Analisis kredit bermasalah . Studi kasus di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo

(1)

ANALISIS KREDIT BERMASALAH

Studi Kasus di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Cesilia Dian Astika Sari

NIM : 112114142

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(2)

i

ANALISIS KREDIT BERMASALAH

Studi Kasus di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Cesilia Dian Astika Sari

NIM : 112114142

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(3)

(4)

(5)

iv

No guilt in life, no fear in death This is power of Christ in me From life's first cry to final breath Jesus commands my destiny -Owl City-

(Tidak ada kesalahan dalam hidup, tidak ada ketakutan dalam kematian Ini adalah kuasa Kristus di dalam diriku

Dari tangisan pertama sampai pada nafas terakhir Yesus menentukan takdirku)

-Owl City-

Kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus yang baik hati Bapak dan Ibuku Serta keluarga dan teman-temanku yang terkasih


(6)

(7)

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan kurnia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Kredit Bermasalah (Studi Kasus di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo). Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar serjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., PhD., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kedapa penulis.

2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Drs. YP. Supardiyono,M.Si, Akt, QIA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Ak., C.A., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberi bimbingan dan arah dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ir. Suwarto,M.P yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian. Dan segenap pegawai yang bekerja di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02


(9)

viii

Lorejo yang telah banyak membantu dengan memberikan informasi dan data yang dibutuhkan.

6. Keluarga tercinta terima kasih atas segala dukungan doa, semangat, cinta, dan perhatian yang diberikan yang tidak ternilai dengan apapun.

7. Bapak dan ibukku yang terkasih.

8. Mas Nanang, Mbak Tanes dan Mbak tien terima kasih atas dukungan dan doanya.

9. Elmu Angka Wijaya, Andre, Rangga, Brigita, Panca, Santi, Avi dan Ibu Ririn terima kasih untuk dukungan kalian selama saya mnyelesaikan skripsi ini. 10.Teman-teman bimbingan dan kelas MPAT Bu Gien, terima kasih atas

kebersamaan, dukungan dan masukan yang kalian berikan dalam proses penyelesaian skripsi ini dengan penuh semangat.

11.Teman-teman Akuntansi 2011 terkhusus untuk Akuntansi kelas C, terima kasih atas kebersamaan, doa, dukungan, dan semangat dari kalian sangatlah berarti.

12.Klara Catur, Yohana Wigati, Monica Artha terkasih yang selalu memberikan doa, dukungan, semangat, dan bantuan. Sehingga, saya dapat menyelesaikan skripsi dengan penuh semangat.

13.Semua pihak yang telah membantu, dukungan dan berperan aktif dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.


(10)

(11)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii

HALAMAN DAFTAR SINGKATAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv

ABSTRAK ... xv

BAB I PENAHULUAN ... 2

A.Latar Belakang Masalah ... 2

B.Rumusan Masalah ... 2

C.Batasan Masalah ... 3

D.Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 3

F. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

A.Kredit ... 6

1. Pengertian Kredit ... 6

2. Unsur-unsur Kredit... 6

3. Fungsi Kredit ... 8

B.Credit Union ... 9

1. Pengertian Credit Union ... 9

2. Prinsip-prinsip Credit Union ... 10

3. Analisis Pemberian Kredit Credit Union ... 14

C.Kredit Bermasalah ... 17

1. Pengertian Kredit Bermasalah... 17

2. Faktor Penyebab Kredit Bermasalah ... 17

3. Strategi Penyelesaian Kredit Bermasalah ... 19

4. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam. 21 D.Hasil Penelitian Terdahulu ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

A.Jenis Penelitian ... 26


(12)

xi

C.Tempat Penelitian ... 27

D.Populasi dan Sampel ... 27

E. Jenis dan Sumber Data ... 30

F. Teknik Pengumpulan Data ... 30

G.Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 33

A.Kedudukan Credit Union Cindelaras Tumankar TP 02 Lorejo ... 33

B.Waktu Pelayanan TP 02 Lorejo ... 34

C.Sejarah Credit Union Cindelaras Tumangkar ... 34

D.Visi, Misi dan Slogan Credit Union Cindelaras Tumangkar ... 35

E. Status Badan Hukum ... 36

F. Susunan Pengurus ... 36

G.Status Keanggotaan ... 37

H.Syarat Keanggotaan ... 38

I. Produk Simpanan Anggota ... 40

J. Produk Kredit ... 53

K.Produk Perlindungan Jalinan ... 58

L. Produk Bantuan ... 65

M.Ketentuan Umum Kredit ... 68

N.Ketentuan Cadangan Kerugian Piutang ... 75

O.Analisis 5C ... 75

P. Langkah-langkah Penanganan Kredit Bermasalah ... 77

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 79

A.Deskripsi Data ... 79

B.Analisis Data ... 134

C.Pembahasan ... 162

BAB VI PENUTUP ... 188

A.Kesimpulan ... 188

B.Keterbatasan Penelitian ... 188

C.Saran ... 188

DAFTAR PUSTAKA ... 191


(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 5. 1 Rangkuman Wawancara Penyebab Kredit Bermasalah...119 Tabel 5.2 Rangkuman Hasil Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kredit

Bermasalah.………...150 Tabel 5.3 Hasil Perhitungan Prosentase Faktor Penyebab Kredit Bermasalah…197


(14)

xiii

DAFTAR SINGKATAN

Singkatan Keterangan

TP Tempat Pelayanan

BJS Balas Jasa Simpanan


(15)

xiv

ABSTRAK

ANALISIS KREDIT BERMASALAH

Studi Kasus di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo Cesilia Dian Astika Sari

112114142

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2016

Jenis penelitian ini adalah studi kasus yang menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kredit bermasalah di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo.

Metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 24 responden yang mengalami kredit bermasalah dari laporan kredit bermasalah dengan cut off tanggal 4 Februari 2016. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik convenience. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab kredit bermasalah di Credit Union Cindhe Laras Tumangkar ada sembilan faktor antara lain penyalahgunaan dana kredit, watak tidak baik, lokasi Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo jauh dari tempat tinggal anggota, kesibukan anggota dalam berbisnis, adanya kendala usaha, perceraian, gagal panen, istri mengalami keguguran dan penambahan pinjaman di lembaga lain tanpa diikuti penambahan pendapatan.


(16)

xv

ABSTRACT

ANALYSIS OF NON PERFORMING LOANS

CASE STUDY ON THE CREDIT UNION CINDELARAS TUMANGKAR TP 02

Cesilia Dian Astika Sari 112114142

UniversitasSanata Dharma Yogyakarta

2016

This research is a case study with a descriptive qualitative approach. The purpose of this research is to identify factors which cause non performing loans at Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo.

Data collection method were interviews and documentation. The samples used in the study were 24 respondents who experienced a non performing loans by 4 February 2016 reports. This research use convenience sampling. The results showed that non performing loans at Credit Union Cindhelaras Tumangkar were affected mostly caused by nine factors, there were misappropriation of credit funds, bad character, distance, too busy doing business, business constraints, divorce, crop failure, miscarriage, and increased of debt in other institutions without any additional income.


(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Koperasi adalah salah satu bentuk lembaga keuangan dari ekonomi kerakyatan. Ketatnya persaingan lembaga keuangan saat ini mendorong lembaga keuangan di Indonesia untuk lebih giat dalam mengembangkan usahanya baik peningkatan kualitas pelayanan maupun kualitas jasa. Tawaran seperti hadiah atau bunga yang menarik dilakukan sebagai usaha untuk menarik dana masyarakat sebanyak-banyaknya dan meyalurkannya kembali kepada nasabah dalam bentuk kredit. Credit Union Cindelaras Tumangkar adalah salah satu lembaga keuangan non Bank yang memberikan fasilitas pinjaman atau kredit kepada anggotanya.

Salah satu masalah yang dihadapi Credit Union Cindelaras Tumangkar adalah kredit bermasalah. Bahaya atas kredit bermasalah yakni tidak terbayarkan kembali kredit yang diberikan, baik sebagian maupun seluruhnya. Semakin besar kredit bermasalah yang dialami koperasi, maka semakin menurun pula tingkat kesehatan koperasi tersebut.

Penurunan mutu kredit dan tingkat kesehatan mempengaruhi likuiditas keuangan dan solvabilitasnya, yang dapat memepengaruhi kepercayaan para kreditur maupun calon nasabah. Semakin besar jumlah kredit bermasalah, semakin besar pula tanggungan koperasi untuk menyediakan dana cadangan kerugian piutang. Dampak yang ditimbulkan oleh kredit bermasalah mewajibkan koperasi berusaha untuk


(18)

mengupayakan penanggulangan ataupun pencegahan bahaya yang mungkin timbul akibat kredit bermasalah.

Kredit yang diberikan tanpa didahului oleh analisa kredit yang profesional dapat diragukan mutunya. Tujuan analisa kredit adalah menilai mutu permintaan kredit baru yang diajukan oleh calon debitur ataupun permintaan tambahan kredit terhadap kredit yang sudah pernah diberikan yang diajukan oleh debitur lama. Penilaian mutu pemberian kredit dapat memperkecil resiko adanya kredit bermasalah.

Pemberian kredit kepada anggota mengandung resiko yaitu kemungkinan penerima kredit tidak mampu melunasi kredit tepat pada waktunya atau bahkan gagal bayar sama sekali. Penyebab kredit bermasalah di Credit Union menurut Munaldus (2014:186) adanya pemohon pinjaman yang nyata-nyata berwatak buruk atau tidak mempunyai kemampuan mengembalikan pinjaman. Oleh karena itu, penulis ingin menganalisa faktor-faktor penyebab kredit bermasalah pada Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo. Hal ini dikarenakan penyebab kredit bermasalah harus diketahui sedini mungkin untuk mengurangi resiko kerugian yang disebabkan oleh kredit bermasalah. B. Rumusan Masalah

Apa penyebab terjadinya kredit bermasalah di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo?


(19)

C. Batasan masalah

Penelitian ini menggunakan Laporan Kredit bermasalah dengan cut-off tanggal 4 Februari 2016 mengenai tunggakan angsuran karena peneliti ingin melakukan penelitian dengan data yang terbaru di Credit Union Cindelaras TP 02 Lorejo.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian untuk mengetahui penyebab kredit bermasalah di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Credit Union Cindelaras Tumangkar

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan bagi pihak Credit Union Cindelaras Tumangkar dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang dilakukan khususnya dalam masalah pemberian kredit kepada nasabah.

2. Bagi Peneliti dan Akademisi

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian yang akan datang terutama yang berkaitan dengan kredit bermasalah.

