Dinas Pertanian Sumbar RENSTRA2016

(1)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 9

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana

Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Periode 2016 – 2021 yang merupakan

acuan dalam penjabaran program dan kegiatan pembangunan pertanian 5 (lima) tahunan.

Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016

– 2021 merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi

Sumatera Barat Tahun 2016 – 2021 yang memuat Visi, Misi, dan Program Pembangunan Sumatera Barat.

Renstra disusun untuk dapat dijadikan acuan dan pegangan dalam rangka melaksanakan pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura dalam menentukan langkah kebijakan dan melaksanakan kegiatan guna mencapai tujuan dan sasaran program yang dapat berjalan sesuai Visi dan Misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat.

Dengan diselesaikannya Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat

2016 – 2021, maka pelaksanaan pembangunan di Sektor Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura sampai

tahun 2021 ke depan dapat berjalan lebih terarah dan terkoordinasi dan menjadi komitmen bersama antara Pusat, Provinsi dan Kabupaten / Kota serta terpadu antar subsektor maupun sektor, dan sekaligus diharapkan mampu memberikan dukungan yang kuat bagi berkembangnya kegiatan usaha tani, peningkatan produksi dan terwujudnya masyarakat petani yang sejahtera.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah bekerja sama dan menyumbangkan pemikirannya dalam penyusunan renstra ini, di ucapkan terima kasih.

Padang, 22 Agustus 2016

Plt. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat

Ir. Besli


(2)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 10

KATA PENGANTAR

i

DAFTAR ISI

ii

DAFTAR TABEL

iii

DAFTAR GRAFIK

vi

!.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1

1.2. Landasan Hukum

4

1.3. Maksud dan Tujuan

5

1.4. Sistematika Penulisan

6

II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN

2.1. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

7

2.2. Sumberdaya SKPD

17

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan

19

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian

Tanaman Pangan

63

III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

Dinas Pertanian Tanaman Pangan

68

3.2. Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih

76

3.3. Telaah Renstra K/L dan Renstra Provinsi

78

3.4. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan KLHS

85

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis

95

IV

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi Dinas Pertanian Tanaman Pangan

97

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pertanian Tanaman Pangan

98

4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan

101

V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN , INDIKATOR KINERJA,

105

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS

PERTANIAN TANAMAN PANGAN

VI. INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANIAN YANG MENGACU

110

PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

VII. PENUTUP

120


(3)

(4)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 12

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi kepada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Rencana Strategis mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, serta cara pencapaian yang realistis untuk mengantisipasi perkembangan masa depan.

Pembangunan pertanian secara umum dan pembangunan sub sektor Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura telah memberikan sumbangan besar dalam pembangunan daerah Provinsi Sumatera Barat baik langsung seperti dalam pertumbuhan PDRB, penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan penyediaan pangan, maupun tidak langsung melalui peningkatan dan menciptakan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan hubungan sinergis dengan sektor lain. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari peranan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dalam melaksanakan koordinasi dan pemberian fasilitasi bagi pelaksana pembangunan pertanian yang dilakukan oleh masyarakat.

Pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura sebagai bagian dari pembangunan nasional adalah pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan hasil dan mutu produksi, mengembangkan usaha profesional yang efektif dan efisien serta mampu bersaing di pasar bebas, baik di dalam negeri maupun luar negeri sehingga punya kontribusi terhadap perekonomian daerah. Berbagai usaha pertanian tanaman pangan dan hortikultura baik secara aspek produksi, pengolahan maupun pemasaran memiliki potensi besar sebagai sumber percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan mempunyai tugas dan fungsi merumuskan kebijakan daerah, kebijakan pelaksanaan dan kebijakan teknis di bidang Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. Rencana


(5)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 13

Strategis (Renstra) merupakan acuan utama bagi jajaran lingkup Dinas Pertanian se Sumatera Barat yang selanjutnya Renstra ini dijadikan acuan pula dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) tahunan dalam pelaksanaan Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat merupakan dokumen perencanaan yang berisikan arahan visi, misi, tujuan, target, sasaran, kebijakan, strategi, program dan kegiatan-kegiatan yang akan menjadi acuan dan arahan bagi Dinas Lingkup Pertanian Tanaman Pangan Provinsi dan

Kabupaten/Kota se Sumatera Barat, selama lima tahun ke depan (2016-2021) yang dilaksanakan secara

menyeluruh, terintegrasi, efisien dan sinergi baik di dalam maupun antar sektor terkait.

Renstra SKPD merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD yang selaras dengan strategi dan kebijakan daerah sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Penyusunan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat disamping berpedoman pada RPJMD juga memperhatikan Rencana Strategis Kementerian Pertanian, Renstra Dinas Kab/Kota yang menangani bidang pertanian, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sumatera Barat, serta memperhatikan hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), hasil evaluasi kinerja Periode 2010-2015, serta dengan memperhatikan isu-isu dan faktor-faktor strategis bidang pertanian, baik pada tingkat global, nasional, maupun regional.

Proses penyusunan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 –

2021 dilakukan melalui tahapan persiapan, penyusunan rancangan Renstra, rancangan akhir Renstra, hingga penetapan Renstra, dan telah dimulai sejak dimulainya penyusunan Rancangan Awal RPJMD. Keterkaitan dengan tahapan penyusunan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 -2021 mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Peraturan


(6)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 14

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat tahun 2016 - 2021 tidak terlepas dari tugas pokok, fungsi dan kewenangan unit kerja teknis yang saling mengisi dan bersinergi satu sama lain. Hal tersebut mengandung pengertian bahwa unit kerja teknis memiliki peranan dalam mendukung pelaksanaan kewenangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan.

Gambar 1. Bagan Keterkaitan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra Provinsi dan Kabupaten/Kota

Analisis Gambaran pelayanan SKPD Perumusan Isu-isu strategis berdasarkan tusi Perumusan Strategi dan kebijakan Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif berdasarkan rencana program prioritas RPJMD Pengolahan data dan informasi Perumusan visi dan misi SKPD Perumusan Tujuan Perumusan sasaran Rancangan Renstra-SKPD · Pendahuluan

· Gambaran pelayanan SKPD

· isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi

· visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan

· rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif

· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD. Perumusan

indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran

RPJMD SPM Renstra-KL dan Renstra Kabupaten/ Kota Penelaahan RTRW Rancangan Renstra-SKPD

Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian

Rancangan Renstra-SKPD kepada Bappeda Penelaahan KLHS Renstra-KL dan Renstra Kabupaten/ Kota Renstra-KL dan Renstra SKPD Kab/ Kota


(7)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 15

1.2. Landasan Hukum

Penyusunan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat 2016 - 2021 secara yuridis berlandaskan kepada:

1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun

1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5233);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar

Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585)

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);


(8)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 16

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

10. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Tahun 2015-2019 ( Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3 );

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036 );

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis Dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 994 );

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036 );

14. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2008 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 27);

15. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Provinsi Sumatera Barat Tahun 2012-2032 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2012 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 79);

16. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 16 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah daerah (RPJMD).

17. Rencana Strategis Departemen Pertanian 2015 - 2019.

1.2. Maksud dan Tujuan

Renstra disusun sebagai penjabaran secara operasional visi, misi dan program Gubernur yang digambarkan dalam bentuk program dan kegiatan terkait urusan pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura yang harus dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat


(9)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 17

Tujuan Penyusunan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 – 2021

:

1. Merumuskan gambaran umum kondisi pelayanan yang akan diselenggarakan Dinas Pertanian Tanaman

Pangan Provinsi Sumatera Barat sebagai penjabaran visi dan misi Gubernur terpilih;

2. Menerjemahkan visi dan misi Gubernur ke dalam tujuan dan sasaran pembangunan daerah selama 5

(lima) tahun sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat

dengan berpedoman kepada RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 – 2021;

3. Menetapkan berbagai program dan kegiatan prioritas disertai dengan indikasi pagu anggaran dan target

indikator kinerja yang akan dilaksanakan selama periode RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 –

2021;

4. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan.

1.3. Sistimatika Penulisan

Sistematika penulisan Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 - 2021 berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negri Nomor : 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah yang secara keseluruhan memuat :

BAB I. PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang, maksud, tujuan, dan landasan hukum penyusunan, serta sistematika penyusunan.

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT

Memberikan gambaran pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat terkait dengan tugas, fungsi dan struktur organisasi dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, sumber daya yang dimiliki dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mencakup sumber


(10)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 18

daya manusia, asset/modal dan unit usaha yang masih operasional serta menunjukkan tingkat capaian kinerja pelayanan yang telah dihasilkan sesuai Renstra periode sebelumnya, beserta tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan pada lima tahun mendatang.

