Evaluasi sistem akuntansi penggajian : studi kasus di Credit Union Cindelaras Tumangkar.

(1)

xix

ABSTRAK

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN

STUDI KASUS DI CREDIT UNION CINDELARAS TUMANGKAR

Alexander Siahaan NIM: 102114102 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2015

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem akuntansi penggajian yang terdapat di Credit Union Cindelaras Tumangkar sudah berjalan baik sesuai teori. Jenis penelitian ini bersifat studi kasus. Langkah-langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah ini (1) mendeskripsikan sistem akuntansi penggajian yang ada di Credit Union Cindelaras Tumangkar, (2) membandingkan sistem akuntansi penggajian yang ada di Credit Union Cindelaras Tumangkar dengan kajian teori sistem akuntansi penggajian dan pengendalian intern, (3) mengevaluasi sistem akuntansi penggajian untuk mengetahui kelemahan dari sistem akuntansi penggajian.

Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan dapat di simpulkan bahwa Credit Union Cindelaras Tumangkar belum berjalan dengan baik dalam menerapkan sistem akuntansi penggajian yang sesuai teori. Hal ini dikarenakan Credit Union Cindelaras Tumangkar belum melakukan sistem pengendalian intern dengan baik berdasarkan teori sistem akuntansi penggajian dan pengendalian intern. Permasalahan yang terjadi di Credit Union Cindelaras Tumangkar adalah: pertama, Credit Union Cindelaras Tumangkar tidak memiliki pemisahan tugas secara tegas khususnya bagian akuntansi dan keuangan (kasir). Kedua, Credit Union Cindelaras Tumangkar dalam mendistribusikan gaji seharusnya pendistribusian dilakukan oleh kasir namun pendistribusian dilakukan manajer. Ketiga, Credit Union Cindelaras Tumangkar juga belum sepenuhnya melakukan pengawasan daftar hadir. keempat, belum mempunyai bagan alir dokumen sistem akuntansi penggajian di Credit Union Cindelaras Tumangkar. Kelima, Credit Union Cindelaras Tumangkar belum melakukan pemotongan gaji, berkaitan dengan perhitungan pajak penghasilan.


(2)

xx

ABSTRACT

AN EVALUATION OF PAYROLL ACCOUNTING SYSTEM A CASE STUDY IN CREDIT UNION CINDELARAS TUMANGKAR

Alexander Siahaan NIM: 102114102 Sanata Dharma University

Yogyakarta 2015

The purpose expected to be achieved in this research is to know whether the payroll accounting system of Credit Union Cindelaras Tumangkar is run well based on the theory. The type of this research is a case study. The steps taken to achieve the aim of this study were (1) describe the payroll accounting system in the Credit Union Cindelaras Tumangkar, (2) compare the payroll accounting system of the Credit Union Cindelaras Tumangkar with theory of payroll accounting system and internal control, (3) evaluate the payroll accounting system to know the downside of the payroll accounting systems.

According to the result of this research and analysis, it can be concluded that the Credit Union Cindelaras Tumangkar has not operated well in implementing the payroll accounting system based on the theory. It happens because the Credit Union Cindelaras Tumangkar has not done the internal control system well based on the theory of payroll accounting system and internal control. There are five problems found in the Credit Union Cindelaras Tumangkar. First, the problem happened because it does not have a task division clearly especially the division of accounting and the cashier. Second, the salary distribution that should be done by the cashier is done by the manager. Third, the Credit Union Cindelaras Tumangkar has not implemented a monitoring of the attendance list totally. Fourth, Credit Union Cindelaras Tumangkar has not had a slot document chart on payroll accounting system. The last, it has not applied the cutting salaries related to the calculation of income tax.


(3)

i

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN (Studi Kasus di Credit Union Cindelaras Tumangkar )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh: Alexander Siahaan

NIM: 102114102

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN (Studi Kasus di Credit Union Cindelaras Tumangkar )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh: Alexander Siahaan

NIM: 102114102

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(5)

(6)

(7)

iv

“sakit dalam perjuangan itu sementara. Bisa jadi Anda rasakan dalam semenit,

sejam, sehari, atau setahun. Namun jika anda menyerah, rasa sakit itu akan

terasa selamanya”-Lance Amstrong-

“Karena itu Aku berkata kepadamu : Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan

kepadamu” (Markus 11 : 24)

“Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu

akan menerimnya” (Matius 21 : 22)

“ Kejarlah impian mu setinggi langit, jangn pernah menyerah dalam suatu

keadaan. Goreskan tinta hitam dalam sejarah dan Hargailah suatu proses untuk pembelajaran hidup, sehingga mendapatkan hasil yang luar biasa”

(Alexander Siahaan)

Skripsi ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus kristus Ayah dan Ibuku Tercinta Adikku Tersayang Saudara-saudaraku yang Tercinta Sahabat dan Teman-temanku Almamater yang ku Banggakan


(8)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN (Studi kasus Credit

Union Cindelaras Tumangkar ). dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 21 Januari 2015 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 27 Febuari 2015 Yang membuat pernyataan,


(9)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA TULIS UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Alexander Siahaan

Nomor Mahasiswa : 102114102

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN (Studi kasus Credit

Union Cindelaras Tumangkar). beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencatumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 27 Febuari 2015 Yang menyatakan,


(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Evaluasi Sistem Akuntansi Penggajian”.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa skripsi ini berhasil disusun berkat bantuan, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini, penulis ingin ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertai penulis. 2. Drs. Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph.D Selaku Rektor Universitas

Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian penulis.

3. Dr. H. Harry Maridjo, M.Si Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

4. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

5. M. Trisnawati Rahayu , S.E., M.Si., Ak., QIA., C.A. selaku dosen pembimbing yang telah membantu dan membimbing penulisan menyelesaikan skripsi.


(11)

viii

6. Bapak Sudarwanto selaku manajer di CU Cindelaras Tumangkar Yogyakarta yang telah berkenan memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian untuk tugas akhir.

7. Mamaku tersayang atas perhatian, kesabaran, dukungan moral, finansial berikan serta yang sangat peduli akan pendidikan anaknya dan banyak mendukung dan mendoakan penulis sehingga skripsi ini dapat selesai tepat waktu.

8. Roy, dan Dian selaku adikku kandung yang terkasih dan ku sayang yang selalu memberikan semangat dan dukungan doa yang kalian berikan. 9. Bang Saut Ridwan dan Kak Saut yang telah memberikan dukungan, doa

dan masukan-masukan yang bermanfaat bagi penulis.

10.Teman-teman Metodologi Penelitian Terapan yang selalu memberikan dukungan dan masukan, saran kepada penulis.

11.Temen-teman Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi yang mendukung dan memberikan semangat kepada penulis agar dapat meyelesaikan skripsi.

12.Temen–teman Akuntansi 2010 atas kebersamaan yang sudah tercipta selama kuliah, masukan-masukan, semangat dan dukungan serta doa yang selalu kalian semua berikan.

13.Teman terbaik : Nandus, Theo, Riki, Koido, Ignas, Adit item yang selalu memberikan arti sebuah persahabatan serta berkat semangat, dukungan dan doa terbaik dari kalian semua.


(12)

ix

14.Sari Panjaitan selaku Saudaraku terimakasih sudah membantu untuk mengkoreksi skripsi penulis serta memberikan semangat dan motivasi sehingga skripsi ini agar dapat selesai tepat waktu.

15.Terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu, yang langsung maupun tidak langsung membantu, semoga Tuhan memberkati.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu dengan segala kerendahan penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak-pihak yang membutukan.

Yogyakarta, 27 Febuari 2015


(13)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xvi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ………... xviii

ABSTRAK ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Credit Union (Koperasi Kredit) ... 7

1. Pengertian Credit Union ... 7


(14)

xi

3. Nilai-nilai Credit Union ... 11

4. Pilar Credit Union ... 12

B. Sistem ... 12

1. Pengertian Sistem ... 12

2. Jenis-jenis Sistem ... 13

3. Perbedaan Sistem dan Prosedur ... 15

C. Akuntansi ... 15

1. Pengertian Akuntansi ... 15

2. Bidang Ilmu Akuntansi ... 16

3. Peran Akuntansi ... 18

D. Sistem Akuntansi ... 18

1. Pengertian Sistem Akuntansi ... 18

2. Unsur-unsur Sistem Akuntansi ... 19

3. Faktor-faktor dalam Menyusun Sistem Akuntansi ... 20

4. Sifat-sifat Sistem Akuntansi ... 21

5. Manfaat Sistem Akuntansi Bagi Fungsi Management ... 23

6. Tujuan Pengembangan Sistem Akuntansi ... 23

E. Sistem Akuntansi Penggajian ... 24

1. Pengertian Sistem Akuntansi Penggajian ... 24

2. Fungsi Yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penggajian .... 25

3. Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem Penggajian ... 26

4. Catatan Akuntansi Sistem Penggajian ... 30


(15)

xii

F. Gaji ... 35

1. Pengertian Gaji ... 35

2. Metode Distribusi ... 36

G. Pengendalian Intern Penggajian ... 37

1. Pengertian Pengendalian Intern ... 37

2. Komponen Pengendalian Intern ... 38

H. Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian ... 40

1. Pengertian Bagan Alir Dokumen ... 40

2. Manfaat Bagan Alir Dokumen ... 40

3. Keunggulan dan Kelemahan Bagan Alir Dokumen ... 41

4. Jenis- jenis Bagan Alir... 41

5. Simbol Bagan Alir Dokumen ... 42

I. Review Penelitian Terdahulu ... 55

BAB III METODE PENELITIAN ... 57

A. Jenis Penelitian ... 57

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 57

1. Tempat Penelitian ... 57

2. Waktu Penelitian ... 57

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 57

1. Subjek Penelitian ... 57

2. Objek Penelitian ... 58


(16)

