Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 26-27 Oktober 2016
3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah merancang struktur model pengukuran kinerja rantai pasok hijau material dan alat berat konstruksi. Perancangan struktur model dilakukan dengan
mengidentifikasi Key Performance Indicators KPI sesuai dengan kategori proses SCOR Supply Chain Operations Reference. KPI yang telah diidentifikasi perlu dijustifikasi agar relevan dengan aspek rantai pasok hijau.
Tahapan kedua adalah merumuskan formulasi pengukuran kinerja rantai pasok hijau. Formulasi pengukuran kinerja bertujuan mengukur tingkat pencapaian kinerja masing-masing KPI. Adapun formulasi pengukuran kinerja rantai
pasok ini merupakan pengembangan dari peneliti dengan mengadopsi tinjauan literatur dalam bidang manufaktur. Dan terakhir, tahapan ketiga adalah pengklasifikasian kinerja rantai pasok hijau. Pengklasifikasian kinerja rantai
pasok yang dihasilkan menggunakan Greschev Tool Green Supply Chain Evaluation Tool dengan pengelompokan tidak memenuhi spesifikasi, perunggu, perak, emas, dan platinum.
4. STRUKTUR MODEL PENGUKURAN KINERJA RANTAI PASOK HIJAU
Struktur pemodelan pengukuran kinerja rantai pasok hijau pada proyek infrastruktur jalan yaitu pengelompokan kategori proses rantai pasok sesuai SCOR Supply Chain Operations Reference pada level pertama dan KPI pada
level kedua. Tahapan selanjutnya adalah perumusan formulasi pengukuran kinerja masing-masing KPI. Tabel 2. menyajikan struktur model pengukuran kinerja rantai pasok hijau material dan alat berat konstruksi.
Tabel 2. Struktur Model Pengukuran Kinerja Rantai Pasok Hijau Konstruksi
Kategori Proses
KPI Justifikasi
Formulasi Material
Plan Pelatihan
karyawan terkait
konstruksi hijau Pelatihan ini bertujuan menambah
wawasan pemahaman konstruksi ramah lingkungan termasuk rantai
pasok hijau rdaftar
teknik te staf
Total pelatihan
ikut teknik
staf Jumlah
Kepuasan owner terhadap
mutu produk material
Kepuasan owner terhadap mutu bertujuan
mencegah kerugian
seperti material
terbengkalai karena tidak bisa digunakan
1- pelanggan
komplain Total
mutu erkait
komplain t Jumlah
Source Penggunaan
material lokal Material yang berasal dari sumber
yang tidak jauh dari lokasi konstruksi satu provinsi akan
meningkatkan efisiensi energi, dan waktu saat pengiriman
material penggunaan
volume Total
lokal material
ume Jumlah vol
Suplier memiliki sertifikat SML ISO
14000 ISO 14001 Suplier yang memiliki SMLISO
14000 ISO 14001 akan menjamin bahwa material yang ada memiliki
dampak yang
kecil terhadap
lingkungan material
suplier Total
14000 SMLISO
memiliki suplier
Jumlah
Deliver Pengiriman
material tepat waktu Pengiriman material tepat waktu
sesuai waktu yg disepakati atau sesaat sebelum digunakan akan
menghasilkan efisiensi
waktu pengerjaan konstruksi
material pengiriman
frekuensi Total
terlambat material
penerimaan Jumlah
1 −
Pemenuhan kebutuhan material
Pemenuhan kebutuhan
sesuai dengan
yang dipesan
akan menghasilkan
efisiensi waktu
pengerjaan konstruksi
material penggunaan
vol Total
penuhi tidak ter
material Jumlah vol
1 −
Material diterima tepat mutu
Mutu material sama dengan yang dipesan
akan menghasilkan
efisiensi waktu
pengerjaan konstruksi
diterima material
vol Total
mutu at
tidak tep material
Jumlah vol 1 −
Kategori Proses
KPI Justifikasi
Formulasi
Pengiriman material
dengan transportasi ramah
lingkungan Penggunaan bahan bakar ramah
lingkungan dalam
transportasi material akan mengurangi emisi
udara, dan efisiensi bahan bakar.