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Menggambarkan tentang identifikasi permasalahan; telaah visi, misi, dan program-program Gubernur terpilih; faktor-faktor penghambat ataupun pendorong pelayanan ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L, telaah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan isu-isu strategis yang mempengaruhi permasalahan pelayanan terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat.

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Menjelaskan visi, misi, tujuan dan sasaran serta rumusan strategi dan kebijakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat lima tahun mendatang.

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN

PENDANAAN INDIKATIF.

Memuat rencana program, kegiatan, kelompok sasaran, pendanaan indikatif dan indikator kinerja yang merupakan penjelasan prioritas-prioritas program dan kegiatan beserta indikasi pendanaan dan sumber daya, baik yang berasal dari APBD Provinsi, APBN dan sumber pandanaan lainnya yang sah. Indikator kinerja merupakan refleksi capaian prioritas program dan kegiatan yang telah direncanakan dan terukur.

BAB VI.INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD


(11)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 19

Memuat indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.


(12)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 20

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN

2.1. TUGAS, FUNGSI, dan STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 4 tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat, Nomor 1 tahun 2003 tentang Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sumatera Barat, Kedudukan Oganisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang Pertanian Tanaman Pangan dan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah, adapun tugas , fungsi dan struktur organisasinya sebagai berikut :

a) Tugas

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah daerah dibidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura dan tugas pembantuan.

b) Fungsi

1. Perumusan Kebijakan Teknis dibidang Pertanian Tanaman Pangan.

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pertanian

tanaman pangan.

3. Pembinaan dan pelaksanaan urusan di bidang pertanian tanaman pangan.


(13)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 21

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

Tugas dan fungsi masing-masing unit kerja pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat adalah sebagai berikut :


(14)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 22 1. Kepala Dinas.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pertanian tanaman pangan dengan rincian sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi dinas;

b. Menyelenggarakan penetapan Kebijakan Teknis Dinas sesuai dengan

Kebijakan Umum Pemerintah Daerah;

c. Menyelenggarakan perumusan dan penetapan pemberian dukungan tugas

atas penyelenggaraan pemerintahan Daerah di bidang Pertanian Tanaman Pangan;

d. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana pembangunan

Pertanian Tanaman Pangan.

e. Menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan

program, kesekretariatan, sarana dan prasarana, tanaman pangan dan hortikultura, pengolahan dan pemasaran hasil petanian;

f. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis sosial;

g. Menyelenggarakan koordinasi dan pembinaan UPTD;

h. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

2. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan dibidang program, keuangan, umum dan kepegawaian. Sekretariat mempunyai fungsi :


(15)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 23

b). Penyelenggaraan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan;

c). Penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan, umum, dan kepegawaian.

Rincian tugas sekretaris sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan pengkajian serta koordinasi perencanaan dan program

Dinas;

b. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan;

c. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan;

d. Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja;

e. Menyelenggarakan pengendalian administrasi belanja;

f. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian;

g. Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan;

h. Menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan

perlengkapannya;

i. Menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan pendokumentasian

peraturan perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan, protokol dan hubungan masyarakat;

j. Menyelenggarakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan;

k. Menyelenggarakan pembinaan Jabatan Fungsional;

l. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan;

m.Menyelenggarakan pengkajian bahan Rencana Strategis, Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ dan LPPD Dinas;

n. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

o. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.


(16)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 24

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Sub Bagian Keuangan;


(17)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 25

3. Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian

Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pengolahan lahan dan air, pengawasan pupuk dan pestisida, serta pengembangan kelembagaan. Untuk menyelenggarakan tugas, Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian mempunyai fungsi :

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan

dibidang Pengo lahan lahan dan air;

b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di

bidang pengawasan pupuk dan pestisida;

c) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan

dibidang pengembangan kelembagaan.

4.Bidang Tanaman Pangan

Bidang Tanaman Pangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang

Pengembangan Padi, Pengembangan Palawija dan Benih Untuk

menyelenggarakan tugas pokok, Bidang Tanaman Pangan mempunyai fungsi :

a). Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pengembangan Padi;

b). Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pengembangan Palawija;

c). Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang Benih;.


(18)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 26

Bidang Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pengembangan tanaman buah, Pengembangan tanaman sayur, dan Pengembangan Tanaman Hias dan Biofarmaka. Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Bidang Hortikultura mempunyai fungsi :

a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pengembangan Tanaman Buah;

b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pengembangan Tanaman Sayur;

c) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pengembangan Tanaman Hias dan Biofarmaka.

6. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pasca panen, pembinaan usaha dan Pemasaran serta Pembinaan standarisasi perizinan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil mempunyai fungsi :

a). Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pasca panen;

b). Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pembinaan usaha dan Pemasaran;

c). Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pembinaan standarisasi perizinan.


(19)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 27

a. Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikutura

UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura adalah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura. Untuk melaksanakan tugas UPTD

Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura

menyelenggarakan fungsi :

- Penyusunan Rencana Pembangunan Teknis Operasional

Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura;

- Pengkajian dan Analisis Teknis Operasional Perlindungan Tanaman

Pangan dan Holtikultura;

- Pengujian dan Persiapan Teknologi Perlindungan Tanaman Pangan

dan Holtikultura;

- Pelaksanaan kebijakan teknis Perlindungan Tanaman Pangan dan

Holtikultura;

- Pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat dengan

bidang Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura;

- Pelaksanaan operasional tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman

Pangan sesuai dengan bidang Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura;

b. Balai Pengawasan dan Sertifikat Benih

UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikat Benih mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasianal dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas dibidang Pengawasan dan Sertifikat Benih. Untuk melaksanakan tugas UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikat Benih menyelenggarakan fungsi:

- Penyusunan Rencana Pembangunan Teknis Operasional Pengawasan


(20)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 28

- Pengkajian dan Analisis Teknis Operasianal Pengawasan dan

Sertifikat Benih;

- Pengujian dan Persiapan Teknologi Pengawasan dan Sertifikat Benih;

- Pelaksanaan kebijakan teknis Pengawasan dan Sertifikat Benih;

- Pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat dengan

bidang Pengawasan dan Sertifikat Benih;

- Pelaksanaan operasional tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman


(21)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 29

c. Balai Diklat Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura

UPTD Balai Diklat Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang Diklat Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura. Untuk melaksanakan tugas UPTD Balai Diklat Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura menyelenggarakan fungsi :

-Penyusunan Rencana Pembangunan Teknis Operasional Diklat

Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura;

- Pengkajian dan Analisis Teknis Operasional Diklat Pertanian Tanaman

Pangan dan Holtikultura;

- Pengujian dan Persiapan Teknologi Diklat Pertanian Tanaman Pangan

dan Holtikultura;

- Pelaksanaan kebijakan teknis Diklat Pertanian Tanaman Pangan dan

Holtikultura;

- Pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat dengan

bidang Diklat Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura;

- Pelaksanaan operasional tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman

Pangan sesuai dengan bidang Diklat Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.

d. Balai Benih Induk Tanaman Padi, Palawija dan Hortikutura

UPTD Balai Benih Induk Tanaman Padi, Palawija dan Hortikultura mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang Benih Induk Tanaman Padi, Palawija dan Holtikultura. Untuk melaksanakan tugas UPTD Balai Benih Induk Tanaman Padi, Palawija dan Hortikultura menyelenggarakan fungsi :


(22)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 30

- Penyusunan Rencana Pembangunan Teknis Operasional Benih

Induk Tanaman Padi, Palawija dan Hortikultura;

- Pengkajian dan Analisis Teknis Operasional Benih Induk Tanaman

Padi, Palawija dan Hortikultura;

- Pelaksanaan kebijakan Teknologi Benih Induk Tanaman Padi,

Palawija dan Holtikultura;

- Pelaksanaan kebijakan teknis Benih Induk Tanaman Padi, Palawija

dan Hortikultura;

- Pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat sesuai

dengan bidang Benih Induk Tanaman Padi, Palawija dan Holtikultura

- Pelaksanaan operasional tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman

Pangan sesuai dengan bidang Benih Induk Tanaman Padi, Palawija dan Hortikultura.

e. Balai Mekanisasi Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura

UPTD Balai Mekanisasi Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang Mekanisasi Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura. Untuk melaksanakan tugas UPTD Balai Mekanisasi Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura menyelenggarakan fungsi :

- Penyusunan Rencana Pembangunan Teknis Operasional

Mekanisasi Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura;

- Pengkajian dan Analisis Teknis Operasional Mekanisasi Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura;

- Pelaksanaan kebijakan Teknologi Mekanisasi Pertanian Tanaman


(23)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 31

- Pelaksanaan kebijakan teknis Mekanisasi Pertanian Tanaman

Pangan dan Hortikultura;

- Pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat sesuai

dengan bidang Mekanisasi Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura;

- Pelaksanaan operasional tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman

Pangan sesuai dengan bidang Mekanisasi Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

f. Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri

(SMK-PP)

UPTD Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasianal dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri. Untuk melaksanakan tugas UPTD Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri menyelenggarakan fungsi:

- Penyusunan Rencana Pembangunan Teknis Operasional Sekolah

Pertanian Pembangunan Negeri;

- Pengkajian dan Analisis Teknis Operasianal Sekolah Pertanian

Pembangunan Negeri;

- Pengujian dan Persiapan Teknologi Sekolah Pertanian Pembangunan

Negeri;

- Pelaksanaan kebijakan teknis Sekolah Pertanian Pembangunan

Negeri;

- Pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat dengan

bidang Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri;

- Pelaksanaan operasional tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman

Pangan sesuai dengan bidang Sekolah Pertanian Pembangunan Negeri;


(24)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 32

- Pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat dengan

bidang Pengawasan dan Sertifikat Benih;

- Pelaksanaan operasional tugas teknis Dinas Pertanian Tanaman

Pangan sesuai dengan bidang Pengawasan dan Sertifikat Benih;

Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 2. Struktur Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat


(25)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 33

BDPTPH BBI TPH BMP TPH SMK-PPN PDG

KASUBAG KEUANGAN KASUBAG PROGRAM KASUBAG UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

BPTPH BPSBTPH

UPTD UPTD UPTD UPTD

UPTD UPTD

Kasi Standarisasi dan Perizinan Kasi Pengembangan

Kelembagaan Kasi. Benih

Kasi Pengembangangan Tanaman Hias Kasi Pengawasan Pupuk

Pestisda

Kasi Pengembangan

Palawija Kasi Pengembangan Tanaman Sayur

Kasi Pembinaan Usaha dan Pemasaran Kasi. Pengelolaan Lahan

dan Air

Kasi Pengembangan Padi Kasi Pengembangan Tanaman Buiah

Kasi Pasca Panen

Plt. KEPALA DINAS

SEKRETARIS

KEPALA BIDANG SARANA DAN

PRASARANA PERTANIAN AIR

KEPALA BIDANG TANAMAN PANGAN

KEPALA BIDANG HORTIKULTURA

KEPALA BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL


(26)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 34

2.2 Sumber Daya SKPD

2.2.1. Sumber Daya Manusia

Pegawai Negeri Sipil Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2015 berjumlah 518 orang. Berdasarkan struktur organisasi perinciannya adalah 1 orang Kepala Dinas (Eselon II), 1 orang Sekretaris (Eselon III), 4 orang Kepala Bidang (Eselon III), 6 orang Kepala UPTD (Eselon III), 25 orang Kasi/Kasubbag (Eselon) IV, dan 240 Jabatan Fungsional Umum (JFU), 242 Jabatan Fungsional Khusus (JFK). Komposisi berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki sebanyak 334 orang dan perempuan sebanyak 184 orang. Komposisi PNS menurut pangkat/golongan dan pendidikan disajikan dalam Tabel 1 dan Tabel 2

Tabel 1. Komposisi PNS Bedasarkan golongan

No Golongan Jumlah (Orang)

1. Golongan I 14

2. Golongan II 111

3. Golongan III 311

4. Golongan IV 82

Tabel 2. Komposisi PNS Menurut Pendidikan Formal

No Pendidikan Formal Jumlah Orang


(27)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 35

2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 9

3. Sekolah Menengah Umum/Kejuruan 169

4. Di 76

5 D III/ Sarmud 20

6 Strata 1 185

7 Strata 2 48

2.2.2. Sarana / Prasarana

Aset tetap yang berada dalam penguasaan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat sangat penting dalam upaya mendukung tugas dan fungsi. Aset Tetap mencakup golongan : Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung

dan Bangunan; Jalan, Irigasi dan Jaringan serta aset tetap Lainnya. Adapun data

rekapitulasi aset tetap berdasarkan golongan pembidangan barang per 31 Desember 2015 dapat dilihat pada Tabel 3.


(28)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 36

NO. NAMA/JENIS BARANG HARGA (Rp.)

PERSIL JUMLAH

1 2 4

ASET TETAP

I TANAH 21 1290.5 53.086.129.200

II PERALATAN DAN MESIN

1 Alat-alat Berat 49 296.763.000

2 Alat-alat Angkutan 405 5.170.053.305

3 Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur 660 1.420.677.750

4 Alat-alat Pertanian 177 2.248.644.912

5 Alat Kantor dan Rumah Tangga 4179 7.306.971.083 6 Alat Studio dan Alat Komunikasi 121 406.304.499 7 Alat-alat Kedokteran 64 121.839.700

8 Alat Laboratorium 1543 1.454.957.743

9 Alat-alat Persenjataan/Keamanan 60 13.342.500

III Gedung dan Bangunan

1 Bangunan Gedung 249 53.300 58.468.981.527

2 Monumen 1 0 29.387.000

IV Golongan Jalan, Irigasi Dan Jarin

1 Jalan dan Jembatan 0 831.735.300

IV Aset Tetap Lainnya

1 Buku dan Kepustakaan 1 49.898.500 2 Barang Bercorak Kebudayaan 10 95.735.000 3 Hewan/Ternak dan Tanaman 1 1.300.000

JUMLAH 131.002.721.019

Tabel 3 . DAFTAR ASET DINAS PERTANIAN DAN TANAMAN PANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT

Per 31 Desember 2015

JUMLAH ASSET 3

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat

Pembangunan pertanian memiliki peranan yang cukup penting dalam pembangunan nasional dan regional bukan saja terhadap ketahanan pangan, tetapi juga terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), kesempatan kerja, sumber pendapatan dan perekonomian daerah. Sektor pertanian merupakan salah satu potensi ekonomi


(29)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 37

utama Sumatera Barat yang dapat menggerakkan perekonomian daerah dan peningkatan pendapatan masyarakat.

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak pembangunan yang dilaksanakan. Pertumbuhan tersebut merupakan laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi, yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat perubahan ekonomi yang terjadi. Capaian kinerja pelayanan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dapat terlihat pada tabel 4.


(30)

(31)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 22

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

1 Jumlah rumah tangga petani yang di fasilitasi

poktan 2480 7440 12400 2480 7440 12400 100 100 100

% Petani yang mampu memenuhi kebutuhan saprodi

% 64,29 8,42 64,29 8,42 100 100

2 Peningkatan jumlah sumber daya manusia pertanian yang kompeten (org)

orang 200 200 200 218 218 200 200 200 219 234 100 100 100 100,5 107,3

3 Tersedianya produksi tanaman pangan dan hortikultura (ton)

- Padi ton 2.290.006 2.460.850 2.512.172 2.290.006 2.460.850 2.512.172 2.290.006 2.460.850 2.512.172

- Jagung ton 455.960 524.138 603.488 455.960 524.138 603.488 455.960 524.138 603.488

- Manggis ton 10.191 10.392 10.191 10.395 10.191 10.395

4 Peningkatan produksi tanaman pangan dan hortikultura (%)

- Padi % 3 4 3,65 3,41 121,67 85,25

- Jagung % 6,71 5,91 10,58 2,23 157,68 37,7

- Manggis % 2 2,6 9,52 12,37 476 476

5

Peningkatan jumlah kawasan sentra produksi

kawasan 43 47 52 60 60 43 47 52 60 60 100 100 100 100 100

6 Menurunnya luas serangan hama dan penyakit tanaman (%)

% 1 1 1 1 1 1 1 1 0,69 0,5 100 100 100 69 50

7

Persentase penambahan unit pengolahan produksi olahan pertanian (macam/th)

% 5 5 5 5 5 5 5 5 10 10,34 100 100 100 200 206,8

8

Bertambahnya luasan pertanian organik (ha/th)

ha/th 100 100 100 250 250 250 250 100 239 55 250 250 100 95,6 22

9 Jumlah poktan /gapoktan yang melakukan kemitraan (unit/th)

unit/th 2 5 5 5 12 2 5 5 5 12 100 100 100 100 100

10 Berkembangnya LKMA

(klp/th) klp 146 146 228 80 65 146 146 228 80 65 100 100 100 100 100

11

Total lahan sawah (ha/th) ha/th 500 250 294 230 58,8 92

12 Peningkatan jumlah kelompok tani yang menggunakan pupuk organik (kelompok)

klp 1215 1215 1215 1215 100 100

13 Perluasan areal hortikultura / buah-buahan (pohon/th)

pohon/th 262.500 416.500 316.300 300.000 300.000 262.500 416.500 316.300 281.000 150.000 100 100 100 93,67 50