3. Bagi masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai penyebab terjadinya kredit bermasalah, sehingga


(20)

diharapkan masyarakat dapat menggunakan kredit yang diberikan sesuai dengan keperluan yang telah direncanakan.

F. Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.

Bab II : Landasan Teori

Bab ini menguraikan teori yang menjadi landasan dalam penelitian ini, seperti tinjuan pustaka, penelitian terdahulu dan kerangka pikiran.

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini membahas jenis penelitian, subyek dan objek penelitian, jenis dan sumber data, variable penelitian dan teknik analisis data.

Bab IV : Gambaran Umum

Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo.


(21)

Bab V : Analisis dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian, analisis data dan pembahasannya.

Bab VI : Penutup

Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran yang diharapkan bermanfaat bagi Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo.


(22)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kredit

1. Pengertian Kredit

Kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu “credere” yang berarti kepercayaan dan bahasa latin“creditum” yang artinya kepercayaan atau

kebenaran. Dasar dari kredit adalah kepercayaan. Kredit menurut Suyatno (1991:13) adalah penundaan pembayaran dari prestasi yang diberikan sekarang, baik dalam bentuk barang, uang maupun jasa. Kredit menurut Kasmir (2000:92) adalah uang atau tagihan yang nilainya dapat diukur dengan uang, misalnya bank membiayai kredit untuk pembelian rumah atau mobil. Kesepakatan antara kreditur dengan debitur sesuai dengan perjanjian yang telah mereka buat. 2. Unsur-Unsur Kredit

Terdapat beberapa unsur yang mempengaruhi pemberian kredit. Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian fasilitas kredit menurut Kasmir (2000:94-95) adalah :

a. Kepercayaan

Kepercayaan yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa uang, barang atau jasa) akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya sudah dilakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara intern maupun


(23)

ekstern. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah permohonan kredit.

b. Kesepakatan

Disamping unsur kepercayaan, di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara pemberian kredit dengan penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam satu perjanjian di mana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajiban masing-masing-masing-masing. c. Jangka Waktu

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.

d. Risiko

Risiko akan terjadi akibat adanya kesenjangan waktu dari pemberian kredit tersebut. Asumsinya adalah semakin lama waktu pemberian kredit semakin tinggi pula tingkat resikonya. Risiko ini menjadi tanggung jawab bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabah yang bermasalah, maupun risiko yang tidak disengaja. Misalnya adalah terjadinya bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa unsur kesengajaan lainnya.

e. Balas Jasa

Balas jasa merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa yang dikenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk


(24)

bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan Bank.

3. Fungsi Kredit

Kredit mempunyai beberapa fungsi penting dalam perekonomian. Fungsi kredit menurut Kasmir (2000:97-98) adalah :

a. Kredit Dapat Meningkatkan Daya Guna Uang

Kredit dapat diberikan oleh Bank dan dapat digunakan oleh debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.

b. Kredit Dapat Meningkatkan Peredaran dan Lalu Lintas Uang Uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.

c. Kredit Dapat Meningkatkan peredaran Barang

Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari satu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang yang beredar.

d. Kredit Sebagai Alat Stabilitas Ekonomi

Kredit sebagai alat stabilitas ekonomi didasarkan bahwa kredit yang diberikan dapat menambah jumlah barang yang diperlukan


(25)

oleh masyarakat dan membantu dalam mengekspor barang dari dalam ke luar ngeri sehingga meningkatkan devisa Negara.

e. Kredit Dapat Meningkatkan Kegairahan Berusaha

Bagi debitur, kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha, apa lagi bagi debitur yang memandang modalnya pas-pasan.

f. Kredit Dapat Meningkatkan Pemerataan Pendapatan

Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik, terutama dalam hal meningkatan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk membangun pabrik, maka pabrik tersebut tentu membutuhkan tenaga kerja sehingga dapat pula mengurangi pengangguran. Disamping itu bagi masyarakat sekitar pabrik juga akan dapat meningkatkan pendapatannya seperti membuka warung atau menyewa rumah kontrakan atau jasa lainnya.

g. Kredit Dapat Meningkatkan Hubungan Internasional

Kredit dapat meningkatkan hubungan internasional karena dengan adanya pinjaman internasional akan meningkatkan kerjasama di bidang lainnya.

B. Credit Union

1. Pengertian Credit Union

Credit Union berasal dari dua kata, yaitu credit dan union. Credit dalam bahasa Latin adalah credere artinya saling percaya. Sedangkan


(26)

orang-orang yang saling percaya.Credit Union di Indonesia diterjemahkan sebagai Koperasi Kredit.

Credit union dalam Munaldus (2012:2) didefinisikan dalam beberapa definisi yaitu :

Pertama, Credit Union adalah koperasi keuangan yang dijalankan secara demokratis dan profit sharing (bagi hasil), menawarkan berbagai produk simpanan dan pinjaman berbunga rendah kepada anggotanya.

Kedua, Credit Union adalah sebuah lembaga keuangan koperasi yang dimiliki dan diawasi oleh para anggotanya dan dioperasikan untuk tujuan mendorong pola hidup hemat, menyediakan pinjaman dengan suku bunga bersaing dan menyediakan berbagai pelayanan keuangan lain kepada para anggotanya.

Ketiga, Word Council of Credit Unions (WOCCU) mendefinisikan Credit Union sebagai “not-for-frofit cooperative institutions” atau lembaga koperasi yang bukan untuk tujuan mencari keuntungan.

Keempat, Credit Union adalah koperasi keuangan yang didirikan dari oleh dan untuk anggota di mana para anggota adalah penabung, peminjam dan sekaligus pemegang saham.

2. Prinsip-Prinsip Credit Union

Pihak WOCCU mengeluarkan Operating Principles yang harus diterapkan secara konsisten oleh entitas bersama Credit


(27)

Union.Prinsip-prinsi Credit Union ( Operating Principles of Credit Union) sebagai berikut :

a. Struktur Demokratis 1) Keanggotaan Terbuka

Keanggotaan di Credit Union adalah terbuka dan sukarela terhadap semua orang yang berada dalam ikatan pemersatu

(common bond) yang dapat memanfaatkan pelayaan Credit Union dan bersedia memikul tanggung jawab bersama.

2) Pengawasan Demokratis

Para anggota Credit Union memiliki hak yang sama untuk memilih (satu anggota satu suara) dan berpartisipasi di dalam membuat keputusan yang mempen garuhi kemajuan Credit Union, tanpa memperhatikan jumlah simpanan atau tabungan dan volume bisnis. Voting di organisasi atau asosiasi pendukung Credit Union haruslah proporsional atau

representative, sesuai dengan prinsip-prinsip yang demokratis. CU adalah otonom dalam kerangka hukum dan regulasi serta mengakui Credit Union sebagai sebuah cooperative enterprise

yang melayani anggota dan diawasi oleh anggota. 3) Tidak Diskriminatif

Credit Union tidak diskriminatif terhadap semua latar belakang anggota, termasuk suku, orientasi, kebangsaan, seks, agama dan politik.


(28)

b. Pelayanan Kepada Anggota 1) Distribusi Kepada Anggota

Surplus (pendapatan bersih) yang diperoleh dari kegiatan usaha Credit Union setelah menutupi biaya modal, biaya operasional, provisi pinjaman lalai dan untuk memenuhi ketentuan dan persyaratan dana cadangan, menjadi milik anggota dan bermanfaat bagi anggota sehingga tak seorang pun anggota atau kelompok merasa dirugikan. Surplus tersebut dibagikan dalam bentuk SHU atau Sisa Hasil Usaha. Keuntungan ini akan dibagikan kepada semua anggota sesuai dengan transaksi yang bersangkutan dengan Credit Union.

2) Membangun Stabilitas

Perhatian utama Credit Union adalah untuk membangun kekuatan keuangan yang meliputi tersedianya dana cadangan yang memadai dan pengendalian internal yang akan memastikan pelayanan kepada anggota berkelanjutan

3) Pelayanan Kepada Anggota

Pelayanan Credit Union diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi semua anggota.

c. Tujuan Sosial

1) Pendidikan yang Terus-Menerus

Credit Union secara aktif melaksanakan pendidikan kepada para anggota, pengurus, pengawas, komite dan staf serta


(29)

kepada masyarakat umum berdasarkan prinsip-prinsip menolong diri sendiri dalam kebersamaan.

2) Kerjasama Antar Credit Union

Credit Union secara aktif bekerjasama dengan Credit Union lain, koperasi dan berbagai lembaga pada tingkat lokal, nasional dan internasional agar mampu memberikan pelayanan terbaik kepada anggota dan masyarakat.

3) Tanggung Jawab Sosial

Credit Union mempunyai tanggung jawab sosial terhadap lingkungan internal dan eksternal Credit Union. Lingkungan internal Credit Union dalam hal pelayanan terhadap para anggotanya dan di luar Credit Union terhadap kemajuan daerah.Credit union wajib memperluas pelayanannya kepada semua orang yang memerlukan dan mau menggunakan pelayanan Credit Union. Setiap orang, baik anggota atau anggota potensial wajib memahami mandat ini. Keputusan yang diambil harus berpihak kepada kepentingan bersama dan kepentingan yang lebih luas.

3. Analisis Pemberian Kredit Credit Union

Credit union wajib mempunyai keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi utangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, oleh karena itu untuk memperoleh keyakinan tersebut


(30)

Credit Union harus melakukan analisis pemberian kredit dengan seksama.

Analisis pemberian kredit Credit Union menurut Munaldus (2014: 218- 224):

a. Penyelidikan Lapangan

Suatu permohonan kredit harus melewati suatu penyelidikan terlebih dahulu untuk menentukan apakah informasi yang disampaikan oleh pemohon kredit dapat dipercaya. Laporan lengkap penyelidikan lapangan harus disimpan di dalam satu file

tersendiri. Staf kredit memperoleh informasi dari surat permohonan pinjaman yang sudah diisi, yang diantaranya adalah :

1) Nama pemohon dan para penjaminnya

2) Jumlah pinjaman yang diajukan dan berapa sisa pinjaman yang masih tersisa

3) Tempat calon debitur bekerja

4) Besarnya pendapatan yang bersangkutan per bulan 5) Tujuan/ uraian penggunaan pinjaman

6) Total pengeluaran 7) Pendapatan bersih

Informasi yang dikumpulkan selama proses total pengeluaran pengajuan permohonan kredit, staf kredit menyampaikan kepada staf akuntansi agar dapat membuktikan keabsahan data yang diberikan.


