Optimalisasi Resiko Pemasaran Portfolio Produk Kecap Pada PT. Alam Aneka Aroma Sukabumi.
RINGKASAN
WEPT
YUSPIDA.
Optimalisasi
Resiko
Pemasaran
Portfolio
Produk
Kecap
Pada
PT.
Alam
Aneka
Aroma
Sukabumi.
(Dibatvah bimbingan HARIANTO).
Kecap sebagai salah satu alternatif olahan kedelai merupakan bahan makanan
yang telah lama dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Kecap selain merupakan
sumber gizi yang tinggi, juga berfungsi sebagai penyedap masakan dan dapat
memperbaiki penampilan masakan.
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, permintaan masyarakat akan
kecap semakin meningkat pula, namun demikian ternyata untuk memenuhi
permintaan tersebut Indonesia masih hams mengimpor sebagian suplai kecapnya dari
luar negeri. Hal ini menunjukan bahwa produksi dalam negeri selama ini belum
mampu memenuhi permintaan kecap di Indonesia, dan bahwa preferensi konsumen
cenderung kepada produk kecap impor.
Tingginya permintaan kecap mendorong peningkatan jumlah perusahaan yang
bergerak dalam industri ini. Hingga periode 1991-1997, jumlah perusahaan kecap di
Indonesia meningkat dari sebanyak 81 perusahaan menjadi 100 perusahaan.
Perkembangan industri kecap yang cenderung meningkat menyebabkan perusahanperusahaan yang ada hams bekerja keras dalam menghadapi persaingan yang
semakin ketat. PT. Alam Aneka Aroma sebagai salah satu perusahaan yang bergerak
di industri kecap menghadapi berbagai masalah yang timbul karena semakin ketatnya
persaingan ini.
WEPT
YUSPIDA.
Optimalisasi
Resiko
Pemasaran
Portfolio
Produk
Kecap
Pada
PT.
Alam
Aneka
Aroma
Sukabumi.
(Dibatvah bimbingan HARIANTO).
Kecap sebagai salah satu alternatif olahan kedelai merupakan bahan makanan
yang telah lama dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Kecap selain merupakan
sumber gizi yang tinggi, juga berfungsi sebagai penyedap masakan dan dapat
memperbaiki penampilan masakan.
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, permintaan masyarakat akan
kecap semakin meningkat pula, namun demikian ternyata untuk memenuhi
permintaan tersebut Indonesia masih hams mengimpor sebagian suplai kecapnya dari
luar negeri. Hal ini menunjukan bahwa produksi dalam negeri selama ini belum
mampu memenuhi permintaan kecap di Indonesia, dan bahwa preferensi konsumen
cenderung kepada produk kecap impor.
Tingginya permintaan kecap mendorong peningkatan jumlah perusahaan yang
bergerak dalam industri ini. Hingga periode 1991-1997, jumlah perusahaan kecap di
Indonesia meningkat dari sebanyak 81 perusahaan menjadi 100 perusahaan.
Perkembangan industri kecap yang cenderung meningkat menyebabkan perusahanperusahaan yang ada hams bekerja keras dalam menghadapi persaingan yang
semakin ketat. PT. Alam Aneka Aroma sebagai salah satu perusahaan yang bergerak
di industri kecap menghadapi berbagai masalah yang timbul karena semakin ketatnya
persaingan ini.