Latar Belakang Dinas Pertanian Sumbar Registrasi

1.1 Latar Belakang

Sumatera Barat merupakan sentra Hortikultura di Indonesia, untuk komoditi buah-buahan. Tercatat ada 23 jenis komoditi buah-buahan pada statistik pertanian tahun 2013 dengan total produksi sebesar 468.061 ton dan luas lahan lebih dari 65.000 hektar. Dari 23 jenis buah-buahan tersebut ada beberapa jenis diantaranya merupakan komoditi unggulan Sumatera Barat seperti Mangis, Jeruk, Pisang, Mangga, Sawo, Alpukat, Markisa, Buah Naga dan Salak. Selanjutnya untuk komoditi sayuran unggulan nasional yang ada di Sumatera Barat seperti Cabe Merah, Bawang Merah, Kentang, Tomat, Wortel, Kubis-kubisan, dan Cabe Rawit tumbuh subur terutama pada dataran tinggi di Kab. Agam, Tanah Datar, Solok, Limapuluh Kota, Padang Panjang, Solok Selatan, Payakumbuh, Padang Pariaman, dan Pesisir Selatan. Produksi Cabe pada tahun 2013 sebesar 60.981 ton dengan produktivitas mencapai 8,18 tonha. Untuk Bawang Merah, produksi pada tahun 2013 adalah 42.789 ton dengan produktivitas 10,33 tonha. Kedua komoditi ini selalu menjadi perhatian, karena selalu berluktuasi antara ketersediaan dan permintaan terutama di hari-hari besar nasional seperti lebaran, natal dan tahun baru. Selain itu, komoditi sayuran Sumatera Barat lainnya yang juga menjadi komoditi unggulan nasional antara lain Kubis dengan produksi 99.811 ton dan produktivitas 24,49 tonha, Kentang dengan produksi 44.668 ton dan produktivitas 16,73 tonha dan Tomat dengan produksi 78.187 ton dan produktivitas 27,82 tonha. Untuk komoditi Florikultura tanaman hias, Provinsi Sumatera Barat mempunyai komoditi unggulan yaitu untuk komoditi Krisan dan komoditi Raphis Excelsa yang tersebar di daerah kawasan sentra pengembangan tanaman hias. Daerah pengembangan Krisan antara lain Solok, Tanah Datar, dan bukittinggi. Daerah pengembangan Raphis Excelsa adalah Kota Padang, Padang Panjang, Payakumbuh, Bukittinggi, Agam. 1 teregistrasi sampai saat ini berjumlah 24 lahan usaha. Dengan pemberian nomor registrasi kebun lahan usaha ini, berarti kebun lahan tersebut sudah memenuhi dan menerapkan sistem jaminan mutu. Dengan demikian diharapkan hasil produksi dari kebun-kebun yang telah diregistrasi akan memiliki pasar yang lebih luas dan dimungkinkan dapat ditelusuri balik mulai dari konsumen sampai kebun trace ability sesuai dengan persyaratan dalam pasar global. Dilihat dari potensi wilayah ternyata masih banyak kebun lahan di Sumatera Barat yang belum termanfaatkan. Dari hasil pantauan lapangan tidak kurang dari 500 ha lahan pada masing-masing sentra masih berpotensi untuk dikembangkan. Kemudian daerah sentra-sentra yang ada saat ini masih memerlukan pembinaan yang berkelanjutan sehingga kebun-kebun atau lahan-lahan yang selama ini ditanam tetapi tidak dirawat dapat berproduksi kembali dengan baik. Kebun lahan hortikultura unggulan sudah mulai didokumentasikan dan telah didata ulang Surveyland dengan baik. Setelah diinventaris dan diregister beberapa kebun lahan dari berbagai komoditi hortikultura unggulan Sumatera Barat dengan hasil registrasi sebagai berikut : 1. Kebun Buah : 763 Kebun 2. Lahan Sayuran : 461 Lahan 3. Tanaman Hias : 24 Unit

2.2 Tujuan