Persepsi peternak dan pengurus KPSBU Lembang tentang kebijakan program peternakan sapi perah Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung

023
PERSEPSI PETERNAK DAN PENGURUS KPSBU LEMBANG
TENTANG KEBIJAKAN PROGRAM P E T E I ~ ~ ~ KSAP1
AN
PERAH P E M E ~ A BDAERAH
KABUPATEN BANDUNG

PROGRAM !XUDI SOSIAL EKONOMI WDUSTRI P~!TERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTlTUT PERTANIAN BOCOR
M08

IRMA RUBlAM ASIUTI. D34104040. 2008. Persepsi Peternak d m Pengnros
KPSBU Lcmbaug Tentang Kcbijaknn Program Peternakan Sapi Perah
Pemerintah D a e d Kabnpaten Bandung. Slrripsi. P r o m Shrdi Sosial Ekonomi
Indumi Petemakan, Fakultas Petemakan, Mtut Perranian Bogor.
Pembimbing Utama :Dr.Ir. H. Aminrddin Saleh MS
Pembibing Anggota : Dr. Bagus Riyo Punvanto
Bidang petemakan sebagai pmyumbang bahm pangan protein asal hewani
m m y a i d l yang cukup
bagi pembangcman negara

yang
dikandungdariproduk-produkpetanakan-mpeningkatan
pembenhlkan sumber daya manusianya Kanduogan gizi asam amino dan kalsirrm
yang terdapat pada susu mampu meningkatkan daya kernbang otak dan mgljgmin
patlrmbuhan sehat soak- Kebuhlhan masyada! akan produk susu temyata behan
bisa tapenuhi selmubya oleh produksi nasional, bahkan fhkmya Indomsia
~defisit7Opersensusu.Keb~akansusuindmesiasaatioisekitarl~
miliaT liter stdangkan produksi susu nasional hanya sekitar 350 jlda liter/tahun aiau
setara deagm 30 persenaya. K e k z sl~plai70 pasen yang dih;ntani I n d o e
s e h ioi terhrhrpi oleh susu impor. Semakin besamya kesadaran rmsyamkat
terhadap aslrpan gizi yang h d u n g sum semakin mempabesar pula kesmptan
unt& menjalankan usaha di bidang pelemdm sapi paab. Peransnta panerintab
menjadi sangat diharaph ~ I Q &pembangcman peteanakan sapi paah h-wa
bagi petemak wtuk dapat memenuhi kekurangan tersebut, bantlran yang diberikan
dapat benrpa p e m b m kebijakm-kebijakan yang membantu peagemtmgm ussha
sapi perah Indonesia
Penelhian ini bertjuan wtuk 1) mmdedaipsikan faktor karakterimk intanal
dau ekstemal petemak dm penguns KPSBU 2) mengetahid perjepsi petemak dan
pengum' KPSBU tentang kebijakan p r o m pQemakan sapi perah yang tclah
..

dikeluarkan oleh pemerintah daerab Khbupam B a d m g dan 3) meqpmhm
hubungan antara faktor kmakteristik internal dan eksternill petemak dan pengums
KPSBU t m b d q persepsi tmtang kebijakan program peteroakan sapi paah yang
telah dikeluarkan pernetintah daerab Kabuphm Bamhmg. Penetitian dilakuLan di
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Jawa Barat parla 210 petemak aktif dau 22
pengurus koperasi yang tRsebar di 20 Tempat Pelayaoan Koperasi W K ) dan di
kantor Koperasi Peternak Sapi Bandlmg Utara Pewtitian ini menggunakan data
primerdausekunder.Analisisyangdigcmakanadalahanalisideslcripfifdau~ korelasional m=nggunakm uji tabulad runk Spearman (r,) dau koefisien kodngemi
dari uji chi squme (X *).
Badasarkan hasil aaalisis deskriptif didapatkao hasil pmetitian bahwa 1)
Responden petemak umumnya sdalah mda, pendidhn rendah, pcngahm
beternak sedikif kekonnopolitan tinggi, tidak mengetahid kebijakan pmgmm
petanakan sapi perah, tidak mempunyai pckerjaan sampingan, kepemilikan temak
sedikit dan sedang, pendapatan rendah dim program KPSRU telah dh&m cukup
ba& oleh petemak. Responden pengurus KPSBU umumnya tua, berpendidikrm
SMAlderajai Pengahmn bekerja di KPSBU banyak. kekosnopolitan mdah,
-etahid
kebijakan p~ogram petemakan sapi perah, pekgaan

..


beten&,
pendapatan rrndah. Iklim organisasi dan iklim komunikasi KFSBU
dirasakan cukup baik 2) Pasepsi peremak dan penguns KPSBU tentang ketrjjakan

sapi perah adalah kmaq baik 3) H u b u n p nyata taiihat pada
hubmgan antm umur petemak dan pe@amm betemak d a g m persepsi kebijakan
program revitalisasi pyuluhan, kekoanopolitan dengan pen*
kebijakan program
kebijakan program
penhedayan kelompok dan program KPSBU dengan
pengembagan pemasaran dan persepsi kebijakan program revitalisasi penyuhrhaa
Mubungan sangai nyata antam program KPSBU dengao peaqjsi kebijakan
program pabaikan k k m r u h dan
~ pembedayam kelompok.
Iklim organisasi KPSBU berhuinmgm oyata dengan pasepsi kebijakan program
revitalisasi penyuluhan peten&m sapi perah pemerintah dse&
prog~ampetcmakan

m a - h a h i c k Persepj kebijakan petemakan sapi


Kabupaten

m.

paab pemerintah daaah

Perception of Dairy Farmers and Ofillrcial Member of KPSBU Lembnng
about Daj, Farm Program Policy of Local ~ o v e ~ m e n t
of Snb-F'mvince Bandnng '
Astuti I.R, A. Saleh, B.P &anto
P ?-?>

T,,
. ,

t

\


,
'Ihe objectives of this research were: 1) to d-be'
intemal &mcmisic faders and
Baemal faaors of farmers and official member of KPSBU 2) to know &on
of
farmers and official members of KPSBU toward program policy of dairy brm which
leased by local government of Sub-province B m h g 3) to analyze correlation between
intemal characteristic factors and extend factors farmers and official -bas
of
KPSBU to perception about program policy of dairy brm which r e l e d by local
government of Sub-province Bandung. Rimary data obtained by admission filling of
questionnaire and interview dirstly to farmers and official members of KPSBU.
Secondary data obtained h m relevmt insIiMions sources which related witb d
topic. Data were analyzed by descriptive analyze and correlation analyze using rank
Spearman andcontingency coefficient of chi sguare. The d t of research were : 1) most
farmas were young, less educated, have expaience about Mving livestock are few,
degm of hi& cosnopoliteatess, not to know about dairy p r o m policy of local
govmrmenf no have side job, o=&p
of livestock a few until medium, lwel of low
earning and KPSBU's prograr;l a t e g d good enough. Official members of KPSBU

most were old, medium education, has experience work as official member of KPSBU
for many time,low of degree cosnopolitewss, b o w about program policy of dairy, have
side job as farmer, low lwel of earning and good eno*
of 0
~
0 andn
comm~micationclimate 2) peroeption of farmers and official members of KPSBU are
unfavorable 3) significant correlation were showed by age of farmers and experience of
having livedock with perception of program policy of extension education revitalizxtion,
farmers wanopolitewa with perception of program policy group enableness farmers
and KPSBU's program with paception of expansion program policy of marketing and
paception of policy of extension eQcation revitalization. KPSBU's program correlated
high significant with perception of bh%w%ux
repair program policy and enablems of
group. chmcteristics official member of KPSBU has &e significant correlation at
organhtional climate with pesception of program policy of extension education
revitalizaLion.

