Perancangan Media Kampanye Program "Cetar Membahana" Bank Sampah Induk Cimahi

(1)

PERANCANGAN MEDIA KAMPANYE PROGRAM “CETAR MEMBAHANA” BANK SAMPAH INDUK CIMAHI

DK 38315 Tugas Akhir Semester II 2014 / 2015

Oleh : Leli Amelia 51911151

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

(4)

Puji dan syukur selalu dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

rahmat-Nya, sehingga Laporan Tugas Akhir yang berjudul

“ PERANCANGAN

MEDIA KAMPANYE CETAR MEMBAHANA BANK SAMPAH INDUK

CIMAHI” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi persyaratan dalam

menyelesaikan tugas mata kuliah Tugas Akhir Program Studi Desain Komunikasi

Visual Universitas Komputer Indonesia.

Menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini masih banyak memiliki kekurangan sehing

apa yang tertulis dalam laporan ini akan jauh dari sempurna dan semoga semua pihak

dapat memakluminya.

Akhir kata, menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih belum sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga

penyusunan laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.

Bandung, Agustus 2015

Leli Amelia


(5)

PERANCANGAN

MEDIA

KAMPANYE

PROGRAM

“CETAR

MEMBAHANA” BANK SAMPAH INDUK CIMAHI

Oleh:

Leli Amelia

51911151

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Sampah sampai saat ini masih menjadi salah satu masalah lingkungan yang belum

dapat diatasi. Banyaknya Bank Sampah yang telah didirikan belum dapat membantu

mengatasi permasalahan sampah secara maksimal. Adanya Bank Sampah Induk

Cimahi dengan

tagline

Cermat dan Pintar Mengolah dan Membuat Sampah Menjadi

Berdaya Guna” (CETAR MEMBAHANA) belum dapat mengajak masyarakat di

wilayah kota Cimahi untuk peduli terhadap pengolahan sampah. Hal ini bisa dilihat

dari masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah secara sembarangan serta

adanya penumpukan sampah di beberapa ruas jalanan di kota Cimahi. Selain itu masih

banyak masyarakat kota cimahi yang tidak mengetahui fungsi dan kegunaan dari Bank

Sampah Induk Cimahi.

Permasalahan-permasalahan tersebut yang menjadi dasar perlunya dibentuk kampanye

yang bertujuan untuk mempersuasi warga untuk lebih cermat dan pintar mengolah

sampah sehingga sampah tersebut menjadi berdaya guna dengan menjualnya ke Bank

Sampah Induk Cimahi. Dengan menabung ke Bank Sampah Induk Cimahi masyarakat

akan mendapat beberapa keuntungan dari sampah yang telah diolah.


(6)

DESIGNING A MEDIA CAMPAIGN PROGRAMME “CETAR MEMBAHANA”

BANK SAMPAH INDUK CIMAHI

By:

Leli Amelia

51911151

Study Programme Visual Communication Design

Garbage is still to be one environmental issue that can not be overcome. The amount

of that has been established Bank Sampah has not said to be helping the fullest. The

existence of the Bank Sampah Induk Cimahi with tagline “Cermat dan Pintar

Mengolah dan Membuat Sampah Menjadi Berdaya Guna "(CETAR MEMBAHANA)

have not been able to invite people in the city of Cimahi to care for waste processing.

This can be seen from the number of people who throw garbage carelessly and the

accumulation of garbage in some stretches of road in the town of Cimahi. In addition

there are still many people who do not know the city cimahi functionality and usability

of Bank Sampah Induk Cimahi .

These problems is the basis of the need to establish a campaign that aims to persuade

citizens to be more careful and clever process waste so that the waste into useful by

selling to Bank Sampah Induk Cimahi. By saving to society Bank Sampah Induk Cimahi

will receive some benefit from the waste that has been processed.

Keywords

: Design Campaign, Bank Sampah, Waste, Cimahi


(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

KOSAKATA ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 3

I.3 Rumusan Masalah ... 3

I.4 Batasan Masalah ... 4

I.5 Tujuan Perancangan ... 4

BAB II KAMPANYE SOSIAL PROGRAM “CETAR MEMBAHANA” DARI BANK SAMPAH INDUK CIMAHI ... 5

II.1 Kampanye ... 5

II.1.1 Jenis-Jenis Kampanye ... 6

II.1.2 Fungsi Kampanye ... 8

II.2 Lingkungan Hidup ... 8

II.3 Sampah ... 9

II.3.1 Pengertian Sampah ... 9

II.3.2 Penggolongan Sampah ... 10

II.3.3 Sumber dan Komposisi Sampah ... 11

II.3.4 Pengolahan Sampah ... 12

II.4 Bank Sampah ... 13

II.4.1 Alur Kerja Bank Sampah ... 14

II.4.2 Syarat Berdirinya Sebuah Bank Sampah ... 15


(8)

II.5 Bank Sampah Induk Cimahi ... 24

II.6 Analisa ... 28

II.6.1 Analisa Berdasarkan Kuisioner ... 28

II.6.2 Analisa Berdasarkan Hasil Wawancara ... 34

II.6.3 Analisa Berdasarkan Hasil Analisa Lapangan ... 35

II.6.4 Analisa Media Informasi Bank Sampah Induk Cimahi ... 35

II.7 Ikhtisar ... 39

II.7 Solusi Perancangan ... 40

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 41

III.1 Khalayak Sasaran ... 41

III.1.1 Consumer Insight ... 41

III.1.2 Consumer Journey ... 43

III.2 Strategi Perancangan ... 44

III.2.1 Tujuan Komunikasi ... 44

III.2.2 Pendekatan Komunikasi ... 44

III.2.3 Materi Pesan ... 46

III.2.4 Gaya Bahasa ... 46

III.2.5 Strategi Kreatif ... 46

III.2.6 Strategi Media ... 48

III.2.7 Strategi Distribusi ... 50

III.3 Konsep Visual ... 52

III.3.1 Format Desain ... 52

III.3.2 Tata Letak (Layout) ... 53

III.3.3 Tipografi ... 54

III.3.4 Fotografi ... 56

III.3.5 Warna ... 57

BAB IV TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA ... 60

4.1 Teknis Media ... 60

4.1.1 Tahap Sketsa Awal ... 60


(9)

4.1.3 Tahap Perancangan ... 61

4.1.4 Tahap Akhir ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 70

LAMPIRAN ... 72


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Sampah merupakan permasalahan lingkungan yang belum dapat teratasi sampai saat ini. Menurut Ecolink (seperti dikutip Basriyatna, 2007), sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum mempunyai nilai ekonomis. Sampah saat ini menjadi permasalahan yang cukup serius di Indonesia, termasuk di kota Cimahi. Persoalan sampah di kota Cimahi selalu menjadi sorotan berbagai pihak. Longsornya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwi Gajah pada 21 Februari 2005 dini hari, menyisakan persoalan sampah di kota Cimahi. Sampai saat ini, sampah masih meninggalkan banyak permasalahan karena penataan dan penanganannya belum maksimal, sehingga menimbulkan banyak penumpukan di beberapa ruas jalan kota Cimahi. Beragam program telah dilakukan Pemerintah Kota Cimahi untuk menangani permasalahan sampah tersebut. Salah satunya upayanya adalah dengan membangun Bank Sampah.