xiii

E. Teknik Pengumpulan Data ... 59

1. Wawancara ... 59

2. Dokumentasi ... 59

3. Observasi ... 60

F. Teknik Analisis Data ... 60

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 70

A. Lokasi Credit Union Cindelaras Tumangkar ... 70

B. Sejarah Perkembangan Perusahaan ... 70

C. Visi dan Misi Perusahaan ... 73

D. Status Badan Hukum ... 74

E. Struktur Organisasi ... 74

F. Tugas Pengurus ... 78

G. Produk Credit Union Cindelaras Tumangkar ... 91

H. Sumber Daya Manusia ... 94

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 103

A. Deskripsi Data ... 103

1. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penggajian CUCT ... 105

2. Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penggajian CUCT ... 108

3. Bagian-Bagian yang Terkait dalam Sistem Akuntansi penggajian CUCT ... 109


(17)

xiv

4. Prosedur-Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi

Penggajian CUCT ... 110

5. Unsur Pengendalian Intern dalam Sistem Akuntansi Penggajian ... 112

6. Bagan Alir Sistem Akuntansi penggajian di CUCT ... 115

B. Teknik Analisis Data yang Digunakan ... 120

C. Rangkuman Pembahasan ... 133

D. Masalah yang Ditemukan ... 135

E. Kelemahan yang Terjadi di CUCT ... 136

BAB VI PENUTUP ... 142

A. Kesimpulan ... 142

B. Keterbatasan Penelitian ... 143

C. Saran ... 143

DAFTAR PUSTAKA ... 145

LAMPIRAN ... 148

Lampiran_1 Daftar pertanyaan Wawancara ... 148

Lampiran_2 Daftar pertanyaan Tentang Pengendalian Intern yang Terkait dengan Sistem Akuntansi Penggajian ... 150

Lampiran_3 Formulir Slip Gaji ... 154

Lampiran_4 Pedoman Penilaian kinerja ... 155

Lampiran_5 Sistem Gaji Karyawan Menggunakan Microsoft Excel ... 164

Lampiran_6 Rekap Daftar Gaji ... 165


(18)

xv

Lampiran_8 Daftar Kas Bon Staf CUCT ... 167

Lampiran_9 Daftar Gaji Berkala... 168

Lmapiran_10 Absen Karyawan CUCT ... 169

Lampiran_11 Surat Penelitian ... 170


(19)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Simbol Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart) ... 42

Tabel 2 Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penggajian ... 63

Tabel 3 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penggajian. ... 63

Tabel 4 Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penggajian .... 64

Tabel 5 Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penggajian ... 64

Tabel 6 Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggungjawab Secara Tegas ... 65

Tabel 7 Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan ... 65

Tabel 8 Praktek yang Sehat ... 66

Tabel 9 Karyawan yang Kompeten Sesuai dengan Tanggungjawabnya ... 67

Tabel 10 Skala Indeks ... 99

Tabel 11 Ketentuan Pemberhetian Pegawai dengan Uang Pesangon ... 102

Tabel 12 Perbandingan Fungsi yang Terkait dalam Sistem akuntansi Penggajian yang ada di CUCT ... 120

Tabel 13 Perbandingan Jaringan Prosedur Sistem Akuntansi Penggajian yang ada di CUCT ... 121

Tabel 14 Perbandinagan Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Penggajian dengan yang ada di CUCT ... 123


(20)

xvii

Tabel 15 Perbandingan Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam

Sistem Akuntansi Penggajian dengan yang ada di CUCT ... 125 Tabel 16 Perbandingan Struktur Organisasi yang Memisahkan

Tanggungjawab Secara Tegas dalam Sistem Akuntansi

Penggajian dengan yang ada di CUCT ... 127 Tabel 17 Perbandingan Sistem Otorisasi den Prosedur Pencatatan dengan

yang ada di CUCT ... 128 Tabel 18 Perbandingan Praktik yang Sehat dengan yang ada di CUCT ... 129 Tabel 19 Perbandingan Karyawan yang Kompeten dengan yang ada

di CUCT ... 131 Tabel 20 Daftar Permasalahan tentang Pengendalian Intern yang Berkaitan

dengan Sistem Akuntansi Penggajian ... 135 Tabel 21 Kelemahan dan rekomendasi Sistem Akuntansi Penggajian di

CUCT ... 137


(21)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Input-Output dalam Sistem Akuntansi ... 22

Gambar 2.1 Sistem Akuntansi Penggajian ... 51

Gambar 2.1 Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan) ... 52

Gambar 2.1 Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan) ... 53

Gambar 2.1 Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan) ... 54

Gambar 3.1 Struktur Organisasi CUCT ... 77

Gambar 3.1 Struktur Organisasi CUCT (Lanjutan) ... 77

Gambar 3.1 Struktur Organisasi CUCT (Lanjutan) ... 78

Gambar 4.1 Sistem Akuntansi Penggajian Pada CUCT ... 115

Gambar 4.1 Sistem Akuntansi Penggajian Pada CUCT (Lanjutan) ... 116

Gambar 4.1 Sistem Akuntansi Penggajian Pada CUCT (Lanjutan) ... 117

Gambar 5.1 Rekomendasi Struktur Organisasi CUCT ... 140


(22)

xix

ABSTRAK

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN

STUDI KASUS DI CREDIT UNION CINDELARAS TUMANGKAR

Alexander Siahaan NIM: 102114102 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2015

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem akuntansi penggajian yang terdapat di Credit Union Cindelaras Tumangkar sudah berjalan baik sesuai teori. Jenis penelitian ini bersifat studi kasus. Langkah-langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah ini (1) mendeskripsikan sistem akuntansi penggajian yang ada di Credit Union Cindelaras Tumangkar, (2) membandingkan sistem akuntansi penggajian yang ada di Credit Union Cindelaras Tumangkar dengan kajian teori sistem akuntansi penggajian dan pengendalian intern, (3) mengevaluasi sistem akuntansi penggajian untuk mengetahui kelemahan dari sistem akuntansi penggajian.

Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan dapat di simpulkan bahwa Credit Union Cindelaras Tumangkar belum berjalan dengan baik dalam menerapkan sistem akuntansi penggajian yang sesuai teori. Hal ini dikarenakan Credit Union Cindelaras Tumangkar belum melakukan sistem pengendalian intern dengan baik berdasarkan teori sistem akuntansi penggajian dan pengendalian intern. Permasalahan yang terjadi di Credit Union Cindelaras Tumangkar adalah: pertama, Credit Union Cindelaras Tumangkar tidak memiliki pemisahan tugas secara tegas khususnya bagian akuntansi dan keuangan (kasir). Kedua, Credit Union Cindelaras Tumangkar dalam mendistribusikan gaji seharusnya pendistribusian dilakukan oleh kasir namun pendistribusian dilakukan manajer. Ketiga, Credit Union Cindelaras Tumangkar juga belum sepenuhnya melakukan pengawasan daftar hadir. keempat, belum mempunyai bagan alir dokumen sistem akuntansi penggajian di Credit Union Cindelaras Tumangkar. Kelima, Credit Union Cindelaras Tumangkar belum melakukan pemotongan gaji, berkaitan dengan perhitungan pajak penghasilan.


(23)

xx

ABSTRACT

AN EVALUATION OF PAYROLL ACCOUNTING SYSTEM A CASE STUDY IN CREDIT UNION CINDELARAS TUMANGKAR

Alexander Siahaan NIM: 102114102 Sanata Dharma University

Yogyakarta 2015

The purpose expected to be achieved in this research is to know whether the payroll accounting system of Credit Union Cindelaras Tumangkar is run well based on the theory. The type of this research is a case study. The steps taken to achieve the aim of this study were (1) describe the payroll accounting system in the Credit Union Cindelaras Tumangkar, (2) compare the payroll accounting system of the Credit Union Cindelaras Tumangkar with theory of payroll accounting system and internal control, (3) evaluate the payroll accounting system to know the downside of the payroll accounting systems.

According to the result of this research and analysis, it can be concluded that the Credit Union Cindelaras Tumangkar has not operated well in implementing the payroll accounting system based on the theory. It happens because the Credit Union Cindelaras Tumangkar has not done the internal control system well based on the theory of payroll accounting system and internal control. There are five problems found in the Credit Union Cindelaras Tumangkar. First, the problem happened because it does not have a task division clearly especially the division of accounting and the cashier. Second, the salary distribution that should be done by the cashier is done by the manager. Third, the Credit Union Cindelaras Tumangkar has not implemented a monitoring of the attendance list totally. Fourth, Credit Union Cindelaras Tumangkar has not had a slot document chart on payroll accounting system. The last, it has not applied the cutting salaries related to the calculation of income tax.


