Makroskopis Pengaruh Radiasi Ultra Violet Terhadap Virulensi

pengaruh radiasi sinar UV ini pada proses mutagenesis disebabkan oleh kemampuan sinar UV dalam menginduksi perubahan secara genetis pada patogen, sehingga dapat mengubah patogen menjadi non-patogenik.

2. Pengamatan makroskopis dan mikroskopis

a. Makroskopis

Pengamatan morfologi koloni jamur F. oxysporum f.sp. passiflora tipe mutasian secara makroskopis dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Morfologi isolat sebelum dipapari UV M dan setelah pemaparan sinar UV M 1 -M 9 Perlakuan Morfologi isolat Warna koloni Bentuk Margin Elevasi M Putih kekuningan Circular Entire Raised M Putih kekuningan 1 Circular Entire Raised M Putih kekuningan 2 Circular Entire Raised M Putih kekuningan 3 Circular Entire Raised M Putih kekuningan 4 Circular Entire Raised M Putih kekuningan 5 Circular Entire Raised M Putih kekuningan 6 Circular Entire Raised M Putih kekuningan 7 Circular Entire Raised M Putih kekuningan 8 Circular Entire Raised M Putih kekuningan 9 Circular Entire Raised Tabel 2 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bentuk morfologi makroskopis pada isolat yang telah dipapari maupun yang belum dipapari UV, walaupun terdapat perbedaan persentase hambatan yang terbentuk jika isolat tipe mutasian uji dengan isolat tipe liar. Pengamtan morfologi seluruh isolat yaitu permukaan yang putih kekuningan, bentuk yang circular yaitu bentuk bulat, kerapatan koloni yang rapat, dengan margin yang entire dan elevasi raised. Susanti et al. 2009 menyatakan dari hasil penelitiannya bahwa 10 dari 12 isolat yang dimutasi mempunyai warna yang sama dengan tipe liarnya. Soesanto 2008 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA menyatakan bahwa pencirian F. oxysporum non-patogenik mengacu kepada F. oxysporum patogen, yaitu morfologinya sama sedangkan mekanisme kerjanya berbeda Gambar 7. Gambar 7. Pertumbuhan hasil pemaparan UV, berturut dari kiri ke kanan tanpa pemaparan, 1 menit, 3 menit, 6 menit, 9 menit, 12 menit, 15 menit, 30 menit, 45 menit, 60 menit Perbedaan kecepatan pertumbuhan dan jumlah koloni jamur yang tumbuh pada setiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Pertumbuhan koloni jamur setelah pemaparan sinar UV koloni Perlakuan Pengamatan 1 hsi 2 hsi 3 hsi 4 hsi 5 hsi 6 hsi 7 hsi M 5 14 40 40 40 40 M 1 9 25 40 40 40 M 2 9 14 15 15 15 M 3 4 4 5 5 5 M 4 1 9 9 9 9 M 5 1 3 3 M 6 1 2 3 M 7 1 1 1 M 8 1 1 1 M 9 1 1 1 Keterangan : hsi = hari setelah inokulasi M M 1 M 2 M 3 M 4 M 5 M 6 M 7 M 8 M 9 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 3 dan Gambar 8 menunjukkan bahwa semakin lama suspensi F. oxysporum f.sp. passiflora dipapari, maka kemampuan spora jamur tersebut untuk tumbuh kembali lebih rendah. Pada 1 hsi tidak ada jamur yang tumbuh pada seluruh perlakuan. Sedangkan pada 2 hsi hanya isolat pada perlakuan tanpa pemaparan M telah tumbuh, yaitu sebanyak 5 koloni pertumbuhan. Gambar 8. Histogram pertumbuhan koloni jamur setelah pemaparan sinar UV Pada 3 dan 4 hsi, isolat hasil pemaparan 1 menit M 1 , 3 menit M 2 , 6 menit M 3 dan 9 menit M 4 telah tumbuh, sedangkan suspensi paparan selama 12 menit M 5 , 15 menit M 6 , 30 menit M 7 , 45 menit M 8 dan 60 menit M 9 belum menunjukkan pertumbuhan koloni. Namun, pada 5 hsi seluruh jamur telah tumbuh. Koloni pertumbuhan jamur terbanyak dan tercepat terdapat pada perlakuan M tanpa pemaparan sebanyak 40 titik koloni seluruh luas petridish panjang diameter 9 cm telah ditumbuhi koloni jamur dan terendah pada M 7, M 8, dan M 9 yaitu sebanyak 1 titik koloni. Hal ini disebabkan oleh daya sinar UV yang mampu merusak materi genetik spora dan sel spora, dan mempengaruhi perumbuhan jamur tersebut. Sebagaimana disebutkan oleh Cahyonugroho 2010 bahwa radiasi UV yang diabsorbsi oleh protein pada membran sel akan 5 10 15 20 25 30 35 40 45 M0 M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 1 hsi 2 hsi 3 hsi 4 hsi 5 hsi 6 hsi 7 hsi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA menyebabkan kerusakan membran sel dan kematian sel. Freeman et al. 2002 dan Yamaguchi et al. 1992 menyatakan bahwa sinar UV mampu menginduksi perubahan secara genetis pada patogen, sehingga dapat mengubah patogen menjadi non-patogenik. Agrios 2005 menyatakan bahwa mutasi adalah perubahan secara spontan dari material genetik dari sel. Mutasi dapat terjadi pada laju buatan yang tinggi dengan mengekspose organisme ke agen fisik lainnya misalnya ultra violet.

b. Mikroskopis