Key words :Perception. Doby fmm policy of I


d go-enf

PERSEPSI PETERNAK DAN PENGURUS KPSBU LEMBANG
.
TENTANG KEBIJAKAN PROGRAM PETERNAKAN SAP1
PERAH PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANDUNG

PROGRAM SEWDI S O W EKONOMI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
m
m PERTANIAN BOGOW
200s

PERSEPSI PETERNAK DAN PENGURUS KPSBU L E m A N G
TENTANG KEBIJAKAN PROGRAM PEI'ERNAKAN SAP1
PERAH PEMERINTAH DAERAa
KABUPATEN BANDUNG

Skripsi S taah diwtDjai daa dirida&an di hadapan

Komisi Ujian LLran pada tenggal 61 April 2008

Pembimbing Utama

NIP. 131 803 651

Pcmbimbing Anggota

Dr-Ir. Bagas Priyo Pnrwanto
NIP. 131 471 379

t Pertanian Bogor

RIWAYAT HIDUP

. .

Penulis dllah&m pada tanggal 15 Oktober 1986 di Garut, Jawa Barat dari
pasmgm Oding Nurodin ( A h ) dan Dedeh Sadiah ( A h . ) . Penulis menrpakan anak


terakhir dari anpat bersaudara
Penulis menyelesaikan pendidikan d a s a di SD Negeri 1 Cikajaug, C i a .

pada rahun 1998, dan melanjutkan pendidikan menengab pertama dan mewngah atas

di PP. D d Arqam h$ h

+dl Ganrt pada tahun 1998-2004. Penulis ditaima

di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI pada Program Studi Sosial Ek0mm.i

Mm&iPehnakm dan memilih minat Kom-

dan Pen*
Selarna pendidikan, penulis pemah akif dalam bebaapa organisasi

kemahasiswaan baik intra &mpm e

sebagai 'Bendahara Himpunan


b kampus di antaranya penulis panah akif
i Sosial

W

Ekowmi Indumi PetemaLan

(HIMASEIP) tahun 2006 dan 2007, anggota teatez Komlmitas Seni " Ladang Senin
Fakuttas Pe-

tahun 2004-2005, kehm divisi H u m s Himpunan Mahaskm

(HIMAGA) tahun 2006 serta Bendahara Umum HMI Cabang Bogor tahun

2007. Penulis juga aktif dalam behagai kegiatan kepanitiaan seperti Lomba Cepaf
Tepat Fakultas Peternakan

r

i SMU


tahun 2006 dan Lomba Futsal %mba

Cup" Organisasi JvIahasinva Daerah Se Jawa Barat-Banten rahun 2007.
Penulis panah dipacayai untuk nrenjadi Adsten Dosen Mata Kuliah Media

Siaran dan Komunikasi Kelompok.

KATA PENCANTAR

Fuji syukur penulis panjatkan kebadirat illahi mbbi' Allah S W T atas kanmia

dan kemurahamya mengijinkan penulis menyelesaikan tugas akhir ymg bajudul
"P@

petemak

dan penguns KPSBU Lembang tentang kebijakan program

petemakan sapi perab pemerintah daerah Kabqmia B a n d q n Mtuk mempaoleh
gelar Sarjana Petemakan pa&

Prognrm Studi Sosial Ekonomi Idushi Petemakan,

M M Permian Bogor.

Bidang petemakan memegang peranan penting dalam sekior penyediaan
protein hewani, sumberdaya yang tedibat secata otomafis mempunyai andil penting

juga dalam memajukan kesejahtaaan n e w Petcmakan juga marrpakan salah s a t u

sektor yang banyak menyedot temga kerja, sebin&ga d a b pengembangan dan
usaha mtuk memajubmya diperlukan kebijabdcebijakan ymg tidal banya

di@tungkan

perkembangan komoditinya tetapi juga perkembimgan pnsonil di

dalamnya. Kebijakan pemaintah d

d menjadi patokan

dalam

pembuatan

prog.nn-prog.rmbagi para pengembang petemakaa
Segenap harapan

dan cita tertuang dalam peluh, dengm diiringi do'a dan

restu keluarga sanua hambatan dan rktmgan dapat terlewati dan menjadi ~UIU bagi

hidup penulir Penulis men+
ka~enaitu,

bahwa &psi

ini masih jzuh dari wmpvma Oleh

kritik dan saran yang membangun sari@ dihapkan untuk kesempunraan

bugas akhir ini. Semoga seluruh basil yang temnmg dalam tugas akhir ini dapat

~bagipembacadansemuapihakyangmcmbutuhkan.

Bogor, April 2008

Penulis

Halaman
RLNGKASAN .............................................................................................

1

ABSTaAff .............................................................................................---.
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................
RIWAYAT FUDUP ....................................................................................

iii ;

KATA PENGANTAR .................................................................................

vii

DAFTAR IS1 ...............................................................................................

VllI

DAFTAR TABEL .....................................................................................

X

DAFTAR G W A R ................................................................:.................
DAFTAR LAIWIRAN ..................................................................... .........

xi
xij

PENDAWLUAh'........................................................................................

1

Belakahg .................................................................................
Rumusan Masalah ............................................................................
..
T u j m Pewhhan
..
Kegunaan Penehhan ........................................................................
KERAh'GKA BERPlKIR DAN AmOTESIS .........................................

Pasepsi ..................................................................................... ....-..
Petemakan Sapi Paah
Kdijakan Pacmakan ..............................
.......................................
. .
Koperasi Petemak dan Karaktenstllr Pengurus Koperasi dengan
p&
ybagaj Anggota .................................................................
BebeSrudi yang B e r h u b v dengan Karakteristik Personal
daa Persepsi
-.

iv
v
vi

...

Faktor Internal Petemak dan Pengurus Koperasi .............................
F a h r Ekstemal Petanak dan Pengurus Kopemsi ..........................
Pasepsi Pe.tmmk dan Pengurus Kopemsi tentang K e b i j h
Petanakan Sapi Perah Pemaintah Daaah ......................................
HubK i d . - . - Intemal dan Eacstemal Peternak d e q m
Persepsi tenrang Kebijakan Program Petemakan Sapi Pemh

Pcmcainmh Dafmh ............................................................................
HubKarakteristik Intemal dan Ekstemal Penpus KPSBU
den- PeTsepsi tentang Kebijakan Program Petemakan Sapi Perah
Pernebtab Daemb ............................................................................

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................

Kesimpulan .......................................................................................
Saran.................................................................................................

UCAPAH TERIMAKASm .....................................................................
D m A R PUSTAKA .................................................................................

1 . J d a h populasi dan ssmpel pemlitian

......................................

22

2. Tingkat pcndidikan' penduduk Kecamatan Lembang tah~m
2006 ..................................................... .......................................

29

3. Mata pencaharian penduduk Kecamatan Lembang tahun 2006..

30

4. Pertumbuhan anggota dan produksi susu KPSBU ......................

31

...................................................
6. Kiuakterisiik internal pengurus kopemsi ....................................
7. Kiuakteristik ekstemal petemak ..................................................

33

9. D i s t n i i rataan skor iklim organisasi .......................................

45

10. Distn'busi rataan skor iklim komunikasi ....................................

46

1 1 . Ratam *or persepsi petemak tenrang kebijakan program
pdemakan sapi perah pemerintah daerah ...................................

47

12. Rataan skor persepsi pengurus KPSBU tenrang kebijakan
pmgram petemakan sapi perah pemerintah daerah.....................