(24)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan perekonomian nasional yang dihadapi dunia semakin maju dan pesat sehingga persaingan yang terjadi di dalam dunia usaha akan semakin kuat, tentunya hal ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan ekonomi. Salah satunya termasuk koperasi saat ini, sangat cepat dan dinamis. koperasi merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan dari ekonomi kerakyatan. Koperasi sebagai badan usaha senantiasa di dorong dan diarahkan untuk ikut serta berperan secara nyata dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggotanya agar mampu mengatasi ketidakseimbangan ekonomi dan kesenjangan sosial, sehingga nantinya mampu berperan sebagai wadah kegiatan ekonomi masyarakat.

Credit Union merupakan salah satu contoh koperasi yang mempunyai struktur, dan manajemen serta jangkauan kegiatan secara geografis yang sangat luas dengan beberapa kantor unit sudah tersebar jauh ke daerah-daerah pedesaan.

Dalam menjalankan operasinya, setiap organisasi memerlukan sumber daya manusia atau tenaga kerja Peran tenaga kerja sebagai pelaksana utama dalam kegiatan perusahaan yang tidak tergantikan. Meskipun teknologi begitu pesat, namun peran tenaga kerja tetap


(25)

diperlukan sebagai penggerak perusahaan. Peran tenaga kerja sangat dibutuhkan sebagai pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan.

Karyawan merupakan salah satu mitra kerja dalam menjaga kelangsungan hidup dan pencapaian tujuan organisasi. Pemberian balas jasa layak diberikan sebagai motivasi dan dorongan kepada karyawan yang bekerja di perusahaan agar dapat bekerja dengan kinerja terbaiknya. Salah satu bentuk balas jasa yang diberikan yaitu gaji atau upah. Hak seseorang mendapat gaji apabila telah diakui secara sah sebgai karyawan tetap yang telah ditetapkan oleh dokumen atau suarat keputusan dari pemberi kerja. Melihat pentingnya seorang karyawan di dalam perusahaan maka tidak hanya dalam perusahaan manufaktur atau perusahaan dagang tetapi perusahaan jasa pun harus mempertimbangkan peraturan pemerintah tentang Upah Minimum regional (UMR).

Gaji merupakan komponen biaya utama dalam semua jenis organisasi untuk meningkatkan prestasi sesuai dengan pendidikan dan keahliannya. Gaji disajikan dalam laporan keuangan yang merupakan informasi keuangan yang dibutuhkan berbagai pihak, baik dalam perusahaan pihak diluar perusahaan. Sistem akuntansi diperlukan agar informasi dapat dengan jelas dan tegas memberikan keterangan maupun prosedur-prosedur yang dijalankan. Sistem akuntansi berfungsi sebagai alat bantu bagi manajemen dalam pengambilan keputusan atau


(26)

menentukan kebijaksanaan.

Sistem penggajian merupakan salah satu dari sistem akuntansi yang berfungsi untuk menjamin kerahasian kekayaan perusahaan dan menghasilkan laporan keuangan yang dipercaya. Masalah penggajian merupakan sesuatu yang sangat penting sehingga dibutuhkan sistem akuntansi penggajian. Sistem akuntansi penggajian merupakan suatu prosedur dan catatan-catatan yang memberikan informasi mengenai jumlah pendapatan yang diterima karyawan, untuk menghidari adanya kecurangan-kecurangan yang mungkin terjadi dalam perusahaan dan dapat meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam menyampaikan informasi.

Sistem akuntansi penggajian yang baik akan mengoptimalkan kinerja kegiatan perusahaan, apabila sistem penggajian yang diterapkan tidak baik, maka akan menyebakan terjadinya manipulasi kas melaui pembayaran gaji.

Berdasarkan uraian di atas dan mengingat pentingnya sistem penggajian dan pengupahan bagi perusahaan, maka penulis tertarik untuk mengkaji tentang “Evaluasi Sistem Akuntansi Penggajian Studi Kasus di Credit Union Cindelaras Tumangkar Yogyakarta”.


(27)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah, yaitu Apakah sistem akuntansi penggajian di Credit Union Cindelaras Tumangkar sudah berjalan baik sesuai teori?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengevaluasi apakah sistem akuntansi penggajian yang terdapat di Credit Union Cindelaras Tumangkar sudah berjalan baik sesuai teori.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi koperasi Credit Union

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan, dan digunakan juga sebagai evaluasi terhadap sistem yang sudah ada dan dapat menjadi acuan dalam sistem akuntansi penggajian yang relevan untuk mengelola sumber daya manusia di CU Cindelaras Tumangkar.

2. Bagi Penulis

Hasil penulisan ini diharapkan memberikan tambahan kemampuan untuk mengevaluasi sistem akuntansi penggajian serta menjadi wahana dalam menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sewaktu kuliah, khususnya mengenai sistem akuntansi penggajian.


(28)

3. Bagi pihak-pihak lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk menambah pengetahuan bagi pihak-pihak yang tertarik dalam bidang ini.

4. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan dan memberi masukan mengenai sistem akuntansi, khususnya sistem penggajian.

E. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan

Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Dalam bab ini, menguraikan gambaran umum mengenai teori-teori yang mendukung dalam proses-proses penelitian ini.

BAB III : Metode Penelitian

Dalam bab ini, akan memaparkan berisi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, data yang digunakan, teknik pengumpulan data, jenis data, dan teknik analisis data.


(29)

BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan

Dalam bab ini, akan memaparkan berisi uraian singkat mengenai sejarah, perkembangan dan kondisi Credit Union Cindelaras Tumangkar saat penelitian dilakukan.

BAB V : Analisis dan Pembahasan

Dalam bab ini, berisi tentang deskripsi data dan hasil analisis data sistem penggajian dengan menggunakan teknik analisis data seperti uraian dalam metode penelitian.

BAB VI : Penutup

Pada bagian penutup, akan memaparkan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran Credit Union Cindelaras Tumangkar.


(30)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Credit Union

1. Pengertian Credit Union

Istilah Credit Union berasal dari bahasa latin, Credere yang artinya percaya dan union/unus yang berarti kumpulan. Menurut Credit Union Conseling Office (1973: 1) yang dikuti dalam buku yang berjudul Apa yang Anda Ketahui tentang Koperasi Credit Union menyatakan bahwa,Credit Union/ Usaha Bersama Simpan Pinjam adalah sekumpulan orang yang telah bersepakat untuk bersama-sama menabungkan uang mereka. Kemudian uang tersebut dipinjamkan diantara mereka sendiri dengan bunga yang ringan, untuk maksud produktif dan kesejahteraan. Dengan demikian, pinjaman

tersebut akan menguntungkan anggota”. Credit Union juga memiliki beberapa kekhasan yang dapat membedakannya dari bentuk-bentuk koperasi lainnya. Kekhasan yang paling utama yaitu terdapat pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada anggotanya sebelum menjadi anggota di dalam koperasi tersebut.

Menurut Elias (2006: 14), “Credit Union adalah kumpulan orang-orang atau badan hukum Koperasi yang memiliki tujuan yang sama atau hampir sama dengan bersepakat untuk membentuk modal bersama untuk melayani kebutuhan pinjaman para anggotanya.


(31)

2. Prinsip-prinsip Credit Union

Pihak WOCCU (World Council of Credit Union) mengeluarkan Opening Principles yang harus diterapkan secara konsisten oleh entitas bernama CU. Prinsip-prinsip CU (Operating Principles of Credit Union) adalah sebagai berikut (Karlena, 2012: 30):

a. Struktur yang Demokratis

1) Keanggotaan terbuka dan sukarela

Keanggotaan di CU adalah terbuka dan sukarela terhadap semua orang yang berada dalam ikatan pemersatu (common bond) yang dapat memanfaatkan pelayanan CU, dan bersedia memikul tanggungjawab bersama.

2) Pengawasan demokratis

Para anggota CU memiliki hak yang sama untuk memilih (satu anggota satu suara) dan berpartisipasi di dalam membuat keputusan yang mempengaruhi kemajuan CU, tanpa memperhatikan jumlah simpanan atau tabungan atau volume bisnis. Voting di organisasi atau asosiasi pendukung CU haruslah proporsional atau representatif, sesuai dengan prinsip-prinsip yang demokratis. CU adalah otonom. Dalam kerangka hukum dan peraturan perundangan, CU diakui sebagai sebuah koperasi yang melayani anggota dan diawasi oleh anggota.


(32)

3) Tidak diskriminatif

CU tidak diskriminatif terhadap semua latar belakang anggota, termasuk suku, orientasi, kebangsaan, seks, agama, dan politik. b. Pelayanan kepada Anggota

1) Distribusi kepada anggota

Untuk mendorong pola hidup hemat dengan cara menabung dan kemudian menyediakan pelayanan pinjaman dan pelayanan lainnya, balas jasa simpanan yang menarik harus tersedia sesuai dengan kemampuan CU.

Surplus (pendapatan bersih) yang diperoleh dari kegiatan usaha CU setelah menutupi biaya modal, biaya operasional, provisi pinjaman lalai, dan untuk memenuhi ketentuan dan persyaratan dana cadangan, menjadi milik anggota dan bermanfaat bagi anggota sehingga tak seorang pun anggota atau kelompok merasa dirugikan. Surplus ini dapat didistribusikan kepada sesama anggota sebanding dengan jumlah transaksi mereka di CU, sebagai dividen atas saham mereka atau diarahkan kepada peningkatan pelayanan yang dibutuhkan oleh anggota.

2) Membangun stabilitas keuangan

Perhatian utama CU adalah untuk membangun kekuatan keuangan yang meliputi tersedianya dana cadangan yang memadai, dan


(33)

pengendalian internal yang akan memastikan pelayanan kepada anggota berkelanjutan.