Bank Sampah merupakan kegiatan bersifat sosial yang mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah serta menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam pengolahan sampah secara bijak dan pada gilirannya akan mengurangi sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (Kementrian Lingkungan Hidup, 2012, para.5). Bank Sampah ini sudah banyak didirikan di Indonesia, salah satunya di kota Cimahi. Menurut Maryati (2015, para 5), sampai saat ini di kota Cimahi terdapat 36 unit Bank Sampah yang telah dirikan, mulai dari yang dididirikan disetiap RW ataupun yang didirikan oleh lembaga-lembaga yang memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap kebersihan dan kelestarian di kota Cimahi. Semua unit Bank Sampah tersebut terkoneksi dengan satu induk Bank Sampah yang bernama Bank Sampah Induk Cimahi (Bank Samici). Bank Sampah Induk Cimahi ini memiliki tagline “Cemat dan Pintar Mengolah dan Membuat Sampah Menjadi Berdaya Guna” (CETAR MEMBAHANA).


(11)

Namun berdirinya Bank Sampah Induk Cimahi (Bank Samici) yang sudah memiliki 36 unit Bank Sampah yang tersebar di beberapa tempat di kota Cimahi tampaknya masih belum dapat mengatasi permasalahan sampah yang ada secara maksimal. Banyaknya unit-unit Bank Sampah Induk Cimahi (Bank Samici) belum bisa merubah pemikiran masyarakat tentang pentingnya pengolahan sampah. Hal ini bisa disimpulkan dari hasil olah kuisoner yang telah diberikan kepada masyarakat kota Cimahi. Dari hasil olah kuisoner yang dibagikan kepada 50 responden pada tanggal 14 April sampai 20 April 2015, didapatkan kesimpulan bahwa 82% masyarakat sampai saat ini belum melakukan pengolahan sampah di lingkungannya. Masyarakat cenderung membuang sampah secara langsung baik itu ke tempat sampah, membuangnya ke sungai ataupun membuangnya di jalanan. Adapun masyarakat yang melakukan pengolahan sampah itupun masyarakat golongan dari ekonomi menengah kebawah.

Masyarakat dari golongan ekonomi menengah kebawah melakukan pengolahan sampah ini bukan berdasarkan alasan atas rasa kepedulian terhadap lingkungan, namun melakukan pengolahan sampah ini untuk menambah penghasilannya. Permasalahan ekonomi inilah yang akhirnya menjadi prioritas utama masyarakat menengah kebawah. Sementara masyarakat menengah ke atas tidak melakukan pengolahan sampah ini karena menilai nilai ekonomisnya tidak terlalu tinggi. Masalah-masalah diatas merupakan salah satu faktor yang menjadi bukti bahwa

tagline “Cemat dan Pintar Mengolah dan Membuat Sampah Menjadi Berdaya

Guna” (CETAR MEMBAHANA) dari Bank Sampah Induk Cimahi (Bank Samici) belum berjalan secara maksimal di kalangan masyarakat kota Cimahi. Bank Sampah Induk Cimahi (Bank Samici) belum dapat merubah pemikiran masyarakat terhadap pentingnya pengolahan sampah. Sehingga masih ada sebagian masyarakat yang masih enggan untuk ikut dan bergabung ke dalam Bank Sampah Induk Cimahi (Bank Samici).

Faktor lain yang menyebabkan masyarakat masih enggan untuk ikut serta dalam Bank Sampah Induk Cimahi (Bank Samici) adalah media informasi yang diberikan oleh Bank Sampah Induk Cimahi (Bank Samici) seperti brosur dan kartu nama


(12)

dinilai belum efektif. Media informasi seperti brosur dan kartu nama dinilai belum efektif karena, informasi yang disampaikan dalam brosur belum lengkap, warna yang digunakan monoton, tata letak desain tidak terlalu diolah, serta keterbacaan dan kejelasan huruf masih belum diterapkan.

Dilihat dari permasalahan yang ada, dirasa sangat perlu untuk merancang media yang lebih efektif dan interaktif untuk mengajak masyarakat peduli akan pentingnya pengolahan sampah dengan datang ke Bank Sampah Induk Cimahi (Bank Samici). Untuk merubah persepsi masyarakat mengenai pentingnya pengolahan sampah tentu perlunya suatu sosialisasi yang bisa di laksanakan oleh Bank Sampah yang ada di kota Cimahi.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang dialami oleh Bank Sampah diidentifikasikan sebagai berikut:

 Adanya Bank Sampah Induk Cimahi dengan tagline “Cemat dan Pintar Mengolah dan Membuat Sampah Menjadi Berdaya Guna” (CETAR MEMBAHANA) belum dapat merubah pemikiran dan perilaku masyarakat terhadap pengolahan sampah.

 Pengolahan sampah belum dilakukan oleh semua kalangan masyarakat di kota Cimahi.

 Media informasi yang belum efektif dan interaktif dari segi visual untuk mengajak masyarakat lebih cerdas dan pintar mengolah sampah sehingga sampah itu bisa menjadi sesuatu yang berguna dengan datang ke Bank Sampah Induk Cimahi (Bank Samici).

I.3 Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah diatas, permasalahan dapat dirumusan sebagai barikut: Bagaimana menentukan strategi yang efektif untuk dapat merubah masyarakat agar lebih cermat dan pintar dalam mengolah sampah sehingga sampah itu bisa menjadi sesuatu yang berguna dengan datang ke Bank Sampah Induk Cimahi ( Bank Samici)?.


