III - 7
3.4. Penyelesaian Nonlinieritas
Permasalahan nonlinier dapat didekati dengan beberapa metode antara lain: a Metode Newton-Rapshon
Newton-Rapshon methods b Metode Modifikasi Newton-Rapshon
modified Newton-Rapshon methods c Metode iterasi langsung
direct iteration methods d Metode kekakuan tangensial
tangential stiffness methods Dalam tesis ini digunakan metode
Newton-Rapshon, langkah-langkah dalam setiap kali iterasi dalam metode
Newton-Rapshon dapat dilustrasikan pada gambar III.2.
Gambar 3.3. Metode Newton-Rapshon
Anggap kondisi konvergen telah tercapai pada pembebanan P
A
, perpindahan yang didapat pada pembebanan tersebut adalah
u
A
. Jika pembebanan berikutnya adalah P
B
maka inkrementasi beban yang harus dikenakan pada struktur adalah
P
B
- P
A
. Pada iterasi pertama inkrementasi beban
P
B
- P
A
dapat diinterpretasikan sebagai suatu ketidak seimbangan gaya atau gaya residu. Iterasi pertama dimulai dari pembentukan kekakuan tangen
K
A
akibat
0 u
A
u
1
u
2
u
B
P
A
P
1
P
B
P
A
- P
B
P
B
- P
1
u P
∆u
1
∆u
2
A 1
2 b
a B
K
A
K
1
III - 8
perpindahan struktur u
A
. Sehingga pertambahan perpindahan ∆u
1
= [ K
A
]
-1
P
B
– P
A
. Dengan demikian perpindahan keseluruhan menjadi
u
1
= u
A
+ ∆u
1
, dengan mengurai perpindahan struktur
u
1
menjadi perpindahan titik nodal elemen maka tegangan-tegangan pada elemen dapat dihitung. Gaya-gaya ekuivalen pada titik-ttitk nodal merupakan hasil penjumlahan dari
seluruh gaya ekuivalen elemen yang ada, anggap gaya ekuivalen tersebut adalah P
1
. selisih antara gaya luar dan gaya ekuivalen
P
B
– P
1
merupakan gaya sisa yang harus diselesaikan pada iterasi berikutnya.
Iterasi kedua dimulai juga dengan membentuk kekakuan tangen struktur K
1
baru pada akhir iterasi pertama . Pertambahan perpindahan
∆u
2
akibat gaya residu dapat ditentukan, dimana u
2
= u
1
+ ∆u
2
. Dengan mengurai perpindahan struktur u
2
menjadi perpindahan-perpindahan titik nodal pada elemen maka tegangan-tegangan pada elemen dapat dihitung. Selisih antara gaya
luar dan gaya ekuivalen P
B
– P
2
merupakan gaya residu yang harus diselesaikan pada iterasi ketiga, demikian dan seterusnya iterasi dilakukan sampai kondisi konvergen tercapai,
seperti yang dikemukakan Nuroji 2004.
3.5. Pemilihan Orde