50

5. Karakteristik i n t d petemak

. 13. Hasil pengujian hubungan ankadWmhk kternal dan
cksiernal petemak dengan persepsi .............................................
14. Hasil pengujian hubungan antara karaktaistik internal dan
eksternal pengurus KFSBU den- persepsi ..............................

38
41

55

61

.

Nomor
1. Hubungan karakterinik internal dan eknernal pe:emak dan

pengurus koperasi dengan perrepsi kebijakan pefernakan
sapi perah pemerintah daerah ...................................................

6

model Solomon ......

10

3 . S t r u b organisasi KPSBU Lembang2007 ..............................

32

2. Proses pembentukan pmepsi

DAFTAR LAiiPIRAN

I . Peta uilayah Kecamalan liembang

72

2 . Hasil pengujian korelasional rmzk Spearman ..................

73
74

3. Hasil pengujian korelasional chi squme ............................

xii

Latar Belakang

lndonesia dengan segala k e l e b i sumkrdaya a1arnnj-a baik dari se?gi

keterrediaan lahan, iklim tmpis dan kesuburan ranahnya mempuayai potend yang
sangat besar xbagai tempat unrUk pengembangan pexwnian dan paemakan Bidang

pertanian dan petemakan ini selain dapat memenuhi kebutuhan pangan bagi warga

-ya

jw dapat di-

seba%li bidang yang dapat -yerap

tenaga keja

dan menyumbangkan &visa bagi wgara dari setiap produk pertanian atau

-

petemah yang di ekspor, selain itu bidang pertzmian dan petemakan juga dapat
meniogkatkancitm bngsa di mata dunia dari segi ekowisata.

Bidang pdemakan sebagai penyumbang tdm prmg~nprotein asal heagni
mempmyai mdiJ yang cukup
di-ungdari

bagi p e m m

produk-produk petenskan

protein yang

tahadap ~ ' p l '

pembentukan sumtmdaya manusianya Kandmgm-kandtmgan gizi sqeA asam

amiW dan kalsium yang terdapai pada susu m

u nmh&hn

daya kernbang

otak dan menjamin pertumbuhan sehat anak yang nantinya lkan beTpaan sebagai

g e n d penem b g s a Tidak hanya pada anak, manfaat dari produk petanakan
lainnya pun dapat dimsakan oleh masyarakst pada umumnya
Sccarab~~~,produtrawhyakdigemariol&~sebagaiproduk

p e l m k e s e h a r a n Semakinbesamyakesgdaranlnasyarakattahadappcntingdan
~yaknyaaarpangiziyang~~~mtmperbesarpulakesempatan
untuk meojalankan usaha di bidang pdemakan sapi prrah. Kebutuhan masymbt

akan produk aw ini temyata k l u m Visa terpmuhi sepenuhnya oleh produksi
aasional, babkan faktanya Indonesia mengalami delisit 70 persen arsu, ddari
kebutuhan sekitar 1,3 miliar liter, pmduksi susu nasional hanya sekitar 350 jlda
literltahq dengan tingkat komumsi susu di Indonesia sdxsar 60 persen menrpakan
srrmbubuk,sebanyak35persensusukentalmanis,danLimapersensUSUcair
(Gappmi, 2 0 . Kekmmgm suplai 70 pmen yang dibaiapi Indonesia selama ini
temitupi oleb srrm impor. Hal ini amgguh sangar menyenihkan mengingat masih

luasoya kesempatan dan p e w bagi petemak lokal

dapat memenuhi

kdmangm tersebld Peranserta pemerintahmenjedi sangar dihanrpkan dalam bi-

pembangunanpetaoakansapiperahk&baikdarisegibantuanperbailran

,peman-

pembedayaan kelompok temak, penguatan modal dan pembiiyaan,
kemhali penyuluhad,

pengembangan pemasarannya

Dewas ini telah banyak bermunculan koperasi-koperasi yang menaungi para
peternak sapi perah, kesmaan nasib serta tujuan mtuk rneningkatkan kesejahteraan

mendorong para petemak tersebut untuk berkumpul membentuk sebuah kelompk

yang mampu bekerjasama untuk d i n g tolong-menolong dalam manajanen
pengem&

usaha petemakan sapi p m h Populasi temak sapi pexah koperari

beadasarkan hasil peuelitian Yusdja (2005) meningkat sebauyak S,97??pertahun dan
tenrs mampu berkembaug dengan manajemen yang baik

Koperasi sebagai

sokogcrm perekonomian

Indonesia yang mampu

mengembangkim sikap "serfslelping" atau " m m l o n g diri sendiri bagi petcmak"

tidak hspya bisa mengembangkau perekowmian teapi j u g Lvalitas sumberdaya
manusianya Pendidikan e a i salah satu prinsip koperasi mampu rnengatasi
kebutuhan pengetahuan clan ketrarnpilan petemak dalarn upaya mengami keadaan

dan perkemtaugan sosial (Rusidi dan Suratman, 2002). sehinm dagm
terbentuknya koperasi maka peternakan sapi perah mampu diimbangkan melalui

peningkatan kualitas petemak.

Daerah Lerrbang B a n d u g Jawa Bamt s
e
w salah saw daerah dengan
kekrsediaan tesnak secara kesel~nuhansebesar 16.533 ekor sapi dengan petanakarr
petemakan rakyai yang tersebar di hampir semua wilayahnya Petemak-p%md

tersebut tergabung dalam rrmmgan Koperasi Petemak Sapi Bandengan keanggotaan aktif 4.200 pet&

Utara (KPSBU)

bahkan produktivitas susu yang

dihasilkauuya mencapai 110 tonmari dan menempati umkm p e r m produktivitas

arm terbanyak di Jawa Barat (Muhada, 2007). DaRah ini wmpunyai pelmug yang

..

sangat besar rmtuk. dikembangkan lebih lanjut agar dapat mencapai kemandvlan
produksi sehingga mampu memenuhi permjntaan susu lokal yang selama ini

dikalahkan d e w ketergauhmgan susu impor.

Poteosi-potemi yaug dimiliki oleh petemak dan l
f-

sangaflah

@~~~dan~juti.PPertlrmbuhsndanperkembangandsaah
pctemakan ini tentu saja tidak a h lepas dari peranserta semua arpek masytnakat
-

baik itu dari W

y

a semfiri, lem-

dan m t a h daaah.D a e d Lembang

dengan k e m d i a a n sumberdaya alam dan sumberdaya manmimya yang potend,

didulclmg dengan keberadaan KPSBU sebagai lembaga yang menaungi petanalmya
yang hans memplmyai h h m g m baik deagan pemerintah daaah sebagai pewtap
kebijakan. Keberhasilan lDaha pengembangan produktivitas nw i~ wmerlukan

adanya kerjasama yang baik di antara tip kompomn pembentuk usaha paanakan
sapi perah tersebut

Pemerimah yang mempunyai kebijakan-kebijakan rnengemi ptemakao
s e b i mungkin dapat menyentub petemak agar program atau kebijakan yang
dbsmnya b i i teraplikasikm deagan baik dengan perantara KPSBU sebagai

lembaga yang secara langsung mmgetahui keadaan usaha petemakan sapi perah di
Keamaan Lembang Bandung. Keberhadlan aplikasi kebijakan peternakan ini tmtu
saja dipmgaruhi 0141 babagai faktor yang berasal baik tiari peten&

koperasi

maupun pemerintah dserah. Faktor-faktor t d u t bisa bersifai demo&

. .

kamhmt& sosial ekonomi petemak, psikogdik, geegrafis araupun alirrm

informasi mengenai kebijakan pemerintah daerah tersebut Kebijakan-kebija!au yang
dikellmrkan

oleh

pemerintah

daerah

hrnrr

mempengaruhi

keberhariLan

pengembangan usaha petemakan sapi perah. Keterkaitan di antua faktor-fak&or

dan dmgan demikian
diharapkan mampu menjawab tiga pertanyaan penelitian berikut ini :'
tmdm memeriukao pengkajian yang lebii mendalam,

1. Apa sajakah faktor karakteristik internal dan ekstemal p e t 4 dan p e n g u ? ~

KPSBU ?
2. &@mad&

persepsi petemak dan penguns KPSBU mengenai kebijakan

program yang telah dikeluaTkan panerintahdaexab ?
3. W m a n a huhmgm antara faktor

.