(13)

I.4 Batasan Masalah

Agar perancangan ini lebih terarah, terfokus, dan tidak meluas penulis membatasi batasan-batasan perancangan. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah Bank Sampah Induk Cimahi (Bank Sampah Induk Cimahi (Bank Samici), dengan subjek penelitian adalah masyarakat kota Cimahi. Temat Dan waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan bulan Juni 2015.

I.5 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari perancagan media kampanye ini adalah sebagai berikut:

 Untuk meningkatkan jumlah masyarakat yang bergabung dengan Bank Sampah Induk Cimahi (Bank Samici).

 Untuk merubah pemikiran masyarakat khususnya di kota Cimahi mengenai pentingnya pengolahan sampah.

 Menciptakan masyarakat kota Cimahi menjadi lebih Cemat dan Pintar Mengolah dan Membuat Sampah Menjadi Berdaya Guna” (CETAR MEMBAHANA).


(14)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Khalayak Sasaran

Menentukan sasaran khalayak bertujuan untuk menentukan target dari klalayak sasaran yang tepat agar pesan atau informasi sampai dengan tepat. Target audiens untuk program kampanye CETAR MEMBAHANA Bank Sampah Induk Cimahi ini adalah sebagai berikut :

Demografi

- Kelompok masyarakat yang telah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) kota

Cimahi.

- Kalangan ekonomi menengah keatas

Status ekonomi keluarga dari golongan menengah keatas, belum melakukan pengolahan sampah karena sampah dilingkungan masyarakat menengah keatas biasanya langsung diangkut petugas kebersihan tanpa diolah terlebih dahulu

Gender : Laki-laki dan Perempuan

Pendidikan : Minimal SMA

Psikografi

- Masyarakat yang memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan dengan

melakukan pengolahan sampah.

Geografi

- Daerah sekitar Cimahi

Dengan studi kasus daerah-daerah disekitar kota Cimahi.

III.1.1 Consumer Insight

Tabel III.1 Consumer Insight

Myth

(keyakinan)

Biasanya nasabah mencari tempat yang sudah memiliki banyak pelanggan selain itu juga memiliki jam terbang yang banyak.


(15)

Envirovment

(lingkungan)

Lingkungan yang nyaman strategis dan mudah dijangkau salah satu alasan nasabah memilih untuk mendatangi suatu tempat.

Purchase Behavior

(perilaku dalam membeli)

Biasanya konsumen memilih jasa yang memberikan pelayanan dengan baik.

Habbit

(kebiasaan)

Subuh dimulai dengan bangun bangun tidur, lalu mandi setealah selesai mandi ibadah lalu pergi ke pasar utuk berbelanja. Setelah itu siang hari membuat adonan untuk berjualan, dan sore hari pergi untuk berjualan.

Attitude

(perilaku)

Biasanya masyarakat mecari informasi dulu dari orang sekitar masyarakat untuk meminta informasi kelebihan apa yang akan didapat ketika telah menjadi nasabah dari Bank Sampah.

Psikograf

(kesukaan)

Biasanya nasabah datang ke Bank Sampah untuk menjual sampahnya untuk mendapatkan nilai ekonomis dari sampah yang telah dijual Kesimpulan: Biasanya calon nasabah menginginkan pelayanan yang baik dan ramah serta dengan tempat yang aman nyaman dan bersih. Calon nasabah juga biasanya mencari informasi dari orang-orang yang ada di sekitarnya untuk menanyakan keuntungan apa yang akan didapatkan.

Dari kesimpulan diatas maka perlu dibuat media informasi yang didalamnya memuat banyak informasi. Adapun media yang dapat memuat banyak informasi tersebut adalah brosur. Dengan adanya brosur yang memuat banyak informasi masyarakat tidak perlu lagi bingung mencari informasi karena informasi yang diperlukan sudah tercantum di dalam brosur


(16)

III.1.2 Consumer Journey

Gambar III.1 Ibu Enung Siti Saadah (Dok. Pribadi 2015)

Ibu Enung Siti Solihat dipilih sebagai consumer journey karena tempat tinggal ibu

Enung Siti Solihat tidak jauh dari kantor Pemerintah Kota Cimahi, sehingga kemungkinan besar sering mendapatkan informasi mengenai program-program Pemerintah Kota Cimahi. Selain itu profesi ibu Enung Siti Solihat sebagai Ibu Rumah Tangga dan penjual martabak pasti dalam kesehariannya menghasilkan banyak sampah anorganik. Aktifitas dari Ibu Enung Siti Saadah (43 Tahun), diawali dengan bangun pagi hari pada pukul 05.00 WIB dilanjutkan dengan pergi ke kamar mandi lalu menjalankan ibadah solat subuh. Setelah kegiatan beribadah selesai dilanjutkan dengan pergi ke pasar untuk belanja perlengkapan berjualan martabak. Selsei berbelanja dipasar, kembali ke rumah dan kegitan diteruskan dengan memasak untuk sarapan pagi hari. Sarapan pagi selesai, dilanjutkan dengan kegiatan membereskan rumah. Tiba jam 12. 00 WIB waktunya makan siang, dan selesai itu membuat adonan martabak untuk berjualan sore hari nanit. Sore hari pukul 16.30 WIB pergi berjualan martabak sampai pukul 23.30 WIB. Selsei berjualan kembali ke rumah, kegiatan selanjutnya beristirahat dengan tidur.

Dari data coustomer journey diatas, keseharian ibu Enung Siti Solihat yang sangat

padat sehingga tidak mempunyai banyak waktu untuk memilah sampah. Untuk memberikan keyakinan pada masyarakat bahwa memilah sampah itu tidak sulit, maka perlu dibuatnya media brosur, didalam brosur menampilkan desain yang di dalamnya menggambarkan kemudahan dan keuntungan.


(17)

III.2 Strategi Perancangan

Perancangan kampanye ini bersifat persuasif, dimaksudkan untuk mempengaruhi sasaran melalui pendekatan secara mendalam terlebih dahulu. Strategi kampanye mempunyai peranan penting agar pesan dan kesan yang menjadi informasi dapat disampaikan kepada sasaran dapat diterima dan dimengerti dengan baik serta memiliki kesan yang dapat mengubah prilaku masyarakat yang melihatnya. Dalam perancangan kampanye, strategi pendekatan secara visual maupun verbal mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses penyampaian pesan yang ingin diberikan kepada target kampanye. Strategi yang akan dilakukan dalam merancang media mengenai pentingnya sosialisasi bagi semua kalangan masyarakat tentang pentingnya mengolah sampah, maka akan dilakukan dalam beberapa hal yaitu:

III.2.1 Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi sangatlah penting agar pesan yang disampaikan bisa tepat pada target sasaran yang ditujukan. Adapun tujuannya adalah sebagai berikut :

 Bertujuan untuk memberikan informasi yang jelas terhadap masyarakat tentang

bagaimana cara mengolah dan memilah sampah yang baik serta cara untuk menabungnya di Bank Sampah Induk Cimahi yang berada di Jl. KH. Usman Dhomiri No. 15 Padasuka Cimahi.