3) Pelayanan kepada anggota

Pelayanan CU diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi semua anggota.

c. Tujuan Sosial

1) Pendidikan yang terus-menerus

CU secara aktif melaksanakan pendidikan kepada para anggota, pengurus, pengawas, komite, dan staf, serta kepada masyarakat umum, berdasarkan prinsip-prinsip menolong diri sendiri dalam kebersamaan (mutual self-help), demokrasi, sosial, dan ekonomi. Promosi hidup hemat (thrift) dan menggunakan pinjaman secara bijaksana, juga pendidikan tentang hak dan tanggungjawab para anggota adalah esensial dalam karakter sosial ekonomi CU untuk melayani kebutuhan para anggotanya.

2) Kerja sama antarkoperasi (CU)

Sesuai dengan filosofi dan praktik-praktik pengaturan koperasi, CU dalam kapasitasnya secara aktif bekerja sama dengan CU lain, koperasi, dan berbagai lembaga pada tingkat lokal, nasional, dan internasional agar mampu memberikan pelayanan terbaik kepada anggota dan masyarakat.


(34)

3) Tanggung jawab sosial

Melanjutkan cita-cita dan keyakinan para pionir koperasi, CU berusaha mewujudkan pembangunan manusia dan pembangunan sosial. Visi mereka adalah keadilan sosial baik kepada anggota individu maupun kepada masyarakat luas disekitar mereka bekerja dan tinggal. Cita-cita CU adalah untuk memperluas pelayanan kepada semua orang yang membutuhkan dan dapat mempergunakannya. Setiap orang, baik yang sudah menjadi anggota maupun calon anggota, dapat menjadi bagian dari CU sesuai dengan minat dan kepentingannya. Keputusan harus diambil dengan memperhatikan secara sungguh-sungguh kepentingan masyarakat luas tempat CU dan para anggota berada.

3. Nilai-nilai Credit Union

Menurut WOCCU (World Council of Credit Union) sebagaimana dikutip oleh Elias dalam buku Manajemen Perkreditan Untuk Credit Union (Kopersi Kredit) dan Koperasi Simpan Pinjam (2006 :3), adapun nilai-nilai Credit Union meliputi: (1) menolong diri sendiri, (2) bertanggung jawab kepada diri sendiri, (3) demokrasi, (4) persamaan, (5) keadilan, dan (6) kesetiakawanan.


(35)

4. Pilar Credit Union

Menurut WOCCU (World Council of Credit Union) seperti dikutip oleh PUSKOPDIT, adapun pilar dalam Credit Union meliputi:

a. Pendidikan, tujuannya agar anggota dapat mengerti peran serta, hak dan kewajiban sebagai anggota CU agar lebih bijaksana dalam mengatur keuangan keluarga maupun keuangan usaha, mengetahui, memahami laporan keuangan serta perkembangan CU.

b. Solidaritas/kesetiakawanan, karena CU tidak sekedar menghimpun simpanan pinjaman kepada anggotanya, namun yang paling utama adalah bagaimana setiap anggota CU memperhatikan kepentingan bersama dari pada kepentingan sendiri.

c. Swadaya, kerena Credit Union sedapat mungkin membiayai dirinya sendiri. Caranya adalah menabung ke Credit Union secara teratur secara menghindari agar tidak menabung ke lembaga lain.

B. Sistem

1. Pengertian Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Menurut Jogiyanto (2005: 1) berdasarkan pendekatan yang menekankan pada prosedur, maka sistem dapat didefinisikan sebagai “Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,


(36)

berkumpul untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan sesuatu

dengan sasaran tertentu”. Berdasarkan pendekatan yang menekankan pada

elemen, maka sistem didefinisikan sebagai “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Mulyadi (2010: 1), “Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem juga terdiri dari unsur-unsur yang merupakan bagian terpadu dari berbagai subsistem yang bersangkutan”. “Sistem adalah suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama, untuk mencapai tujuan tertentu. Urutan kegiatan disini yang dimaksud adalah untuk menjelaskan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, kapan dikerjakan, dan bagaimana mengerjakannya dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan bersama”. (Al-Bahra 2005: 1-2).

2. Jenis-jenis sistem

Menurut Winarno (2006: 1-5), sistem dapat digolongkan ke dalam

beberapa kelompok, tergantung karakteristiknya. Beberapa golongan diantaranya adalah:

a. Sistem tertutup vs terbuka.

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungannya. Misalnya sistem pencobaan di laboratorium. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungannya. Sistem


(37)

terbuka menerima masukan dari luar dan menghasilkan keluaran juga untuk pihak luar. Kebanyakan sisitem bersifat terbuka. Pada sistem ini, lingkungan seperti sistem ekonomi sosial, internasional, politik, sosial budaya, hukum, dan lain-lain sulit dikendalikan.

b. Sistem buatan manusia dan sistem alamiah

Sistem buatan manusia adalah sistem yang di buat manusia. Misalnya sistem akuntansi, sistem produksi, sistem pemasaran, dan sistem keuangan. Sistem alamiah adalah sistem yang sudah disediakan oleh alam, sehingga manusia tidak dapat berbuat banyak untuk mempengaruhi sistem tersebut. Misalnya, sistem tata surya, sistem hujan dan ekosistem.

c. Sistem manual vs otomatis

Sistem manual adalah sistem yang berdasarkan campur tangan orang. Tanpa dijalankan secara manual, sistem tidak akan berjalan. Sistem otomatis adalah sistem yang dapat bekerja sendiri secara otomatis, sehingga tidak memerlukan campur tangan manusia.

d. Sistem statis vs dinamis

Sistem statis adalah sistem yang relative tetap dan tidak berubah, sedangkan sistem dinamis adalah sistem yang selalu berubah menyesuaikan dengan lingkungannya.

e. Sistem pasti vs probabilistic

Sistem pasti adalah sistem yang dibuat perancangan sistem untuk mencapai hasil yang telah direncanakan. Sistem pasti menghasilkan output


(38)

berupa informasi. Informasi merupakan hasil yang dirancang dan sudah ditentukan sesuai dengan pemakainya. Sedangkan sistem probabilistic adalah sistem menghasilkan informasi yang sifatnya tidak pasti. Informasi tidak dirancang terlebih dahulu, namun terbentuk secara tidak segaja. 3. Perbedaan Sistem dan Prosedur

Dalam membahas sistem akuntansi perlu dibedakan antara sistem dan prosedur, agar dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai berbagai sistem yang menghasilkan berbagai macam formulir yang diolah dalam sistem akuntansi. Menurut Mulyadi (2010: 5) “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok

perusahaan” sedangkan “Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan berapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang”.

C. Akuntansi

1. Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah profesi memakai teori tertentu, asumsi mengenai cara bertindak, ketentuan atau aturan tentang cara mengukur dan prosedur untuk mengumpulkan dan melaporkan informasi yang berguna tentang kegiatan dan tujuan yang menyangkut keuangan suatu organisasi (Ardiyos, 2008). Menurut Charles dan Horngren, (2007: 4) “Akuntansi merupakan Bahasa Bisnis”. Setiap tindakan memerlukan pembutan keputusan, dan setiap


(39)

keputusan membutuhkan informasi yang dibutuhkan. Informasi ini digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan internal dan pertanggungjawaban kepada pihak eksternal.

Menurut Wahyono (2004: 5-6) pada prinsipnya, akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang memproses data keuangan menjadi suatu informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan keuangan.

Menurut Rudianto (2009), “Akuntansi adalah proses mencatat dan mengolah data transaksi dan menyajikan informasi kepada pihak-pihak yang

berhak dan berkepentingan”.

2. Bidang Ilmu Akuntansi

Menurut Rudianto (2009: 3), Ilmu akuntansi mencakup beberapa bidang yang cukup bervariasi dan masing-masing bidang memiliki konsentrasi tertentu. Berbagai bidang ilmu akuntansi adalah:

a. Akuntansi keuangan (financial accounting).

Bertugas mempelajari dan menjalankan pencatatan, pengolahan dan penyajian data informasi akuntansi. Bidang ini banyak di pelajari dan diketahui masyarakat luas.

b. Akuntansi biaya (cost accounting).

Ilmu akuntansi yang mempelajari perhitungan, pengalokasian, dan pelaporan biaya-biaya produksi. Biaya produksi tidak hanya terjadi pada perusahaan manufaktur, tetapi juga terjadi pada perusahaan jasa dan perusahaan dagang.


(40)

c. Akuntansi perpajakan (tax accounting).

Bidang akuntansi yang mempelajari peraturan dan penghitungan pajak, baik pajak perseorangan maupun pajak badan (perusahaan). Karena peraturan perpajakan ditetapkan oleh pemerintah, akuntansi perpajakan sangat dekat dengan akuntansi pemerintah.

d. Akuntansi pemerintah (government accounting).

Bidang akuntansi yang mempelajari akuntansi yang ditetapkan secara khusus untuk instansi pemerintah. Karena pemerintah tidak bertujuan mencari laba, maka akuntansi pemerintah berbeda dengan akuntansi keuangan untuk perusahaan.

e. Akuntansi publik atau pengauditan (auditing).