(31)

b. Faktor-faktor yang Harus diperiksa

Kriteria pemberian kredit di Credit Union adalah 5C yaitu :

1) Capacity to Pay

Capacity to pay adalah kemampuan yang bersangkutan mengembalikan pinjaman sesuai besarnya angsuran dan bunga pinjaman serta jangka waktu yang sudah ditetapkan. Informasi ini didapatkan dengan menghitung pendapatan perorangan bersih dari pemohon pinjaman. Aturan dasarnya adalah jangka waktu pengembalian pimjaman harus sesuai dengan arus kas yang bersangkutan, baik secara bulanan, mingguan maupun tahunan. Apabila pembayaran angsuran dibayar secara kuartalan, semesteran atau tahunan, bunga pinjaman harus tetap dibayar setiap bulan.

Pertimbangan untuk menilai kemampuan seseorang pemohon pinjaman untuk mengembalikan pinjaman adalah :

a) Besarnya angsuran dan bunga pinjaman yang harus dibayar setiap bulan.

b) Besarnya pinjaman yang layak diajukan setelah melihat besarnya utang yang masih ada di Credit Union lain atau utang di tempat lain dengan menggunakan perhitungan rasio utang

(debt rasio). Standar rasio utang maksimum adalah 30%. c) Nilai asset berwujud dan nilai taksirannya termasuk simpanan


(32)

d) Jumlah simpanan lainnya di Credit Union

2) Character

Character adalah integritas seseorang, kredibilitas dan kejujuran.Semuanya itu harus diperiksa. Watak menunjukkan kestabilan peemohon pinjaman tentang investasinya. Ini ditunjukkan dengan:

a) Catatan pembayaran pinjaman di Credit Union b) Catatan pembayaran pinjaman di tempat lain c) Reputasi di masyarakat

d) Kebiasaan untuk menabung

3) Collateral ( barang jaminan )

Collateral berupa asset-aset pribadi atau asset-aset bergerak dan asset-aset nyata atau tidak bergerak yang dimiliki atas nama pemohon pinjaman yang ditawarkan sebagai barang jaminan. Bisa juga properti nyata atau properti pribadi yang dimiliki oleh orang lain, yang ditawarkan oleh pihak ketiga sebagai jaminan pinjaman. Semua pinjaman harus ada jaminan, minimal jaminan berupa tabungan di Credit Union.

4) Capital ( modal )

Capital adalah jumlah tabungan atau kontribusi yang dibuat oleh pemohon pinjaman di Credit Union dan lembaga keuangan lainnya.


(33)

5) Credit Condition

Credit Condition adalah faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi keadaan sosial-ekonomi permohonan pinjaman. Faktor-faktor tersebut adalah :

a) Legalitas kegiatan usaha yang diusulkan untuk didanai dari pinjaman.

b) Dampak lingkungan dari kegiatan tersebut. c) Ketepatan bisnis terkait kondisi cuaca.

d) Pengaruh kondisi politik terhadap usaha yang didanai dari Credit Union.

C. Kredit Bermasalah

1. Pengertian Kredit Bermasalah

Pemberian suatu fasilitas kredit mengandung risiko kemacetan. Akibatnya, kredit tidak dapat ditagih, sehingga menimbulkan kerugian. Sebaiknya apapun analisis kredit yang dilakukan dalam mempertimbangkan permohonan kredit, kemungkinan terjadinya kredit bermasalah tetap ada. Kredit bermasalah menurut As. Mahmoeddin (2002:2) adalah kredit dimana debiturnya tidak memenuhi persyaratan yang telah diperjanjikan sebelumnya, misalnya persyaratan mengenai pembayaran bunga, pengambilan pokok pinjaman, peningkatan margin deposit, pengikatan dan peningkatan agunan dan sebagainya.


(34)

Kredit bermasalah menurut S.Mantayborbir, et al (2002,23) suatu kredit dikatan bermasalah karena debitur wanprestasi atau ingkar janji atau tidak menyelesaiakan kewajibannya sesuai dengan perjanjian baik jumlah maupun waktu, misalnya pembayaran atas perhitungan bunga maupun utang pokok.

2. Faktor penyebab Kredit Bermasalah

Faktor penyebab kredit bermasalah menurut W.Reed Edward,K.Gill Edward (1995,120) terdapat 2 faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

a. Faktor internal yang menjadi penyebab timbulnya kredit bermasalah yaitu:

1) Kebijakan perkreditan yang ekspansif

2) Penyimpanan dalam pelaksanaan prosedur perkreditan 3) Itikad kurang baik dari pemilik, pengurus atau pegawai Bank 4) Lemahnya sistem administrasi dan pengawasan kredit serta

lemahnya sistem informasi kredit bermasalah.

b. Faktor eksternal penyebab timbulnya kredit bermasalah adalah : 1) Kegagalan usaha debitur.

2) Musibah terhadap debitur atau terhadap kegitan usaha debitur. 3) Pemanfaatan iklim persaingan perbankan yang tidak sehat oleh

debitur.


(35)

3. Strategi Penyelesaian Kredit Bermasalah

Kredit bermasalah atau macet memaksa Bank atau lembaga keuangan lainnya untuk melakukan strategi penyelesaian kredit bermasalah sehingga tidak menimbulkan kerugian. Penyelesaian kredit bermasalah dapat dilakukan dengan memberikan keringanan berupa jangka waktu atau jumlah angsuran terutama bagi kredit yang terkena musibah atau dengan melakukan penyitaan bagi kredit yang sengaja lalai untuk membayar.

Strategi penyelesaian kredit bermasalah atau macet menurut Kasmir (2005:116-117) dilakukan dengan beberapa cara yaitu :

a. Rescheduling

1) Memperpanjang Jangka Waktu Kredit.

Memperpanjang jangka waktu kredit dilakukan dengan cara debitur diberikan keringanan dalam masalah jangka waktu kredit misalnya perpanjangan jangka waktu kredit dari 6 bulan menjadi satu tahun sehingga debitur mempunyai waktu yang lebih lama untuk mengembalikannya.

2) Memperpanjang Jangka Waktu Angsuran.

Memperpanjang angsuran dilakukan dengan cara jangka waktu angsuran kreditnya diperpanjang pembayarannya misalnya dari 36 kali menjadi 48 kali dan jumlah angsurannya menjadi mengecil seiring dengan penambahan jumlah angsuran.


(36)

b. Reconditioning

Reconditioning dilakukan dengan cara mengubah berbagai cara persyaratan yang ada seperti:

1) Kapitalisasi bunga, yaitu bunga dijadikan hutang pokok. 2) Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu.

Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu adalah penundaan pembayaran bunga sedangkan pokok pinjamannya tetap harus dibayar seperti biasa.

3) Penurunan Suku Bunga

Penurunan suku bunga dimaksudkan agar lebihmeringankan beban debitur. Sebagai contoh jika bunga per tahun sebelumnya dibebankan 20% diturunkan menjadi 18%, hal ini tergantung dari pertimbangan yang bersangkutan. Penurunan suku bunga akan mempengaruhi jumlah angsuran yang semakin kecil, sehingga diharapkan dapat membantu meringankan debitur.

4) Pembebasan Bunga

Pembebasan bunga diberikan kepada debitur dengan pertimbangan debiturakan mampu lagi membayar kredit tersebut dengan catatan debitur tetap mempunyai kewajiban untuk membayar pokok pinjamannya sampai lunas.

c. Restructuring

Restructuring dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1) Dengan menambah jumlah kredit.


(37)

2) Dengan menambah equity : a) Dengan menyetor uang tunai b) Tambahan modal dari pemilik d. Kombinasi

Kombinasi merupakan gabungan ketiga jenis yang di atas e. Penyitaan Jaminan

Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila debitur sudah benar-benar tidak mampu lagi untuk membayar semua hutang-hutangnya.

D. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam.

Pinjaman bermasalah terdiri dari : 1. Pinjaman Kurang Lancar

Pinjaman digolongkan kurang lancar apabila memenuhi kriteria dibawah ini :

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok sebagai berikut :

1) Tunggakan melampaui 1 (satu) bulan dan belum melampaui 2 (dua) bulan bagi pinjaman dengan angsuran harian dan/atau mingguan; atau


(38)

2) Melampaui 3 (tiga) bulan dan belum melampaui 6 (enam) bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya ditetapkan bulanan, 2 (dua) bulan atau 3 bulan; atau

3) Melampaui 6 (enam) bulan tetapi belum melampaui 12 (dua belas) bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya ditetapkan 6 (enam) bulan atau lebih; atau

4) Tunggakan melampaui 1 (satu) bulan tetapi belum melampaui 3 (tiga) bulan bagi pinjaman dengan masa angsuran kurang dari 1 (satu) bulan; atau

5) Melampaui 3 (tiga) bulan, tetapi belum melampaui 6 (enam) bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya lebih dari 1 (satu) bulan.

b. Pinjaman Belum Jatuh Tempo

Pengembalian pinjaman tanpa angsuran dengan tunggakan bunga yang melampaui 3 (tiga) bulan tetapi belum melampaui 6 (enam) bulan.

c. Pinjaman Telah Jatuh Tempo

Pengembalian pinjaman tanpa angsuran dengan pinjaman telah jatuh tempo dan belum dibayar tetapi belum melampaui 3 (tiga) bulan.


(39)

2. Pinjaman yang Diragukan

Pinjaman digolongkan diragukan apabila pinjaman yang bersangkutan tidak memenuhi kriteria kurang lancar tetapi berdasarkan penilaian dapat disimpulkan bahwa:

a. Pinjaman masih dapat diselamatkan dan agunan bernilai sekurang-kurangnya 75% dari hutang peminjam termasuk bunganya; atau b. Pinjaman tidak dapat diselamatkan tetapi agunannya masih bernilai

sekurang-kurangnya 100% dari hutang peminjam termasuk bunganya.

3. Pinjaman Macet

Pinjaman digolongkan Macet apabila :

a. Tidak memenuhi kriteria kurang lancar dan diragukan , atau; b. Memenuhi kriteria diragukan tetapi dalam jangka waktu 12 (dua

belas) bulan sejak digolongkan diragukan belum ada pelunasan. c. Pinjaman tersebut penyelesaiannya telah diserahkan kepada

Pengadilan Negeri atau telah diajukan penggantian kepada perusahaan asuransi pinjaman.

E. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian terdahulu dapat dijadikan dasar gambaran penelitian selanjutnya walaupun ada perbedaan subyek, obyek, variabel penelitian dan metode analisis yang digunakan maupun indikator yang diteliti.