.

internal dan ekstanal

petnnak dan pengums KPSBU terhrtdap pasepsi mengenai kebijahan
program >angtelah dikeluaTkao pmmhtab daerah ?

Tnjnan Penelitian
BerdasaTkan rumusan m i d a h di aias, maka tujuai pewlitian yang ingin

dicapai adalah sebagai be*

:

1 . Mendeskripsikan faktor karakteristik internal dan ekstema! peternak dan
pengurus KPSBU.
2. Mengetahui persepsi peternak dan p e n p u s KPSBU tentang kebijah

program yang telah dikeluarkan oleh pemerintah damah.

3. Menganalisis hub~mganantam faktor karakteristik internal dao e k s t e d
dan pengunn KPSBU tertLadap persepsi tentang kebijakan progtam
yang telah dikeluarkan pemeriniah daemh
Keganaan PeneLitian
kdas&m rumusan masalah dan tujuan pewlitian yang telah disuslm,

-lip

berbagai harapan-harapan yang ingin dicapai dari penelitian ini ymg

nantinya diharapkan dapat bermanfaai bagi :

.

1. Kopemsi Petanak Sapi Bandung Utam (KPSBU) sebagai sumbangan

pemikiran mengenai kebijakao-kebijakan

2. m t a h sebagai masukao untuk

pet&

yang dinaunginya

pe~encanaan kebijakan

pdanakan

selanjutnya
3. petemak sebagai sumbangan pemikiran mengenai implemen asi visi dan misi

KERANGKA BERPIKIR DAN RlPOTESIS
Kerangka Berpikir
Kekhasilan

s l l a r ~ program

atau keefektivan sebuab kebijakan di suatu

seidor, dalam ha1 ini peteanakan terganhmg kepada tiga lnl yaitu: (1). adanya

hulnm: be-

pem&d

prahwn

penmdaqg-undangan s e w dapat dikebhi

publik apa yang telah diputuskan, (2). kebijakan ini j u p barus j e k struhm

pelaksana dan pembiiyaanuya, (3). dipertukan adanya kontkl publik, yakni
me*

publik mngetahui apakah kebijakan ini d a h

yang mer-

pekbauammp mengalami penyimpangan atau tidak ( W i i FoMdation, 2007),

sehingga dampak daii &mh kebijakan akan menjadi tolak ulna pet&

se4agai

r e s p o e yang mernpmy& Pen;.@an knemhi tcrtradap kebijakan yang telah
bez+pmg

selama ini.

Dampak kebijakan pem-tab

daerab dapat juga terukur dari program-

program keja KF'SBU sebagai mtai pengaplikasian kebijakan pawrintah daerah.

Kelamsaran aliran info&

mengenai kebijakan kepada p e t 4 ataupun ke

lembaga KPSBU sebagai orgrmisasi yang meu&abi para petanag sapi pnah di

daerah Bandung Utara

sangat dibutuhkaq karena aliran informasi

ini mendulcung

fimgsi kopemsi sebagai wadah mtuk meningkatkan kesejahtaaan yang &ulna.
badasarkan aspek membam pemasaras -hm
pmmddw LUWE@W
persatllan, p em^ usaha dan meniogkatkan taraf hidup (Pmbudy, 1995).

Faktor terkenanya publik @etemak dan pengurus KPSBU) tRhadap infonnasi
mengenai kebijakan dan program mempunyai kecendenmgan mempengaruhi
pasepsi pacmak clan penguw KPSBU. T

kebijakan-kebijakan program -tab
d

t

u pctemak &lam membenhlk per-

i jxngetahuan petanak terhadap
daerah dari amber i n f o m i akan
m k a terhadap kebijakan tersebut

Iklim organisasi b e r t ~ u b m g a sirkuler
~~
d e n g n iklim komunikasi dalnm
camam
m r d k o w sedangkan iklim komunikasi sendiri
nantinp berperan d a h
anggota organisaSi berperilaku dan bakomunikasi
penyebaran i n f o 6 mmgenai kebijakan program peh-r

--

d i i e d (Muhammad,

2004). Selain faktor-faktoz ekstemal tersebk faktor internal se&

umm menmut

,Powell (1%3) dalmn H a m a w (1993) dapat mewnhlkan pasepsi

-

pasepsi seorang remaja akan bkrbeda bila dibandingkan dengan pasepsi orang yang
jauh lebih tua dari dirinya.

Peslgalgman beternak bagi &anak dan pengalman menjadi jmgums
koperasi bagi pengurus KPSBU ikut mempengaruhi pula pembentuluin pasepsi
rnengenai kebijakan program pemexintah daerah, diduga d e n p semakin lnmanya

pengalaman menjadi petemak atau pengums akan semakin tiriggi atau perhatian

peternak dm pengcms terhadap kebijalcan pgram pemerintab dsaah d m

menggiring m k a kepada penepsi.
pendi.&m )mg telah ditempuh oleb para pemnak maupun para pengmtrs
KPSBU baiL itu ditempuh secara formal amrpun wnformal mampu mcmbarmk
pesepsi -rang

tahadap.kebijakan program. Pendidikan tinggi yang dimiWd

seseoxang cendentng mendorong individu untuk lebib

c e p t matuima gagasan

tentaog kebijakan program sebingga dapat dikatakan b a h ~ apendidikan formal dan

nonformal mempunyai pengaruh dalam pembentukm persepsi.

Kesediaan seseorang untuk menCari dan mmemukan ide-ide baru di l m
ay-

dan mempunyai sikap keterbukaan dalam menerima pengaruh dari

l m alau yang biasa dikenal dengao istilah kekormopolitan, dimana peubah
kekosmopolitan ini mernpunyai kecendenmgrm mempengaruhi pemkntukan

pesepsi.liik~ukaanpetemaktgbitdapideatau~darillnrrakan

menambah pemahanran petemak t e d d a p kebijakan yang dikeluarkrm yang akbhya

.

~rsepsi.
Tipendapatankelurngaakanmempengaruhislahlssosialpctemakyang

d y a akan mewntukan peagambilan kepuhsm dalam p e n g e l o h usaha
sapi perab sehingga tadapat hubungan dengan pernbentukm perstpsi.

KepemilikantRnakcendenmgmempengaruhiperhatianpetemakten~@uatau

tidaknya petmuak mengetahrd kebijakan pmgmu~yang ads serta keuMmgm ymg
didapat dari kebijakan msebul. Garnbararrgambaran yang telah dijelaskan di atas

dapat~secaraskematisdanterinciseperti~.angdapatdilihatpadaGam~I.