Tabel 4. TARGET, REALISASI DAN CAPAIAN KINERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN

TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA CAPAIAN KINERJA (%)

SATUAN INDIKATOR KINERJA

No


(32)

(33)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 41

Berdasarkan tabel diatas terlihat gambaran dari pencapaian indikator kinerja sasaran Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat. Pada indikator persentase petani yang mampu memenuhi kebutuhan saprodi terlihat bahwa realisasi dari target yang telah ditetapkan telah tercapai dengan baik. Adapun program dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran strategis ini adalah Program Gerakan Terpadu Pensejahteraan Petani untuk meningkatkan jumlah rumah tangga petani yang sejahtera tahun 2011-2015 dengan capaian target kinerja 100%

Gambar 3. Jumlah Rumah Tangga Petani Yang di fasilitasi (KK)

Berdasarkan grafik di atas terlihat perkembangan jumlah

petani yang telah difasilitasi sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. Setiap tahun terdapat peningkatan jumlah petani yang difasilitasi. Pada tahun 2011 jumlah petani yang difasilitasi adalah sebanyak 2480 KK, dan pada tahun 2012 jumlah tersebut meningkat menjadi 7440 KK dan sampai tahun 2013 telah mencapai 12.400 KK yang difasilitasi. Sesuai target RPJMD sampai akhir tahun 2015 terdapat sebanyak 34.720 petani yang difasilitasi. Namun Pada tahun 2014 terdapat revisi renstra yang didalamnya memuat revisi penyempurnaan tujuan, sasaran strategis, indikator dan target kinerja.

0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000

2011 2012 2013 2014 2015


(34)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 42

Pada tahun 2011-2013 satuan target kinerja adalah kepala keluarga tani (KK) dan mulai tahun 2014 target ini dirubah menjadi persentase petani yang mampu memenuhi kebutuhan saprodi. Penentuan persentase target adalah berdasarkan jumlah target tahun 2014 dibandingkan dengan total target yang hendak dicapai tahun 2015.

Untuk tahun 2015 terdapat lagi penyempurnaan yang mana target ditentukan berdasarkan jumlah petani yang mampu memenuhi kebutuhan saprodi dibandingkan dengan jumlah petani Sumatera Barat secara keseluruhan. Yang mana jumlah petani adalah 34.720 KK dibandingkan dengan 287.240 KK tani sehingga didapat persentase target adalah 8,42 %.

Pada tahun 2015 realisasi dari target telah tercapai 8,42 % sesuai dengan yang diharapkan dalam rangka meningkatkan rumah tangga petani yang sejahtera. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan jam kerja akan meningkat minimal mempunyai 3 usaha tani dengan jumlah jam kerja perharinya minimal menjadi 8 jam kerja efektif per hari.

Dalam pelaksanaannya direalisasikan melalui kegiatan 1) Sekolah Lapang Pengembangan Jagung, 2) Pengembangan Tanaman Buah-Buahan Untuk Peningkatan Pensejahteraan Petani, Sasaran kegiatan adalah :

· Meningkatnya kemampuan usaha dari rumah tangga petani


(35)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 43

· Meningkatnya usaha tani jagung di kelompok tani dan

tertanamnya bibit buah-buahan di pekarangan.

Pada program Gerakan terpadu pensejahteraan petani ini terdapat anggaran sebesar Rp. 1.087.975.100,- dengan realisasi keuangan Rp.956.040.903,- (87,87%), dan realisasi fisik 100,00 % (Sangat Baik).

Dalam rangka peningkatan kualitas SDM Pertanian baik petani, petugas maupun penyuluh terdapat indikator Peningkatan jumlah sumber daya manusia pertanian yang kompeten. Penentuan target dibuat berdasarkan jumlah penyuluh dan petani yang ada di Sumatera Barat dan pertimbangan anggaran yang akan diperoleh pada tahun 2015.

Gambar 4. Perkembangan Peningkatan Jumlah Sumber Daya Manusia Pertanian


(36)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 44

Adapun Program yang mendukung sasaran tersebut adalah :

1. Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian yang terdiri dari 2

kegiatan yaitu : 1) Penyebarluasan informasi/bahan publik (jumpa pers, temu kehumasan, dialog interaktif dan advokasi di media cetak, 2) Pembinaan dan peningkatan SDM Tenaga Pendamping POPT dan PMT Pada program ini dialokasikan anggaran sebesar Rp. 332.202.200,- dengan terealisasi Rp. 314.395.100,- (94,64%), dan realisasi fisik 100,00 % (Sangat Baik)

2. Program Peningkatan SDM Pertanian, yang terdiri dari 2 kegiatan

yang dilaksanakan yaitu : 1) Peningkatan SDM Petani, Petugas dan Diklat Pertanian, 2) Pengembangan dan peningkatan SDM SMK PP N Padang

3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan Pertanian

yang terdiri dari 2 kegiatan yaitu : 1) Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan /Pelatihan pertanian di balai diklat pertanian dan 2) Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan SMK PP N Padang.

Pada program ini anggaran yang dialokasikan

adalah sebesar Rp. 1.024.000.000,- dengan realisasi Rp. 1.012.557.000,- (98,88 %), dan realisasi fisik 100,00 % (Sangat Baik).

Peningkatan jumlah sumber daya manusia pertanian yang kompeten penting dalam rangka pendampingan terhadap petani

180 190 200 210 220 230 240

2011 2012 2013 2014 2015


(37)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 45

dalam pengembangan pertanian di Sumatera Barat, khususnya mencapai peningkatan produksi dan pendapatan usaha pertanian. Penyuluhan mendukung peningkatan usaha tani, berbisnis usahatani yang lebih baik, organisasi yang lebih efektif serta sarana dialog yang produktif untuk pemberdayaan petani.

Dengan meningkatnya jumlah sumber daya manusia pertanian yang kompeten akan meningkatkan wawasan dan pengetahuan petugas dan petani ditingkat lapangan sehingga teknologi-teknologi baru bisa di aplikasikan ditingkat lapangan.

Pada tahun 2015 sesuai dengan Program Nawacita Presiden RI dalam rangka Peningkatan UPSUS Swasembada Pangan, salah satu teknik budidaya baru yang dikembangkan adalah budidaya padi dengan sistem jajar legowo. Dari hasil dilapangan ternyata sistem jajar legowo memberikan manfaat dan keuntungan bagi petani. Realisasi produksi padi dan jagung terlihat belum mencapai target yang ditetapkan. Hal ini karena data realisasi masih merupakan angka ramalan yang merupakan hasil rapat koordinasi bersama di tingkat nasional antara Kementerian Pertanian RI dan Badan Pusat Statistik. Untuk Sumatera Barat data ini merupakan

angka kesepakatan antara Dinas Pertanian Tanaman Pangan dengan Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat. Berdasarkan data di atas diketahui bahwa capaian target indikator kinerja pada sasaran ini rata-rata sangat baik (194,52). Berdasarkan angka perkembangan produksi per tahun terlihat bahwa produksi padi, jagung dan manggis terus mengalami peningkatan. Dan untuk komoditi manggis terdapat peningkatan produksi yang melebihi target yang ditetapkan setiap tahunnya, terlihat pada gambar berikut ini.


(38)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 46

Gambar 5. Perkembangan Produksi Komoditi Padi, Jagung, Manggis (ton)

Tahun 2011 -2015

0 500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000 3.000.000

2011 2012 2013 2014 2015

Padi (ton) 2.279.602 2.368.390 2.430.384 2.519.043 2.604.785 Jagung (ton) 471.849 495.497 547.417 605.347 618.833 Manggis (ton) 10.603 11.873 11.952 13.090 15,031


(39)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 47

Dari gambar di atas terlihat bahwa terdapat peningkatan produksi pertanian dari tahun ke tahun hingga tahun 2015. Perkembangan produksi padi mulai tahun 2011 sampai tahun 2015 terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, yang mana terdapat peningkatan sebesar 3,75% (88.788 ton) pada tahun 2012, peningkatan 2,55 % (61.994 ton) pada tahun 2013, peningkatan 3,52 % (88.659 ton) pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan sebesar 3,29 % atau sebanyak 85.742 ton.


(40)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 48

Untuk perkembangan komoditi jagung dapat diketahui bahwa perkembangan produksi mulai tahun 2011 sampai tahun 2015 mengalami peningkatan setiap tahunnya, dimana terdapat peningkatan sebesar 4,77 % (23.648 ton) pada tahun 2012, peningkatan 9,48% (51.920 ton) pada tahun 2013 peningkatan 9,57% (57.930 ton) pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan sebesar 2,18% atau sebanyak 13.486 ton.