(40)

Penelitian pertama dilakukan oleh Muslim (2012) dengan judul “Analisis

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kredit Macet (Kurang Lancar, Diragukan dan Macet) pada UMKM Industri Mebel di Kabupaten Jepara

Tahun 2012”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh faktor pengelolaan pemasaran, tingkat persaingan, pengelolaan keuangan, pengelolaan teknis dan tingkat kebijakan pemerintah terhadap kredit macet dari UMKM mebel di Jepara tahun 2012. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan uji hipotesis yaitu uji koefisien determinasi, uji F dan uji t. uji asumsi klasik terdiri dari uji multikolonieritas, uji heterokedastatis, uji normalitas dan uji autokolerasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengelolaan pemasaran berpengaruh negatif terhadap kredit macet UMKM industry mebel di jepara tetapi tidak signifikan. Variabel pengelolaan teknis berpengaruh negatif dan signifikan. Variabel tingkat persaingan dan tingkat kebijakan pemerintah berpengaruh positif dan signifikan. Sedangkan variabel pengelolaan keuangan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kredit macet UMKM industry mebel di Jepara.

Penelitian kedua dilakukan oleh Nilam Mentari (2013) dengan judul "Faktor-Faktor Penyebab kredit Bermasalah (Studi Kasus Pada KJKS Bina Insan mandiri Di Gondangrejo). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penyebab terjadinya kredit bermasalah pada KJKS Bina Insan Mandiri di Gondangrejo. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu laporan keuangan KJKS Bina Insan Mandiri Periode


(41)

Tahun 2007-2011. Subjek penelitian adalah manajer KJKS Bina Insan Mandiri dan beberapa nasabah yang mengalami pembiayaan macet. Informasi diperoleh melaui teknik wawancara.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor-faktor penyebab kredit bermasalah di KJKS Bina Insan Mandiri Gondangrejo periode tahun 2007-2011 antara lain : watak buruk nasabah seperti penyalahgunaan dana dan rendahnya moralitas nasabah. Masalah ekonomi seperti kegagalan usaha dan salah urus usaha. Masalah keluarga seperti perceraian, kematian dan sakit yang berkepanjangan. Kemudian pihak KJKS mengambil tindakan untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah dengan cara 3R (Resceduling, Reconditioning dan Restructuring), apabila pihak KJKS tidak bisa mengatasi masalah pembiayaan bermasalah dan tidak ada itikad baik dari nasabah untuk menyelesaikan kewajibannya maka diselesaikan melalui jalan damai dan terakhir dengan jalan saluran hukum.


(42)

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi kasus di Credit Union Cindelaras Tumangkar dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati obyek tertentu dan dengan waktu yang sudah ditentukan untuk mengetahui secara mendalam faktor-faktor penyebab kredit bermasalah di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo sehingga kesimpulan yang diambil berdasar penelitian ini hanya berlaku untuk Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo.

B. Subyek dan Objek Penelitian 1. Subyek

Subjek dalam penelitian ini adalah orang-orang yang memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penulis dalam penelitiannya yaitu debitur bermasalah Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo dan manager Credit Union Cindelaras Tumangkar yaitu Bapak Y. Sudarwanto


(43)

2. Obyek

Obyek untuk penelitian ini adalah faktor-faktor penyebab kredit bermasalah yang terjadi di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo atas laporan kredit bermasalah dengan cut off tanggal 4 Februari 2016.

C. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo Moyudan Sleman Yogyakarta.

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 2 Februari 2016 sampai dengan 2 April 2016.

E. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2011:119) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan penulis untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah seluruh debitur Credit Union Cindelaras TP 02 Lorejo yang mengalami kredit bermasalah atas laporan kredit bermasalah dengan cut off tanggal 4 Februari 2016.

2. Sampel

Sampel menurut Sugiono (2011:120) adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penentuan sampel


(44)

yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience atau

opportunity sampling. Menurut Jonathan Sarwono (2010:81),

convenience atau opportunity sampling adalah memilih unit-unit analisis yang dianggap sesuai oleh penulis. Sampel untuk penelitian ini adalah debitur bermasalah Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo dengan kriteria berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam. Credit Union Cindelaras mengacu pada Peraturan Menteri Negara Koperasi Usaha Kecil dan Menengah tersebut, maka syarat sebuah Credit Union yang sehat harus memenuhi indikator kesehatan yang ditetapkan agar dapat menghasilkan kinerja yang maksimal.

Pinjaman bermasalah terdiri dari : a. Pnjaman Kurang Lancar

Pinjaman digolongkan kurang lancar apabila memenuhi kriteria dibawah ini :

1) Terdapat tunggakan angsuran pokok sebagai berikut :

a) Tunggakan melampaui 1 (satu) bulan dan belum melampaui 2 (dua) bulan bagi pinjaman dengan angsuran harian dan/atau mingguan; atau


(45)

b) Melampaui 3 (tiga) bulan dan belum melampaui 6 (enam) bulan bagi pinjaman yan masa angsurannya ditetapkan bulanan, 2 (dua) bulan atau 3 bulan; atau

c) Melampaui 6 (enam) bulan tetapi belum melampaui 12 (dua belas) bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya ditetapkan 6 (enam) bulan atau lebih; atau

d) Tunggakan melampaui 1 (satu) bulan tetapi belum melampaui 3 (tiga) bulanbagi pinjaman dengan masa angsuran kurang dari 1 (satu) bulan; atau

e) Melampaui 3 (tiga) bulan, tetapi belum melampaui 6 (enam) bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya lebih dari 1 (satu) bulan.

2) Pinjaman Belum Jatuh tempo

Pengembalian pinjaman tanpa angsuran dengan tunggakan bunga yang melampaui 3 (tiga) bulan tetapi belum melampaui 6 (enam) bulan.

3) Pinjaman Telah Jatuh Tempo

Pegembalian pinjaman tanpa angsuran dengan pinjaman telah jatuh tempo dan belum dibayar tetapi belum melampaui 3 (tiga) bulan.


(46)

b. Pinjaman yang Diragukan

Pinjaman digolongkan diragukan apabila pinjaman yang bersangkutan tidak memenuhi kriteria kurang lancar tetapi berdasarkan penilaian dapat disimpulkan bahwa:

1) Pinjaman masih dapat diselamatkan dan agunan bernilai sekurang-kurangnya 75% dari hutang peminjam termasuk bunganya;atau

2) Pinjaman tidak dapat diselamatkan tetapi agunannya masih bernilai sekurang-kurangnya 100% dari hutang peminjam termasuk bunganya.

c. Pinjaman Macet

Pinjaman digolongkan macet apabila :

1) Tidak memenuhi kriteria kurang lancar dan diragukan, atau 2) Memenuhi kriteria diragukan tetapi dalam jangka waktu 12

(dua belas) bulan sejak didolongkan diragukan belum ada pelunasan.

3) Pinjaman tersebut penyelesaiannya telah diserahkan kepada Pengadilan Negeri atau telah dijukan penggantian kepada perusahaan asuransi pinjaman.


(47)

F. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu:

Data kualitatif yang diperoleh melalui hasil wawancara dengan debitur bermasalah Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo dan manager Credit Union Cindelaras Tumangkar yaitu Y. Sudarwanto.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara: 1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur

a. Wawancara kepada debitur bermasalah Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo untuk mendapatkan informasi mengenai faktor-faktor penyebab kredit bermasalah di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo.

b. Wawancara kepada manajer Credit Union Cindelaras Tumangkar untuk mendapatkan informasi mengenai gambaran umum.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan meneliti dokumen Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo. Teknik dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan memeriksa formulir pemberian kredit, analisis penilaian kelayakan peminjaman


(48)

kredit, syarat-syarat pemberian kredit, Surat pemberitahuan dan Surat Tagihan.

H. Teknik Analisis Data

Anaisis data merupakan proses akhir dalam penelitian untuk melakukan olah data dan mendapatkan hasil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Aktivitas dalam analisis data Miles dan Huberman dalam Sugiono (2007: 337), yaitu data reduction,data display dan conclusing drawing/verification.

Teknik analisis data untuk menjawab rumusan masalah dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Merangkum, mendeskripsikan dan memilih data atau informasi yang telah diperoleh dari responden kemudian memfokuskan berdasarkan masalah yang akan diungkap yaitu tentang faktor-faktor penyebab kredit bermasalah.

2. Data ini disajikan dalam bentuk uraian singkat yang dideskripsikan dalam bentuk naratif.

3. Penarikan kesimpulan berdasarkan hasil wawancara menggunakan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam untuk mengevaluasi kredit bermasalah dan analisis data mengenai faktor-faktor penyebab kredit bermasalah.


(49)

33

BAB IV

GAMBARAN UMUM

CREDIT UNION CINDELARAS TUMANGKAR TP 02 LOREJO

A. Kedudukan Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo

Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo merupakan salah satu tempat pelayanan Credit Union Cindelaras Tumangkar Pusat. Jumlah anggota Credit Union Cindelaras Tumangkar sampai pada tahun 2015 sebanyak 5250 anggota dan asset senilai Rp 45 Miliar. Credit Union Cindelaras melayani pelayanan bagi anggota yang terdaftar sebagai anggota di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo.Anggota yang tidak terdaftar sebagai anggota di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo harus melakukan mutasi terlebih dahulu jika ingin dilayani di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo.

Credit Union Cindelaras Tumangkar pusat beralamatkan di Jalan Rajawali Raya 116 Manukan RT 05 RW 05 Condongcatur, Depok, Sleman Yogyakarta 55281, memiliki 4 tempat pelayanan. Berikut ini adalah tempat pelayanan Credit Union Cindelaras tumangkar Yogyakarta ;

1. TP 01 beralamat di Jalan Rajawali Raya 116 Manukan RT 05 RW 05 Condongcatur, Depok, Sleman Yogyakarta 55281.

2. Tp 02 Lorejo beralamatkan di Puluhan RT 01 Rw 03 Sumberarum Moyudan Sleman Yogyakarta.


(50)

3. TP 03 Karang Rejek beralamatkan di Karang Rejek RT 07 Rw 03 Wonosari Gunung Kidul.

4. TP 04 Kota Baru beralamatkan di Jalan Abubakar Ali No 14 Kota Baru, Yogyakarta.

B. Waktu Pelayanan TP 02 Lorejo

Anggota Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo dapat dilayani pada hari Senin-Jumat Pukul 08.00-15.00 WIB dan hari Sabtu Pukul 08.00-12.00 WIB.

C. Sejarah Credit Union Cindelaras Tumangkar

Gagasan pendirian Credit Union Cindelaras Tumangkar dilatarbelakangi fenomena yang ada di tengah masyarakat yaitu sebagian besar dari mereka mengalami kehancuran finansial. Gali lubang tutup lubang sudah tidak dapat dihindarkan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup. Disisi lain kebutuhan masyarakat untuk mengembangkan diri terhambat hanya karena ketidakmampuan untuk mengakses modal dan beban pengembalian kredit untuk pengadaan modal justru akan memberi beban yang lebih besar.