Peobah T e n i t

Internal :
Umm, Pendidikan, Pengalaman
betemak, Kekoswpolitan
Pengetahuan kebijakm
Pckcrjaan sampingan, Keprrnilikan
t e n d , T i Pendapatan

Program

m u :

1. pengembangan kelembagaan
2 peb==petemakan
3. kesejahteraan W o t a

Umm, Pendidikan, Pengalaman
menjadi pmgmm,
Kelrormopolitas Pengetahkebijakm jmgnm Pekejaan
=mwmr*pendapatan

Hipotesis

'

Berdasarkan informasi-informasi yang didapai maka dislmmlah s ~ a h l

hipotesis yang perlu diujikan &lam penelitian mengenai Perjepsi Petemak dan
Pengurus KPSBU Lemkmg tentang Kebijakan Program Peternakan Sapi Pemh

Peamintah Daerah Kabupaten Bandung yaitu :

HI: teFdapai hubungan n p t a antara karakteristik internal dan karak-e&ik ekstemal
peternak dengan persepsi kebijakan program peternakan sapi p a h pemaimah

daerah Kabupaten Banduug.
Hz: terdqat hub-

nyata antara karakteriaik internal dan karaktaistik ekstanal

pengunrs KPSBU dengan pasepsi kebijakan program petemakan sapi perah

panerintahdaerah K a b m Bandung.

Penelitian ini mmggunakan beberapa istilah penting dan memerlukan

penyeragaman pengertian iailah-istilah tersebut Bebempa i?tilah yang digunakan

sebagai berikut:
1. Pgsepsi adalah output proses dari pengorganisasian dan penginterpdasian

sensasi dan afensi seseorang terhadap kebijakan program peternakan sapi pemh
pemerintah daerah.
2. Petemak adalah orang*nmg yang mempunyai pekerjaan mmgelola paanakan

sapi perah sebagai pekerjaan utamanya serta bersda di wilayah pelayanan dan

usaha KPSBU.
3. Pmgurus KPSBU adalah orangaang yang bekerja dalam organisasi Koperasi
Petemak Sapi Bandung Utara (KPSBU) dengan distribusi jabatan menyebar dari
pengurus, pengawas, manajer dan karyawan k o p i .

4. Kebijakan

petmakan sapi

perah

adalah

kebijakan-kebijakan program

pengembangan usaha peternakan sapi perah yang dikeluarkan selama lima tahun

tcrakhir oleh pemerintah daerah Kabupaten Bandung.

5. Pemerintah daaah Kabupaten Bandung adalah pemegang dan pengambil
keputusan m u kebijakan mmgenai peianakan sapi pemh di tingkat
kabupaten/kota Bandung.

-

TIHJAUAN PUSTAKA
Persepsi
Menmut Mulyana (2001), perrepsi adalah proses yang memungkikm s u m

organisme ammima dan mtnganalisis infonnasi. Analisis infonnasi arganisne

bersandar pad8 pengalaman tentang obyek, peristiwa dan h u b u n g a n - h u b v yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan sebagaimm

ycmg dikemukakan oleh Rskhmat (2004). Faktor mama dalam persepsi adalah
kemampuan Kseorang mengambil sejlrmlah fakta dan informasi yang terbatas dan
kern&

m e n y a u a h ~ y a kepada

sum

gambardn

secara

keseluruhan

(Reksou.ardoyo, 1983). Faktor-faktor yang perlu dipzdmbaogbn tersebut antam

lain : (a) Ketersediaan informasi yang menunjang dimulainya persepsi @) Keadaan
intan yang cendenrng membantu intapretasi informasi baru yang lebih bemti
teIwapkesanyangtelahmasuk
.-

(2004) mengemukakan bahwa terdapat dua t'akror lagi yang

mempeng;rmhi pembeotukan perjepsi yaitu falaor strukbrral dan Faktor bgsional.

Faktor muknnal dapai benrpa stimuli fisik dan efek syaraf yang ditimbulkan pada

sistem symaf individu dengan kata lain bahm secara struktural perjepsi ditcntukan
oleh jenis dan bentuk stimulilrangsangan yang diterima. Faktor fungsioaal baasal

dmi kebublhan, pengalaman masa M u dan hal lain yang termasuk ke dalam faktor

pribadi atau karakteristik pribadi yang mewotukan persepsi dan memberi respom
terbrtQp rangsangan yang sampai. P

4 yang dipengaruhi oleh pengalaman dan

penginderaan ini tidak akan sama antara s a h ~dengan ) m g b y a walaupun berada
dalam

sat^

kelompok atau organisasi, hal hi dikarrnakan alaivitas komlmikasi yang

tejadi pada individu manpenganhi mtmruknya pesepsi tersebut entah q&m

. -

peran yang dmaxhmya baik sebagai komlmikan w
u
n komunikator. Aldivitas
kom-

dan

persepsi terdiri

organisasi dan interpretasi. Aldivitcs komunikad pemgorganisssian

stimuWpesan melekat pad8 i
n
-

bermakoa

bga tahapan )9itu: seleki yang memakup sea%;
sehgga m e n j d d i t u kesahnm yang

.

Dalam proses &alat indera berperan dalam wnangkap stimuli yang
berbentuk cahaya, wama, aiam Stimuli-stimuli . m b w kemudian diseleksi,

.

-

d i o t p m a d m dan kemudian dim-

Berikut Gambar 2 yang

.,

menjelaskan pmsu stimuli ditangkap dan kemudian diinterprrtankan.

-

Stimuli
1. PenglihPrmo

2. Slrara
3. Bau
4. Ra5a
5. Tekstur

lndera
pemrima

1-(

-

Perbath

-F
7

Gmbar 2. Proses pembenhikan persepsi berdararkim model Solomon
(Sutima, 1999)

Pgsepsi yang ingin dimpada penelitian ini edalah paspsi yang
baasal dari petemak dan pengurus KPSBU me&
kebijakan mengenai lnaha
sapi perah pwdd &cmh Tabapao-tahapan pcmbentukan pasepsi
s e p d seleksi yang terjadi pada diri petemak dan pengurus KF'SBU dipQlgaruhi o l d
b e h g a i faldor internal dan eksiemal yang benrpa stimuli-stimuli dan aktivitas
pe-

komtmikasi, d i n g @ talc menutup kemmgkhm perbedaao &lam pengorganisasian
danw-

karena berbeda pula faktor in&

d m ekstcmal yang d a

dalam diri petemak dan pengurus KF'SBU. Persepsi yang terbentuk pada

petQnak

dan penguns KPSBU, akan mdxmtu pmgevaluasian kebijakan dhahp panerintah

daerah yang d y a term saja akan menjadi indikator dahm pemselanjutn,=

kebijakan

Peternakan Sapi Perah

Paemakan sapi perah p d a masa pemerintahan Belanda umumnya behenhk
~susuyang~sapi-sapipexahdanmenghasilkanslrmyaug

kemudian dijual kepada konnunen (Sudom er aL. 2005). Banyak keuntungan dari

usaha petemakan s q i perah di antaranya adalah usaha yang tetap karena produksi
-ya
yang tidak banyak benmriasi dan tidak lebii dari dua persen dan
pduksinya tidak mengeoal mlsiman dengan harga susu yang tidak begitu

mengalami perubahan. Sapi perah
e6sien dalam mengubah pakan menjadi
protein hewani dan kalori dibandingkan dengan hewan jenis: laimya. Pakao yang
digmakmnya p m relatif murah dan mudah dengan kesubuian tanah yang dapat
-sehingga-jami=pendapsdanyangtetapdantewa

kerja

tetap pula Pemeliharaan sapi perah memdukan persiapan dan

perhmmgan, d d a k u y a ada tiga hal yang bans dipmiapkan yaim lahan kamlang
dan tempat menanam nrmpu~ketersediaan air dan keberadaan bibit sapi perah.
S p d h s i Sapi Perah &hat

Sapiperahsehatakanterjagaproduksisusunya,sapisehatmempmyaiciriciri menampakkan gerakan yang aktif, sikap yang selalu sigap, sadar dan tanggap

perubahan situasi sekitar yang mencurigakan Kondisi tubuh' sapi perah hans
seimhg dengm tubuh yang tidak terialu gemuk atau kunq langkah kaki mantap

dan teratm, berjalan *ajar deagm tanpa sempoyongan a m pincang dan bertumpu
pda keempa~kaki~~ya
dakg posisi yang santai dan pmggmg yang rata S u r h ~ ~

dan tidak teriibat
paubaban warns diselaput lendir dan komea matanya. Kulit daq M u tam& hahs
matanya terlihat besib tanpa ada kotoran atau getah r

z

. .

danmengtiLaxdenganpemrmbuhanbuluyangwsataF~kuensibemafasbervwan
tpmgmtm~gkepadajenis sapi dan umumya (Akoso, 1996).