 Menumbuhkan kepedulian, betapa pentingnya pengolahan sampah. Karena

dengan melakukan pengolahan sampah akan membahawa dampak positif bagi lingkungan.

III.2.2 Pendekatan Komunikasi 1. Pendekatan Visual

Teknik yang digunakan dalam hal pendekatan secara visual adalah mengutamakan tipografi, fotografi dan ilustrasi. Sehingga penggabungan ilustrasi, dan tipografi dapat meminimalisir persepsi yang berbeda-beda dari masyarakat. Sehingga target audiens melakukan aksi yang tepat seperti yang diharapkan. Fotografi yang akan ditampilkan menggambarkan sampah bukan menjadi masalah lagi, jika diolah


(18)

secara baik dan benar. Mengolah sampah juga tidak sulit, dan tentunya akan menghasilkan nilai ekonmis.

Gambar III.2 Contoh Pendekatan Visual

(Sumber: https://evanputra.files.wordpress.com/2013/01/rokok-poster.jpg, 21/05/2015/02:01)

Gambar III.3 Contoh Pendekatan Visual II

(Sumber: https://rumahijaubelokiri.files.wordpress.com/2014/08/wpid-img-20140722-wa0002.jpg, 21/05/2015/02:11)

2. Pendekatan Verbal

Pendekatan komunikasi verbal dalam perancangan ini menggunakan bahasa indonesia yang bersifat persuasif atau ajakan, himbauan, maupun peringatan. Bahasa indonesia yang akan digunakan bersifat informal, mengingat bahasa tersebut digunakan dalam kegiatan sehari-hari sehingga penyampaian pesan mudah dipahami. Agar dapat menarik minat masyarakat kota Cimahi untuk dapat lebih cermat dan pintar mengolah sampah serta menabungnya ke Bank Sampah Induk Cimahi sehingga sampah itu menjadi sesuatu yang berdaya guna.


(19)

III.2.3 Materi Pesan

Adapun materi yang akan disampaikan dari kegiatan kampanye ini adalah, mengolah dan memilah sampah itu tidak sulit dan tidak membutuhkan waktu yang banyak. Dari pesan diatas maka dibuatlah sebuah kalimat “Hanya dengan membuang sedikit waktu, untuk menjadi CETAR MEMBAHANA”. Pesan yang disampaikan disini tidak mempergunakan kata-kata ajakan seperti ayo, dan mari yang sering dipergunakan sebagai kalimat ajakan untuk masyarakat. Kata ajakan yang akan ditonjolkan dalam pesan ini adalah kata hanya, kata hanya ini memberikan penegegasan terhadap makna pesan yang akan disampaikan yaitu dengan mengorbankan sedikit waktu untuk melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat.

III.2.4 Gaya Bahasa

Adapun gaya bahasa yang digunakan untuk kegiatan kampenye “CETAR MEMBAHANA” Bank Sampah Induk Cimahi adalah gaya bahasa hiperbola. Ermawati Waridah (2014, h.10) menyatakan bahwa, Gaya bahasa hiperbola adalah yaitu gaya bahasa yang bersifat melebih-lebihkan suatu kenyataan. Penggunaan gaya bahasa hiperbola ini juga merupakan gaya bahasa yang tepat digunakan untuk calon konsumen Indonesia, khususnya gaya bahasa hiperbola yang menonjolkan kemudahan. Kata yang dipergunakan sebagai gaya bahasa hiperbola dalam kampanye ini adalah kata “hanya”. Kata “hanya” disini mengisyaratkan bahwa hal yang dilakukan itu tidak sulit, dan hal yang akan dilakakukan itu bukan hal yang besar sehingga sangat mudah untuk dilakukan.

III.2.5 Strategi Kreatif

Strategi kreatif yang akan digunakan berupa pengemasan media kampanye CETAR MEMBAHANA Bank Sampah Induk Cimahi. Kampanye sosial adalah suatu kegiatan kampanye yang mengkomunikasikan pesan-pesan yang berisi tentang masalah sosial kemasyarakatan dan bersifat non komersial. Tujuannya untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan gejala-gejala sosial yang sedang terjadi. Agar kampanye ini berjalan dengan lancar, dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Maka kampanye harus dilakukan dengan seefektif dan sekreatif mungkin. Hal ini


(20)

agar target sasaran yang ditujukan bisa terpengaruh oleh kampanye yang penulis lakukan.

Headline

Headline bisa juga disebut judul atau kepala berita, karena hal yang pertama kali

diliat khalayak sasaran. Headline bersifat singkat, padat,jelas, dan tentunya

memancing orang untuk membaca teks berikutnya.

Headline yang akan digunakan dalam perancangan ini adalah:

1. Headline which explain everything

Merupakan headline yang menerangkan apa yang dimaksud sehingga dapat dengan

cepat membuat khalayak sasaran paham.

2. Intriguing Headline

Biasanya digunakan bila menginginkan khalayak sasaran membaca body copy.

Headline ini sering membuat khalayak merasa penasaran apabila tidak

membacanya secara lengkap.

Dilihat dari beberapa pengertian diatas, headline yang akan digunakan adalah

Intriguing Headline. Healine ini dipilih karena dengan adanya headline yag dibuat,

khalayak sasaran akan merasa penasran dan akan meneruskan membaca

subheadline dan body copy. Adapun yang akan menjadi headline, adalah:

“Mudahnya menjadi CETAR MEMBAHANA”

Subheadline

Anak Judul (Subheadline) adalah penghubung antara headline dan body copy.

Subheadline digunakan apabila headline masih terlalu penjang dan

membingungkan konsumen.

Perancangan kampanye ini menggunakan copy based, maka subheadlien yang

digunakan, adalah :

“Hanya dengan membuang sedikit waktu, untuk mejadi CETAR MEMBAHANA”.