Grafik Jagung

Pada komoditi manggis terlihat perkembangan produksi yang juga mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2012 terdapat peningkatan produksi sebesar 10,69% (1.270 ton), tahun 2013 meningkat sebesar 0,66% atau sebesar 79 ton, tahun 2014 meningkat sebesar 8,69% (1.138 ton) dan pada tahun 2015 terdapat peningkatan sebesar 12,91 % (1.941 ton). Hal tersebut melebihi target yang telah ditetapkan setiap tahunnya.

Grafik Manggis

0 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000

2011 2012 2013 2014 2015


(41)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 49

Penghitungan jumlah produksi ini didapat berdasarkan data survey pertanian (SP) yang dikumpul setiap bulan melalui petugas pengumpul data kecamatan yang kemudian direkap oleh petugas data statistik kabupaten/kota, dan selanjutnya dikirim ke Dinas Provinsi dan BPS. Selanjutnya data tersebut direkapitulasi menjadi angka produksi Provinsi Sumatera Barat yang disepakati oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan BPS Provinsi Sumatera Barat.

Peningkatan produksi padi didukung dengan kegiatan Pemasyarakatan Padi Tanam Sabatang melalui pendekatan peningkatan luas panen dan peningkatan produktivitas dengan kegiatan:

· Peningkatan SDM petani melalui Sekolah Lapang Padi Tanam

Sabatang (SL-PTS) dengan jumlah 75 unit (1.875 orang petani)

· Melalui Program Usaha Peningkatan Khusus (UPSUS) Pajale (padi,

jagung dan kedelai) yang dicanangkan Kementerian Pertanian RI untuk mewujudkan Swasembada Pangan Nasional dengan kegiatan 1.) Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GPPTT) Padi sebanyak 400 unit (10.000 ha), 2.) Perbaikan

0 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 16.000

2011 2012 2013 2014 2015


(42)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 50

Jaringan Irigasi, Pengembangan Optimasi Lahan, Pengembangan SRI, dan Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian.

· Penggunaan benih unggul bermutu 5.205 ton

· Faktor pendukung lain dalam meningkatkan produksi padi adalah

semakin lancarnya penyaluran pupuk bersubsidi dengan semakin baiknya system pengawasan pupuk bersubsidi.

Dalam rangka Peningkatan produksi jagung didukung oleh kegiatan Pengembangan kawasan jagung melalui peningkatan luas panen dan peningkatan produktivitas terutama melalui bantuan benih unggul dan GPPTT Jagung.

Kegiatan yang mendukung tercapainya indikator kinerja untuk Produksi Hortikultura antara lain adalah Pengembangan Sayuran dan Buah, Pembinaan dan Pengangan Tanaman Pangan dan Hortikultura, Identifikasi dan registrasi Kebun Hortikultura

Hal ini didukung adanya kegiatan perbanyakan benih oleh BBI sehingga ketersediaan benih bermutu untuk kebutuhan petani dapat dipenuhi.

Untuk mencapai target pada indikator kinerja dari sasaran ini terdapat 2 program yaitu 1) Peningkatan Produksi dan Mutu Pertanian secara berkelanjutan, dan 2) Pengembangan kawasan sentra produksi.

Pada program Peningkatan Produksi dan Mutu Pertanian secara berkelanjutan dengan anggaran sebesar Rp. 2.747.679.830,- maka terealisasi Rp. 2.603.253.143,- (94,74 %), dan realisasi fisik 100,00 % (Sangat Baik), sedangkan untuk Program Pengembangan kawasan sentra produksi dari anggaran Rp. 1.857.338.400,- terealisasi Rp. 1.581.928.600,- (85,17%), dan realisasi fisik 97,75 % (Sangat Baik).

Pada program Peningkatan Produksi dan Mutu Pertanian secara berkelanjutan, dalam pelaksanaannya terdapat 9 kegiatan yang mendukung yaitu : Pemasyarakatan Padi Tanam Sabatang,


(43)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 51

Pemantauan Pupuk dan Pestisida, Pemurnian varietas dan Adaptasi Pelepasan Varietas (Varietas Lokal), Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Benih, Fasilitasi Sarana Brigade dan Pengendalian Serangan OPT, Peningkatan Perlindungan Tanaman, Pengawasan Mutu dan Standar Pestisida, Pendampingan dan Penyusunan RDKK, Pengembangan Tanaman Perkarangan melalui Saka Taruna Bumi. Disamping itu pada Program Pengembangan Kawasan Sentra Produksi terdapat 7 kegiatan yang mendukung yaitu : Pembinaan dan Pengembangan kawasan jagung, Pembinaan dan pengembangan tanaman hias, Pengembangan tanaman buah-buahan di kawasan pesisir, Identifikasi dan registrasi lahan/kebun hortikultura, Pembinaan dan pengembangan kawasan tanaman pangan dan hortikultura, dan Sekolah lapang pertanian .

Dengan meningkatnya produksi tanaman pangan dan hortikultura ini diharapkan perekonomian petani indonesia lebih baik dan program swasembada pangan pun ikut tercapai.

Mulai tahun 2012 kawasan sentra telah mencapai 60 kawasan dan pada tahun 2013 diperkuat dengan SK Gubernur Sumatera Barat Nomor 521/305/2013 tanggal 26 Maret 2013 tentang Penetapan Kawasan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat, diantaranya dapat dilihat sebagai berikut :

1.Kawasan padi : 13 Kawasan

Kawasan Kabupaten/Kota

Kawasan Panti Rao Kabupaten Pasaman


(44)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 52

Kawasan Situjuah Kabupaten Lima Puluh Kota

Kawasan IV Angkat Canduang Kabupaten Agam

Kawasan Lubuak Basung Kabupaten Agam

Kawasan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar

Kawasan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman

Kawasan Gunung Talang Kabupaten Solok

Kawasan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan

Kawasan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung

Kawasan Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya

Kawasan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan

Kawasan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan

2.Kawasan Jagung : 11 Kawasan

Kawasan Jagung Kabupaten/Kota

Kawasan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman

Kawasan Rao Kabupaten Pasaman

Kawasan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat

Kawasan Lembah Malintang Kabupaten Pasaman Barat


(45)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 53

Kawasan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota

Kawasan Ampek Angkek Kabupaten Agam

Kawasan Rambatan Kabupaten Tanah Datar

Kawasan Sangir Kabupaten Solok Selatan

Kawasan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan


(46)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 54

3.Kawasan Manggis : 12 Kawasan

Kawasan Kabupaten/Kota

Kawasan Bukit Barisan Kabupaten Lima Puluh Kota

Kawasan Parit Malintang Kabupaten Padang Pariaman

Kawasan Lubuak Tarok Kabupaten Sijunjung

Kawasan Bawan Kabupaten Agam

Kawasan Palembayan Kabupaten Agam

Kawasan Kamang Kabupaten Agam

Kawasan Sangir Kabupaten Solok Selatan

Kawasan Pakan Rabaa Kabupaten Solok Selatan

Kawawsan Linggo Sari

Baganti

Kabupaten Pesisir Selatan

Kawasan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan

Kawasan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan

Kawasan Pauh Kota Padang

Indikator yang juga berpengaruh terhadap perkembangan pertanaman di lapangan adalah adalah menurunnya luas serangan hama dan penyakit tanaman dengan target 1 %. Target tersebut dibuat berdasarkan perkiraan luas serangan OPT di lapangan dengan


(47)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 55

luas areal pertanaman dikalikan seratus persen. Target 1% sudah merupakan standar secara nasional.

Berdasarkan realisasi yang terdapat di lapangan ternyata serangan hama hanya sekitar 0,5% dari luas tanam padi secara keseluruhan pada tahun 2015, yang mana luas serangan hama seluas 2.429 ha dari luas tanaman seluas 411.247 ha. Berarti tingkat capaian keberhasilannya mencapai 150 %.

Berdasarkan data diatas diperoleh gambaran bahwa rendahnya serangan hama atau berhasilnya upaya yang dilakukan dalam rangka peningkatan perlindungan tanaman dari serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Hal ini akan menguntungkan kepada petani dimana dengan rendahnya serangan hama akan berdampak baik bagi hasil produksi pertanian.

Program yang mendukung pencapaian sasaran strategis ini adalah program Peningkatann roduksi dan Mutu Pertanian secara

berkelanjutan yang dalam pelaksanaannya kegiatan yang

mendukung yaitu : Peningkatan perlindungan tanaman, Fasilitasi sarana brigade dan pengendalian serangan OPT dan Pengawasan mutu dan standar pestisida.