Credit Union Cindelaras Tumangkar mencoba memberikan sebuah solusi yaitu nilai tabungan bisa tumbuh sejalan dengan akses modal untuk usaha. Anggota bisa memiliki tabungan dan mengakses modal dalam waktu yang sama. Solusi tersebut menjadikan anggota memiliki pendapatan minimal di dua tempat yaitu pendapatan pasif dari tabungan


(51)

berupa balas jasa simpanan (BJS) dan pendapatan aktif dari keuntungan usaha anggota.

Hal lain yang melatarbelakangi pendirian Credit Union Cindelaras Tumangkar adalah hasil diskusi tentang " Bagaimana Seharusnya Anak Bangsa Mengelola Indonesia di Tengah Derasnya Arus Globalisasi dan Kapitalisme". Diskusi tersebut diselenggarakan oleh Komunitas Lo-Rejo bersama Bina Desa dan Yayasan Cindhelaras Paritrana pada tanggal 20-24 Juli 2005. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 400 orang yang berasal dari perwakilan komunitas-komunitas dari berbagai penjuru tanah air.Hadir dalam diskusi tersebut sejumlah tokoh nasional seperti KH. Habib Qirsin, Mohchamad Sobari, Uskup Sunarko, SJ, Said Agil Siraj, George Aditjondro, Gunawan Wiradi, bambang Ismawan, Ahmad Tohari, mbah Maridjan dan lain-lain.

Rekomendasi dari kegiatan tersebut: " Mengembalikan pengelolaan ekonomi Negara kepada pemikiran-pemikiran Bung Karno-hatta melalui sistem ekonomi kerakyatan sesuai pasal 33 UUD 1945: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan".

D. Visi, Misi dan Slogan Credit Union Cindelaras Tumangkar 1. Visi

Gerakan pemberdayaan rekyat cerdas financial yang terpercaya. 2. Misi


(52)

b. Menyelenggarakan pelayanan keuangan yang aman, sehat dan berkelanjutan bagi anggota.

c. Mendorong pembangunan usaha produktif anggota. 3. Slogan

Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan. E. Status Badan Hukum

Legalitas Credit Union Cindelaras Tumangkar di bawah Disperindagkop propinsi daerah Istemewa Yogyakarta, melalui penerbitan badan hukum No 15/BH/KPTS/IV/2008 oleh Gubernur Daerah Istemewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 15 April 2008.

F. Susunan Pengurus 1. Pengawas

a. Ketua pengawas : Iwan Prasetyo, S.Pd.

b. Sekretaris :Raden Mas Hendro Benny Notosoebiandoro c. Anggota : Philipus Bino

2. Pengurus

a. Ketua Umum : Ir. Suwarto,M.P. b. Wakil Ketua I : Hasan Bachtiar c. Wakil Ketua II : Yulianto,S.Pd.

d. Sekretaris : Stepanus Wakidi, S.pd. e. Bendahara : R. Basuki Ruswanta


(53)

3. Manajemen

a. Manajer : Y. Sudarwanto

b. Kepala Bidang Usaha : Andreas Kurniawan, S.H 4. TP 02 Lorejo

a. Kepala TP : Theresia Winarsih, S.Pd b. Staf kredit : Yulius Sulaksono

c. Staf kredit : Fransiskus Asisi Suprstowo, S.H. d. Staf Kredit : Yosef Tundra Tri Wibowo, S.Pd. e. Kasir : Eny Setyawati

G. Status Keanggotaan

1. Anggota Credit Union Cindelaras Tumangkar terdiri dari : a. Anggota Biasa

Anggota biasa adalah anggota dengan kriteria sebagai berikut: 1) Anggota yang mempunyai kemampuan penuh melakukan

perbuatan hukum, atau minimal berusia 17 tahun atau belum berusia 17 tahun tetapi sudah menikah.

2) Memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk) Daerah Istimewa Yogyakarta.

3) Sudah memenuhi persyaratan dan ketentuan keanggotaan yang ditentukan oleh Credit Union Cindelaras Tumangkar.

b. Anggota Luar Biasa


(54)

1) Anggota Luar Biasa Anak

Anggota luar biasa anak adalah anak-anak di bawah umur 17 tahun, belum menikah dan secara ekonomi masih bergantung pada orang tua atau walinya pada saat mengisi formulir keanggotaan.

2) Anggota Luar Biasa Lainnya

Anggota luar biasa lainnya adalah anggota Credit union Cindelaras yang ber-KTP di luar wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Anggota dibedakan dari segi keaktifannya menjadi : a. Anggota Aktif

Anggota aktif adalah anggota yang dalam satu tahun berjalan tidak pernah lalai dalam menjalankan kewajibannya sebagai anggota Credit Union Cindelaras Tumangkar.

b. Anggota Tidak Aktif

Anggota Tidak Aktif adalah anggota yang selama 3 bulan berturut-turut atau 6 bulan dalam satu tahun buku berjalan lalai dalam menjalankan kewajibannya sebagai anggota Credit Union Cindelaras Tumangkar.

H. Syarat Keanggotan

Syarat untuk menjadi anggota terdiri dari: 1. Syarat Menjadi Anggota Biasa


(55)

a. Mengikuti Pendidikan Dasar yang diselenggarakan oleh Credit Union Cindelaras Tumangkar.

b. Ber-KTP di wilyah pengembangan Credit Union Cindelaras Tumangkar yakni daerah Istemewa Yogyakarta.

c. Batas usia masuk anggota maksimal 65 tahun

d. Sehat jasmani dan rohani (tidak menderita sakit jiwa)

e. Tidak sedang menjalani proses hukum dan atau tidak sedang menjalani hukuman penjara oleh pihak berwenng.

f. Mengisi formulir keanggotaan yang telah disediakan oleh Credit Union Cindelaras Tumangkar.

g. Melampirkan 2 lembar pasfoto ukuran 2x3 cm.

h. Fotocopi SIM/KTP, KK yang masih berlaku masing-masing 1 lembar

i. Persyaratan wajib menyetor :

1) Uang pangkal = Rp 15.000 2) Simpanan pokok = Rp 500.000 3) Siwaris (perdana) = Rp 100.000

4) Simpanan wajib = Rp 10.000 per bulan 5) Iuran Solduka = Rp 20.000 per tahun 6) Dana gedung = Rp 25.000

7) Kontribusi Pendidikan = Rp 30.000 TOTAL = Rp 700.000


(56)

j. Penyetoran awal menjadi anggota minimal Rp 150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah) selebihnya dapat diangsur dengan cara kapitalisasi selama maksimal 1 tahun (12 bulan).

k. Kelalaian kredit kapitalisasi Siwaris dan Simpanan Pokok seperti tersebut di butir j di atas, jika tidak diangsur selama 3 (tiga) bulan berturut-turut maka secara otomatis anggota dianggap keluar dari keanggotaan.

l. Menerima dan memahami Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan RAT dan kebijakan pengurus.

2. Syarat Menjadi Anggota Luar Biasa

Syarat menjadi anggota luar biasa antara lain :

a. Syarat-syarat menjadi anggota luar biasa sama dengan syarat-syarat menjadi anggota biasa kecuali butir g dan h.

b. Syarat-syarat menjadi anggota luar biasa lainnya sama dengan syarat-syarat menjadi anggota biasa.

I. Produk Simpanan Anggota 1. Simpanan Saham

Simpanan saham adalah simpanan kepemilikan/ andil anggota dengan nilai 1 ( satu ) saham Rp 1000 ( seribu ). Ketentuan simpanan saham antara lain :

a. Simpanan pokok sebesar Rp 500.000 dapat disetor tunai atau melalui kapitalisasi maksimal selama 1 (satu) tahun.


(57)

b. Simpanan wajib Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah) per bulan, dibayarkan secara teratur setiap bulan atau dibayar sekaligus setahun di awal tahun.

c. Selama menjadi anggota Credit Union Cindelaras Tumangkar, simpanan saham ini tidak tidak dapat ditarik/diambil.

d. Anggota aktif akan diberikan dividen sebesar 8% per tahun. Anggota tidak aktif (tidak menyetor simpanan wajib selama 3 x berturut-turut) diberikan dividen 2 % per tahun.

e. Balas jasa simpanan saham diberikan di awal tahun buku berikutnya dengan cara ditambah bukukan/ditransferkan ke Siwaris, kecuali anggota menghendaki lain.

f. Simpanan saham dilindungi Jalinan BKCU Kalimantan. 2. Sikendi

Sikendi adalah simpanan harian bagi anggota yang ditujukan untuk menyimpan dana persiapan kebutuhan harian. Ketentuan Sikendi antara lain :

a. Balas Jasa Simpanan (BJS) sebesar 3% dan langsung ditambah bukukan ke dalam buku simpanan yang bersangkutan setiap akhir bulan.

b. Tidak dikenakan biaya administrasi bulanan.

c. Setoran dan / atau penarikan Sikendhi dapat dilakukan setiap hari pada jam kerja.


(58)

d. Maksimal saldo Sikendi sebesar Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah).

e. Saldo minimal Sikendi sebesar Rp 35.000 (tiga puluh lima ribu rupiah).

f. Sikendhi tidak dapat dijadikan jaminan kredit.

g. Perubahan Balas Jasa Simpanan dan maksimal saldo simpanan dituangkan dalam SK Pengurus dan diumumkan secara luas kepada seluruh anggota.

h. Apabila buku rekening rusak atau hilang, anggota wajib mengganti biaya administrasi sebesar Rp 5.000 (lima ribu rupiah).

i. Penutupan buku simpanan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 5.000 (lima ribu rupiah).

j. Penarikan simpanan tidak dapat diwakilkan, kecuali dengan menyertakan surat kuasa bermaterai dari anggota yang bersangkutan atau oleh ahli waris apabila penabung meninggal dunia dengan menunjukan surat kematian dari pihak berwenang. k. Sikendi tidak dilindungi Jalinan BKCU Kalimantan.