(21)

Dengan meluangkan dan mengorbankan waktu yang tidak lama, masyarakat bisa mengolah dan memilah sampah di lingkungannya, sehingga sampah itu tidak menjadi masalah melainkan menjadi berkah yang dapat menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat.

Visualisasi

Strategi visual yang ditampilkan dalam perancangan media kampanye Hanya dengan membuang sedikit waktu, untuk mejadi “CETAR MEMBAHANA”, menggunakan visual penjelasan, ajakan dengan kata penegasan yang efektif dan semenarik mungkin. Agar target yang dituju mengenai sasarannya.

III.2.6 Strategi Media

Strategi media adalah sebagai sarana untuk menyampaikan pesan terhadap khalayak sasaran, hal ini menjadi penting karena berkaitan dengan pengaplikasian karya untuk menyampaikan pesan yang ada, kepada khalayak sasara yang dituju.

Pemilihan Media

Media dipilih untuk menyampaikan pesan terhadap target audien secara informatif dan persuasif, yang bertujuan untuk memudahkan penyampaian pesan kepada target audien.

a. Media Utama

1. Brosur

Brosur dipilih karena penyebaran brosur mudah dan praktis. Dalam segi ukuran, brosur adalah media kampanye yang cukup kecil namun mampu memuat informasi-informasi yang ingin disampaikan.

b. Media Pendukung

1. Poster

Poster digunakan untuk ditempelkan di papan pengumuman kelurahan, kecamatan dan balai RW. Hal ini diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat tentang adanya kampanye sosial ini.


(22)

2. Spanduk

Spanduk ini dipilih karena ukurannya yang besar sehingga mudah dilihat secara selintas oleh masyarakat. Spanduk digunakan untuk ditempelkan di kelurahan, kecamatan dan balai RW. Hal ini diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat tentang adanya kampanye sosial ini, serta di tempel didepan bangunan Bank Sampah Induk Cimahi (Bank Samici)

3. X-Banner

X-Banner merupakan media pendukung dalam tahap persuasif yang akan digunakan saat acara penyuluhan tentang kampanye sosial ini kepada masyarakat.

4. Sign System

Sign system digunakan sebagai petunjuk temoat bagi nasabah yang akan menabung

di Bank Sampah Induk Cimahi (Bank Samici).

5. Buku Tabungan

Buku tabungan digunakan saat nasabah dari Bank Sampah Induk Cimahi (Bank Samici) melakukan transaksi penjualan sampah.

c. Merchandise

1. Tong Sampah

Tong sampah merupakan media pendukung dalam tahap reminding yang akan diberikan kepada masyarakat yang telah bergabung menjadi nasabah dari Bank Sampah Induk Cimahi (Bank Samici). Dengan adanya tempat sampah khusus untuk sampah anorganik diharapkan akan memudahkan masyarakat dalam melakukan pengolahan sampah.

2. Pengki

Pengki merupakan media pendukung dalam tahap reminding yang akan diberikan kepada masyarakat ketika sedang berlangsungnya penyuluhan dari Bank Sampah Induk Cimahi (Bank Samici). Dengan adanya pengki diharapkan akan memudahkan masyarakat menjaga lingkungannya agar tetap bersih dari sampah.

3. Sapu

Sapu merupakan media pendukung dalam tahap reminding yang akan diberikan kepada masyarakat ketika sedang berlangsungnya penyuluhan dari Bank Sampah


(23)

Induk Cimahi (Bank Samici). Dengan adanya diharapkan akan memudahkan masyarakat menjaga lingkungannya agar tetap bersih dari sampah.

4. Tong Sampah Mini

Tong sampah merupakan media pendukung dalam tahap reminding yang akan diberikan kepada masyarakat yang mengikuti acara penyuluhan atau sosialisasi dari Bank Sampah Induk Cimahi (Bank Samici). Tempat Sampah ini bias dipergunakan didalam mobil untuk menampung sampah-sampah berukulan kecil.

III.2.7 Strategi Distribusi

Strategi distribusi digunakan agar media kampanye dapat dijangkau oleh target audien sehingga target audien menangkap isi dari pesan kampanye. Pendistribusian dilakukan melalui Bank Sampah Induk Cimahi beserta unit-unitnya, media informasi akan ditempatkan beberapa wilayah di kota Cimahi, baik itu perkampungan, perumahan, dan sekolah-sekolah.

Supaya kegiatan kampanye dapat berjalan dengan efektif, maka harus diadakan sebuah sistem distribusi media-media kampanye secara sistematis. Kampanye ini sendiri akan diselenggarakan selama 6 bulan. Dengan masing-masing tahap kampanye diselenggarakan selama 2 bulan. Waktu penyelenggaraan kampanye ini akan digelar mulai dari bulan November sampai dengan bulan April dengan target tahap persuasi dapat diselenggarakan pada bulan Februari Hal ini dilakukan karena pada tanggal 21 Februari merupakan Hari Sampah Nasional, sehingga momentum terselenggaranya kampanye ini dapat lebih tepat. Dibawah ini merupakan tabel distribusi dari penyebaran media kampanye yang akan dilakukan mulai dari tahap

awareness, tahap persuasive, sampai kepada tahap reminding.

Tabel III.2 Jadwal Penyebaran Media

Tahapan November Desember

(2015)

1. Awareness Tempat Minggu Minggu

1 2 3 4 1 2 3 4


(24)

Poster Papan pengumuman di balai RW, pos karang taruna, kantor kelurahan ataupun kecamatan

Tahapan Januari Februari

(2016)

2. Persuasive Tempat Minggu Minggu

1 2 3 4 1 2 3 4

Poster Papan pengumuman di balai RW, pos karang

taruna, kantor kelurahan ataupun kecamatan

Spanduk Ditempatkan pada saat penyuluhan di

masyarakat, diterapkan di depan kantor kelurahan ataupun kecamatan.

