14
C. Klarifikasi Konsep
Klarifikasi konsep dimaksudkan untuk memberikan batasan konseptual pada kajian yang akan dilakukan oleh peneliti. Klarifikasi ini berupa pengertian yang
diberikan untuk menyatukan persepsi agar tidak terjadi mis-konsepsi dalam penelitian ini. Berikut ini klasifikasi konsep-konsep utama maupun konsep
pendukung yang akan dikaji diantaranya:
1. Konflik
Konflik di terjemahkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008: 799 sebagai sebuah percekcokan; perselisihan dan pertentangan. Dalam konteks
konflik kekerasan pasca pilkada tahun 2006 di Tuban Jawa Timur, konflik tersebut dapat dilihat dengan teori proses social sebagai hasil interaksi social
antara individu atau kelompok dan berusaha untuk membuat generalisasi tentang sisfat dari proses tersebut James A Sclenberg, 1996: 13. Konflik pasca pilkada
tahun 2006 di Tuban adalah hasil dari interaksi antara pendukung calon bupati Noor Nahar Husein-Go Tjong Ping dengan pendukung pasangan Haeny Relawati-
Lilik Suhardjono yang bersinggungan dalam konteks pilkada pada tanggal 28 April tahun 2006. Konflik kekerasan ini terjadi secara komunal sebagai perilaku
kolektif antara pendukung calon bupati Noor Nahar Husein-Go Tjong ping dengan Haeny Relawati-Lilik Suhardjono. Komponen penting dalam konflik
Tuban antara lain aktor Pemerintah bupati sebagai incumbent dalam Pilkada dan pendukungnya dengan pihak Noor Nahar- Go Tjong Ping sebagai representasi
calon dari rakyat dengan pendukungnya. Ketidak cocokan yang dipertentangkan
15
adalah pemasalahan hasil Pilkada 2006 dan tindakan yang dilakukan adalah pengerusakan beberapa asset pribadi dan negara.
2. Resolusi Konflik
James A Sclenberg 1996: 9 memaparkan bahwa resolusi konflik merupakan isu sentral dalam bidang kajian konflik yang berarti setiap usaha untuk
mengurangimenyelesaikan konflik social. Usaha ini dapat dilakukan dengan tindakan penyadaran pada peraturan, perubahan lingkungan, pengaruh pihak
ketiga, dan kemenangan pada salah satu pihak. Dalam konteks resolusi konflik kasus kekerasan pasca pilkada di Tuban Jawa Timur, resolusi konflik di artikan
sebagai setiap usaha untuk mengurangimenyelesaikan konflik dengan perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan yang dimaksud adalah dengan melihat latar
belakang konflik dan memberikan pendidikan resolusi konflik kepada siswa sebagai langkah perubahan lingkungan yang sebelumnya menimbulkan konflik.
Materi pembelajarannya didapatkan dari nilai-nilai yang didapatkan dari kejadian
konflik tersebut. 3.
Pemilihan Kepala Daerah Langsung
Pemilihan Kepala Daerah Langsung adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilyah propinsi, Kabupaten dan atau Kotamadya berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945 untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah. Landasan praktis pemilihan kepala daerah langsung adalah PP No. 6 tahun 2005 tentang
pemilihan, pengesahan, pengangkatan dan pemberhentian kepala daerah dan wakil kepala daerah. Dalam konteks penelitian yang saya lakukan adalah pemilihan
Kepala Daerah Langsung Kabupaten Tuban Jawa Timur Tahun 2006 yang
16
dilaksanakan untuk pertama kali dan di ikuti oleh dua kontestan yaitu pasangan calon Noor Nahar Husein-Go Tjong Ping dengan pasangan Haeny Relawati-Lilik
Suhardjono.
4. Pendidikan IPS