Ilmu akuntansi yang mempelajari pemeriksaan laporan keuangan perusahaan, apakah sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di negara tempat perusahaan beroperasi. Pengauditan ini diperlukan pada akuntansi pemerintah dan akuntansi publik.

f. Sistem akuntansi

Bidang ilmu akuntansi yang mempelajari perancangan dan pengevaluasian sistem informasi di dalam suatu perusahaan. Dalam sistem informasi akan banyak di bahas penyusunan berbagai prosedur akuntansi yang digunakan untuk menangani suatu peristiwa (transaksi), mulai mencari data, menggunakan dokumen sesuai, hingga menyajikan laporan informasi yang baik.


(41)

2. Peran Akuntansi

Menurut Warren, Revee, Duchac, (2014: 2), “Peran akuntansi adalah memberikan informasi untuk digunakan oleh manajer dalam menjalankan operasi perusahaan. Akuntansi juga memberikan informasi untuk pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam menilai kinerja dan kondisi ekonomi perusahaan”.

D. Sistem Akuntansi

1. Pengertian Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi (2010: 3) “Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna

memudahkan pengelolaan perusahaan”.

Menurut Supono (2008: 27), Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikordinasikan sedemikian rupa, untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Sistem akuntansi lebih menekan pada teknis yaitu yang tercangkup dalam sistem maupun prosedur untuk mencapai tujuannya.

Menurut Warren, Revee, Duchac, (2014: 228), “Sistem akuntansi

(Accounting System) adalah metode atau prosedur untuk mengumpulkan, mengelompokkan, merangkum, serta melaporkan informasi keuangan dan operasi perusahaan.


(42)

2. Unsur-Unsur Sistem Akuntansi

a. Formulir : dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Menurut Mulyadi (2010: 3), Formulir sering disebut dengan istilah

dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) diatas secarik kertas. Formulir sering pula disebut dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan.

b. Jurnal : catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Dalam jurnal data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongannya sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan dan terdapat kegiatan peringkasan data yang berupa jumlah rupiah tertentu kemudian diposting ke rekening buku besar. Sumber informasi pencatatan dalam jurnal adalah formulir.

c. Buku besar : terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. rekening-rekening data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dan rekening ini dapat dipandang sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.

d. Buku pembantu : jika keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rinciannya lebih lanjut yaitu buku pembantu. Buku pembantu


(43)

terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi akhir, yang berarti tidak ada catatan akuntansi lagi sesudah data akuntansi diringkas.

e. Laporan : hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang ditahan, harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar unsur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer (Mulyadi 2010: 4-5).

3. Faktor-Faktor dalam Menyusun Sistem Akuntansi

Penyusunan sistem akuntansi untuk perusahaan perlu mempertimbangkan berapa faktor penting:

a. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat.

Sistem akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang diperlukan tepat waktu, memenuhi kebutuhan dan berkualitas.

b. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip aman.

Sistem akuntansi harus dapat menjaga keamanan harta perusahaan menggunakan prinsip pengawasan intern.


(44)

c. Sistem akuntansi harus memenuhi prinsip murah.

Biaya untuk menyelenggarakan sistem akuntansi harus ditekan dan dipertimbangkan cost and benefit dalam menghasilkan suatu informasi. 4. Sifat-Sifat Sistem Akuntansi

a. Tujuan

Tujuan sistem akuntansi adalah menyediakan informasi akuntansi kepada pihak-pihak yang memerlukan.

b. Input-Proses -Output

Sebagai input dalam sistem akuntansi adalah transaksi-transaksi bisnis yang sudah direkam dalam berbagai bukti transaksi. Proses dalam sistem akuntansi adalah upaya mengubah bukti menjadi laporan. Dalam sistem akuntansi manual media proses berupa buku-buku jurnal, buku besar dan buku pembantu output. Output sistem akuntansi berupa laporan-laporan.


(45)

c. Lingkungan

Lingkungan sistem akuntansi adalah sistem-sistem lain yang bersama-sama dengan sistem akuntansi membentuk sistem informasi manajemen. Sistem-sistem yang dimaksud adalah sistem produksi, pemasaran, keuangan, sumberdaya manusia, dan pengolahan data elektronik.

d. Pengendali Sistem

Unsur-unsur yang harus dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga tujuan sistem dapat tercapai.

e. Pengguna

Pengguna hasil sistem akuntansi terdiri dari pihak intern yaitu manajemen dan pihak ekstern yaitu para pemegang saham, kreditur, dan pemerintah.

Bukti

Transaksi JurnalBuku BesarBuku

Buku Pembantu

Laporan Laba Rugi

Laporan Perubahan Modal

Neraca

Laporan Lain-lain

Gambar 1.1 Input-Output Dalam sistem Akuntansi Sumber: Narko (1994: 5)


(46)

5. Manfaat sistem akuntansi bagi Fungsi Management (Supono 2008: 39): a. Sebagai salah satu bentuk sistem informasi.

b. Sistem akuntansi akan menghasilkan data keuangan yang benar dan dan tepat waktu.

c. Alat Controlling untuk mengawasi kinerja perusahaan.

d. Membantu management sebagai alat pengumpulan data aktual, menghasilkan laporan yang yang dibutuhkan pihak Manager, memberikan laporan mengenai rencana dan realisasi aktual, dan sebagai alat untuk memperintah tindakan-tindakan Control yang harus dilakukan demi perbaikan perusahaan.

6. Tujuan Pengembangan Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi (2010: 19), terdapat empat tujuan pengembangan sistem akuntansi, yaitu sebagai berikut:

a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan baru. Kebutuhan sistem akuntansi terjadi jika perusahaan baru didirikan, atau perusahaan menciptakan usaha baru yang berbeda. Perusahaan manufaktur biasanya memerlukan pengembangan sistem akuntansi lengkap, yaitu sistem akuntansi piutang, sistem akuntansi utang, sistem akuntansi penggajian, sistem akuntansi biaya, sistem akuntansi kas, sistem akuntansi persediaan, sistem akuntansi aktiva tetap dan sistem akuntansi pokok.


(47)

b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya.

c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.

d. Untuk mengurangi biaya klarikal dalam menyelenggarakan catatan akuntansi. Pengembangan sistem akuntansi biasanya dilakukan untuk menghemat biaya.

E. Sistem Akuntansi Penggajian

1. Pengertian Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan

Sistem akuntansi penggajian adalah suatu sistem prosedur dan catatan-catatan yang digunakan untuk menetapkan secara tepat dan teliti jumlah gaji yang harus diterima oleh setiap karyawan. (Mulyadi, 2010: 373).

Menurut Iwan Rei, Sistem penggajian dan bonus dilihat adil bila itu diberikan sesuai dengan tingkat jabatan pengawai (grade atau level) Maupun prestasi kerjanya. Makin tinggi jabatan pegawai, makin tinggi pula gaji yang diterima. Dalam sistem yang baik, ada perbedaan besar bonus dari pengawai yang memiliki kinerja yang baik dibandingkan dengan yang kurang baik.


(48)

2. Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Penggajian menurut Mulyadi (2010: 383-384) yaitu :

a. Fungsi kepegawaian

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji dan upah karyawan, keunikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan, dan pemberhentian karyawan. Fungsi ini berada di tangan bagian kepegawaian, dibawah Departemen Personalia dan Umum. b. Fungsi pencatatan waktu dan penyusunan daftar gaji.

Fungsi ini sangat penting dalam audit gaji, karena langsung mempengaruhi biaya gaji. Termasuk di dalamnya yaitu penyusunan kartu waktu, pengiktisaran dan kalkulasi pembayaran kotor, potongan pembayaran bersih, mempersiapkan pembayaran dan mempersiapkan catatan-catatan pembayaran gaji.

c. Fungsi pembuatan daftar gaji dan upah.

Bertanggung jawab atas pembuatan daftar gaji karyawan yang harus dibayar dalam bentuk penghasilan bruto yang menjadi hak setiap karyawan dalam waktu pembayaran. Daftar gaji diserahkan oleh fungsi pembuat daftar gaji kepada fungsi akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar untuk pembayaran gaji dan upah kepada karyawan.


(49)

d. Fungsi akuntansi.

Bertugas untuk mencatat semua transaksi mengenai kewajiban yang timbul dalam hal pembayaran gaji dan upah terhadap pegawai. Fungsi ini berada di tangan: bagian utang, bagian kartu biaya, dan bagian jurnal. e. Fungsi keuangan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan upah serta menguakan cek tersebut ke bank. Fungsi ini berada ditangan Bagian Kasa.

3. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian.

Prosedur yang membentuk sistem akuntansi penggajian adalah Mulyadi (2010: 385-386) yaitu:

a. Prosedur pencatat waktu hadir.

Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan ini diselenggarakan untuk mengetahui apakah karyawan dapat memperoleh gaji penuh atau harus dipotong akibat ketidakhadiran atau bahkan menerima tunjangan lembur karena bekerja diluar jam biasa. b. Prosedur pembuatan daftar hadir.

Fungsi pembuatan daftar gaji membuat daftar gaji karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, penghentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir. Jika gaji karyawan melebihi penghasilan kena pajak,


(50)

maka informasi mengenai potongan PPh Pasal 21 dihitung oleh fungsi pembuatan daftar gaji atas dasar data yang tercantum dalam kartu penghasilan karyawan.

1) Bagian utang

Bagian ini memegang fungsi pencatat utang yang dalam sistem akuntansi penggajian bertanggungjawab untuk memproses pembayaran gaji yang tercantum dalam daftar gaji. Bagian ini menerbitkan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi pembayaran gaji seperti tercantum dalam daftar gaji.