Dalam rangka meningkatkan Nilai Tambah Komoditi Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura terdapat indikator kinerja Meningkatnya produksi olahan pertanian (%). Berdasarkan tabel


(48)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 56

hasil pengukuran yang ada terlihat bahwa realisasi dari target yang telah ditetapkan adalah 100% (sangat baik).

Penentuan capaian target kinerja ini disusun berdasarkan target yang telah ada pada renstra yaitu sebanyak 15 unit dan dibandingkan dengan jumlah unit pengolahan yang telah ada sampai tahun 2014, sebanyak 145 unit dan dikalikan 100% sehingga didapatkan target penambahan sebanyak 10,34% untuk tahun 2015.

Adapun peningkatan produksi olahan pertanian tersebut adalah sebagai berikut :

 Pisang Karamel

 Pisang Jala

 Denpusing

 Chrispy Banana

 Teh Daun Asam Kasambi

 Pisang Coklat

 Dendeng jantung Pisang

 Manisan Pepaya

 Kripik Sala

 Kue Bawang Jagung

 Tojin Jagung

 Kripik Pisang jaring

 Jahe merah Instan

 Stick Wortel

 Cabe Goreng

 Aneka Mie Sayur

 Kripik Pisang Balado

 Cake Pisang

 Kripik Kentang Cabe Hijau


(49)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 57

Program yang mendukung pencapaian sasaran tersebut adalah Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Produksi Pertanian, yang terdiri dari 3 kegiatan yaitu :

1.Pengembangan dan Peningkatan SDM kelompok. Pengolahan Hasil

serta Nilai Tambah Produk

2.Peningkatan mutu produk olahan kelompok UP3HP

3.Pembinaan dan Peningkatan Mutu Produk Olahan secara terpadu

Upaya yang dilakukan dalam peningkatan nilai tambah dan daya saing produk TPH melalui agroindustri pedesaan adalah berupa

pengolahan hasil pertanian yakni dengan mengembangkan “Unit

Pelayanan Pengembangan dan Pengolahan Hasil Pertanian

(UP3HP) “ yang berorientasi mutu dan pembinaan manajemen dalam proses berproduksi.


(50)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 58

Grafik Peningkatan Jumlah UP3HP (klpk)

0

50

100

150

200

Series 1

Series 2

83

100

110

125

145

160

2010

2011

2012

2013

2014

2015

Sampai tahun 2015 terdapat 160 unit kelompok UP3HP tersebar di Kabupaten/Kota di Sumatera Barat dan yang difasilitasi dengan peralatan pengolahan sebanyak 20 unit UP3HP yaitu :

1. Kelompok UP3HP Usaha Mandiri Kab. Lima Puluh

Kota

2. Kelompok UP3HP Flamboyan Kab. Lima Puluh Kota

3. Kelompok UP3HP Aua Sarumpun Kab. Agam

4. Kelompok UP3HP Gapoktan Tanu Tumbuh Kab.

Agam

5. Kelompok UP3HP KWT Bundo Kab. Tanah Datar

6. Kelompok UP3HP Kami Saiyo Kab. Tanah Datar

7. Kelompok UP3HP Bawang Merah Kab. Tanah Datar

8. Kelompok UP3HP Koto Baru Saiyo Kab. Tanah

Datar

9. Kelompok UP3HP Melati Suci Kab Padang Pariaman

10. Kelompok UP3HP Laris Manis Kab. Solok

11. Kelompok UP3HP Lembang Jao Mandiri Kab. Solok

12. Kelompok UP3HP Wanita Mandiri Kab. Solok


(51)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 59

14. Kelompok UP3HP Karya Bersama Kab. Solok

Selatan

15. Kelompok UP3HP Lansek Mani Kab. Sijunjung

16. Kelompok UP3HP KWT Ismi Kab. Pesisir Selatan

17. Kelompok UP3HP Sumber Rezeki Kab. Pesisir

Selatan

18. Kelompok UP3HP Bunda Kreatif Kota Bukittinggi

19. Kelompok UP3HP Karya Nyata Kota Bukittinggi

20. Kelompok UP3HP Karya Bersama Kota Padang

Diharapkan kelompok-kelompok tersebut berkembang dengan baik, dapat menjadi motivator/pendorong bagi kelompok/ pelaku usaha lainnya untuk meningkatkan produksi dan nilai tambah produk, yang akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan pelaku usaha.

Untuk memperbaiki mutu produk pertanian agar dapat bersaing di pasar domestik maupun internasional telah dilaksanakan cara-cara penanganan pascapanen dan pengolahan yang baik yang saat ini dikenal dengan istilah Good Handling Practices (GHP) dan Good Manufakturing Practices (GMP) dan Hazard Analysis Critical Control Points ( HACCP ), Cara-cara tersebut merupakan aspek yang penting untuk meningkatkan mutu produk pertanian.

Dengan adanya usaha-usaha yang dilakukan untuk peningkatan nilai tambah komoditi pertanian tanaman pangan dan hortikultura maka berdasarkan keterangan di atas diketahui bahwa telah semakin berkembangnya unit usaha pengolahan produk hasil pertanian dengan bertambahnya jenis produk olahan yang terdapat di pasaran.

Untuk meningkatkan daya saing komoditi melalui pengembangan agroindustri Indikator sasarannya adalah penerapan GHP dan GMP Produk olahan dengan target peningkatan pada tahun


(52)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 60

2015 adalah 20 %. Hal ini di buat berdasarkan target yan telah disusun pada Renstra 2010-2015 sebanyak 10 unit dibandingkan dengan jumlah unit penerapan GHP dan GMP yang telah dicapai pada tahun 2014 yaitu sebanyak 50 unit kemudian dikalikan seratus persen.

Peningkatan tahun 2015 (unit) dibandingkan dengan jumlah penerapan GHP dan GMP yang ada pada tahun 2014 dikali seratus persen. Pada tahun 2015 terealisasi 10 unit produk olahan yang menerapkan GHP dan GMP. Dan peningkatan ini jika dibandingkan dengan produk olahan yang menerapkan GHP dan GMP sampai tahun 2014 (50 unit) dikalikan seratus persen maka diperoleh hasil 20% (tercapai sesuai target) atau terealisasi 100 %.

Grafik Penerapan GHP dan GMP Produk Olahan (unit)

Berdasarkan data di atas terlihat perkembangan penerapan GHP dan GMP produk olahan dari tahun 2010 sampai tahun 2015. Yang mana sampai pada tahun 201 telah mencapai 60 unit

penerapan GHP dan GMP produk olahan

Adapun unit produk olahan yang telah menerapkan GHP dan GMP tersebut adalah sebagai berikut :

 Keripik Wijen Ubi Ungu UP3HP Patamuan Kito

 Stick Wortel UP3HP Bambu Kuning

 Kerupuk Ubi UP3HP Rahmat

0 10 20 30 40 50 60

2010 2011 2012 2013 2014 2015 Series 1


(53)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 61

 Kerupuk Ubi Tiga Warna UP3HP Bundo

 Kacang Tojin UP3HP Rona

 Kripik Kentang UP3HP Tunas Madani

 Kerupuk Labu UP3HP Bundo Kanduang

 Pisang Sale UP3HP Nan Sakato

 Rubik Ganepo Balado UP3HP Senior Ganepo

 Kripik Ubi Ungu Wijen UP3HP Pelangi

 Sanjai Lidi UP3HP Solok Mato Aia

 Dakak – Dakak UP3HP Panca Surya

 Kue Sapik Pulut Hitam UP3HP Kembang Sari Prima

 Stick Tepung Beras UP3HP Harapan Tani

 Snack 88 UP3HP Suka Maju

 Kerupuk Kentang Balado UP3HP Lembang Jao Mandiri

 Keripik Pisang UP3HP Nan Sakato

 Stick Ubi Ungu UP3HP Patamuan Kito

 Doksistu Komoditi Manggis Asosiasi Petani Manggis

 Doksistu Beras Merah Organik PPO Santiago

 Doksistu Beras Hitam Organik PPO Santiago

Untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk diperlukan komitmen pelaku usaha untuk mempertahankan mutu produk secara konsisten dimana penerapan SOP harus dilaksanakan. Sampai dengan tahun 2015 ini telah disusun SOP produk Olahan dari Kelompok UP3HP di Sumatera Barat sebanyak 60 SOP dengan target setiap tahun minimal 5 SOP, untuk tahun 2015 SOP yang disusun adalah :

 Kerupuk Cancang UP3HP Bunda Kreatif

 Kerupuk Cancang UP3HP Karya Reyat

 Keripik kentang Balado UP3HP Lembang Jao Mandiri

 Tojin Jagung Super UP3HP Ismi

 Serundeng Ubi UP3HP Kami Saiyo

 Keripik Manis Pedas UP3HP Bawang Merah


(54)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 62

 Kerupuk Kamang UP3HP Indah Sari

 Serundeng Ubi Kayu UP3HP Laris Manis

 Serundeng Kentang UP3HP Lembang Jao Mandiri

Program yang mendukung pencapaian sasaran tersebut adalah Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Produk Hasil Pertanian, yang terdiri dari kegiatan :

1. Peningkatan pengolahan hasil dan nilai tambah tanaman pangan.

2. Peningkatan mutu produk olahan kelompok UP3HP

3. Penguatan SDM kelompok Usaha Pertanian secara terpadu

Adapun realisasi keuangan dan fisik Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Produk Hasil Pertanian dapat dilihat dari anggaran yang tersedia sebesar Rp. 1.282.149.230,- terealisasi Rp. 1.236.197.250,- (96,42 %), dan fisik terealisasi 100,00 % (Sangat Baik).