X-Banner Digunakan ketika ada penyuluhan terhadap

masyarakat

Sign System Digunakan sebagai media informasi tempat

penimbangan dan pemilahan yang ada di Bank Sampah Induk Cimahi (Bank Samici)

Tahapan Maret April

(2016)

3. Reminding Minggu Minggu

1 2 3 4 1 2 3 4 Buku

Tabungan

Diberikan kepada masarakat yang telah menjadi nasabah dari Bank Sampah Induk Cimahi

Tong Sampah Diberikan kepada masarakat yang telah menjadi nasabah dari Bank Sampah Induk Cimahi

Tong Sampah Mini

Diberikan kepada masarakat yang mengikuti sosialisasi dari Bank Sampah Induk Cimahi

Sapu Diberikan kepada masarakat ketika ada

penyuluhan ataupun event dari Bank Sampah Induk Cimahi

Pengki Diberikan kepada masarakat ketika ada

penyuluhan dari Bank Sampah Induk Cimahi


(25)

III.3 Konsep Visual

Konsep visual merupakan konsep yang dimulai dari pendekatan verbal dan diwujudkan dalam bentuk visual. Dalam konsep visual untuk kampanye ini akan disesuaikan dengan segmentasi target audiens yaitu yang berusia 12-50 tahun supaya proses penyampaian pesan lebih cepat ditangkap. Keselarasan format desain, tata letak, huruf, ilustrasi dan warna dimaksudkan untuk memperkuat dan mengefektifkan kemampuan komunikasi dari pesan yang ingin disampaikan melalui media kampanye.

III.3.1 Format Desain

Format desain pada media kampanye ini menggunakan format portrait. Media yang akan digunakan dalam menyampaikan informasi tentang mudahnya mengolah dan memilah sampah adalah Brosur. Definisi tentang brosur banyak diungkapkan oleh para ahli, menurut definisi UNESCO brosur adalah terbitan tidak berkala yang tidak dijilid keras, lengkap (dalam satu kali terbitan), memiliki paling sedikit 5 halaman tetapi tidak 70 lebih dari 48 halaman, di luar perhitungan sampul. Brosur memiliki 3 fungsi, yaitu: fungsi informatif, fungsi iklan, dan fungsi identifikasi. Adapun brosur yang akan di buat berukuran A4 (29.7 cm x 42 cm). Brosur dicetak di atas kertas art paper.

Gambar III.4 Format Desain (Dok. Pribadi)


(26)

Jenis brosur yang akan digunakan adalah Brosur Tri-fold. Menurut Kamajaya

Kreasindo, Brosur Tri-fold adalah brosur yang memiliki 2 lipatan, sehingga akan

terbentuk 6 sisi sebagai penempatan informasi. Keuntungan yang diperoleh dari brosur jenis ini adalah lebih jelas dari jenis brosur lain. Masyarakat akan berminat untuk membuka brosur semacam ini, karena ada daya tarik yang ditimbulkan.

III.3.2 Tata Letak (Layout)

Menurut Rustan (2009:10) tata letak atau layout adalah tata letak elemen-elemen

desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau pesan yang dibawanya. Elemen-elemen tersebut meliputi elemen teks (judul,

subjudul, body text, header, footer, running head, dan lain sebagainya), elemen

visual (foto, artworks, infografis, garis kotak, dan lain sebagainya).

Layout yang akan dirancang untuk kampanye “CETAR MEMBAHANA Bank Sampah Induk Cimahi”, kesan yang akan ditimbulkan adalah sehat dan bersih maka dibuat tata letak yang seimbang atau simetris atau terkesan satu kesatuan. Selain itu tata letak juga berkaitan dengan komposisi antara elemen visual dan teks.

Gambar III.5 Layout Brosur Bagian Depan (Dok. Pribadi)


(27)

Gambar III.6 Layout Brosur Bagian Belakang (Dok. Pribadi)

III.3.3 Tipografi

Tipografi dalam hal ini huruf yang tersusun dalam sebuah alfabet merupakan media penting komunikasi visual. Huruf menjadi sesuatu yang memiliki makna ganda, huruf dapat menjadi sesuatu yang dapat dilihat (bentuk/rupa huruf) dan dapat menjadi sesuatu yang dapat dibaca (kata/kalimat). Selain itu huruf memiliki makna yang tersurat (pesan atau gagasan) dan makna yang tersirat atau kesan. Selain itu pengaruh perkembangan teknologi digital yang sangat pesat pada masa kini membuat makna tipografi semakin meluas. Menurut Rustan (2011:16) tipografi dimaknai sebagai “segala disiplin yang berkenaan dengan huruf”.

Pemilihan tipografi pada kampanye ini mengutamakan keterbacaan, menarik, dan berkesan. Untuk menarik perhatian masyarakat khususnya orang tua anak maka

pemilihan font yang mudah dibaca dan menarik. Adapun jens typeface yang dipilih

adalah San Serief yang memiliki arti tidak memiliki serief. San Serief sendiri dipilih dengan alasan tulisan tanpa serief akan lebih muda terbaca oleh konsume.


(28)

a. Hobo Std Medium

Gambar III.7 Huruf Hobo Std Medium

(Sumber : http://content.altfonts.com:88/img/H/O/HoboA.png /4/2015/01:08)

Huruf MV Boli digunakan untuk headline, disamping memiliki tingkat keterbacaan

yang tinggi, huruf ini digunakan sebagai penguat dan cocok untuk fotografi yang dibuat.

b. Tw Cen MT

Gambar III.8 Huruf Tw Cen Mt (Sumber:

https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&ved=&url=https

%3A%2F%2Find377.files.wordpress.com%2F2010%2F10%2Fscreen-shot-2010-10-16-at-

1015-00-pm.png&ei=3zaLVYyUGpSYuQTzrpiQCw&psig=AFQjCNHcQRTx0UUY9QD3yLBGGDh V2nZ0OQ&ust=1435273311528630, 22/4/2015/00:51)


(29)

Huruf Tw Cen MT digunakan untuk subheadline dan body copy , disamping

memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi, huruf ini digunakan sebagai penguat dan cocok untuk ilustrasi yang dibuat.

III.3.4 Fotografi

Fotografi digunakan untuk memperjelas dan mempertegas pesan yang ingin disampaikan dalam perancangan media kampanye CETAR MEMBAHANA Bank Sampah Induk Cimahi, namun tambahan ilustrasi berbentuk vektor juga digunakan sebagai daya tarik visual.

Gambar III.9 Fotografi (Sumber : Dok. Pribadi)

Fotografi yang akan digunakan dalam media kampanye “CETAR MEMBAHANA” Bank Sampah Induk Cimahi (Bank Samici), teknik pengambilan gambar yang

digunakan adalah Medium Close Up atau pose setengah badan, teknik ini dipilih

agar bahasa tubuh dan emosi tokoh utama dalam foto gambar ini dapat terlihat dengan jelas. Emosi yang dimunculkan dalam foto ini menggambarkan senyuman yang menggambarkan kesenangan. Ekspresi ini memberikan makna bahwa tokoh wanita dalam foto ini merasa senang melakukan kegiatan menabung sampah karena tidak sulit dan tidak memerlukan banyak waktu.