2) Bagian kartu biaya

Bagian ini memegang fungsi akuntansi biaya yang dalam sistem akuntansi penggajian bertanggungjawab untuk mencatat distribusi biaya kedalam kartu harga pokok produk dan kartu biaya berdasarkan rekap daftar gaji dan kartu jam kerja.

3) Bagian jurnal

Bagian ini memegang fungsi pencatatan jurnal yang bertanggungjawab untuk mencatat biaya gaji dalam jurnal umum. c. Prosedur distribusi biaya gaji.

Dalam prosedur distribusi biaya gaji, biaya tenaga kerja di distribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya gaji di maksudkan untuk mengendalikan biaya dan perhitungan harga pokok produk.


(51)

d. Prosedur pembuatan bukti kas keluar.

Bukti kas keluar dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji. Prosedur ini dibuat sebagai perintah pengeluaran uang untuk membayar gaji karyawan.

e. Prosedur pembayaran gaji.

Prosedur pembayaran gaji melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji. Dokumen yang digunakan yaitu:

1) Dokumen pendukung perubahan gaji.

Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat keputusan mengenai pengangkatan, pemberhentian, kenaikan, perubahan tarif gaji dan penurunan jabatan.

2) Kartu jam hadir.

Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan.

3) Daftar gaji.

Dokumen ini berisi jumlah gaji kotor setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa pph pasal 21, utang karyawan, serta iuran untuk organisasi karyawan.


(52)

4) Rekap daftar gaji.

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji per departemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji. Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, rekap gaji dibuat untuk membebankan upah langsung dalam hubungannya dengan produk kepada pesanan yang bersangkutan.

5) Surat pernyataan gaji.

Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji yang diterima setiap karyawan beserta berbagai potongan yang menjadi beban.

6) Amplop gaji.

Dokumen yang digunakan untuk memasukkan uang gaji karyawan yang berisi informasi nama karyawan, nomor identitas dan jumlah gaji bersih yang diterima.

7) Bukti kas keluar.

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji.


(53)

4. Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Pencatatan Gaji menurut Mulyadi (2010: 382) adalah:

a. Jurnal umum.

Digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam setiap departemen dalam perusahaan.

b. Kartu harga pokok.

Digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung dan dikeluarkan untuk pesanan tertentu.

c. Kartu biaya.

Digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya tenaga kerja non-produktif setiap departemen dalam perusahaan. Sumber informasi untuk pencatatannya adalah bukti memorial.

d. Kartu penghasilan karyawan.

Merupakan kartu untuk mencatat penghasilan dan berbagai potongan yang diterima oleh setiap karyawan. Selain itu digunakan sebagai tanda terima gaji dan upah karyawan dengan ditandatanganinya kartu tersebut oleh karyawan yang bersangkutan.


(54)

5. Unsur pengendalian intern dalam siklus penggajian

Unsur pengendalian intern dalam siklus penggajian dan pengupahan (Mulyadi 2010: 387-391) ;

a. Organisasi

1) Fungsi pembuatan daftar gaji harus terpisah dari fungsi pembayaran gaji. Fungsi pembuat daftar gaji merupakan fungsi akuntansi yang bertanggung jawab atas perhitungan penghasilan setiap karyawan yang berada di bawah departemen personalia dan umum. Fungsi keuangan merupakan fungsi penyimpanan yang berada di fungsi pembayaran gaji atau kasir. Kedua fungsi tersebut harus dipisahkan agar ketelitiannya dan keterandalannya dapat terjamin serta dapat dibayarkan ke karyawan yang berhak.

2) Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi. Ketelitian dan keterandalan waktu hadir karyawan sangat menentukan ketelitian dan keterandalan gaji dan upah karyawan. Oleh karena itu, kedua fungsi tersebut harus dipisahkan.

b. Sistem Otorisasi

1) Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji harus memiliki surat keputusan pengakatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh Direktur utama. Hal ini dilakukan agar pembayaran kepada karyawan yang tidak berhak dapat dihindari.


(55)

2) Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji, tambahan keluarga harus didasari pada surat keputusan Direksi keuangan. Menjamin data gaji karyawan, setiap perubahan unsur yang dipakai sebagai dasar perhitungan penghasilan karyawan harus diotorisasi oleh yang berwenang.

3) Setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus didasarkan surat potongan gaji . Oleh karena itu, tidak setiap fungsi dapat melakukan pemotongan tersebut tanpa mendapatkan otorisasi dari fungsi kepegawaian.

4) Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatatan waktu. Hal ini dilakukan agar kartu jam hadir menjadi sah sebagai dasar penghitungan gaji dan untuk keperluan lainnya.

5) Perintah lembur harus diotorisasi oleh Kepala Departemen karyawan yang bersangkutan. Hal ini dilakukan agar karyawan yang melakukan kerja lembur mendapatkan haknya sesuai yang dikerjakan, karena gaji lembur akan berbeda dengan gaji biasa.

6) Daftar gaji harus diotorisasi oleh fungsi personalia untuk menunjukkan bahwa:

a) Karyawan yang tercantum dalam daftar gaji adalah karyawan diangkat menurut surat keputusan pejabat yang berwenang.

b) Tarif gaji dan upah sebagai dasar perhitungan gaji dan upah adalah tarif yang berlaku sesuai surat keputusan pejabat yang berwenang.


(56)

c) Data yang dipakai sebagai dasar perhitungan gaji telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.

d) Perkalian dan perjumlahan yang tercantum dalam daftar gaji telah dicek ketelitiannya.

7) Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisasi oleh fungsi akuntansi. Bukti kas keluar yang telah diotorisasi adalah perintah untuk mengeluarkan uang pada tanggal tertentu untuk pembayaran gaji kepada karyawan.

c. Prosedur Pencatatan

1) Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan. Hal ini dilakukan untuk mengecek ketelitian data yang tercantum dalam kartu penghasilan karyawan.

2) Tarif gaji dicatumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi oleh fungsi akuntansi. Hal ini dilakukan memudahkan pendistribusian biaya tenaga kerja ke dalam kartu harga pokok produk.

d. Praktik yang sehat

1) Kartu jam harus dibandingkan dengan kartu jam kerja.

2) Kartu jam hadir yang dimasukan ke mesin pencatat waktu harus diawasi oleh fungsi pencatat waktu. Hal ini dilakukan untuk menghindari perekaman jam hadir oleh karyawan yang tidak benar-benar hadir di perusahaan.


(57)

3) Perubahan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungan oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran. . Ini dilakukan untuk menjamin bukti kas keluar dibuat atas dasar dokumen sumber yang handal.

4) Perhitungan pajak penghasilan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan. Ini digunakan untuk memverifikasi berapa utang pajak penghasilan karyawan yang harus disetorkan perusahaan ke Negara.

5) Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuatan daftar gaji. Setelah ditandatangani oleh karyawan, kartu penghasilan karyawan ini disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji ke dalam arsip menurut abjad nama karyawan.

Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah :

a) Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang.

b) Pemeriksaan mendadak (surprised audit)

c) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari orang atau unit organisasi lain. Perputaran jabatan (job rotation) d) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.


(58)

e) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya.

F. Gaji

1. Pengertian Gaji

Definisi gaji Menurut Mulyadi (2010: 373), yaitu “Pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang

jabatan manajer, yang dibayarkan secara tetap per bulan”. Gaji merupakan unsur biaya cukup besar yang harus dikeluarkan perusahaan dibandingkan dengan unsur biaya lainnya.

“Gaji meliputi semua gaji yang dibayarkan perusahaan kepada para

karyawannya dan tarif gaji biasanya dinyatakan dalam gaji per bulan”. Gaji

dapat dikategorikan sebagai hak nisbi atau hak yang memberikan wewenang kepada seorang atau beberapa orang tertentu untuk menuntut orang lain memberikan, melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dengan demikian, gaji muncul sebagai hak tagih karena prestasi kerja. (Yusuf, 2001: 239).

Pengertian gaji (salary) biasanya digunakan untuk “Pembayaran atas jasa manajerial, administratif, dan jasa-jasa yang sama. Tarif gaji biasanya diekspresikan dalam periode bulanan” (Niswonger 1999: 446).

Definisi gaji menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu upah pekerja dibayar dalam waktu yang tetap atau balas jasa yang diterima pekerja dalam bentuk uang berdasarkan waktu tertentu. Pengertian gaji tersebut tentunya memberikan suatu gambaran bahwa munculnya gaji itu adanya suatu perikatan antara pihak pengusaha dengan pekerja atau buruh.


(59)

2. Metode Distribusi Gaji

Distribusi gaji ditunjukan untuk menghasilkan laporan biaya tenaga kerja menurut jenisnya, hubungannya atau kombinasi diantara berbagai jenis klasifikasi tersebut. Distribusi biaya gaji Menurut Mulyadi (2010: 405), umumnya dilakukan dengan metode berikut:

a. Metode rekening berkolom.

Rekening berkolom digunakan jika misalnya manajemen menginginkan laporan biaya tenaga kerja menurut jenisnya per departemen. Pada akhir bulan, setiap kolom rupiah dalam rekening berkolom dijumlah, dan hasilnya disajikan dalam laporan biaya tenaga kerja per departemen. Input dari rekening berkolom ini adalah rekap daftar gaji atau jurnal umum. b. Metode summary strip: Tiket Tunggal.

