Credit Union koperasi kredit

mendayagunakan pelayanan kepada anggota dan anggota juga harus mau menerima kewajiban yang harus dipenuhinya. b. Pengawasan secara demokratis Setiap anggota di dalam Credit Union memiliki hak yang sama untuk memberikan pendapat dan ikut serta di dalam pengambilan keputusan koperasi tanpa dipengaruhi jumlah simpanan, pinjaman atau apapun itu. Hal ini harus sejalan dengan prinsip koperasi. c. Tidak diskriminatif Dalam kegiatan operasionalnya, pelayanan Credit Union tidak boleh membeda-bedakan anggotanya baik itu dari segi suku, jenis kelamin, agama, maupun politik. 2. Pelayanan Anggota a. Pelayanan kepada para anggota Pelayanan terhadap para anggotanya harus didahulukan di dalam setiap kegiatan organisasi.Hal ini bertujuan supaya anggota dapat merasa nyaman berada dalam organisasi tersebut. b. Distribusi kepada para anggota Pengurus harus mendorong sikap hemat kepada para anggotanya dengan cara menabung dan menyediaan pinjaman serta pelayanan lainnya. Setelah RAT rapat anggota tahunan pihak pengurus harus membagikan SHU sisa hasil usaha terhadap para anggotanya secara transparan dan terperinci. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Membangun stabilitas keuangan Perhatian utama Credit Union adalah untuk membangun kekuatan finansial daerah secara umum dan secara khusus untuk para anggotanya. 3. Tujuan Sosial a. Pendidikan yang terus menurus Pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh pihak pengurus terhadap para anggotanya harus diberikan secara berkelanjutan dan bertahap. Hal ini dilakukan supaya para anggota dapat mengelola uangnya dengan lebih baik dan pihak pengurus juga dapat memantau perkembangan anggotanya. b. Kerjasama antar Credit Union Kerjasama antar koperasi juga dapat dilakukan dalam lingkup satu daerah, propinsi, negara, maupun internasional.Hal ini merupakan suatu wadah yang dapat digunakan untuk melihat perkembangan Credit Union dan dapat memacu Credit Union lainnya untuk dapat lebih cepat berkembang. c. Tanggungjawab sosial Credit Union mempunyai tanggung jawab sosial terhadap lingkungan internal dan eksternal koperasi. Lingkungan internal koperasi dalam hal pelayanan terhadap para anggotanya dan di luar koperasi terhadap kemajuan daerah. 3. Kebijakan Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit Dalam Credit Union Tujuan kebijakan diperlukan menetapkan pendekatan dan standar operasional prosedur credit union sehingga menjadi panduan bagi manajemen.Panitia kredit, dan pengurus dalam mencapai tujuan strategis organisasi, memastikan keamanan tabungan anggota dan membantu dalam mendanai kebutuhan kredit para anggota. Beberapa kebijakan dalam pemberian kredit kepada para anggotanya, yaitu : a. Persyaratan 1. Credit Union tidak memberikan hak otomatis kepada anggota untuk mendapatkan pinjaman. 2. Credit Union akan berusaha keras membantu setiap anggota supaya pinjaman yang diberikan dapat memberikan manfaat. 3. Setiap pinjaman yang diberikan sesuai dengan persyaratan Undang-Undang koperasi, peraturan credit union dan persyaratan kebijakan lainnya. 4. Credit Union tidak akan membeda-bedakan pemohon pinjaman berdasarkan status perkawinan, ras, warna kuliat, warga negara, pandangan politik, agama, dan jenis kelamin. b. Penilaian Assesment 1. Dokumentasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Formulir Permohonan Kredit FPK hanya diterima apabila terlebih dahulu sudah diisi lengkap oleh anggota. 2. Wawancara Semua anggota yang mengajukan pinjaman harus diwawancara sebelum pinjaman diputuskan. Data yang didapat dari wawancara disimpan dan dipergunakan sebagai pertimbangan untuk pembuatan keputusan. 3. Investigasi kredit Investigasi kredit didasarkan pada FPKP yang sudah diisi lengkap.Selain itu investigasi kredit juga didapatkan dari para penjamin. 4. Pendapatan Pinjaman tidak akan diberikan kepada anggota yang berusia kurang dari 18 tahun, kecuali sudah berkeluarga dan kepada anggota yang tidak ada bukti memiliki pendapatan yang cukup untuk mengembalikan pinjaman. 5. Jangka waktu pengembalian pinjaman Jangka waktu pengembalian pinjaman tergantung dari kesepakatan peminjaman antara Credit Union dan anggota peminjam. 6. Pinjaman yang ditolakditangguhkan Pinjaman tidak akan diberikan kepada anggota yang pernah menunggak kecuali yang bersangkutan telah mampu menunjukkan pebaikan catatan pengembalian pinjamannya dan mampu menghadirkan seorang penjamin yang dapat dipercaya dan jaminan yang sesuai. 7. Pendelegasian wewenang membuat keputusan Semua pinjaman yang diputuskan atas pelimpahan wewenang dari pengurus harus dibuat sesuai peraturan Credit Union. a. Pinjaman tanpa jaminan Unsecured Loans Pinjaman yang diberikan tidak boleh lebih dari saldo simpanan anggota.Dan panitia kredit harus lebih hati-hati dalam memberikan penilain terhadap calon peminjam, supaya dapat mengurangi resiko tidak dikembalikannya pinjaman. b. Pinjaman dengan jaminan Secured Loan Batas maksimum pinjaman dengan jaminan adalah Rp 1.000.000.000 satu milyar rupiah.Semua barang jaminan yang dapat diasuransikan harus diasuransikan terlebih dahulu.Jumlah maksimum pinjaman yang disetujui tidak boleh melebihi jumlah simpanan anggota dan jumlah jaminan anggota. c. Barang Jaminan Securities Barang jaminan yang digunakan harus dinilai dulu oleh panitia kredit apakah barang jaminan tersebut mempunyai harga yang sepadan.Selain itu, surat-menyurat barang jaminan juga harus lengkap. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. Suku bunga pinjaman Suku bunga pinjaman ditentukan oleh rapat pengurus.Besarnya bunga 2 menurun. e. Pendanaan Funding 1. Penyelesaian dokumen. Pinjaman dapat dicairkan setelah persetujuan dicapai, kelengkapan administrasi sudah dipenuhi dan barang jaminan sudah disepakati dan pengadministrasiannya sudah lengkap. 2. Pencairan pinjaman Pencairan pinjaman dilakukan melalui kasir. 3. Tanda tangan Kwitansislip pencairan pinjaman harus ditandatangani oleh kedua belah pihak. 4. Pinjaman yang kedua kalinya Double loan Apabila seorang anggota, yang masih memiliki sisa pinjaman diberikan pinjaman kedua bukan pinjaman tambahan, pinjaman tersebut harus diperlakukan sebagai dua pinjaman yang terpisah dan harus memerlukan perjanjian pinjaman pribadi dengan persyaratan tambahan yang dilampirkan pada perjanjian pinjaman yang kedua. Terdapat beberapa produk pinjaman yang dapat dipilih oleh para anggotanya dalam melakukan peminjaman kredit, antara lain : a. Produktif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pinjaman yang dipergunakan untuk menambah modal usaha Pinjaman yang menghasilkan kembali. b. Konsumtif Pinjaman yang dipergunakan untuk keperluan rumah tangga keluarga. c. Darurat Pinjaman yang bersifat mendesak.Contoh : untuk biaya berobat. d. Kapital Pinjaman untuk menambah jumlah simpanan tabungan. Alat analisa yang dipergunakan panitia kredit untuk menilai kelayakan anggota dalam melakukan pinjaman yaitu : 1. Analisa TUKKEPPAR Induk Koperasi Kredit Indonesia Tujuan kredit. Kerajinan menabung. Kemampuan mengembalikan kredit. Prestasi masa lalu. Partisipasi anggota terhadap Credit Union. 2. Analisa 5 C acuan dari Association of Asian Confederation of Credit Unions. Analisa dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang akan diajukan oleh panitia kredit, sebagai berikut : a. Character Watak 1. Apakah calon peminjam memiliki catatan baik dalam membayar kredit di CU atau lembaga keuangan lain ? 2. Bagaimana kehendak baikreputasisifat calon peminjam di masyarakat? 3. Apakah sudah berdomisili tetap? 4. Bagaimana hubungan antar pribadinya? b. Capacity to Pay Kemampuan Membayar 1. Apakah memiliki pekerjaan yang jelas? 2. Bagaimana menerima penghasilan : harian, mingguan, bulanan? 3. Apakah pendapatan pokok memenuhi target pembayaran pinjaman? 4. Apakah jangka waktu pengembalian pinjaman mengantisipasi sumber pendapatan anggota peminjam? 5. Apakah ada pinjaman lain disamping pinjaman ini? c. Capital Status Status Modal. 1. Apakah anggota peminjam membangun simpanan secara teratur? 2. Apakah hak milik perorangan, tabungan, asset bisnis cukup aman sebagai jaminan kredit? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Apakah asset tumbuh ?Atau menabung untuk tujuan dapat kredit? d. CollateralCo-Makers JaminanPenjamin. 1. Apakah jaminan mudah diuangkan kapan saja? 2. Apakah nilai jaminan lebih besar daripada kredit yang diminta? 3. Apakah penjamin mau menjaminkan simpanannya? 4. Apakah pasangan menyetujui kredit yang diminta? e. Credit Condisions Kondisi Kredit. 1. Apakah untuk tujuan yang illegal? 2. Bagaimana dampak terhadap lingkungan? 3. Apakah resiko sangat besar? 4. Apakah tersedia dana yang cukup?

E. Attribute pengujian sampling kepatuhan

Berdasarkan pemahaman tentang struktur pengendalian intern, auditor harus bisa mengidentifikasi atribut-atribut yang berkaitan dengan efektivitas pengendalian yang diuji. Menurut Jusup 2001 : 401, atribut adalah karakteristik dalam populasi yang akan diuji. Atribut harus diidentifikasi untuk setiap pengendalian yang diperlukan guna mengurangi resiko pengendalian atas suatu asersi. Auditor harus cermat dalam menentukan atribut, karena atribut akan menjadi dasar untuk penentuan berikutnya yaitu jumlah deviasi dari pengendalian yang telah ditetapkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pengujian kepatuhan dengan attribute sampling digunakan terutama untuk menguji efektifitas sistem pengendalian intern. Menurut Mulyadi 2002 Attribute Sampling ada 3 model, yaitu : 1. Fixed-Sampling-Size Atribute Sampling Ditujukan untuk memperkirakan presentase terjadinya mutu tertentu dalam populasi. Model ini dilakukan jika auditor melakukan pengujian pengendalian terhadap suatu unsur struktur pengendalian intern, dan auditor tersebut memperkirakan akan menjumpai beberapa penyimpangankesalahan. Prosedur pengambilan sampel adalah sebagai berikut: a. Penentuan atribute yang akan diperiksa untuk menguji efektivitas pengendalian intern. b. Penentuan populasi yang akan diambil sampelnya c. Penentuan besarnya sample d. Pemilihan anggota sampel dari seluruh anggota populasi e. Pemeriksaan terhadap attribute yang menunjukkan efektivitas pengendalian intern f. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap attribute anggota sampel. Menurut Mulyadi 2001:105, model pengambilan sampel ini adalah model yang paling banyak digunakan dalam pemeriksaan akuntan. Pengambilan sample dengan model ini ditujukan untuk memperkirakan persentase terjadinya mutu tertentu dalam suatu populasi. Misalnya, dengan model ini akuntan dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI