Analisis Hasil Identifikasi penyakit Tuberkulosis ( TB ) pada manusia menggunakan metode Naive Bayesian.

36 BAB IV ANALISA HASIL DAN IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan implementasi sistem, hasil yang didapatkan dari pengujian-pengujian yang akan dilakukan, serta analisis dari hasil pengujian.

4.1 Analisis Hasil

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan klasifikasi Naïve Bayesian dan dengan menggunakan k-fold validation, didapat hasil akurasi seperti tabel 4.1 berikut ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TABEL 4.1 TABEL HASIL PERCOBAAN FeatureMetode Akurasi Akurasi Rata- Rata Gejala 3 Fold 58,29 58,08 5 Fold 57,44 7 Fold 57,45 9 Fold 59,14 Lab 3 Fold 68,08 68,08 5 Fold 68,08 7 Fold 68,08 9 Fold 68,08 Gejala dan Lab 3 Fold 70,63 69,3575 5 Fold 68,08 7 Fold 69,36 9 Fold 69,36 Gejala dan Rontsen 3 Fold 69,36 68,6125 5 Fold 68,08 7 Fold 68,08 9 Fold 68,93 Lab dan Rontsen 3 Fold 85,95 85,95 5 Fold 85,95 7 Fold 85,95 9 Fold 85,95 Gelaja, Lab dan Rontsen 3 Fold 85,53 85,21 5 Fold 85,53 7 Fold 84,68 9 Fold 85,1 Tabel 4.1 merupakan tabel dari hasil akurasi dari semua percobaan yang dilakukan sebanyak dua puluh empat kali. Dari dua puluh empat pengujian dengan penggunaan data yang berbeda dan dengan jumlah fold yang berbeda didapat hasil klasifikasi dan hasil akurasi yang berbeda-beda. Hasil akurasi yang paling tinggi sebesar 85,95 dengan hanya menggunakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI feature lab dan rontgen, untuk 3 fold, 5 fold, 7 fold dan 9 fold menghasilkan akurasi yang sama. Sedangkan hasil akurasi paling rendah sebesar 57.44 dengan hanya menggunakan feature gejala dan dengan menggunakan 5 fold. Grafik hasil rata-rata akurasi pengujian ditunjukkan melalui gambar 4.1 dibawah ini: GAMBAR 4.1 GRAFIK RATA-RATA AKURASI Gambar 4.1 merupakan grafik akurasi rata-rata. Percobaan dilakukan dengan featureatribut yang berbeda. Setiap featureatribut akan dilakukan percobaan dengan empat fold yang berbeda yaitu 3 fold, 5 fold, 7 fold dan 9 fold. Hasil akurasi dari setiap fold dirata-rata untuk mencari nilai maksimal dari percobaan berdasarkan featureatribut. Berdasarkan hasil rata-rata akurasi terbesar adalah percobaan menggunakan featureatribut lab dan rontgen. Sedangkan hasil rata-rata akurasi terkecil adalah percobaan menggunakan featureatribut gejala. Gejala memiliki hasil rata- rata akurasi terendah. Hal ini dikarena gejala utama pasien TB seperti batuk lebih dari 2 minggu, sesak napas, berat badan turun, demam, batuk darah dapat dijumpai pula pada penyakit paru selain TB, seperti bronkiektasi, bronchitis kronis, asma, kanker paru, dan lain-lain. Oleh karena itu dibutuhkan data pendukung lainnya seperti hasil pemeriksaan dahak di laboratorium dan hasil rontgen. Data hasil pemeriksaan dahak di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI laboratorium dan hasil rontgen sangat berpengaruh terhadap proses klasifikasi, hal ini dapat dilihat dari hasil akurasi rata-rata dengan featureatribut lab dan rontgen yang menghasilkan nilai sebesar 85.95 yang merupakan akurasi tertinggi dalam penelitian ini.

4.2 User Interface