3. Siwaris

Siwaris adalah simpanan bagi anggota yang ditujukan untuk mempersiapkan kebutuhan pensiun. Ketentuan Siwaris antara lain : a. Balas Jasa Simpanan dapat diambil apabila :


(59)

1) Bagi anggota berusia 50 (lima puluh) tahun keatas, jangka waktu penempatan selama 5 (lima) tahun terhitung sejak dibuka, atau

2) Usia 55 (lima puluh lima) tahun bagi anggota yang membuka rekening Siwaris berusia kurang dari 50 (lima puluh) tahun, atau

3) Saldo Siwaris telah mencapai minimal Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah).

b. Balas Jasa Simpanan (BJS) Siwaris sebesar 13% dan langsung ditambahbukukan ke dalam buku Siwaris yang bersangkutan setiap akhir bulan.

c. Tidak dikenakan biaya administrasi bulanan.

d. Setoran pertama untuk membuka Siwaris minimal Rp 100.000 (seratus ribu rupiah) dan dapat dilakukan dengan cara setoran tunai maupun Kredit Kapitalisasi (pinjam-tabung).

e. Besar setoran minimal Rp 5.000 (lima ribu rupiah) dan akumulasi setoran maksimal Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah) per bulan. f. Setoran Siwaris lebih dari Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah)

dapat dilakukan apabila simpanan tersebut dipinjam kembali dengan setoran angsuran pokok maksimal Rp 2.000.000 (dua juta rupiah) per bulan.

g. Perubahan akumulasi setoran maksimal per bulan dituangkan dalam SK Penguus dan diumumkan secara luas kepada anggota.


(60)

h. Perubahan Balas Jasa Simpanan dan akumulasi setoran minimal oleh karena kondisi keuangan Cedit Union Cindelaras Tumangkar dan tidak dapat ditarik sebelum kredit dinyatakan lunas.

i. Penarikan Siwaris sebelum jangka waktu minimal seperti tersebut pada butir a di atas, dikenakan penalty sebesar 5% dari jumlah penarikan.

j. Penarikan Siwaris disebabkan karena yang bersangkutan meninggal dunia tidak dikenakan penalti dan ahli waris wajib menunjukan surat kematian dari pejabat yang berwenang.

k. Siwaris anggota yang meninggal dunia dapat langsung dipindahbukukan ke tabungan Siwaris ahli waris.

l. Saldo Siwaris maksimal sebesar Rp 150.000.000 (seratus lima puluh rjuta rupiah) dan apabila saldonya telah memenuhi nilai maksimal tersebut balas jasa Siwaris langsung dipindahbukukan ke Sikendhi atau diambil tunai.

m. Siwaris dilindungi Jalinan BKCU Kalimantan. 4. Simpanan Pendidikan

Simpanan pendidikan adalah simpanan suka rela, ditujukan bagi anggota yang merencanakan program pembiayaan pendidikan bagi dirinya atau anggota keluarganya. Ketentuan simpanan pendidikan antara lain :


(61)

a. Balas jasa simpanan sebesar 12% per tahun dan langsung ditambahbukukan ke dalam buku simpanan yang bersangkutan setiap akhir bulan.

b. Tidak dikenakan biaya administrasi bulanan.

c. Setoran pertama untuk membuka rekening simpanan pendidikan minimal sebesar Rp 100.000 (seratus ribu rupiah) dan dapat dilakukan dengan cara setoran tunai maupun kredit kapitalisasi. d. Setoran simpanan minimal Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah) dan

akumulasi setoran maksimal Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) per bulan, baik tunai atau angsuran pokok kapitalisasi (pinjam-tabung). e. Setoran lebih dari Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) dapat dilakukan apabila simpanan tersebut dipinjam kembali dengan setoran angsuran pokok maksimal Rp 2.000.000 (dua juta rupiah) per bulan.

f. Biaya pembukaan rekening simpanan sebesar Rp 5.000 (lima ribu rupiah).

g. Jangka waktu penempatan minimal 3 (tiga) tahun.

h. Simpanan pendidikan yang telah mencapai jatuh tempo 3 tahun secara otomatis akan dipindahbukukan ke Sikendhi kecuali diperpanjang dengan cara membuat pernyataan tertulis.

i. Penarikan simpanan sebelum jangka waktu minimal seperti tersebut di atas, dikenakan penalty 5% dari penarikan kecuali jika penarikan disebabkan karena bersangkutan meninggal dunia


(62)

dengan ahli waaris menunjukan surat kematian dari yang berwenang.

j. Simpanan pendidikan dapat dijadikan jaminan kredit dan tidak dapat ditarik sebelum kredit dinyatakan lunas.

k. Saldo maksimal simpanan pendidikan Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah) dan apabila saldonya telah memenuhi nilai maksimal tersebut. BJS Simpanan Pendidikan langsung dipindahbukukan ke simpanan Sikendhi atau diambil tunai.

l. Perubahan BJS dan akumulasi setoran maksimal dituangkan dalam SK pengurus dan diumumkan secara luas kepada seluruh anggota. m. Apabila buku rekening hilang atau rusak dikenakan biaya

pengganti buku sebesar Rp 5.000 (lima ribu rupiah).

n. Simpanan pendidikan tidak dilindungi jalinan BKCU Kalimantan. 5. Simpanan Ibadah

Simpanan ibadah adalah simpanan suka rela yang ditujukan bagi anggota Credit Union Cindelaras Tumangkar dalam rangka menunaikan ibadah haji, umroh maupun ziarah religi. Simpanan ibadah mempunyai ketentuan antara lain ;

a. Balas Jasa Simpanan (BJS) sebesar 12,25% per tahun dan langsung ditambahbukukan ke dalam buku simpanan yang bersangkutan setiap akhir bulan.


(63)

c. Seoran pertama untuk membuka simpanan ibadah minimal sebesar Rp 100.000 (seratus ribu rupiah), dapat dilakukan dengan cara setoran tunai maupun kredit kapitalisasi.

d. Setoran simpanan minimal Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah) dan akumulasi setoran maksimal Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) per bulan.

e. Setoran simpanan ibadah lebih dari Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) dapat dilakukan apabila simpanan tersebut dipinjam kembali dengan angsuran pokok maksimal Rp 2.000.000 (dua juta rupiah per bulan.

f. Saldo maksimal simpanan ibadah adalah Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) dan apabila saldonya telah memenuhi nilai maksimal tersebut, BJS simpanan ibadah langsung dipindahbukukan ke simpanan sikendhi atau diambil tunai.

g. Biaya pembukaan rekening simpanan sebesar Rp 5.000 ( lima ribu rupiah).

h. Minimal mengendap selama 5 (lima) tahun sejak rekening dibuka. i. Simpanan ibadah yang telah mencapai jatuh tempo (5 tahun

rekening dibuka) secara otomatis akan dipindahkan ke Sikendi kecuali diperpanjang dengan cara membuat pernyataan tertulis. j. Penarikan simpanan ibadah sebelum jangka waktu minimal seperti

tersebut di atas dikenakan penalty sbesar 5% dari penarikan kecuali jika penarikan disebabkan karena yang bersangkutan meninggal


(64)

dunia dengan ahli waris menunjukan surat kematian dari yang berwewenang.

k. Perubahan Balas Jasa Simpanan dan akumulasi setoran minimal oleh karena kondisi keuangan nyata Credit Union Cindelaras Tumangkar akan dituangkan dalam SK Pengurus dan diumumkan secara luas kepada seluruh anggota.

l. Simpanan ibadah dapat dijadikan jaminan kredit apabila yang bersangkutan meminjam di Credit Union Cindelaras Tumangkar dan tidak dapat ditarik sebelum kredit dinyatakan lunas.

m. Apabila buku rekening rusak atau hilang, anggota wajib membayar biaya pengganti buku sebesar Rp 5.000 (lima ribu rupiah)

n. Simpanan ibadah tidak dilindungi Jalinan BKCU Kalimantan. 6. Simpanan Properti

Simpanan property adalah simpanan suka rela ditujukan bagi anggota Credit Union Cindelaras Tumangkar dalam rangka perencanaan kepemilikan papan/property dalam bentuk rumah, tanah, ruko dan renovasi bangunan. Simpanan properti mempunyai ketentuan antara lain :

a. Balas jasa pinjaman sebesar 10% per tahun dan langsung ditambahbukukan ke dalam buku simpanan yang bersangkutan di setiap akhir bulan.


(65)

c. Biaya pembukuan rekening simpanan sebesar Rp 5.000 (lima ribu rupiah)

d. Setoran pertama untuk membuka rekening simpanan property minimal sebesar Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah).

e. Setoran simpanan inimal Rp 50.000 (lima puluh ribu rupiah) dan akumulasi setoran minimal Rp 2.000.000 (dua juta rupiah) per bulan.

f. Setoran lebih dari Rp 2.000.000 (dua juta rupiah) dapat dilakukan apabila simpanan tersebut dipinjam kembali dengan setoran angsuran pokok maksimal Rp 4.000.000 (empat juta rupiah) per bulan.

g. Saldo maksimal sebesar Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) dan apabila saldonya telah memenuhi nilai maksimal tersebut, BJS simpanan properti langsung dipindahbukukan ke simpanan Sikendhi atau diambil tunai.

h. Minimal mengendap selama 3(tiga) tahun sejak rekening dibuka. i. Simpanan properti yang telah mencapai jatuh tempo (3 tahun sejak

rekening dibuka) secara otomatis akan dipindahkan ke Sikendhi kecuali diperpanjang dengan cara membuat pernyataan tertulis atau sedang digunakan sebagai jaminan kredit.

j. Penarikan simpanan property sebelum jangka waktu minimal seperti tersebut di atas dikenakan penalty sebesar 5% dari


(66)

penarikan kecuali jika penarikan disebabkan yang bersangkutan meninggal dunia.

k. Perubahan Balas Jasa Simpanan dan akumulasi setoran minimal oleh karena kondisi keuangan nyata Credit Union Cindelaras Tumangkar akan dituangkn dalam SK Pengurus dan diumumkan secara luas kepada seluruh anggota.

l. Simpana property menjadi syaat utama untuk pengajuan kredit properti dan tidak boleh ditarik sebelum kredit dinyatakan lunas. m. Saldo simpanan yang dipergunakan untuk kredit properti minimal

sebesar 10% dari kredit cair.

n. Pemenuhan besaran saldo simpanan property guna kepentingan persyaratan kredit property dapat dilakukan dengan :

1) Dipotongkan dari kredit cair sejauh analisis kredit memenuhi kriteria persyaratan kredit cair (analisis 5C).