Slstcm Perkandangan

-

Kandang teanak mempmyai W

m j a g a e m k agar taap

di bgkmgan yeng nyaman sesuai dengm kek~umbhagar dapat
berproduksi
m a k s i i . -Kandang diguuakan d a k jm@a ualrtu yang lam;!
be&

rnaka pembuatan --ay-

dengan baik krrrrna
.
& biq~
termga kaja dalam usaha p e t d sapi perah. Menurut.

bentuk/tipenya kandang dapat dibedakm menjadi dua macam yaitu kandang individu

dan kandang kelompok
Letak kandang, haruslah dekat dengan armber air, dekat dengan srrmba

I-Ejauan Makanan Temak 0,
dekat dengan para karyawan, tramportasi lamrar,

arral cukup luas lmtuk kemungkinan perluasan kadang, tidak nmggmpp
pemukiman dan tidak debt dengan jalan mum, keadaao canah dan iklim tidak
menggansgu kenyamman sapi perah. Keadaan kandang haruslah memeouhi

bagi semua sapi memperoleh sinar matahari, ventiki
kandang terjamin, kandaog dalam keadaan kering dan benih, hangman kandang
hanrs d i m t e q sedemikian r u p sehiogga dapat memudahkan dalam pembersihan
pasyaratan kecukupao

dan pemerahan dan k

o

d kandang yang kuai (Sitepu dan Ginting, 1989).

RanSam

P e n y ~ m a nrannrm bagi sapi perah periu diperhitungkan dengan scbaikb h y a melipuri ambang tingkat kebutuhan nutrisi bagi sapi paah, ksmlungan

nubisi bahan, dayaguna nutrisi, kernmgkimn kehadiran anti r.ubisi dan yang
terakhir

adalah nilai absolut nlrtrisiya Rinsip penyunrnan rannur adalah

ransum dari bahan-babm tatentu hkgga mampu wmenuLi ke-

m

u

sapi secara

ekonomi layak, pxaktis dilakukan dan pantas disarankan.Formula mnsum yang baik

tidak hsrus selain mahal karma dapar di@

dari berbagai pilihan atttmatif hahan

konvemiod yzmg mmkh semakin. Penenhlan formulasi mmrm memiliki primip
m

p kebutuhan nutrisi sebagai berikut: energi, protein, mined, vitamin (Sitcpu

dan Ginting. 1989).
PembibiCan
Seleksi bibit yang a h digunakan dalam petanakan sapi per& ini bans

~halberikutini:brmgsasapi,dlsilah,ciri-ci~isapiperah~~
catatan~~sifatbaiksapi,umurdankesehatan(SitepudanGinting,
1989).
Paxa pmdnksi

Par;mganan psca produkd dari sapi perah tidak hanya mencaknp
p e a m p m slau saja Terdapat bebeTapa penanganan yang

dipe*

. .
~sapiperahantaralain:penanganarlsusu~yang-ol~sapi

ptlrca

yang mudah rusak, r ~ e n a n msusu d e w
pananasan dan penanganan Limbah sapi (Sudono er nl.. 2005).

paah ka-

-gin@

*ya

Petemakan sapi paah Indonesia saat ini menghadapi tantangan yang berat
karena semakin banyaknya permintam pasar akan produk urm yang tidak diimbangi

dRlgan pfoduklivitas susu y m g dihasilkannya, jumlah per:dduk Indomsia yang
sebanyak 210 jina merunrut pet&

sapi perah untuk mewnuhj sekitar

kebutdm 1,3 miliar titerltahun (Gapmi, 2007). Kemampuan sapi perah Fries
Holland OH) lmtuk menghasilkan susu pada sistem pemeliharaan Indonesia masih
rendah, dengan tingkat variasi produksi j a g cukup jauh antar petemakan sapi perah
(Centras, 2005).

Kedahkendala dalam upaya peningkaran produktivitas usaha pdanakao
sapi p e d Indonesia antara lain terpusatnya usaha petemakan sapi p e d di pulau
Jawa sehingga distribusi produk susu menjadi tidak m q . kendala upaya

penyediaan bibit, manajemen petemakan yang kurang baik dan kebijakan p
a
yang kmmg meadukung. Peran penmintah dalam pengernbanpn pmduktivitas

usah perernakan sapi perah yang ditunjukan dengan pengel laran k e b i j b
kebijakao b--rperan bting dalarn legalisasi usahausaha yarg dilakukao oleh badanbadan peddxng seperti kopemsi, peneliti, p e r g u m tinggi dan industri.

Usaha petemakan sapi perah Indonesia saa! ini s d m g mengalami

kem~baikdarisegiketasediaanppulasisapiperahyangteruswrosotdari

tahun 1998 dengan penlrnman sebesar 16,9 % pa tahun (Swastika er d ,2001),
begitlrpun a k i i dari krisis ekonomi tahun 1998 menjadikan usaha penyediagn bibit

"pi paah impor yang 'iiJ&Jkan oleh pemaintah t M d a n b p a k a n
komemmt menjadi lebii mahal sehingga secara tidak h a g ~ m g
menaikan harga susu
dan menjadi lebii mahal dibdmgkan dengan harga susu impor. Indumi
Pengolab SIISU(IPS)akhirnya menyerap lebii b
a
n
w susu impor daripada susu
lokal karena madab har&a ttlsbut Lahan tmtuk bijauan yang smakin sempit bga
tlmd menyebabkan pdcmak kesulitan untuk mewnuhi kehutuhan pakan k r d m ~ %

paaahal begitu pentingnyapaanan pakan bijauan bagi kualitas susu sapi pcrdb-

ban-

pemtasalahao-pamasalapan yang tejadi ini membutuhkan upaya dan
secara Langsung dari 'pemerintah berupa kebijakan-iiebijakan pdanakan

Kebijakan Peternakan
Seam termiwlogi

kebijakan men~mjuk pada serangkaian pemlatEm

pelaksmam yang lebih luas dari paahwn pmmdang-undangau, mencakup j u g
aspek anggaran dan sbuktur pelSiklus kebijakan sendiri bisa d i k a i t h
dengan pembuatan kebijakan, pehksmaan kebijakan dan evduasi kebijakaa Dalam

pebksmaa~ya, kebijakan ini harus ditlrnmkan dalam serangkaiao petunjuk
p e k h a m a n dan pehmjuk teknis yang be&

internal dalarn bimkrasi. Sedangkan

&. masyarakasyangpenting-~ya--pe~w=4yang

-jabah

pada masyaTakat apa playanan yang - j d

mendapatkannya,

apa

persyaratannya, j w

b m siapa yang bisa

bagaimana

byanan im

( W i i Foundaxion, 2007). Kebijakan juga merupakan jenis mxam yang
memberikm bimbingan b e i dan amb dalam pengunbidan kep-

tamma.-

dengan kebijakan ini maka rencana akan semakin baik dan menjlnuskan daya pikir

dari pengambil kepuru~anke amh tujuan yang diinginkan (Hisibuan, 2001).
Rmes pemb-