bakar bahan
penggunaan Total
RL bakar
bahan penggunaan
Jumlah
Pengiriman material
dicover dengan terpal
Pengiriman material
berbutir pasir, split di cover terpal agar
tidak menimbulkan polusi
datang yang
material truk
Total diterpal
material k
Jumlah tru
Material tersimpan
dengan baik di gudang
Penyimpanan material yang baik di gudang akan mencegah material
rusak saat akan digunakan
tersimpan material
vol Total
rusak material
Jumlah vol 1 −
Make Operation
al Material
memiliki sertifikat ekolabel
Penggunaan material berekolabel akan menjamin bahwa material
memiliki dampak
lingkungan yang kecil disbanding produk
sejenis yang lainnya
material jenis
Total l
berekolabe material
jenis Jumlah
Material merupakan produk
sampingan Pemanfaatan limbah manufaktur
sebagai material
konstruksi mampu meningkatkan efisiensi
lingkungan
material penggunaan
vol Total
sampingan produk
material Jumlah vol
Material bebas kandungan B3
Penggunaan material
bebas kandungan B3 akan mengurangi
risiko kesehatan
pekerja konstruksi sehingga produktivitas
kinerja tetap terjaga
material penggunaan
vol Total
B3 mengandung
material Jumlah vol
1 −
Kontraktor memiliki
Material Safety Data Sheet
Kontraktor memiliki
MSDS sebagai
informasi untuk
mengetahui sifat
kimia, pertolongan
bila terjadi
kecelakaan, dan penanganan zat berbahaya
dimiliki seharusnya
yang MSDS
Total dimiliki
MSDS Jumlah
Return Pemisahan
limbah material
yang dapat di reuse, recycle, dan yang
tidak Pemisahan limbah material yang
mampu didaur ulang atau tidak akan mengurangi limbah material
yang dibuang dan meningkatkan efisiensi lingkungan
dimiliki seharusnya
yang MSDS
Total recycable
material limbah
Jumlah
Alat Berat
Plan -
- -
Source Suplier alat berat
memiliki ISO 9001: 2008
Suplier alat berat yang memiliki ISO 9001: 2008 maka memiliki
sistem manajemen mutu yang baik
terlibat yang
berat alat
suplier Total
2008 :
9001 ISO
memiliki suplier
Jumlah
Penggunaan suplier alat berat
lokal Penggunaan suplier tidak jauh dari
lokasi konstruksi satu provinsi akan
menghasilkan efisiensi
energi, dan waktu saat pengiriman
terlibat yang
berat alat
suplier Total
lokal berat
alat suplier
Jumlah
Alat berat
melakukan uji emisi berkala
Alat berat yang melakukan uji emisi sesuai regulasi Peraturan
Menteri Negara
Lingkungan Hidup
akan meningkatkan
efisiensi bahan
bakar, dan
mengurangi polusi udara
digunakan berat
alat Total
emisi uji
melakukan berat
alat Jumlah
Alat berat
memiliki rekam
jejak perawatan
yang baik Alat
berat yang
melakukan perawatan teratur akan mencegah
kerusakan pada komponen, dan memperpanjang
usia kinerja
mesin
digunakan berat
alat Total
an pemelihara
melakukan berat
alat Jumlah
Kategori Proses
KPI Justifikasi
Formulasi
Deliver Pengiriman alat
berat menggunakan transportasi ramah
lingkungan Pengiriman alat berat dengan
transportasi ramah lingkungan
akan mengurangi emisi udara, dan meningkatkan
efisiensi bahan
bakar
bakar bahan
penggunaan Total
mobilsasi untuk
RL bakar
bahan Jumlah vol
Make Operation
al Alat
berat menggunakan bahan
bakar ramah
lingkungan selama operasional
Penggunaan bahan bakar ramah lingkungan selama operasional
akan mengurangi emisi udara, dan meningkatkan
efisiensi bahan
bakar