2) Memindah bukukan dari Siwaris, simpanan pendidikan, simpanan ibadah tanpa dikenakan penalty.

o. Apabila buku rekening rusak atau hilang, anggota wajib mengganti biaya pengganti buku sebesar Rp 5.000 (lima ribu rupiah).

p. Simpanan properti tidak dilindungi Jalinan BKCU Kalimantan. 7. Sigap (Simpanan Kesiapsiagaan Keluarga)

Sigap diwajibkan bagi setiap keluarga Anggota Credit Union Cindelaras Tumangkar dengan tujuan menciptakan cadangan keuangan untuk persiapan menghadapi kndisi kritis/ darurat (sakit, kecelakaan,


(67)

PHK, bencana alam, gagal panen, kematian, cacat tetap dan korban kejahatan. Diharapkan saldo minimal 3 kali kebutuhan hidup layak bagi bujangan dan 6 kali kebutuhan layak bagi keluarga. Sigap mempunyai ketentuan antara lain :

a. Simpanan Sigap diwajibkan bagi setiap keluarga anggota Credit Union Cindelaras Tumangkar wajib memiliki minimal 1 (satu simpanan Sigap.

b. Setoran pertama untuk membuka rekening smpanan minimal sebesar Rp 50.000 (lima puluh ribu rupiah) dapat disetorkan tunai, pemindahbukuan dari rekening lain dan / atau dipotongkan dari kredit cair.

c. Setoran wajib tunai minimal Rp 5.000 (lima ribu rupiah) per bulan. d. Balas Jasa Simpanan (BJS) sebesar 8% per tahun dan langsung

ditambahbukukan ke dalam buku simpanan yang bersangkutan setiap akhir bulan.

e. Tidak dikenai biaya administrasi bulanan.

f. Saldo maksimal sebesar Rp 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) dan apabila saldonya telah memenuhi nilai maksimal tersebut. BJS Sigap langsung dipindahbukukan ke simpanan Sikendhi atau diambil tunai.

g. Biaya pembukuan rekening simpanan sebesar Rp 5.000 (lima ribu rupiah).


(68)

h. Penarikan Sigap dapat dilakukan pada saat anggota dan atau keluarga inti mengalami situasi krisis/darurat (sakit, kecelakaan, PHK, bencana, gagal panen, kematian, cacat tetap dan korban kejahatan) dengan mengisi formulir penarikan Sigap yang diverifikasi oleh Credit Union Cindelaras Tumangkar.

i. Penarikan yangbukan diperuntukan unuk tujuan sebagaimana disebutkan di atas dikenakan 10% dari penarikan.

j. Sigap tidak dapat menjadi jaminan kredit.

k. Perubahan Balas Jasa Simpanan oleh karena kondisi keuangan nyata Credit Union Cindelaras Tumngkar akan dituangkan dalam SK Pengurus dan diumumkan secara luas kepada seluruh anggota. l. Sigap tidak dilindungi Jalinan BKCU Kalimantan.

8. Cilik ( Simpnan Cinta Lingkungan)

Cilik adalah simpanan yang dibangun dari penjualan sampah rumah tangga. Cilik mempunyai ketentuan antara lain :

a. Cilik dapat dimiliki oleh anggota atau komunitas anggota Credit Union Cindhelaras Tumangkar.

b. Sumber simpanan berasal Berdasarkan hasil penjualan sampah. c. Penjualan sampah dilakukandi lokasi dan waktu yang ditentukan

oleh Credit Union Cindhelaras Tumangkar dan hasil penjualannya ditabungkan ke Simpanan Cilik.


(69)

d. Transaksi dilakukan setiap hari Sabtu. Credit Union Cindhelaras Tumangkar mendatangkan pembeli ke TP dan penetuan harga sesuai kesepakatan antara anggota dan pembeli.

e. Tidak dikenakan biaya administrasi bulanan. f. Simpanan dapat ditarik sewaktu-waktu.

g. Balas Jasa Simpanan (BJS) sebesar 10% per tahun dan langsung ditambahbukukan ke dalam buku simpanan yang bersangkutan setiap akhir bulan.

h. Perubahan Balas jasa Simpanan oleh karena kondisi keuangan nyata Credit Union Cindelaras Tumangkar akan dituangkan dalam SK Pengurus dan diumumkan secara luas kepada seluruh anggota. i. Cilik tidak dilindungi Jalinan BKCU Kalimantan.

J. Produk Kredit

1. Kredit Kapitalisasi

Kredit kapitalisasi diberikan kepada anggota yang tidak memiliki uang tunai tetapi mempunyai keinginan kuat untuk memiliki simpanan. Kredit kapitalisasi mempunyai ketentuan antara lain :

a. Kredit yang dikabulkan tidak dibawa pulang tetapi disimpan di Siwarisdan / atau simpanan pendidikan dan / atau simpanan properti.

b. Besarnya kredit maksimal Rp 25.000.000 (dua puluh liam juta rupiah).


(70)

d. Pelunasan kredit maksimal 60 bulan.

e. Balas jasa kredit sebesar 1,8% menurun per bulan. f. Kredit Kapitalisasi dilindungi jalinan sesuai ketentuan. 2. Kredit Pendidikan

Kredit Pendidikan diberikan kepada anggota untuk pembiayaan pendidikan anggota dalam keluarga inti (orang tua, anak), seperti: uang gedung/pangkal, SPP, KKN, Penelitian, Skripsi, Wisuda, dll. Ketentuan kredit pendidikan antara lain :

a. Besar kredit maksimal Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah) b. Pelunasan kredit maksimal 48 (empat puluh delapan) bulan. c. Saldo Simpanan Pendidikan minimal 10% dari nilai kredit cair. d. Balas Jasa Kredit sebesar 1,6% menurun per bulan

e. Jasa Pelayanan sebesar 1%.

f. Persyaratan pinjaman harus melampirkan bukti dari lembaga pendidikanyang sesuai dengan tujuan pinjaman.

g. Kredit Pendidikan dilindungi Jalinan sesuai ketentuan. 3. Kredit Kesehatan

Kredit Kesehatan adalah kredit yang kepada Anggota untuk pembiayaan masalahkesehatan bagi Anggota keluarga inti (orang tua kandung, mertua, anak), seperti: berobat, biaya rumah sakit, general check-up, membayar asuransi kesehatan. Kredit Kesehatan mempunyai ketentuan antara lain :


(71)

b. Pelunasan kredit maksimal 60 bulan (5 tahun). c. Balas Jasa Kredit sebesar 1,5% menurun per bulan. d. Jasa Pelayanan sebesar 1%.

e. Anggota yang sedang sakit tidak boleh mengajukan pinjaman untuk dirinyasendiri.

f. Kredit Kesehatan dilindungi Jalinan sesuai ketentuan. 4. Kredit Kendaraan

Kredit Kendaraan adalah kredit yang diberikan kepada Anggota untuk pembiayaan kepemilikankendaraan. Kredit Kendaraan mempunyai ketentuan antara lain :

a. Besar kredit maksimal Rp150.000.000 (seratus lima puluh juta rupiah)

b. Pelunasan kredit maksimal 48 bulan (4 tahun). c. Balas Jasa Kredit sebesar 1.9% menurun per bulan. d. Jasa Pelayanan sebesar 1%.

e. Kredit Kendaraan dilindungi Jalinan sesuai ketentuan. 5. Kredit Properti

Kredit Properti adalah kredit yang ditujukan untuk pembelian tanah, rumah, ruko, ataurenovasinya. Kredit Properti mempunyai ketentuan antara lain :

a. Kredit Properti ditujukan untuk pembelian tanah, rumah, ruko, atau renovasinya, dengan ketentuan sebagai berikut:


(72)

c. Saldo Simpanan Properti minimal 10% dari nilai kredit cair. d. Jangka waktu pengembalian maksimal 180 bulan (15 tahun). e. Balas Jasa Kredit sebesar 1,8% menurun.

f. Jasa Pelayanan sebesar 0,5% dari kredit cair. g. Kredit Properti dilindungi Jalinan sesuai ketentuan. 6. Kredit Perkawinan atau Hajatan

Kredit Perkawainan atau Hajatan ditujukan untuk melaksanakan hajatankeluarga, seperti: perkawinan, kitanan, syukuran, peringatan kematian, kikahan dan lain-lain. Kredit Perkawinan atau Hajatan mempunyai ketentuan antara lain :

a. Besar Kredit maksimal Rp20.000.000 (dua puluh juta rupiah). b. Jangka waktu pengembalian maksimal 24 bulan (2 tahun). c. Balas Jasa Kredit sebesar 1,9% menurun.

d. Jasa Pelayanan sebesar 1% dari kredit cair.

e. Kredit Perkawinan/Hajatan dilindungi Jalinan sesuai ketentuan. 7. Kredit Usaha Produktif

Kredit Usaha Produktif adalah kredit yang ditujukan untuk usaha produktif, seperti: peternakan, pertanian, perdagangan, jasa dan lain-lain. Kredit Usaha Produktif mempunyai ketentuan antara lain :

a. Besar kredit maksimal Rp400.000.000 (empat ratus juta rupiah). b. Jangka waktu pengembalian maksimal 60 bulan (5 tahun). c. Balas jasa kredit sebesar 1,85% menurun per bulan. d. Jasa pelayanan sebesar 1% dari kredit cair.


(73)

e. Kredit Usaha Produktif dilindungi Jalinan sesuai ketentuan. 8. Kredit Umum atau Serba-serbi

Kredit Umum/Serba-serbi ditujukan untuk keperluan lain-lain bersifatnonproduktif yang sesuai dengan nilai-nilai CU, seperti: talangan ibadah, wisata, sewa rumah dan lain-lain. Kredit Umum atau Serba-serbi mempunyai ketentuan antara lain :

a. Besar Kredit maksimal Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). b. Jangka waktu pengembalian maksimal 60 bulan (5 tahun). c. Balas Jasa Kredit sebesar 1,9% menurun per bulan.

d. Jasa Pelayanan sebesar 1% dari kredit cair. 29

e. Kredit Umum/Serba-serbi dilindungi Jalinan sesuai ketentuan. 9. Kredit Mikro

Kredit Mikro merupakan kredit yang ditujukan untuk pembiayaan usaha produktif pertanian/peternakan/perikanan dengan sistem pengembalian periodik/berjangka. Kredit Mikro mempunyai ketentuan antara lain :

a. Besar Kredit maksimal Rp15.000.000 (lima belas juta rupiah). b. Jangka waktu pengembalian maksimal 24 bulan.

c. Balas Jasa Kredit sebesar 0.8% tetap dibayar di muka. d. Jasa Pelayanan sebesar 1% dari kredit cair.