kebijakan mempunyai serangkaian aktivitas inteleldual

yang dhkukan di dalam proses kegiatan yang @a dasamya bmifat politis, dalarn

ha1 ini ditentukan arah kebijakan pdemakan yang akan dicapai apakah wnuju
Pdspatan

peningk-

pen-

tenaga keja atau

..
kcxmdmm kelembagaan pdemak Pembuatan kebijakan ini balanpung secara
benahap dan men~nutunrtan waktu Kebijakan yang telah dinnuuskan kemudian

diimplementssikan oleh unit-unit yang mengahrr sumberdaya f w i a l dan manusia
Berdasarkan kebijakan pertanian t e b m )aim Pancayasa Pertanian, maka kebijakan

petemakan sekar;mg adalah kebijakan y a n ~mencoba meo@m dan mengelola

sumberdaya manusia (SDM) dxri mmulai hulk onfmm, hilir, hingga SDM pEkmik n)ata dari sebuah kebijakan akan berbeda di setiap danahp)~&
.Lo&-kondisi

khl~usyang daerah tersebut miliki. Kebijakan akan d i s m d m

-denganvisidaridaaahnya

-

sapi perah lndone& sejauh ini masih

Kebijakan mengenai usaha pet&

peningkaian produktivi- p r o d ~ - p r o c l w
~ g c%dkan
petRnakan sapi perah seperti susu clan daging. Hal ini dapat terlihat dengan k&
l-w3

l n d o b y m g mengalami deiisii susu sampai dengao 70 % dari kebmhan nasional
pertahunnya.. Arah

kebijakan

saat

ini, b e h s d a Parmayasa Pertanian

menghannlranpembangunanyang-pada~-aspekyaitu:~

mframuktur, panberdayaan kelompok tmi, penguatan modal dan pembiayaaq

pemantapan kembali penyuluhan, serta pengembangan panasarannya. Dwidjowijoto
(2007) menyebutkaa bahwa kebijakan publik &ah -k
pemerintab yang
membaikan dampak bagi kehidupan bersama dan mempunyai arti amegis bagi

pemecahan masalah pada tmi ini dan mass depan, kebijakan publik adalah "ahwn

mengatur kehidupan bersama bukan menparur kehidupan perseoTangan

mainn
W

Mg

o ~ o w
Pelkebijakan mengenai usaha peternakan s q i perah yang berlaku di

daerah Banchmg k h m y a di wilayab usaha KPSBU. niengalir secara beaantai
beaawal dari pemerintah d a d yang mengeluarkao kebijakan a b u t kemudianyang menaungi para

melalui ko@

rakyat Selain itu kebijakan juga

dapat diukur melalui usaha pemerintah daerah untuk hmn langsung ke lingkmpn
petemak, usaha pe-ngembangan kebijakan petemakan sapi perah tehsebut

dWsa&m

dalam beutuk sebuab program kerja yang aantinya dapat dilihat

k e b e r h a s i i y a dari hasil yang dicapai dan dirasakan aiau dengan kata lain dampak

yang tetjaii di tinw para petemak
Koperasi Peternakan dan Karaktcristik Pengurus Kopvasi
d e n p Petcrnak scbagai Anggota
Koperasi Peteroakan

..

Koperasi dalam definisi awalnya merupakan wadah bagi golongan ekonomi
lernah ( F i i dan Susanto, 2004), lebih lanjut F i u s dan Susanto (2004)
menyatakan bahsa kopuasi adalah suatu

~~ dengan tujuan berusaha

bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu d e w
sanangat tidak

-.
rnermlarkan diri sendiri SederniLian tup, sehingga masing&

mampu menjalankan kewajlbannya sebagai anggota diu m

w imbalan

sesuai dengan H a a t a n mereka terhadap organisad. Undang -Undang Koperasi

No.14 Tahun 1965, Bab ill pasal 3 juga ikut menyatakan bahwa koperasi &ah
organisasi ekonomi dan alat kvolusi yang bdungsi sebagai taqu p

d

n

menuju sosialisme Indonesia berdasarkan Pancasila

insan masyarakat serta

Kopemsi petemakan adalah d a b saru usaha koperasi yang anggota-wtanya
terdiri dari pengusaba

dan buruh petemdm yang berkepentingan dan mata

pencahariannya langatng berhubungan dengan peternakan. Koperasi petanakan

dapat didirikan sesuai dengan jenis temak Firdaus dan Susanto (2004) membaikan
lrraian lapangaa usaha pe-mdamyang dapat di koordinir oleh kopaasi petanakan

lain : (a) -M

pembelian baban/ala! peiemakan, @) Mengola. hasil

petemakan menjadi lmaq barang lebii tioggi (c) Penjualan hasil petrmakan, (d)

Menyediakan kredit lxgi para anggora, (e) Mempeddci teknik betanak,

-

menyedjakan obat+batan, alat petemakan, bibit teruak dao lainnya serh! ( f )
M e n y e l e n g g d ptndidih -tang
tePa guns
Koperasi Peternakan Sapi Randung Utara (KPSBU) manptmyai lingkup

peke@=

*

~ekejaaopekej- yang menke*
team& sapi perah dan kesejahtemm pdanak sapi perah yang rhenjadi ya,

ha1 ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Sitio dan Tamb (2001) yakni kopexasi
petemakan sapi perab berfokus kepada p e m b i i peilingkatan produktivh,
pen&atm

keseharan sapi perah, pengcnnpulan dan peajualan arsu segar.

Karakteristik Pengnras Kopcrasi
Kmahe&&

individu yaug perlu diperharikan waurut Lionbeqcr (1960)

dan Zahid (1997) antam lain adalab umur, tiq&at pendidhn, dan karakteristik
psikologik. Karakteristik psikologik yang dimaksud antara lain rasionalitas,
fleksibilitas mental, dogmatisme, orientasi tertradap usaha tani dan keandaungan
aiau kemudahan menerima informasi.

Penguns kopemsi mehupakan perangkat organisasi kop-

sctingkat di

bawah rapat anggota dan meoqmnyai kewenangan untuk mewakili koperasi sbagai

badan hukum slain ih, salah sahl tugas dari pengurus tersebut antara lain mengelola
kopemsi dan d y a , mengsjukan rancmgm rencana kaja smta
mggaran pendapatan dan belanja koperasi. T-

rencma

pnguius kopaasi tersebut

menunM adanya inteaaksi dengan anggotanya yang tidak b n menrpakan ranah keja

sekaligus

jzsa koperasi. Keanggotaan kopemsi pads dasamya tidak dapat

dipimkh tangankan karena -tan

untuk menjadi anggota adalah kepentingan

ekowmi yang melekat pada anggota yang bersangiclrian ( F hdan Susanto, 2004).
U s . petemakan sapi perah yang dijalankan oleh peternak m d u k a n pahatian

yang besar dari pemerintah dan koperasi baik itu dari segi mmjemen k e m a h y a
ataupun manajjemen pemasararmya. Kebijakan pemerintah sampai pada petanak
dalam bentuk program yang wnrpakan pelaksanaan dari sebuah kebijaksn
(Wikipedia Foundarion, 2007). Program ini yang alian utenjadi indikator
keberhasilan d J d l kebijakan di dpetemak.
Peternak sapi perah yang menjadi anggota KPSBU dapat memmtau hasil
kerja koperasi melalui Rapat Anggoia T a h m (RAT), hal ini mmqakan bcntuk

upaya kopemsi agar tejalin rasa memiliki mtara pengunn koperasi dan mggotanya.
Para pdemak sapi jmab ini mempunyai hak yang sama antam yang zaiu dmgm

yang b y a dari segi hak mendapatkan playanan jasa ampun barang. Para
petgnak

di wilayah usaha KPSBU

terkelompokan ke &lam 21 wilayah Tenrpat

Pelayaaan Kopemsi (TK) sehingga dishibusi pela)anan dapat l&ih takontrol dan
hpmtaa