Metode ini digunakan untuk mengelola upah karyawan, baik upah langsung maupun upah tak langsung. Jumlah rupiah biaya tenaga kerja tak langsung menurut klasifikasi jenis dan departemen diposting ke dalam summary strip, yang sekaligus berfungsi sebagai laporan biaya tenaga kerja.

c. Metode distribusi dengan komputer.

Metode ini dilakukan dengan memberi kode transaksi penggajian yang terjadi sesuai dengan klasifikasi yang diinginkan. Proses sortasi akan dilakukan oleh komputer melalui program.


(60)

G. Pengendalian Intern

1. Pengertian Pengendalian Intern

Pengendalian intern menurut Mulyadi (2010: 163), meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian, dan keandalan data akuntansi untuk mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Menurut COSO (Committee of Sponsoring Organizations) dalam Jusuf (2001: 252) mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang direncanakan untuk mendapatkan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut :

a. Keandalan pelaporan keuangan.

b. Kesesuaian dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku. c. Efektivitas dan efisiensi operasi.

Konsep dasar yang terkandung dalam definisi diatas adalah sebagai berikut (Jusuf , 2001: 25), yaitu:

a. Pengendalian intern adalah suatu proses. Ini berarti bahwa pengendalian intern merupakan cara untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri. b. Pengendalian intern dipengaruhi oleh manusia. Pengendalian intern

bukan hanya terdiri dari buku pedoman kebijakan dan formulir-formulir, tetapi juga orang-orang berbagai jenjang dalam suatu organisasi, termasuk dewan komisaris, manajemen, serta personil lainnya.


(61)

c. Pengendalian intern hanya diharapakan memberikan keyakinan memadai, bukan keyakinan penuh, bagi manajemen dan dewan komisaris satuan usaha karena adanya kelemahan-kelemahan bawaan yang melekat pada seluruh sistem pengendalian intern dan perlunya mempertimbangkan biaya dan manfaat yang bersangkutan dengan penetapan pengendalian tersebut.

d. Pengendalian intern adalah alat untuk mencapai tujuan-tujuan dalam berbagai hal yang satu dan yang lain

2. Komponen Pengendalian Intern

Menurut Tugiman (2008: 10), pengendalian intern terdiri dari lima komponen, yaitu:

a. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian merupakan suatu tindakan, kebijakan, dan prosedur yang mencerminkan sikap keseluruhan top manajemen, direktur dan pemilik suatu perusahaan terhadap pengendalian dan pentingnya bagi perusahaan. Lingkungan pengendalian yang baik mencerminkan integritas dan nilai etika, komitmen terhadap kompetensi, aktivitas para manajer, filosofi dan gaya kepemimpinan, pembagian wewenang dan tanggungjawab, struktur organisasi, kebijakan dan praktik manajemen dan personalia.


(62)

b. Penilaian Risiko Manajemen

Penilaian risiko manajemen merupakan identifikasi, menganalisis, mengelola berbagai risiko di dalam organisasi atau perusahaan dan dihubungankan dengan tujuan perusahaan.

c. Sistem Komunikasi dan Informasi

Sistem komunikasi dan informasi yang memungkinkan orang dalam organisasi untuk mendapatkan berbagai informasi yang diperlukan untuk mengelola, melaksanakan, dan mengendalikan operasi. Misalnya, memperoleh informasi internal dan eksternal untuk diolah dan disajikan kepada manajemen.

d. Aktivitas Pengendalian

Kegiatan pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur control untuk meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko benar-benar dilaksanakan. Misalnya dalam sarana dan kelengkapan organisasi serta peraturan dan tanggungjawab dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan.

e. Pemantauan

Pemantauan merupakan pengawasan oleh manajemen dan pegawai lain yang ditunjuk atas pelaksanaan tugas sebagai penilaian terhadap kualitas dan efektifitas sistem pengendalian intern.


(63)

H. Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Penggajian a. Pengertian Bagan Alir Dokumen

Bagan alir (Flowchart) digunakan oleh personal sistem dan manajemen. Bagan alir mengidentifikasi keseluruhan aliran operasi di dalam sebuah sistem. Sebuah bagan alir (flowchart) menunjukkan titik awal input, tahapan proses, mode pemrosesan. Di dalam mode pemrosesan dapat diketahui apakah masih menggunakan manual atau sudah menggunakan mesin. Fokus flowchart sistem adalah pada fungsi proses media , bukannya pada rincian logika setiap fungsi pemrosesan (Bodnar, Hopwood 2006: 44).

Bagan Alir Dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan–tembusan “(Jogiyanto, 2005: 800).

2. Manfaat Bagan Alir Dokumen

a. Gambaran sistem secara menyeluruh lebih mudah diperoleh dengan menggunakan bagan alir.

b. Perubahan sistem lebih mudah digambarkan dengan menggunakan bagan alir

c. Kelemahan-kelemahan dalam sistem dan identifikasi bidang-bidang yang memerlukan perbaikan lebih mudah ditemukan dengan bagan alir.


(64)

d. Dokumentasi sistem akuntansi dilakukan dengan menggunakan bagan alir (Mulyadi, 2010: 64).

3. Keunggulan dan Kelemahan Bagan Alir Dokumen

a. Keunggulan document flowchart: dapat dengan jelas merepresentasikan aliran proses yang terjadi pada program.

b. Kelemahan document flowchart yang paling terlihat : jika program yang dibuat terlalu besar maka document flowchart akan terlihat sangat rumit karena terlalu banyak komponen yang digambarkan. 4. Jenis-Jenis Bagan Alir

Bagan alir dapat dibagi menjadi lima jenis, yaitu:

a. Bagan alir sistem, yaitu bagan alir yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem.

b. Bagan alir dokumen, yaitu bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.

c. Bagan alir skematik, yaitu bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem tetapi perbedaannya terletak pada digunakan gambar-gambar komputer dan peralatan yang lain selain penggunaan simbol bagan alir. d. Bagan alir program adalah bagan yang menjelaskan secara rinci

langkah-langkah dari program.

e. Bagan alir proses adalah bagan alir yang menggambarkan proses dalam suatu prosedur.


(65)

1

5. Tabel 1 Simbol Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

NO SIMBOL NAMA MAKNA

1 Dokumen Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan semua jenis dokumen, yang merupakan formulir yang digunakan untuk merekam data terjadinya suatu transaksi. Nama dokumen dicantumkan ditengah simbol.

2 Catatan Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya di dalam dokumen formulir. Nama catatan akuntansi dicatumkan di dalam simbol ini.

3 Penghubung pada

halaman yang sama (on-page

connector)

Simbol penghubung ini digunakan untuk penghubungkan aliran dokumen yang terhenti di suatu lokasi pada halaman tertentu dan kembali berjalan dilokasi lain pada halaman yang sama.

4 Penghubung pada

halaman yang berbeda (off-page

connector)

Simbol ini digunakan untuk menunjukkan kemana dan bagaimana bagan alir terkait satu dengan lainnya pada halaman yang berbeda.

5 Akhir arus

dokumen

Simbol ini mengarahkan pembaca ke simbol penghubung halaman yang sama yang bernomor seperti yang tercantum di dalam simbol tersebut.


(66)

1

6 Awal arus

dokumen

Simbol ini berasal dari simbol penghubung halaman yang sama, yang bernomor seperti yang tercantum di dalam simbol tersebut

7 Kegiatan manual Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan kegiatan manual: menerima order dari pembeli, mengisi formulir, membandingkan, memeriksa dan berbagai jenis kegiatan klarikal lainnya.

8 Keterangan

komentar

Simbol ini digunakan untuk menambahkan keterangan untuk memperjelas pesan yang akan di sampaikan dalam bagan alir.

9 Arsip sementara Arsip sementara adalah tempat

penyimpanan dokumen yang dokumennya akan diambil kembali dari arsip tersebut di masa yang akan datang untuk keperluan pengolahan lebih lanjut terhadap dokumen tersebut. Untuk menunjukkan urutan pengarsipan dokumen digunakan simbol berikut: A= Menurut abjad

N = Menurut nomor urut

T= Kronologis, menurut tanggal

10 Arsip sementara Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan arsip permanen

yang merupakan tempat

penyimpanan dokumen yang tidak akan diproses lagi dalam sistem akuntansi yang bersangkutan.

11 On-line kumputer

proses

Simbol ini menggambarkan pengolahan data komputer secara on-line. Nama program ditulis di dalam simbol.


(67)

12 Keying (trping, verifying)

Simbol ini menggambarkan pemasukan data ke dalam komputer melalui on-line terminal.

13 Keputusan Simbol ini menggambarkan

keputusan yang harus dibuat dalam proses pengolahan data. Keputusan yang dibuat ditulis di dalam simbol.

14 Garis alir

(flowline)

Simbol ini menggambarkan arah proses pengolahan data. Anaka panah tidak digambarkan jika arus dokumen mengarah ke bawah dank e kanan. Jika raus dokumen mengalir ke atas ke kiri, anak panah perlu dicatumkan.

15 Persimpangan

garis alir

Jika dua garis alir bersimpangan, untuk menunjukkan arah masing-masing garis, salah satu garis dibuat sedikit melengkung tepat pada persimpangan kedua garis tersebut.

