Data Identifikasi penyakit Tuberkulosis ( TB ) pada manusia menggunakan metode Naive Bayesian.

22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan analisa data dan analisa sistem yang akan dibuat untuk identifikasi penyakit tuberkulosis TB pada manusia menggunakan metode Naïve Bayesian.

3.1 Data

Penelitian ini dimulai dengan studi pustaka yang berhubungan dengan metode dan penyakit TB. Selanjutnya adalah proses pengumpulan data. Data yang akan digunakan diambil dari beberapa puskemas di Kabupaten Kulon Progo yang berasal dari rekam medis pasien yang menderita TB Paru, TB Ekstra Paru dan tidak menderita TB tetapi memiliki gejala yang hampir sama dengan TB. Data dari rekam medis akan diolah terlebih dahulu oleh petugas kesehatan untuk menemukan data yang mendukung adanya penyakit TB pada pasien seperti batuk, sesak napas, berat badan turun, demam, batuk darah dan hasil pemeriksaan dahak atau hasil foto rontgen. Jika petugas sudah mengumpulkan data tersebut maka petugas akan membacakan data tersebut kepada peneliti, sehingga data yang didapat oleh peneliti sudah siap untuk diolah. Untuk mengidentifikasi dini penyakit TB dapat dikaji dari gejala- gejala yang dialami, seperti batuk lebih dari 2 minggu, demam, berat badan turun, sesak napas dan batuk berdarah. Selain itu, pada data rekam medis juga disimpan data hasil pemeriksaan laboratorium pasien dan hasil pemeriksaan foto rontgen. Hasil pemeriksaan laboratorium berbentuk data dengan keterangan negatif -, positif +1, +2, +3 dengan keterangan tidak terdapat bakteri pada dahak negatif dan terdapat bakteri pada dahak positif, tingkat banyaknya bakteri pada dahak dapat digambarkan dengan keterangan +1, +2, +3. Keterangan pemeriksaan dahak ini didapat dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pemeriksaan dahak pasien dengan label A, B dan C dengan keterangan A adalah dahak sewaktu datang periksa, B adalah dahak pagi keesokan hari, C adalah dahak terakhir sewaktu periksa kembali. Selain itu terdapat juga data hasil pemeriksaan foto rontgen dengan keterangan positif dan negatif . Data status pasien yang terdiri dari gejala batuk lebih dari 2 minggu, demam, berat badan turun, sesak napas, batuk berdarah, hasil pemeriksaan laboratorium dan hasil pemeriksaan foto rontgen tersebut akan diteliti apakah mempengaruhi hasil diagnosis pasien yang bersangkutan. Untuk meneliti apakah ada keterkaitan antara data pasien dengan hasil diagnosis, akan dilakukan proses penambangan data. Penambangan data akan menemukan informasipengetahuan dengan mendeskrisikan apakah pasien menderita TB atau tidak dengan melihat gejala dan hasil pemeriksaan laboratorium. Data status pasien ini adalah pasien yang terdiagnosis TB Paru, TB Ekstra Paru dan bukan TB dari beberapa puskesmas di Kulon Progo. Contoh data dapat dilihat pada Tabel 3.1 dibawah ini. TABEL 3.1 CONTOH DATA PASIEN TUBERKULOSIS TB batuk2 minggu demam BB turun sesak napas batuk darah A B C Rontgen Kelas ya tidak ? tidak tidak neg neg neg ? paru ya ya tidak ya tidak 3 3 3 neg paru ya tidak tidak tidak tidak neg neg neg pos ekstra paru ya ya ya tidak tidak 1 2 1 neg paru ya tidak ya ya tidak neg neg neg ? paru ya ya tidak tidak tidak neg neg neg neg tidak ya tidak tidak tidak tidak neg neg neg neg tidak ya tidak tidak tidak tidak neg neg neg neg tidak ya ya ya ya tidak 3 3 3 neg paru ya tidak ya ya tidak neg neg 1 pos paru ya tidak tidak ya tidak neg neg neg pos ekstra paru ya tidak tidak tidak ya 1 neg neg pos paru ya tidak tidak ya ya neg neg neg neg tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.2 Spesifikasi Software dan Hardware