Profil Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

yang ditempati beliau dan keluarga untuk tidur hanya bertembok batako. Bangunan tersebut merupakan bangunan yang dibuat pemerintah melalui program bedah rumah. Kondisi dapur yang dipakai memasak oleh keluarga terlihat sudah rapuh, karena dinding hanya berbahan bambu-bambu yang disusun serta beralaskan tanah. Hal ini membuat fertilasi udara ketika memasak sangat tidak baik, karena asap dari hasil memasak akan mengendap lama di dapur. Hal tersebut tidak baik bagi kesehatan keluarga. Adapun anggota keluarga dari bapak I Nengah Data terdiri dari : Tabel 1Profil Keluarga Dampingan No Nama JK Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1 I Nengah Data L Suami 41 tahun Tidak tamat SD Tukang Iris Bekerja dengan istri di rumah 2 Ni Komang Sukawati P Istri 38 tahun Tamat SD Pembuat Gula Batok Pedagang Bekerja dengan suami 3 Ni Wayan Lisa Yuliantari P Anak 18 tahun Belum Tamat SMA Pelajar - 4 I Kadek Nopriana L Anak 15 tahun Belum SMP Pelajar - 5 Ni Komang Lindawati P Anak 11 tahun Belum tamat SD Pelajar - 6 I Putu Agus Darma Hendra L Anak 6 tahun Belum Tamat SD Pelajar -

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga bapak I Nengah Data memiliki luas tanah 1,5 hektar yang berisi pohon kelapa yang mengelilingi rumahnya. Sumber penghasilan bapak I Nengah Data hanya berasal dari pohon kelapa tersebut. Setiap pagi dan sore beliau memanjat kelapa untuk mendapatkan nira. Jumlah kelapa yang dimiliki Bapak I Nengah Data sebanyak 20 pohon. Nira yang dihasilkan dari pohon kelapa nantinya diolah untuk dijadikan kelapa batok bersama istrinya dirumah. Gula batok yang diproduksi setiap kali produksi sebanyak 2kg, yang nanti dijual dengan harga Rp 42.000. Penghasilan tersebut tentunya tidak cukup untuk membiayai kehidupan keluarga dengan 4 orang anak. Istri bapak I Nengah Data selain membuat gula batok dirumah juga bekerja sebagai pedagang kecil-kecilan di Bukit Abah. Namun pekerjaan itu hanya sementara. ibuk Komang Sukawati hanya berdagang saat ini saja ketika ada proyek pembangunan Villa di bukit. Setelah selesai proyek pembangunan Villa di bukit Abah, ibuk Ni Komang Sukawati focus dalam pembuatan gula dirumahnya. Penghasilan dari berdagang setiap harinya hanya kisaran Rp 30.000. Penghasilan keluarga I Nengah Data tidak menentu, tergantung banyak sedikitnya pembeli.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

1.2.2.1 Kebutuhan sehari-hari

Pengeluaran keluarga I Nengah Data sehari-harinya ditanggung berdua bersma sang istri. Anak-anak beliau semua masih di bangku sekolah, belum ada yang bekerja. Kebutuhan sehari-hari keluarga beliau, rata-rata menghabiskan biaya sekitar Rp 60.000. untuk bekal semua anaknya setiap hari sebesar 12.000 untuk 3 orang anak. Dikarenakan anak yang pertama tinggal dan ditanggung oleh neneknya. Jadi, beliau hanya menanggung 3 orang anak di rumah. Anak yang kedua mendapatkan bekal Rp.5000 dan anak yang ketiga juga Rp 5000. Sedangkan anak yang paling kecil yang masih berusia 6 tahun, hanya mendapatkan bekal Rp 2000.

1.2.2.2 Listrik dan Air

Untuk biaya listrik pada keluarga I Nengah Data hanya Rp 50.000 untuk 4 bulan. Untuk air, keluarga tidak menggunakan PAM. Sumber air yang digunakan keluarga menggunakan sumber air dari pegunungan. Semua air termasuk,memasak, MCK, air minum berasal dari air pegunungan. Hal tersebut sangat membantu dalam meminimalkan pengeluarkan keluarga.

1.2.2.3 Pendidikan

Dalam biaya pendidikan anak-anaknya, semua anak sudah mendapatkan beasiswa dari masing-masing sekolah. Semua anak terbebas dari biaya pendidikan. Anak beliau masih duduk di bangku SMP dan 2 anak masih dibangku SD.

1.2.2.4 Kesehatan