Lex Generalis? 200706 RKUHP PP3 Tindak pidana LH dan SDA
82
Kategori III.
Pencatuman pidana administrasi ini jelas bertentangan dengan penegasan Barda Nawawi dan Muladi yang bersikukuh tidak mengkodifikasi pidana administrasi ke dalam RKUHP. Dalam
hal ini, pertanyaan sebelumnya kembali diajukan, apa alasan dan ruang lingkup kodifikasi dalam RKUHP?
4.2. Lex Generalis?
Menurut Pasal 7 UU No. 10 Tahun 2004, hierarki peraturan perundang-undangan, berurutan dari yang paling tinggi ke yang paling rendah adalah: 1 Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945; 2 Undang-UndangPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang; 3 Peraturan Pemerintah; 4 Peraturan Presiden; 5 Peraturan Daerah.
Berdasarkan acuan hukum ini maka RKUHP adalah undang-undang yang statusnya selevel dengan undang-undang lainnya. Namun karena masih ada berbagai rumusan tindak pidana
dalam berbagai undang-undang di bidang sumber daya alam yang belum dikodifikasi oleh RKUHP maka pertanyaanya adalah di mana letak RKUHP atas berbagai tindak pidana
tersebut. Selain mengacu pada UU No. 10 Tahun 2004 di atas maka jenis pidana baru maupun
pidana yang sudah ada yang terdapat dalam RKUHP tidak bisa serta merta dikatakan sebagai lex generalis karena RKUHP tidak menyatakan dirinya sebagai lex generalis bagi undang-
undang yang lain. Lebih lanjut, lex generalis tidak ditujukan pada bab, bagian, pasal maupun ayat tertentu dalam satu undang-undang terhadap undang-undang yang lain, tetapi ditujukan
terhadap satu undang-undang atas undang-undang yang lain. Sehingga pasal 385-390 yang mengatur tentang tindak pidana lingkungan hidup tidak bisa dikatakan sebagai lex generalis
atas undang-undang atau bagian tertentu dari undang-undang sektoral di bidang lingkungan hidup dan sumber daya alam.
57
Melihat status RKUHP yang tidak begitu jelas terhadap berbagai undang-undang di luar RKUHP, khususnya undang-undang sektoral di bidang lingkungan hidup dan sumber
57
Pasal 1 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang menyatakan dirinya lex specialis atas Kitab Undang- Undang Hukum Perdata. Jadi, tidak pernah ada lex specialis oleh satu pasal atas pasal yang lain dari undang-
undang yang berbeda. Lihat Peter Marzuki, op. cit., hlm. 100.
83 daya alam maka RKUHP menambah luas dan lebar konflik yang sudah terjadi antara berbagai
undang-undang sektoral yang selama ini belum terselesaikan lihat uraian Bab II.