap demi tahap, diawali dari macam-macam pengetahuan dan pengalaman yang berhubungan dengan objek sikap tertentu sehingga pada
akhirnya akan terbentuk sikap terhadap objek tersebut. d. Trauma
Trauma adalah suatu cara pembentukan dan perubahan sikap melalui suatu kejadian secara tiba-tiba dan mengejutkan sehingga meninggalkan kesan
mendalam dalam diri individu tersebut. Kejadian tersebut akan membentuk atau mengubah sikap individu terhadap kejadian sejenis.
e. Generalisasi Generalisasi adalah suatu cara pembentukan dan perubahan sikap karena
pengalaman traumatik pada diri individu terhadap hal tertentu, dapat menimbulkan sikap negatif terhadap semua hal yang sejenis atau sebaliknya.
3. Konsep Keluarga
3.1. Definisi Menurut Duvall dan Logan 1986 dalam Setyowati dan Murwani 2008
keluarga adalah: Sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
Universitas Sumatera Utara
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental emosional serta sosial dari tiap anggota
keluarga. Reisner 1980 juga mendefinisikan keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai hubungan
kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek, nenek. Sedangkan menurut BKKBN 1992, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang
terdiri dari suami-istri atau suami-istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.
3.2. Tipe keluarga Menurut Setyowati dan Murwani 2008 ada beberapa tipe keluarga,
antara lain: 1. Tipe keluarga tradisional
a Keluarga inti, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri, dan anak kandung atau angkat.
b Keluarga besar, yaitu keluarga inti ditambah dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya: kakek, nenek, keponakan, paman,
bibi. c Keluarga “Dyad”, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami dan
istri tanpa anak. d “Single Parent”, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua
ayahibu dengan anak kandungangkat. Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau kematian.
Universitas Sumatera Utara
e “Single Adult”, yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang dewasa misalnya seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost untuk
bekerja atau kuliah.
2. Tipe keluarga non tradisional a
The unmarriedteenege mather Keluarga yang terdiri dari orang tua terutama ibu dengan anak dari
hubungan tanpa nikah. b
The stepparent family Keluarga dengan orang tua tiri.
c Commune family
Beberapa pasangan keluarga dengan anaknya yang tidak ada hubungan saudara hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama,
pengalaman yang sama: sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok atau membesarkan anak bersama.
d The non marital heterosexual cohibitant family
Keluarga yang hidup bersama dan berganti-ganti pasangan tanpa pernikahan.
e Gay and lesbian family
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana suami-istri marital partner.
Universitas Sumatera Utara
f Cohibing couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertantu.
g Group marriage family
Beberapa orang dewasa menggunakan alat-alat rumah tangga bersama yang saling merasa sudah menikah, berbagi sesuatu termasuk seksual dan
memperbesarkan anaknya. h
Group network family Keluarga inti yang dibatasi set aturan atau nilai-nilai, hidup bersama atau
berdekatan satu sama lainnya dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan, dan tanggung jawab membesarkan
anaknya. i
Foster family Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau saudara
didalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
j Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan
ekonomi dan atau problem kesehatan mental.
Universitas Sumatera Utara
k Gang
Sebuah bentuk keluarga yang dekstruktif dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi
berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupan.
3.3. Fungsi keluarga Secara umum fungsi keluarga Friedman 1998 dalam Suprajitno 2004
adalah sebagai berikut: a. Fungsi Afektif the affective function adalah fungsi keluarga yang utama
untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan
individu dan psikososial anggota keluarga. b. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi socialization and social
placement function adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan
dengan orang lain di luar rumah. c. Fungsi reproduksi the reproductive function adalah fungsi untuk
mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga. d. Fungsi ekonomi the economic function, yaitu keluarga berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk
memenuhi kehidupan keluarga.
Universitas Sumatera Utara
e. Fungsi perawatanpemeliharaan kesehatan the health care function, yaitu fungsi untuk mempertahan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap
memiliki produktivitas tinggi. Namun, dengan berubahnya pola hidup agraris menjadi industrialisasi,
fungsi keluarga dikembangkan menjadi: a. Fungsi ekonomi, yaitu keluarga diharapkan menjadi keluarga yang produktif
yang mampu menghasilkan nilai tambah ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya keluarga.
b. Fungsi mendapatkan status sosial, yaitu keluarga yang dapat dilihat dan dikategorikan strata sosialnya oleh keluarga lain yang berada di sekitarnya.
c. Fungsi pendidikan, yaitu keluarga yang mempunyai peran dan tanggung jawab yang besar terhadap pendidikan anak-anaknya untuk menghadapi kehidupan
dewasa. d. Fungsi sosialisasi bagi anaknya, yaitu orang tua atau keluarga diharapkan
mampu menciptakan kehidupan sosial yang mirip dengan luar rumah. e. Fungsi pemenuhan kesehatan, yaitu keluarga diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan kesehatan yang primer dalam rangka melindungi dan pencegahan terhadap penyakit yang mungkin dialami keluarga.
f. Fungsi religius, yaitu keluarga merupakan tempat belajar tentang agama dan mengamalkan ajaran keagamaan.
g. Fungsi rekreasi, yaitu keluarga merupakan tempat untuk melakukan kegiatan yang dapat mengurangi ketengangan akibat berada di luar rumah.
Universitas Sumatera Utara
h. Fungsi reproduksi, bukan hanya mengembangkan keturunan, tetapi juga merupakan tempat mengembangkan fungsi reproduksi secara universal
menyeluruh, diantaranya: seks yang sehat dan berkualitas, pendidikan seks pada anak, dan yang lain.
i. Fungsi afeksi, yaitu keluarga merupakan tempat yang utama untuk pemenuhan kebutuhan psikososial sebelum anggota keluarga berada di luar rumah.
4. Narkoba