Dengan tercapainya target dari indikator tersebut diperoleh hasil bahwa usaha pengolahan hasil pertanian telah semakin berkembang dan mengarah pada cara pengolahan yang baik sesuai dengan penerapan GHP dan GMP.

Pada Indikator kinerja sasaran. Penentuan target indikator ini adalah berdasarkan pada Renstra dengan melihat luas daerah pertanian organik yang ada di Sumatera Barat dan pertimbangan anggaran.

Realisasi pada tahun 2015 adalah 55 ha (55%). Target ini tidak sepenuhnya tercapai karena dipengaruhi oleh kondisi lapangan dan keterbatasan anggaran. Namun jika dilihat dari tahun-tahun


(55)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 63

sebelumnya ada terdapat peningkatan luasan pertanian organik. Dari evaluasi yang dilaksanakan maka diperoleh gambaran bahwa pencapaian indikator kinerja sasaran tersebut adalah cukup baik (53-84% ).

Perkembangan pencapaian indikator kinerja pada sasaran 7 dapat dilihat pada tabel berikut :

Grafik Perkembangan Capaian Perkembangan Pertanian Organik

Indikator kinerja ini didukung oleh Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Produk Hasil Pertanian, dengan kegiatan Sertifikasi Pangan dan Pemasyarakatan Pertanian Organik

Kegiatan pemasyarakatan pertanian organik merupakan upaya mengubah pola tani yang biasanya menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan menjadi pertanian organik yang ramah lingkungan. Untuk mencapai target kinerja diatas, dilaksanakan :

1. Sekolah Lapang Pertanian Organik sebanyak 5 unit, dengan

kelompok tani sbb,:

 Kelompok Tani Sahabat Tani di Kecamatan Nan Sabaris di Kab.

Padang Pariaman.

 Kelompok Tani Merapi Subur di Kab. Tanah Datar

 Kelompok Tani Rimbun di Kec. Ampek Angkek Kab. Agam

 Kelompok Tani Parambahan di Kec. Baso Kab. Agam

0 100 200 300 400 500

2011 2012 2013 2014 2015 (Ha) 250 500 100 239 55


(56)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 64

 Kelompok Tani Tunas Muda di Kec. Lareh Sago Halaban Kab.

50 Kota

2. Demplot Sayur sebanyak 5 unit dengan kelompok tani sbb,

 Kelompok Tani Ikhlas di Kec. Ampek Angkek Kab. Agam

 Kelompok Tani Bareco Jaya di Kec. Sungai Puar

 Kelompok Tani Serumpun Makmur di Kota Padang Panjang

3. Pusat Studi Pertanian Organik sebanyak 1 Unit yaitu Institut

Pertanian Organik yang berlokasi di Aie Angek

4. Pelatihan Lapangan Sertifikasi Organik sebanyak 7 Unit dengan

kelompok tani sbb,

 Kelompok Tani Tuah Sakato di Kab. Padang Pariaman

 Kelompok Tani Indah Sakato di Kab. Padang Pariaman

 Kelompok Tani Matahari Terbit di Kab. Padang Pariaman

 Kelompok Tani Ikhlas di Kab. Agam

 Kelompok Tani Tunas Muda di Kab. 50 Kota

 Kelompok Tani Kampuang 2 Sakato di Kab. 50 Kota

 Kelompok Tani Kandis Maju di Kab. Solok

5. Pelatihan Internal Control System sebanyak 5 unit dengan

kelompok tani sbb,

· Kelompok Tani Hidayah di Kab. Padang Pariaman

· Kelompok Tani Mitra baru di Kab. Padang Pariaman

· Kelompok Tani Tuah Sakato di Kab. 50 Kota

· Kelompok Tani Sungai Kolam di Kab. 50 Kota

· Kelompok Tani Kampuang 2 Sakato di Kec. Mungka

Belum tercapainya target sasaran pada tahun 2015 ini disebabkan Alokasi Dana untuk Kegiatan Sertifikasi Pangan dan Pemasyarakatan Pertanian Organik ini jauh berkurang dari tahun sebelumnya. Biasanya kegiatan pengembangan pertanian organik ini juga didukung oleh anggaran kabupaten/ kota. Namun pada tahun 2015 kabupaten/ kota tidak menganggarkan lagi kegiatan untuk


(57)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 65

mendukung pertanian organik tersebut. Selain itu, insentif harga untuk setiap kg produksi komoditi pertanian organik yang dihasilkan petani sebesar Rp. 250,-/kg ditiadakan, dikarenakan adanya evaluasi dari Inspektorat. Padahal dana insentif tersebut sebagai rangsangan untuk meningkatkan minat petani bertanam secara organik.

Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) bertugas memverifikasi, menginspeksi dan menerbitkan sertifikat organik bagi lahan pertanian yang telah menerapkan pola tani selaras alam tersebut. Ditahun 2015 ini telah terealisasi 7 buah sertifikat dengan kelompok tani sebagai berikut :

1.Kelompok Tani Budi Saiyo di Kab. Padang Pariaman

2.Kelompok Tani Pelita Gunung di Kab. Padang Pariaman

3.Kelompok Tani Tuah Sakato di Kab. Padang Pariaman

4.Kelompok Tani Tunas Muda di Kab. 50 Kota

5.Kelompok Tani Ikhlas di Kab. Agam

6.Kelompok Tani Kampuang 2 Sakato di Kec. Mungka

7.Kelompok Tani Hidayah di Kab. Padang Pariaman

Meskipun luasan pertanian organik bertambah tidak sesuai dengan target namun dari segi pembinaan di lapangan telah dilaksanakan dengan baik dalam rangka meningkatkan motivasi petani dalam pengembangan pertanian organik menuju system pertanian yang ramah lingkungan dan konsumsi produk pertanian yang sehat.

Pada Indikator Kinerja sasaran peningkatan jumlah poktan / gapoktan yang melakukan Kemitraan, penentuan indikator ini adalah dalam rangka pencapaian sasaran meningkatnya posisi tawar petani karena dengan adanya poktan/gapoktan yang melakukan kemitraan maka usaha petani akan lebih berkembang dan


(58)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 66

semakin banyak pasar yang didapatkan. Penentuan target ini berdasarkan target yang ditetapkan dalam Renstra 2010-2015.


(59)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 67

Grafik Perkembangan jumlah Poktan/Gapoktan yang melakukan kemitraan (unit/th)

Adapun Poktan/Gapoktan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Asosiasi petani manggis Sumatera Barat dengan Pimpinan PT.

Super Maju Jakarta

2. Petani Manggis Sumatera Barat dengan Pasar Induk Jakarta

3. UP3HP Minang Lestari dengan Afra Yani dengan CV. Rindang Raya

Batam

4. Assosiasi STA Sumatera Barat dengan Irham Hadi CV Alamanda

Sejati Utama Dumai

5. ASTA Sumatera Barat dengan PT. Carefour Kota Pekan Baru

6. UP3HP Indah Sari Kab. Agam dengan Keripik Balado “Mahkota” Padang

7. UP3HP Harapan Tani Kab. Padang Pariaman dengan Keripik

Balado “Mahkota” Padang

8. UP3HP Sumatera Barat’ Minang Lestari” dengan Keripik Balado “Mahkota” Padang

9. UP3HP Lembang Jao Mandiri Kab. Solok dengan Keripik Balado

“Mahkota” Padang

0

10

20

30

201

1

201

2

201

3

201

4

201

5

Series 1


(60)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 2021 68

10.Gapoktan Irliko Sukra Kab. Solok dengan Toko Beras “H. Vely” Padang

11.Gapoktan Mawar Kab. Solok dengan Toko Beras “H. Vely” Padang

12.Gapoktan Batang Timbulun Kota Padang dengan Toko Beras “ H. Vely “ Padang

Hal yang telah dilakukan oleh poktan/gapoktan dengan pengusaha adalah membuat perjanjian kerjasama dalam pemasaran hasil pertanian. Indikator kinerja ini didukung oleh program Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian dengan kegiatan Pembinaan penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura dan Promosi pemasaran hasil pertanian dan penyebaran informasi pasar

Indikator kinerja Berkembangnya LKMA dengan target sebanyak 65 kelompok pada tahun 2015. Indikator dan target kinerja ini disusun dengan mengingat pentingnya keberadaan lembaga keuangan di pedesaan dalam rangka menunjang kegiatan perekonomian di tingkat petani. Penentuan target dibuat berdasarkan Renstra, perkembangan dari tahun sebelumnya dan pertimbangan anggaran 2015.