Untuk pemilihan objek celengan yang berbebtuk ayam ini dipilih karena,


(30)

berhubungan dengan kata menabung. Dengan adanya objek celengan ayam ini diharapkan semakin mempermudah masyarakat dalam membaca makna yang akan disampaikan.

III.3.5 Warna

Warna memiliki daya tarik yang kuat dan menciptakan makna tersendiri. Warna juga dapat mengurangi rasa bosan, ataupun membangkitkan semangat pada objek. Dengan mempertimbangkan keharmonisan warna-warna yang digunakan, adapun warna-warna yang digunakan dalam perancangan media kampanye Cetar Membahana Bank Sampah Induk Cimahi ini adalah warna dengan menggunakan warna CMYK. Warna CMYK adalah warna yang berdasar pada pigmen yang umumnya dipakai dalam teknologi pencetakan. CMYK digunakan karena media yang akan dibuat berupa media cetak

Kuning

Gambar III.10 Warna Kuning (Sumber: Dok. Pribadi)

Menurut Lizar Wijanarko (2009), warna kuning umumnya menunjukan pengingat dan menarik perhatian.

Biru

Gambar III.11 Warna Biru (Sumber: Dok. Pribadi)

Menurut Lizar Wijanarko (2009), warna biru umumnya menunjukan arti damai dan santai.


(31)

Hijau

Gambar III.12 Warna Hijau (Sumber: Dok. Pribadi)

Menurut Lizar Wijanarko (2009), warna hijau umumnya menunjukan sifat sejuk, bersih dan sehat.

Hitam

Gambar III.13 Warna Hitam (Sumber: Dok. Pribadi)

Menurut Lizar Wijanarko (2009), warna hitam umumnya menunjukkan sifat positif, seperti kokoh, tegas, formal, struktur yang kuat, penjelas dan dianggap sebagai warna yang netral.

Putih

Gambar III.14 Warna Putih (Sumber: Dok. Pribadi)


(32)

Merah

Gambar III.15 Warna Merah (Sumber: Dok. Pribadi)

Menurut Lizar Wijanarko (2009), warna merah adalah yang paling banyak menarik perhatian

Coklat

Gambar III.16 Warna Coklat (Sumber: Dok. Pribadi)

Menurut Lizar Wijanarko (2009), warna coklat yang mengesankan nyaman dan aman.


(33)

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA 4.1 Teknis Media

Proses produksi media meluli beberapa tahap yang harus dilakukan, yaitu : 4.1.1 Tahap Sketsa Awal

Tahap awal adalah tahap sketsa dimana untuk mencari bentuk visual yang digunakan untuk media kampenye ini. Pada tahap ini sketsa dibuat dengan mengunakan alat tulis pensil dan pulpen, hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan tahap eksekusi visual.

Gambar IV.1 Sketsa

(Dok. Pribadi) 4.1.2 Tahap Eksekusi Visual

Pada tahap eksekusi ini adalah tahap dimana dilakukannya proses visual, dimana pada proses visual ini adalah dimulai dengan mengambil gambar celengan berbentuk ayam dengan tumpukkan sampah di dalamnya, dan gambar yang kedua mengambil gambar dengan objek seorang perempuan yang sedang memegang botol bekas dan celengan ayam ditangannya dengan mimik muka yang tersenyum, dan gambar ketiga dengan tahapan melakukan tracing gambar vektor sesuai dengan sketsa awal yang sudah ada, yaitu penggabungan beebrapa jenis sampah anorganik yang digabungkan dan dilayout sehingga membentuk huruf R dan P yang merupakan lambang dari mata uang negara Indonesia.


(34)

Gambar IV.2 Sketsa Digital

(Dok. Pribadi) 4.1.3 Tahap Perancangan

Tahap perangcangan adalah tahap dimana mulai melakukan perancangan media -media kampanye yang akan digunakan menggunakan konsep yang telah ditetapkan. Langkah yang akan dilakukan pada tahap ini adalah mengolah beberapa gambar visual yang sudah dibuat dan menjadikannya suatu kesatuan sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan pada tahap eksekusi visual. Setelah itu dilanjutkan dengan tahapan membuat layout dan memasukan pesan atau informasi yang akan disampaikan berupa teks yang berisikan kalimat headline dan subheadline. Tahap selanjutnya menambahkan beberapa logo perusahaan ataupun dinas yang terkait dengan kampanye program “CETAR MEMBAHANA” Bank Sampah Induk Cimahi.


(35)

Gambar IV.3 Hasil Jadi

(Dok. Pribadi) 4.1.4 Tahap Akhir

a. Brosur

Ukuran Media : 21 cm x 29,7 cm


(36)

Gambar IV.4 Brosur Bagian Depan

(Dok. Pribadi)

Gambar IV.5 Brosur Bagian Belakang


(37)

b. Poster

Ukuran Media : 29,7 cm x 42 cm)

Teknis Produksi : Cetak, Art Papper 250 gr laminasi glossy

Gambar IV.6 Poster

(Dok. Pribadi) c. Buku Tabungan

Ukuran Media : 21 cm x 29,7 cm Teknis Produksi : Cetak, bahan BW 250gr


(38)

Gambar IV.7 Buku Tabungan Depan

(Dok. Pribadi)

Gambar IV.8 Buku Tabungan Belakang


(39)

d. X-Banner

Ukuran Media : 60 cm x 160 cm

Teknis Produksi : Cetak, bahan Flexy Korea

Gambar IV.9 X-Banner


(40)

e. Spanduk

Ukuran Media : 300 cm x 100 cm

Teknis Produksi : Cetak, bahan Flexy Korea

Gambar IV.10 X-Banner

(Dok. Pribadi)

f. Sign System

Ukuran Media : 34 cm x 15 cm Teknis Produksi : cetak, akrilik 5mm

Gambar IV.11 Sign System (Dok. Pribadi) g. Pengki

Ukuran Media : 60 cm x 27 cm Teknis Produksi : Sticker cutting


(41)

Gambar IV.12 Pengki

(Dok. Pribadi) h. Tempat sampah

Ukuran Media : 25 cm x 40 cm Teknis Produksi : Sticker cutting

Gambar IV.13 Tempat Sampah

(Dok. Pribadi) i. Sapu

Ukuran Media : 52 cm x 29 cm Teknis Produksi : Sticker cutting


(42)

Gambar IV.14 Sapu

(Dok. Pribadi) j. Tempat Sampah Mini

Ukuran Media : 14 cm x 3 cm Teknis Produksi : Sticker cutting

Gambar IV.15 Tempat Sampah Mini


(43)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Basriyatna. (2007).