6. Menurut Mulyadi (2010: 387-395), fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian adalah sebagai berikut:

a. Bagian Pencatatan Waktu

1) Mencatat jam kerja hadir karyawan 2) Membuat daftar isi

Ya

Tidak

Sumber : Mulyadi (2010: 60-63)


(68)

3) Mendistribusikan daftar hadir dan jam hadir sebagai berikut: a) Kartu jam hadir lembar pertama diserahkan kepada bagian gaji

dan upah.

b) Daftar hadir karyawan lembur pertama diserahkan kepada bagian gaji dan upah.

b. Bagian Gaji dan Upah

1) Menerima kartu jam hadir lembar pertama dan daftar hadir karyawan lembar pertama dari bagian pencatatan waktu.

2) Membuat daftar gaji 3) Membuat rekap daftar gaji

4) Mendistribusikan daftar gaji, rekap daftar gaji dan surat pernyataan gaji sebagai berikut:

a) Daftar gaji lembar pertama dibuat untuk mengisi kartu penghasilan karyawan, dan daftar gaji tersebut diserahkan ke bagian utang.

b) Daftar gaji lembar kedua diserahkan ke bagian utang.

c) Rekap daftar gaji lembar pertama dan kedua diserahkan ke bagian utang.

d) Surat pernyataan gaji diserahkan ke bagian utang.

e) Kartu penghasilan karyawan diserahkan ke bagian utang. 5) Menerima kartu penghasilan karyawan, daftar gaji lembar ketiga


(69)

4) Mengarsipkan secara permanen kartu penghasilan karyawan sesuai dengan abjadnya.

6) Mengarsipkan secara permanen bukti kas keluar lembar ketiga dan daftar gaji lembar kedua sesuai dengan tanggalnya.

c. Bagian Utang

1) Menerima daftar gaji lembar pertama dan kedua dari bagian gaji dan upah.

2) Menerima rekap daftar gaji lembar pertama dan kedua bagian gaji dan upah.

3) Menerima surat pernyataan gaji bagian gaji dan upah.

4) Menerima kartu penghasilan karyawan bagian gaji dan upah. 5) Membuat bukti kas keluar.

6) Mendistribusikan daftar gaji, rekap daftar gaji, surat pernyataan gaji, kartu penghasilan karyawan dan bukti kas keluar sebagai berikut:

a) Bukti kas keluar akan digunakan untuk membuat registrasi bukti kas keluar, bukti kas keluar lembar pertama dan lembar ketiga diserahkan ke bagian kassa.

b) Bukti kas keluar lembar kedua diserahkan ke bagian jurnal. c) Daftar gaji lembar pertama dan lembar kedua diserahkan ke

bagian kassa.


(70)

e) Rekap daftar gaji lembar kedua diserahkan ke bagian kassa. f) Surat pernyataan gaji diserahkan ke bagian kassa.

g) Kartu penghasilan karyawan diserahkan ke bagian kassa. 7) Menerima kas keluar lembar pertama, daftar gaji lembar pertama

dan rekap daftar gaji lembar kedua dari bagian kassa.

8) Bukti kas keluar digunakan untuk membuat registrasi bukti kas keluar dan mencatat registrasi kas keluar sebagai berikut:

Gaji dan upah xxx

Bukti kas keluar yang akan dibayar xxx

9) Mendistribusikan bukti kas keluar, daftar gaji lembar pertama dan rekap daftar gaji lembar kedua ke bagian jurnal.

d. Bagian Kassa

1) Menerima bukti kas keluar lembar pertama dan lembar ketiga dari bagian utang.

2) Menerima daftar gaji lembar pertama dan lembar kedua dari bagian utang.

3) Menerima rekap daftar gaji lembar kedua dari bagian utang.

4) Menerima surat pernyataan gaji dan kartu penghasilan kerja dari bagian utang.

5) Mengisi cek dan memintakan tanda tangan atas cek.

6) Menguangkan cek ke bank dan memasukkan uang ke amplop. 7) Membayarkan gaji ke karyawan dan menerima tanda tangan atas


(71)

kartu penghasilan.

8) Membubuhkan cap lunas pada bukti dan dokumen pendukungnya. 9) Mendistribusikan bukti kas keluar, daftar gaji, rekap daftar gaji,

surat pernyataan gaji dan kartu penghasilan kerja sebagai berikut: a) Bukti kas keluar lembar pertama diserahkan ke bagian utang. b) Bukti kas keluar lembar ketiga diserahkan ke bagian

pembuatan daftar gaji dan upah.

c) Daftar gaji lembar pertama diserahkan ke bagian pembuat utang.

d) Daftar gaji lembar kedua diserahkan ke bagian gaji dan upah. e) Rekap daftar gaji lembar kedua diserahkan ke bagian utang. f) Kartu penghasilan karyawan diserahkan kebagian gaji dan

upah.

g) Surat pernyataan gaji dimasukkan ke dalam amplop gaji bersama dengan pemasukan uang gaji dan diserahkan ke karyawan.

e. Bagian Jurnal

1) Menerima rekap daftar gaji lembar pertama dan bukti kas keluar lembar ketiga dari bagian utang.


(72)

2) Membuat bukti memorial.

Mencatat jurnal umum berdasarkan bukti memorial. Bagian jurnal umum untuk mencatat distribusi biaya gaji ke dalam jurnal umum sebagai berikut:

Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxx Biaya administrasi dan umum xxx

Biaya pemasaran xxx

Gaji dan upah xxx

Mendistribusikan bukti memorial rekap daftar gaji dan bukti kas keluar sebagai berikut:

a) Bukti memorial diserahkan ke bagian kartu biaya.

b) Rekap daftar gaji lembar pertama diserahkan ke bagian kartu biaya.

c) Bukti kas keluar lembar kedua diserahkan ke bagian kartu biaya.

3) Menerima bukti kas keluar lembar pertama, daftar gaji lembar pertama dan rekap daftar gaji lembar kedua dari bagian utang. 4) Mencatat register cek yang berasal dari bukti kas keluar lembar

pertama. Pencatatan register cek adalah sebagai berikut: Bukti kas keluar yang akan di bayar xxx


(73)

5) Mengarsipkan secara permanen bukti kas keluar lembar pertama, daftar gaji lembar pertama dan rekap daftar gaji lembar kedua dari bagian utang sesuai dengan nomor dokumen.

6) Transaksi selesai. g. Bagian Kartu Biaya

1) Menerima bukti memorial, rekap daftar gaji, dan bukti kas keluar dari bagian jurnal.

2) Mencatat kartu biaya dari bukti memorial.

3) Mengarsipkan secara permanen bukti memorial, rekap daftar gaji dan bukti kas keluar dari bagian jurnal sesuai dengan nomor dokumen.

Dan berikut ini diuraikan sistem akuntansi penggajian kepada karyawan yang gajinya dibayar secara bulan. Bagan alir dokumen sistem akuntansi penggajian digambarkan sebagai berikut:


(74)

Bagian Pecatata Waktu

Bagian Gaji & Upah

Mulai Mencatata Jam Hadir Karyawan Kartu Jam Hadir Mencatat Daftar Hadir

KJH 2 1 Daftar Hadir Karyawan

1

1

KJH 2 1 Daftar Hadir Karyawan T Membuat Daftar Gaji Membuat Rekap Gaji SPG 2 RDG 1

2 1 Daftar Gaji Kartu Penghasilan karyawan 2 2 Kartu Penghasilan Karyawan DG 2

3 Bukti Kas Keluar

T T

Gambar 2.1 Sistem Akuntansi Penggajian Sumber : Sistem Akuntansi (Mulyadi 2010: 397)

KJH = Kartu Jam Hadir RDG = Rekap Daftar Gaji SPG = Surat Pertanyaan Gaji DG = Daftar Gaji


(75)

Bagian Utang

2

KPK SPG

2 RDG 1

2 1 Daftar Gaji Membuat Bukti Kas Keluar KPK SPG 2 RDG 1

2 DG 1

3 2

3 4

Bukti Kas 1 Keluar

8 RDG 2 DG 1 Bukti Kas 1

Keluar 7

Registrasi bukti kas keluar

Mencatat nomor cek pada registrasi bukti keluar

Gambar 2.1 Sistem Akuntansi Penggajian (lanjutan) Sumber : Sistem Akuntansi (Mulyadi 2010 : 398)


(76)

Bagian Keuangan

4

KPK SPG

RDG 2 2 DG 1

3 Bukti Kas 1

Keluar

Mengisi Cek & Memintakan tanda

tangan atas cek

Menguangkan cek ke bank & memasukan yang

ke amplop gaji

Membayarkan gaji kpd Karyawan &

meminta tanda tangan atas kartu

penghasilan karyawan

Membubuhkan cap lunas pada

bukti dan dokumen pendukungnya

6

Gambar 2.1 Sistem Akuntansi Penggajian (lanjutan) Sumber : Sistem Akuntansi (Mulyadi 2010 : 399)

6

KPK

SPG RDG 2

2 DG 1

3 Bukti Kas 1

Keluar

8 7

Dimasukan ke dalam amplop gaji bersama dengan pemasukan

KJH = Kartu Jam Hadir RDG = Rekap Daftar Gaji SPG = Surat Pertanyaan Gaji DG = Daftar Gaji


(1)

149 166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

(3)

151 168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

(5)

153

Lampiran_11 Surat Penelitian

Sumber: CU Cndelaras Tumangkar

170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

Lampiran_12

SLIP UANG KELUAR CUCT