Realisasi pada tahun 2015 adalah sebanyak 65 kelompok LKMA (100%). Dari evaluasi yang dilaksanakan maka diperoleh gambaran bahwa indikator kinerja sasaran tersebut telah tercapai sangat baik.

Grafik Perkembangan Lembaga Keuangan di Pedesaan (klp)


(1)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 – 2021 109 BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK, SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN.

Program pembangunan Pertanian tanaman pangan dan hortikultura merupakan bagian integral pembangunan pertanian pada hakekatnya merupakan rangkaian upaya untuk memfasilitasi, melayani dan mendorong berkembangnya usaha-usaha pertanian , sehingga memiliki nilai tambah, daya saing dan pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian.

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 –2021 serta sesuai dengan misi 4 RPJMD Provinsi Sumatera Barat yaitu Meningkatkan ekonomi masyarakat berbasis kerakyatan yang tangguh, produktif, dan berdaya saing regional dan global, dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya pembangunan daerah, serta Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2014-2019 maka Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Sumatera Barat mengemban 2 program yaitu Program Nasional (Kementerian Pertanian) dan Program Daerah

A. PROGRAM NASIONAL

a. Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan

b. Peningkatan Produksi dan nilai tambah hortiikultura

c. Peningkatan produksi dan produktivitas hortikultura ramah lingkungan. d. Penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian e. Pengembangan SDM pertanian dan kelembagaan petani.

B. PROGRAM DAERAH

a. Pelayanaan administrasi perkantoran

b. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur c. Peningkatan disiplin aparatur

d. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

e. Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan. f. Peningkatan produksi dan produktivitas

g. Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pertanian h. Peningkatan Sarana dan Prasarana


(2)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 – 2021 110

j. Peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM k. Peningkatan SDM Pertanian

l. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan Pertanian

Kegiatan pembangunan Dinas Pertanian Tanaman dan Hortikultura di Provinsi Sumatera Barat ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan kegiatan utama dan kegiatan pendukung sebagai berikut :

5.1.1 Rencana Program Prioritas 1: Peningkatan produksi dan

produktifitas Kegiatan Pokok :

1. Pengembangan produksi pangan

2. Pengembangan budidaya tanaman ubi kayu 3. Pengembangan budidaya tanaman ubi jalar 4. Pengembangan budidaya tanaman cabe 5. Pengembangan budidaya kentang

6. Pengembangan budidaya tanaman bawang merah 7. Pengembangan budidaya tanaman manggis 8. Pengembangan budidaya tanaman jeruk 9. Pengembangan budidaya tanaman hias

10. Pengembangan budidaya aneka tanaman buah lainnya 11. Pengembangan budidaya aneka tanaman sayuran

12. Pengembangan penerapan pengendalian hama dan penyakit

5.1.2. Rencana Program Prioritas 2 : Pengembangan kawasan sentra

produksi dan agribisnis Kegiatan Pokok :

1. Pengembangan kawasan sentra produksi 2. Penumbuhan kawasan agribisnis

3. Pengembangan nagari organik

4. Standarisasi dan sertifikasi produk pertanian 5. Pengembangan Lembaga Mikro Agribisnis Produksi 6. Pengolahan pupuk organik

7.

5.1.3. Rencana Program Prioritas 3 : Peningkatan Sarana dan Prasarana

Pertanian Kegiatan Pokok :

1. Penggunaan teknologi pertanian tepat guna 2. Pemanfaatan dan pencetakan lahan baku sawah 3. Pengembangan balai benih dan UPTD

4. Perluasan areal hortikultura


(3)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 – 2021 111

5.1.4. Rencana Program Prioritas 4: Pengolahan dan pemasaran hasil

Kegiatan Pokok :

1. Pembinaan Penerapan GHP dan GMP

2. Pengembangan dan penerapan standard jaminan mutu komoditas dan produk olahan pertanian

3. Pengembangan unit pengolahan hasil pertanian 4. Peningkatan kemitraan

5. Promosi hasil pertanian

6. Penanganan pasca panen tanaman pangan 7. Penanganan pasca panen tanaman sayuran

5.1.5. Rencana Program Prioritas 5 : Peningkatan Kapasitas Kelembagaan

dan SDM Kegiatan Pokok :

1. Peningkatan SDM aparat dan pelaku usaha pertanian 2. Sekolah Lapang Pertanian

5.1.6 Rencana Program Prioritas 6 : Peningkatan SDM Pertanian7Kegiatan pokok :

1. Peningkatan SDM Petugas melalui Balai Diklat Pertanian

2. Penyelenggaran Pendidikan Menengah Pertanian pada SMK PP N Padang

5.1.6 Rencana Program Prioritas 6 : Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan Pertanian

Kegiatan pokok :

1. Peningkatan Sarana dan Prasarana pendidikan/pelatihan di Balai Diklat Pertanian 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana pendidikan SMK PP N Padang


(4)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 – 2021 112 BAB VI

INDIKATOR KINERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Sesuai dengan hasil identifikasi indikator kinerja yang termuat dalam dokumen Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021 yang tercantum pada misi 4, tujuan meningkatkan produksi dan ketahanan pangan, pengembangan agribisnis dan meningkatkan kesejahteraan petani; Sasaran yaitu Meningkatnya kesejahteraan petani dan nelayan, maka indikator kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021 pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat dapat dilihat pada tabel berikut:

6.1. INDIKATOR KINERJA

Tolok ukur kinerja pembangunan Sumatera Barat khusus bidang pertanian sektor tanaman pangan dan hortikultura selama periode waktu 2016– 2021, adalah sebagai berikut :


(5)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 – 2021 113

BAB VII

PENUTUP

Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Sumatera Barat tahun 2016 – 2021 merupakan aplikasi dari semangat dan tekad kinerja yang dituangkan dalam visi, misi dan tujuan pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura yang mendukung pembangunan ekonomi di Propinsi Sumatera Barat

Rencana strategis yang telah disusun ini merupakan pedoman bagi Sekretariat, Bidang dan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Sumatera Barat dalam menyusun rencana kerja, rencana anggaran yang dibutuhkan sebagai pendukung terlaksananya Renstra tahun 2016 – 2021. Selanjutnya merupakan pedoman pula bagi Kabupaten/Kota dalam menyusun Rencana Strategis masing – masing daerah tahun 2016 – 2021.

Untuk itu perlu ditetapkan kaidah – kaidah pelaksanaan sebagai berikut: 1) Bidang, Bagian dan UPTD serta Dinas Pertanian Kabupaten/Kota termasuk

dunia usaha dapat melaksanakan program, dan kegiatan pokok yang tertuang dalam Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Sumatera

Barat Tahun 2011 – 2015 dan mampu memfasilitasinya kepada seluruh masyarakat dengan sebaik – baiknya.

2) Bidang, Bagian dan UPTD berkewajiban untuk menyusun rencana kerja sesuai dengan tugas pokoknya, sehingga dapat dijabarkan dalam bentuk program, kegiatan pokok dan rencana anggaran tahunan serta melahirkan proposal – proposal dan petunjuk pelaksanaan di setiap kegiatan yang pelaksanaan di setiap kegiatan yang telah disepakati pada awal tahun. 3) Dalam rangka meningkatkan efektifitas pelaksanaan Rencana Strategis

Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura tahun 2011 – 2015, maka Sekretariat Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Sumatera Barat berkewajiban untuk melaksanakan pemantauan terhadap


(6)

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 – 2021 114

pelaksanaannya, mengakomodir permasalahan dan memberikan saran kepada rapat pimpinan pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Sumatera Barat.

4) Setiap awal tahun, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Sumatera Barat akan menyusun Rencana Kerja (RENJA) dinas, dan pada akhir tahun harus menyusun pula laporan tahunan dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang selanjutnya akan dijadikan sebagai bahan laporan kepada Gubernur Sumatera Barat.

5) Selanjutnya Kepala Dinas tetap mempunyai ruang gerak yang luas untuk menyempurnakan Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Sumatera Barat bila diperlukan, guna tercapainya pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura ke depan yang lebih baik