bakar bahan
penggunaan Total
l operasiona
selama RL
bakar bahan
Jlh vol
Batching Plant AMP menggunakan
bahan bakar ramah lingkungan selama
operasional Penggunaan bahan bakar ramah
lingkungan selama operasional akan mengurangi emisi udara, dan
meningkatkan efisiensi
bahan bakar
bakar bahan
penggunaan Total
l operasiona
selama RL
bakar bahan
Jlh vol
Alat berat
memiliki GPS
Tracking System Penggunaan GPS tracking system
pada alat berat untuk memantau posisi alat, mendeteksi kapan dan
dimana alat bekerja sehingga kinerja alat berat dapat efisien
digunakan berat
alat Total
system cking
dengan tra berat
alat Jumlah
Pengelolaan limbah oli alat berat
Pengelolaan limbah oli reduksi, penyimpanan,
pengumpulan, pengangkutan, penimbunan, dll
untuk menurunkan
beban pencemaran limbah B3
dihasilkan oli
limbah vol
Total dikelola
oli limbah
Jumlah vol
Return -
- -
Pengelompokan Klasifikasi Kinerja Rantai Pasok Hijau
Pengklasifikasian kinerja rantai pasok hijau bertujuan untuk mengetahui level kinerja yang dicapai dan menentukan arah perbaikan yang diperlukan. Peneliti menggunakan alat penilaian jalan berkelanjutan seperti greenroads, dan
INVEST untuk mengklasifikasikan kinerja rantai pasok hijau sebab di dalam SCOR Supply Chain Operations Reference belum terdapat pengklasifikasian kinerja. Greenroads adalah alat penilaian jalan berkelanjutan yang
dikembangkan oleh Greenroads Foundation yang berbasis di Washington, sedangkan INVEST Infrastructure Voluntary Evaluation Sustainability Tool adalah alat penilaian jalan berkelanjutan yang dikembangkan oleh
Federal Highway Administration United States. Greenroads dan INVEST memiliki persentase penilaian jalan berkelanjutan yang hampir sama dan terdapat beberapa atribut yang menyinggung rantai pasok hijau seperti Sistem
Manajemen Lingkungan SML, sistem manajemen mutu, pengurangan konsumsi bahan bakar fosil, manajemen limbah konstruksi, pelatihan konstruksi ramah lingkungan, penggunaan material regional, efisiensi energi.
Pengklasifikasian dibagi ke dalam 5 kelompok utama yaitu tidak memenuhi spesifikasi, perunggu, perak, emas, dan platinum. Pengklasifikasian kinerja ini dapat menjadi langkah awal bagi pelaku rantai pasok untuk mendeklarasikan
sejauh mana kinerja mereka dalam menerapkan praktik rantai pasok hijau.
Tabel 3. Pengklasifikasian Kinerja Rantai Pasok Hijau Konstruksi Jalan
Klasifikasi Kinerja Persentase nilai
Definisi
Tidak memenuhi spesifikasi
30 Hampir semua aspek KPI belum terpenuhi dengan baik,
diperlukan peningkatan pengetahuan mengenai pentingnya penerapan rantai pasok hijau konstruksi
Perunggu 30-39
Sebagian kecil aspek KPI terpenuhi dengan cukup baik, diperlukan perbaikan indikator untuk meningkatkan
pencapaian kinerja Perak
40-49 Sebagian besar aspek KPI terpenuhi dengan baik,
diperlukan perbaikan indikator untuk meningkatkan
Klasifikasi Kinerja Persentase nilai
Definisi
pencapaian kinerja Emas
50-59 Sebagian besar aspek KPI terpenuhi dengan sangat baik,
diperlukan usaha untuk mempertahankan maupun meningkatkan pencapaian kinerja
Platinum ≥
60 Hampir semua aspek KPI terpenuhi dengan sangat baik,
diperlukan usaha untuk mempertahankan kinerja
5. PENGAPLIKASIAN INSTRUMEN PENILAIAN