TPK-TPK ini kemudian terbagi lagi menjadi

'wilayah Ternpat

Penampungan Susu (lTS) yang b i i y a terdiri dari beberapa orang petgnak dengan

tempat linggal yang relafif cukup berdekatan, sehingga pengoptimalan
Beberapa Stndi yang Berhobangan dengan Karalderistik
Personal dan Persepsi

Rakhmat (2004) wnyaiakan bahwa pffsepsi dapat dilihat dan ditentukan
oleh faktor situasional dan fahtor personal. F&r-faktor yang d
i
m oleb
Rnkhmat tasebut dapat dikatalran menrpakan hakterktik dari individlmya berupa

. .

karalderistik internal ataupun karaktenshk e k s t d y a . Kmakmm& intanal yang

aFasal dxi-i dalam diri individu dapat berupx
a Umur, marcerminkan lamanya

dan pengetahuan

lalui sejalan dengan perLemb;mgan biolo@mya, s e h i n s dapat

telah m k a
.

.

'

cma pandang mereka t e h d q sesuatu Peternab: yang lebii muda cendenmg

~yaiwmanggtingintahuyanglebihbesar~hal-balyangbanr,

sehingga tadapat kesan mereka lebii cepai atau responsif dafam pembahmum.
1988).

(-wi,

b. Pendidilran

suatu

proses atau usaha untuk memmbah pgetahuan,

keterampilan, pengalaman dan wauasar~Pengalaman ini akan bapengaruh pada

pembentukan

\ i d

-rang

a-

membentuk cara b d n g k a h lah

Soekmtawi (1988) menyatakan bahwa petani yang lebii bhggi p n d i d h ~ y a
relatif lebih cepat dalam pengarnbilan keputusao. Pendidikan menrpakem

suatu

prosgpengemkmgankepn'Wanseseotaugyangdilaksnakansecarasadardan
penuh tanggmg jawab sehingga mampu meoyesuaikan dengan lhgkmgmnya.

Persepsi individu yang telah rnempunyai pen&mm

pendidikan lebih tiuggi

ceudenmg mereka lebii benar, utuh dan obyektif dibandingkan
dengan yang

pndidjkamya lebih rendah.

c. Pengalaman b e W m e n j a d j pe~gmn.Pengalaman rnenjadi dasar teddap
pernbentukan pemepsi individu tmtuk member&& tanggapan dan penghayahn
Rasiditas yang tebentuk dari pengalaman menrpakao salah satu

karaktgistik

psikologik sesuai dengan yang dinyatakan oleh Lionberger (1960) dan Zahid
(1997). Semakin lama seseorang bekerja pada

suatu

bidang, maka stxuakin

dan semakin ahli orang tersebut di bidang tersebut.
d. Kekosmopolitan menrpakan derajat keterbukaan seorang petani pada infoimasi,

rnelalui hubmgmnya dengan bmbagai sumber informasi. Orang jmg siEar
kosnopolitannya tinggi b i i y a suka mencari i n f o e dari sumber di hrar

y
a

Sebalhya orang yang rendah sifat kormopolitannya, cendenmg

mempmyai ketergantungan yang tinggi pada y-ta

atau teman-tcman

d a b Liogkunganyang sama sebagai sumber i n f o d (Rogers, 2003).

e. T

i pengetahuaq pngetahuan menrpakan komponen penting dalam

panbentukgn pendapat

&

rw dan

pengetah~
.
menentukm akuiasi pemahaman dan pendapat, baik secam ;ndividu maupun
masyarakat secara m
u
m (Pambudy, 1995).

f. Kepemilikan Temak, stahn kepemilikan tanak dapat menen-

dalam proses pengambiilan kepuhlsan yaog didalamnp
pembentukm pasepsi W

~ q2006).
,

-t

petanak
UUSE

g.

Pendapatan menrpakan jumlah penghasilan bersih yang diterima Petani y m g
-i
tinggi rnempimyai kernungkinan untuk melakukm perubahan dan
pambaan-pwbaan (Soekartawi, 1988) sehingga mempunyai kesempatan tmtuk

mengakses informasi dan benambab pemahamannya m e n m s e s ~ a h l dan

akhimya mampu untuk memberikan pendapt/mng@pm

Kemudian kamkteristik e k s t d f a k t o r situasional yang mempengmhi pula
dalam pembentukan persepsi petemak yaitu: program KPSBU,prpgram-program ini
tlrnd mewntukan persepsi petemak temadap kebijakan pemerintab rnengenai

petemakan sapi perah, dari melihai sebuah program maka akan membantu p e e
dalam membentuk -psi

m w k a terhadap kebijakan. Hal ini sesuai dengan )ang

dinyatakan dalam W i e d i a Foundation (2007) bahw kebijakan hams ditimmkan

dalam slxangkaian petunjuk pelaksanaan dan petunjuk t

e yang
~ beriaku yang

dapat dianikan pula sebagai program kerja Adapun kaiakteristik ekstemal pengurus
KPSBU yang diperkirakan rnempunyai hubun-gn dengan pernbentukan persepsi
mengenai kebijakan petemakan sapi perah pemerintah daerah an-

lain. iklim

organisasi dan ibrlim komunikasi mempunyai hubungan yang sirkder antara yang

satu dengan yang lainnya Muhammad (2004), menyatakan b a h a iklim organisasi
dan iklim k o m m b s i menrpakan faktor yang penting unruk dipemarikan dalam
organisasi karena mempnpmhi kepada tin&& laku karyawm yang dalam ha1 ini
termasuk pula cam pola pikir dalam pernbentukan m

i

.

Lokasi
Penelitian dilaksanakan di Keam&in h b a n g Kabupaten Bandung Jawa

Barat pada ~-~

yang tersebar di 20 T e m p Pelayanan Koperasi W K )

dan di kantor Koperasi Petemak Sapi Bandung Utam

Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan, dimulai pada W a n Juli s a .

September 2007.
Popolasi dan Sampel
Popnlasi
Populasi penelitian adalah selwuh peiernak aktif yaitu peternak yang

.

.

rnenyetorkan wu mmmalnya 12 literlhari selarna tujuh W a n sebanyak 2.8801 tahun

sebagai syarat penerima undangan RAT KPSBU yang berjumkh 4200 orang dan
KPSBU yang tergabung dalam 32 unit da2 sub unit serta jajaran

-wan

peqpus, manajer dan peugaw.~sKPSBU yang berada di Kecamatan Lembang

Kabupaten Bandung Jaua Barat

Sam*
Pengambilan -pel

dilakukan secara unproporziom~e simple rmulom

sampling dengan mengacak sejumlah lima persen dari populasi petemak di wilayah
usaha KPSBU Kaamatan Lembang dan mengambil sejunlah 10 persen pengnus

KPSBU. Sampel p e n g u ~KPSBU
~
terdiri dari tiga orang pengums inti (ketua
koperasi, sekretaris koperasi dan bendahara koperasi), dua oran:: middle manajex
(Mmajer Operasiooal dan h

j

..

a Admumhasi K v ) , 3 orang pengam-as dan

14 orang staf sang bertugas melayani anggota koperasi.

Tabel 1. Jumlah p o p h i dan sampel penelitian
Re.iinden

Populasi (orang)

W p e l (orang)

Pengurus
KPSBU
-

226

22

Total

4426

232

Sumber: