Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

perjanjian pinjaman dan buku pedoman dan pelatihan anggota dan laporan keuangan koperasi.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah pemahaman pendahuluan dengan mengacu pada Kurnianto TA: 2009 dan pengujian kapatuhan untuk menjawab masalah kedua. Langkah- langkah teknik analisis data yang digunakan yaitu: 1. Pemahaman Pendahuluan Pemahaman pendahuluan dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengendalian intern sistem pemberian kredit yang dilakukan di Koperasi. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: a. Mendeskripsikan sistem sistem pemberian kredit di Koperasi. b. Mendeskripsikan dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pemberian kredit di Koperasi. c. Mendeskripsikan catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pemberian kredit di Koperasi. d. Membuat bagan alir flowchart. e. Mendeskripsikan unsur pengendalian intern dalam sistem pemberian kredit di Koperasi. 2. Menentukan efektivitas pengendalian intern sistem pemberian kredit dengan melakukan pengujian kepatuhan Stop-or-Go Sampling Mulyadi : 2002 , antara lain dengan : a. Menentukan Tujuan penelitian : 1. Adanya penggunaan nomor urut tercetak untuk masing-masing dokumen-dokumen pemberian kredit. 2. otorisasi pejabat yang berwenang. 3. kesesuaian antara catatan yang tercantum dalam dokumen- dokumen pemberian kredit dengan yang tercantum dalam catatan akuntansi. 4. Dibuat saat transaksi terjadi atau segera sesudahnya ketepatan waktu. b. Menentukan Attribute, berupa prosedur permohonan kredit. Adanya kelengkapan dokumen-dokumen yang dilampirkan pada posedur permohonan kredit yang terdiri dari : a. Surat Permohonan Pinjaman b. Keputusan bagian kredit c. Surat Perjanjian kredit d. Surat Pernyataan Penyerahan dan Kuasa Menjual Jaminan SPP KMJ e. Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan SKMHT PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI f. Nilai Kelayakan Pinjaman Individu NKPI g. Tujuan Pinjaman, Kerajianan Menabung, Kemampuan mengembalikan pinjaman, Prestasi dan Partisipasi TUKKEPPAR h. Data Konsultasi Kredit DKK i. Slip Uang Masuk SUM j. Slip Uang Keluar SUK c. Setelah menentukan attribute, maka langkah berikutnya adalah menentukan populasi. Populasi yang akan diambil sampelnya adalah dokumen-dokumen pemberian kredit. Populasi yang akan diambil adalah dari 1 Januari 2013 sampai 31 Desember 2013. d. Besarnya sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara : 1. Menentukan tingkat keandalan R dan DUPL. Pada prosedur ini auditor menentukan tingkat keandalan yang akan dipilih dan tingkat kesalahan maksimum yang masih diterima. Tabel yang tersedia dalam stop-or-go sampling menyarankan auditor untuk memilih tingkat kepercayaan 90, 95, dan 97,5. 2. Menentukan sampel pertama yang harus diambil dengan menggunakan tabel besarnya sampel minimum. Tabel 3.1 Tabel Besarnya Sampel Minimum Untuk Pengujian Pengendalian Acceptable Uper Precision Limit Sample Size Based on Confidence Levels 90 95 97.5 10 24 30 37 9 27 34 42 8 30 38 47 7 35 43 53 6 40 50 62 5 48 60 74 4 60 75 93 3 80 100 124 2 12 150 185 1 240 300 370 Sumber : Mulyadi 2002: 265 3. Memilih anggota sampel dari seluruh anggota populasi secara acak. Agar setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel anggota, maka pemilihan sampel dari keseluruhan anggota populasi harus dilakukan secara acak. Sampel yang diambil ini sebanyak 60. Sampel ini diambil dengan tujuan untuk memperkirakan besarnya DUPL. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Pemeriksaan terhadap attribute yang menunjukkan efektivitas pengendalian intern. Dalam pengujian kepatuhan, atribut yang sudah ditentukan di atas diuji apakah ketiga atribut tersebut ada pada sampel yang diambil. 5. Membuat tabel stop-or-go decision. Tabel stop-or-go decision berisi informasi tentang jumlah sampel awal dan tindakkan yang harus diambil jika terdapat kesalahan. Adapun langkah-langkah untuk menyusun stop-or-go decision yaitu: Tabel 3.2 Tabel Stop-or-Go Decision Langkah Besarnya sampel kumulatif yang digunakan Berhenti jika kesalahan kumulatif yang terjadi sama dengan Lanjutkan ke langkah berikutnya jika kesalahan yang terjadi sama dengan Lanjutkan ke langkah 5 jika kesalahan paling tidak sebesar 1 60 1 4 2 96 1 2 4 3 126 2 3 4 4 156 3 4 4 Sumber: Mulyadi 2002: 266 Langkah 1 Jika pemeriksaan terhadap 60 sampel tersebut tidak ditemukan kesalahan atau DUPL = AUPL, maka pengambilan sampel dihentikan. AUPL dihitung dengan menggunakan rumus: AUPL= Tabel 3.3, confidence level factor pada R = 95 dan tingkat kesalahan = 0 adalah 3, maka AUPL = 360 adalah 5. Jika kesalahan yang dijumpai = 0 dan DUPL = AUPL maka pengambilan sampel dihentikan. Tabel 3.3 Attribute Sampling for Determining Stop-or-Go Sample Size and Upper Precision Limit Population Occurance Rate Base on Sample Result Number of Occurance Confidance Levels 90 95 97.5 2.4 3.0 3.7 1 3.9 4.8 5.6 2 5.4 6.3 7.3 3 6.7 7.8 8.8 4 8.0 9.2 10.3 5 9.3 10.6 11.7 6 10.6 11.9 13.1 7 11.8 13.2 14.5 - - - - - - - - 51 61.5 64.5 67.0 Sumber: Mulyadi 2002: 268-269 Langkah 2 Jika kesalahan yang dijumpai dalam pemeriksaan anggota sampel = 1 maka confidence level factor pada R = 95 adalah 4,8 dan AUPL = 4,860 adalah 8. Karena AUPL DUPL, maka perlu mengambil sampel tambahan dengan rumus: SampleSize = Besar sampel dihitung sebagai berikut : 4,85 = 96. Angka besarnya sa mpel kemudian dicantumkan dalam kolom “besarnya sampel kumulatif yang digunakan” pada baris langkah 2. Jika kesalahan yang dijumpai dalam pemeriksaan terhadap 96 anggota sampel = 1, maka AUPL = 4,896 adalah 5. Karena AUPL = DUPL, maka pengambilan sampel dihentikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Langkah 3 Jika pemeriksaan terhadap 96 anggota sampel pada langkah 2 ditemukan dua kesalahan maka perlu diambil sampel tambahan. Besarnya sampel dihitung sebagai berikut : 6,35 = 126. Angka besarnya sampel ini kemudian dimasukkan ke dalam kolom “besarnya sampel kumulatif yang digunakan” pada baris langkah 3. Jika 126 anggota sampel tersebut hanya terdapat dua kesalahan, maka AUPL = 6,3126 adalah 5. Karena AUPL = DUPL, maka pengambilan sampel dihentikan. Langkah 4 Jika dalam pemeriksaan terhadap 126 anggota sampel ditemukan tiga kesalahan atau penyimpangan, maka harus diambil sampel tambahan. Besarnya sampel dihitung sebagai berikut : 7,85 = 156. Angka besarnya sampel ini kemudian dimasukkan ke dalam kolom “besarnya sampel kumulatif yang digunakan” pada baris langkah 4. Jika 156 anggota sampel tersebut hanya terdapat tiga kesalahan, akuntan akan mengambil kesimpulan bahwa sistem pengendalian intern adalah efektif, dan akuntan akan menghentikan pengambilan samplenya, karena AUPL sama dengan DUPL. Namun jika dari 156 anggota sample tersebut akuntan menemukan 4 kesalahan, maka AUPL menjadi sebesar 5,9 9,2156. Dalam keadaan ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI akuntan beralih ke langkah kelima, yaitu mengambil kesimpulan bahwa elemen sistem pengawasan intern yang diperiksanya tidak dapat dipercaya atau akuntan dapat menggunakan fixed sample- size-attribute sampling sebagai alternatif. 6. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel dilakukan dengan cara membandingkan antara tingkat kesalahan maksimum yang dapat diterima DUPL dengan tingkat kesalahan yang dicapai AUPL. Apabila AUPL = DUPL, dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern efektif. Tetapi bila AUPL DUPL, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern tidak efektif. 49

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. Lokasi CUCT Credit Union Cindelaras Tumangkar mempunyai tiga tempat pelayanan yaitu di Jl. Rajawali Raya 116 Manukan, RT.0505 Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta, dan dua tempat pelayanan berada di Puluhan Rt.0103 Sumberarum, Moyudan, Sleman Yogyakarta serta Karang Rejek, Wonosari, Gunung Kidul.

B. Sejarah Credit Union Cindelaras Tumangkar

Berawal dari fenomena yang terjadi dimana rakyat semakin terjajah oleh liberalisasi dan kapitalisasi, cara berpikir birokrasi yang berpihak ke kapitalis, mengambil kebijakan memihak ekonomi predator menjadikan desa-desa jauh dari yang dipikirkan pendiri b angsa “Bung Karno dan Bung Hatta”. komunitas kecil Lo- rejo, bekerjasama dengan Bina Desa dan Yayasan Cindelaras pada tanggal 18-22 Juli 2005 m enyerukan “Gerakan Perubahan: Mencari Indonesia Yang Lain” yaitu Indonesia yang dicita-citakan oleh pendiri bangsa yaitu kemandirian ekonomi, pengelolaan negara atas dasar usaha bersama, ekonomi yang tidak dikuasai orang per orang.Forum dihadiri oleh lebih dari 300 orang dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI beberapa tokoh Uskup Pujo Sumarto, Romo Sunarko SJ, KH Said Agil Sirajh, KH Habib Qirzin, Moch Sobari, Ahmad Tohari, Bambang Ismawan, George Aditjondro dan alm Mbah Marijan. Berdasarkan rekomendasi Gerakan Sosial Indonesia Baru, Komunitas Lo-rejo mencari model pengelolaan ekonomi, yang dipikirkan Bung Hatta tentang sistem ekonomi kerakyatan. Setelah dilakukan diskusi dan studi banding akhirnya ditemukan model pengelolaan ekonomi yang dapat mengakomodasi pemikiran Bung Karno dan Bung Hatta yaitu Credit Union.Berdasarkan kesepakatan komunitas Lo-Rejo maka dibentuklah Credit Union dengan nama Cindelaras Tumangkar.

C. Visi, Misi dan Slogan CUCT 1.Visi :

Gerakan pemberdayaan rakyat cerdas finansial yang terpercaya.

2. Misi .

a. Mendidik anggota agar kritis dan mandiri secara financial. b. Menyelenggarakan pelayanan keuangan yang aman, sehat dan berkelanjutan bagi anggota. c. Mendorong pembangunan usaha produktif anggota. 3. Slogan Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan TUMANGKAR.