Gain dan Directivitas Standar spesifikasi antena

linear yaitu vertikal dan horizontal. Polarisasi linear vertikal bisa dihasilkan dengan antena dipole yang vertikal. Gelombang yang memiliki polarisasi linear vertikal ini juga harus diterima dengan antena yang bisa menghasilkan polarisasi vertikal. Jika bidang lebar didatarkan, maka akan dihasilkan polarisasi vertikal. Polarisasi linear vertikal biasanya diaplikasikan pada pemancar radio AM dan telepon seluler. Sedangkan polarisasi horizontal biasanya diaplikasikan pada televisi. Gambar 2.4 Polarisasi Linear Sumber : Alaydrus 2011: 30 b. Polarisasi Eliptis Pada gelombang yang mempunyai polarisasi eliptis, dengan berjalannya waktu dan perambatan, medan listrik dari gelombang itu melakukan putaran yang terletak pada sebuah permukaan silinder dengan penampang elips. Polarisasi eliptis digunakan dengan tujuan mengantisipasi kemungkinan penerimaan sinyal yang tidak diketahui polarisasinya. Antena helix spiral adalah contoh antena yang menghasilkan gelombang yang berpolarisasi eliptis.

1.2.2.4 Bandwidth

Pemakaian sebuah antena dalam sistem pemancar atau penerima selalu dibatasi oleh daerah frekuensi kerjanya. Pada range frekuensi kerja tersebut antena dituntut harus dapat bekerja dengan efektif agar dapat menerima atau memancarkan gelombang pada band frekuensi tertentu seperti ditunjukkan pada Gambar 2.5. Gambar 2.5 Bandwidth Antena Sumber : Sujendro, 2013 Pengertian harus dapat bekerja dengan efektif adalah bahwa distribusi arus dan impedansi dari antena pada range frekuensi tersebut benar-benar belum banyak mengalami perubahan yang berarti. Sehingga pola radiasi yang sudah direncanakan serta VSWR yang dihasilkannya masih belum keluar dari batas yang diijinkan. Daerah frekuensi kerja dimana antena masih dapat bekerja dengan baik dinamakan bandwidth antena. Suatu misal sebuah antena bekerja pada frekuensi tengah sebesar fC, namun ia juga masih dapat bekerja dengan baik pada frekuensi f1 di bawah fC sampai dengan f2 di atas fC, maka lebar bandwidth dari antena tersebut adalah f1 – f2. Tetapi apabila dinyatakan dalam prosen, maka bandwidth antena tersebut adalah : �� = � −� � 2.2 Dimana : f2 = frekuensi batas bawah f1 = frekuensi batas atas fc = frekuensi center Bandwidth yang dinyatakan dalam prosen seperti ini biasanya digunakan untuk menyatakan bandwidth antena-antena yang memliki band sempit narrow band. Sedangkan untuk band yang lebar broad band biasanya digunakan definsi rasio antara batas frekuensi atas dengan frekuensi bawah.