(74)

10.Kredit Khusus

Kredit Khusus diberikan kepada Anggota yang masih memiliki kredit dengankriteria:

a. Mengangsur kredit dengan baik.

b. Angsuran kredit pada Surat Perjanjian Kredit yang masih berjalan telahterbayar minimal 20%.

c. Apabila terjadi kelalaian angsuran kredit pada Surat Perjanjian Kredityang masih berjalan, maka Kredit Khusus otomatis direstrukturisasi.

d. Program Kredit Khusus dituangkan melalui SK Pengurus. e. Jangka waktu pengembalian maksimal 3 tahun (36 bulan). f. Balas Jasa Kredit sebesar 1,25% Menurun per bulan. g. Jasa Pelayanan sebesar 1% dari kredit cair.

h. Kredit Khusus dilindungi Jalinan sesuai ketentuan. K. Produk Perlindungan Jalinan

1. Pengertian

Jalinan (Jaminan Perlindungan Kalimantan) merupakan produk kerjasama Credit Union Cindelaras Tumangkar dengan BKCUK (BadanKoordinasi Credit Union Kalimantan), yang memberikan perlindungan dan pertanggungan secara otomatis terhadap Simpanan & Kredit bagi Anggota aktif, karena Meninggal Dunia atau Cacat Total Tetap (oleh karena sesuatu hal menyebabkan: buta kedua mata,


(75)

lumpuh kedua kaki, atau gila). Biaya premi program Jalinan ditanggung oleh Credit Union Cindelaras Tumangkar.

2. TUNAS

TUNAS merupakan Santunan Solidaritas yang diberikan kepada Ahli Waris apabila Anggota Meninggal Dunia yang dihitung berdasarkan Simpanan Saham dan Setara Saham almarhum yang diikut sertakan dalam Program Jalinan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan BKCU Kalimantan. TUNAS merupakan wujud solidaritas para Anggota dalam meringankan beban duka cita Ahli Waris Anggota yang Meninggal Dunia. TUNAS mempunyai ketentuan antara lain : a. Simpanan yang mendapat TUNAS adalah Simpanan Saham dan

Siwaris yang dimasukkan pada usia 0 s.d. 70 tahun.

b. Simpanan yang dimasukkan pada usia di atas 70 (tujuh puluh) tahun tidak mendapat TUNAS.

c. Besarnya TUNAS berkaitan dengan usia saat diterima menjadi Anggota, usia ketika meninggal dunia, dan besarnya Simpanan Saham dan Siwaris:

1) Anggota usia 0 - 1 tahun, besar TUNAS adalah 100% dari saldo Simpanan Saham dan Siwaris, maksimal Rp5.000.000 (lima juta rupiah).

2) Anggota usia >1 - 70 (di atas satu sampai dengan tujuh puluh) tahun, besar TUNAS adalah 100% dari saldo Simpanan Saham dan Siwaris maksimal Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah).


(76)

3) Anggota yang masuk pada usia 60 – 70 (enam puluh sampai tujuh puluh) tahun, besar TUNAS adalah 100% dari saldo Simpanan Saham dan Siwaris, maksimal Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah).

4) Jika terjadi penarikan simpanan pada usia >70 (di atas tujuh puluh) tahun, klaim yang dibayar sebesar saldo Simpanan Saham dan Siwaris terendah sesuai dengan ketentuan butir 1, 2, dan 3 di atas.

3. LINTANG

LINTANG merupakan perlindungan terhadap kredit Anggota yang digunakan untuk melunasi saldo kredit Anggota karena Cacat Total Tetap atau Meninggal. Oleh sebab itu LINTANG tidak diserahkan kepada Ahli Waris. Besarnya saldo kredit yang dapat dilunasi atau mendapat pertanggungan LINTANG sebagai berikut:

a. Piutang Produktif Anggota Usia Dewasa s.d. 55 (sampai dengan limapuluh lima) tahun pada saat meminjam dengan jangka waktu maksimal 36 (tiga puluh enam) bulan, plafon kredit yang dilindungi maksimal Rp300.000.000 (tiga ratus juta rupiah).

b. Piutang Anggota Usia Dewasa >55 - 60 (di atas lima puluh lima sampai dengan enam puluh) tahun pada saat meminjam, plafon kredit yang dilindungi maksimal Rp150.000.000 (seratus lima puluh juta rupiah).


(77)

c. Piutang Anggota Usia > 60 - 70 (di atas enam puluh sampai dengan tujuh puluh) tahun pada saat meminjam, plafon kredit yang dilindungi maksimal Rp50.000.000

d. Kredit yang diberikan pada usia 0 - 17 (nol sampai tujuh belas) tahun (kecuali sudah menikah) dan >70 (di atas tujuh puluh) tahun tidak mendapat perlindungan LINTANG.

e. Selisih saldo kredit di atas plafon maksimal yang ditetapkan, harus dilunasi oleh Ahli Waris pada saat penyerahan Jalinan.

4. Pengajuan Klaim

Permohonan klaim ke Jalinan akan dilakukan oleh Manajemen Credit Union Cindelaras Tumangkar dengan ketentuan sebagai berikut: a. Bagi Anggota Meninggal Dunia

Ahli Waris dapat mengajukan Klaim TUNAS paling lambat 2 (dua) bulan setelah Anggota Meninggal Dunia, dengan menyerahkan persyaratan sebagai berikut:

1) Surat Keterangan Kematian asli atau fotokopi yang sudah dilegalisasi Pejabat Pemerintah/Rumah Sakit/Puskesmas atau Instansi lain yangterkait.

2) Surat Keterangan tersebut harus menyebutkan penyebab yang bersangkutan meninggal dunia (sakit stroke, jantung, kecelakaan sepeda motor/mobil, dll).

3) Buku Anggota, Siwaris, dan Kredit (asli) milik yang yang bersangkutan.


(78)

4) KTP atau Kartu Pengenal lainnya, asli atau fotokopi yang telah dilegalisasi dan masih berlaku, milik yang bersangkutan.

5) Fotokopi KTP atau Kartu Pengenal lainnya yang masih berlaku milik Ahli Waris yang sah.

6) Surat Permohonan & Surat Perjanjian Kredit asli (bagi Anggota yang memiliki kredit).

7) Surat keterangan pemeriksaan berkas dari Pengawas. b. Bagi Anggota yang Cacat Total Tetap

Anggota yang Cacat Total Tetap (oleh karena sesuatu hal menyebabkan: buta kedua mata, lumpuh kedua kaki, gila) dapat mengajukan Klaim LINTAN dengan menyerahkan persyaratan sebagai berikut:

1) KTP atau Kartu Pengenal lainnya asli atau fotokopi yang telah dilegalisasi dan masih berlaku milik yang bersangkutan.

2) Buku Anggota, Siwaris, dan Kredit (asli) milik yang yang bersangkutan.

3) Surat Permohonan & Surat Perjanjian Kredit asli (bagi Anggota yang memiliki kredit).

4) Surat Keterangan dari dokter yang merawatnya.

5) Surat Keterangan dari Pemerintah Desa apabila tidak dirawat oleh tenaga medis.


(79)

6) Surat Keterangan dari Manajer Credit Union Cindelaras Tumangkar bahwa sudah dilakukan pengecekan lapangan atas Anggota yang Cacat

7) Total Tetap tersebut dan diketahui oleh Pengurus dan Pengawas; dan menyertakan gambar/foto bersama antara Anggota yang bersangkutan dengan petugas yang melakukan pengecekan.

5. Prosedur Klaim

Prosedur klaim dilakukan dengan cara :

a. Permohonan klaim ke Jalinan (dengan mengisi Formulir Permohonan) akan dilakukan oleh Manajemen Credit Union Cindelaras Tumangkar, setelah mendapatkan lampiran sesuai dengan ketentuan-ketentuan klaim di atas dari Ahli Waris (bagi Anggota Meninggal Dunia) dan dari Anggota yang Cacat Total Tetap (Jangka waktu klaim maksimal 90 hari).

b. Penyerahan TUNAS dan pengembalian Simpanan Saham dan Siwaris kepada Ahli Waris akan dilakukan segera setelah proses klaim disetujui oleh Jalinan / BKCU Kalimantan.

c. Pembayaran Klaim Jalinan dari BKCU Kalimantan melalui rekening SIKODIT.

d. Credit Union Cindelaras Tumangkar membuat Berita Acara penyerahan Klaim kepada Ahli Waris dan mengirimnya ke BKCUK bersama LKSB bulan berikutnya.


(80)

6. Penolakan Prosedur Klaim

a. Penolakan Prosedur Klaim TUNAS terjadi apabila :

1) Anggota masuk Credit Union Cindelaras Tumangkar dalam kondisi sakit dan meninggal dunia dalam jangka waktu sampai dengan 3 bulan setelah menjadi Anggota.

2) Simpanan Anggota disetor pada usia di atas 70 tahun.

3) Simpanan Kapitalisasi yang piutangnya tidak pernah diangsur sejak pencairan.

4) Simpanan lembaga yang diatasnamakan perorangan. b. Penolakan Prosedur Klaim LINTANG terjadi apabila :

1) Kredit menunggak >5 (lebih dari lima) bulan berturut-turut. 2) Piutang yang diberikan kepada Anggota Luar Biasa Anak (usia

kurangdari 17 tahun dan belum menikah).

3) Piutang yang diberikan kepada Anggota yang sedang sakit. 4) Piutang yang tujuannya untuk biaya berobat diri sendiri.

5) Saldo Piutang Anggota yang berusia >70 (di atas tujuh puluh) tahun.

6) Piutang Kapitalisasi yang tidak pernah diangsur >1 (lebih dari satu) bulan setelah pencairan.


(81)

L. Produk Bantuan

1. SOLDUKA ( Solidaritas Dukacita Anggota)

Solduka merupakan bentuk solidaritas dan turut berbela sungkawa terhadap Anggota yang meninggal, berupa santunan secara tunai. Membayar Iuran Solduka sejak awal berarti bentuk melindungi diri sendiri secara dini. SOLDUKA mempunyai ketentuan antara lain : a. Semua Anggota Credit Union Cindelaras Tumangkar wajib

menjadi peserta Solduka, dengan membayar iuran sebesar Rp20.000 (dua puluh ribu rupiah) per tahun.

b. Anggota yang sudah berhenti dan/atau sudah diberhentikan tidak berhak mendapat santunan Solduka.

c. Masa berlaku terhitung mulai tanggal 01 Januari 2016 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016.

d. Cara penyetoran iuran sebagai berikut:

1) Iuran tahun 2017 dibayarkan mulai Desember 2016.

2) Bagi Anggota baru, penyetoran Iuran Solduka tahun bersangkutan dilakukan pada waktu diterima sebagai Anggota. 3) Anggota yang belum membayar iuran pada tahun

bersangkutan, akan dipotongkan dari Simpanannya.

4) Peserta Solduka yang meninggal dunia, akan diberikan santunan tunai sebesar Rp2.000.000 (dua juta rupiah) yang diserahkan kepada Ahli Waris.


(1)

LAMPIRAN IV


(2)

LAMPIRAN V ANALISIS 5C


(3)

LAMPIRAN VI


(4)

LAMPIRAN VII SURAT TAGIHAN I


(5)

LAMPIRAN VIII SURAT TAGIHAN II


(6)

LAMPIRAN IX