Memanen Sampah.

Yogyakarta: Kanisius

Dani, Cecep. (2012).

Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah

. Yogyakarta:

Gosyen Publishing

Kusriyanto, Adi. (2009).

Pengantar Desain Komunikasi Visual

. Yogyakarta: CV.

Andi Offset

Mamang, Etta. Sopiah. (2013).

Perilaku Konsumen

. Yogyakarta: CV. Andi Offset

Rustan , Suryanto. (2011).

Font & Tipografi.

Jakarta: PT. Gramedia

Rustan , Suryanto. (2008).

LAYOUT, Dasar & Penerapannya.

Jakarta: PT.

Gramedia

Sunar Prasetyono, Dwi. (2013).

KUMPULAN MAJAS, PANTUN, DAN

PERIBAHASA PLUSKESUSTRAAN INDONESIA.

Jogjakarta: Laksana.

Tim Penulis Penebar Swadaya. (2008).

Penanganan Dan Pengolahan Sampah

.

Depok: Penebar Swadaya

Utami, Eka. (2013).

Buku Panduan Sistem Bank Sampah dan 10 Kisah Sukses

.

Jakarta: Yayasan Unilever Indonesia.

Venus, Antar. (2004).

Manajemen Kampanye

. Bandung: Simbiosa Rekatama

MediaBasriyatna. (2007).

Memanen Sampah.

Yogyakarta: Kanisius

Internet

Candra Meda Al Ghozali (2011) : Depot Seni Grafis. Diakses pada Mei 2015

Pukul 00.08 WIB.

http://depotsenigrafis.blogspot.com/2011/10/kartu-nama.html

Kamajaya Kreasindo (2015) : Istilah dan Pengertian Brosur Tipe Tri-Fold.

Diakses

pada

2

Juni

2015

Pukul

01.15

WIB.

http://percetakanundangan.web.id/percetakan/kamus-percetakan/istilah-dan-pengertian-brosur-tipe-tri-fold/


(44)

Kementrian Lingkungan Hidup (2014) : Profil Bank Sampah Indonesia 2013.

Diakses

pada

13

Oktober

2014

Pukul

02.15

WIB.

http://www.menlh.go.id/profi l-bank- sampah -indonesia - 2013/

Lindawati. 2013

,

Proses Perencanaan Manajemen Sampah Di Pasar Baru

Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu

[pdf],

(

http://ejournal.ftunram.ac.id/FullPaper/08.%20OK%20%20b.nur%203%2

0Pengelolaan%20sampah%20di%20Pasar%20baru%20jurnal%20ke%20lo

mbok.pdf

, diakses tanggal 29 April 2015)

Tejoyuwono

Notohadiprawiro

.

2006,

Pendidikan

Lingkungan

,

[pdf],

(

http://soil.blog.ugm.ac.id/files/2006/11/1987+-Pendidikan-Lingkungan.pdf

,

diakses tanggal 29 April 2015)

Lizaw Wijanarko

. 2009,

Dasar Pemakaian Warna Dalam Desain Grafis,

(

http://www.ahlidesain.com/dasar-pemakaian-warna-dalam-desain-grafis.html,

diakses tanggal 29 April 2015)

Petaruran Menteri

Kementrian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia. 2012.

Peraturan

Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13 Tahun

2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, Dan Recycle Melalui

BankS ampah

.Menteri Negara Lingkungan Hidup. Jakarta


(45)

(46)

Nama

: Leli Amelia

Jenis kelamin

: Perempuan

Tempat, tanggal lahir

: Bandung, 20 Mei 1993

Pendidikan

1999 - 2005

: Lulus SDN. Rancamalang 1

2005 - 2008

: Lulus MTS Nurul Falah Sukasari Kota Cimahi

2008 – 2011

: Lulus SMKN 11 Bandung

Pengalaman

Kerja Praktek Selama Tiga Bulan Sebagai Desainer di Air Photo

Network.

Kerja Praktek Selama Dua Bulan Sebagai Desainer di PT. SAS

Advertising

Kerja Praktek Selama Satu Bulan Sebagai Junior Cretaive Design di

PT. Humanika Kreatif Desain


(1)

68   

Gambar IV.12 Pengki (Dok. Pribadi)

h. Tempat sampah

Ukuran Media : 25 cm x 40 cm Teknis Produksi : Sticker cutting

Gambar IV.13 Tempat Sampah (Dok. Pribadi)

i. Sapu

Ukuran Media : 52 cm x 29 cm Teknis Produksi : Sticker cutting


(2)

   

69   

Gambar IV.14 Sapu (Dok. Pribadi)

j. Tempat Sampah Mini

Ukuran Media : 14 cm x 3 cm Teknis Produksi : Sticker cutting

Gambar IV.15 Tempat Sampah Mini (Dok. Pribadi)


(3)

70 DAFTAR PUSTAKA

Buku

Basriyatna. (2007). Memanen Sampah. Yogyakarta: Kanisius

Dani, Cecep. (2012). Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah. Yogyakarta: Gosyen Publishing

Kusriyanto, Adi. (2009). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: CV. Andi Offset

Mamang, Etta. Sopiah. (2013). Perilaku Konsumen. Yogyakarta: CV. Andi Offset Rustan , Suryanto. (2011). Font & Tipografi. Jakarta: PT. Gramedia

Rustan , Suryanto. (2008). LAYOUT, Dasar & Penerapannya. Jakarta: PT. Gramedia

Sunar Prasetyono, Dwi. (2013). KUMPULAN MAJAS, PANTUN, DAN

PERIBAHASA PLUSKESUSTRAAN INDONESIA. Jogjakarta: Laksana.

Tim Penulis Penebar Swadaya. (2008). Penanganan Dan Pengolahan Sampah. Depok: Penebar Swadaya

Utami, Eka. (2013). Buku Panduan Sistem Bank Sampah dan 10 Kisah Sukses. Jakarta: Yayasan Unilever Indonesia.

Venus, Antar. (2004). Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama MediaBasriyatna. (2007). Memanen Sampah. Yogyakarta: Kanisius

Internet

Candra Meda Al Ghozali (2011) : Depot Seni Grafis. Diakses pada Mei 2015 Pukul 00.08 WIB. http://depotsenigrafis.blogspot.com/2011/10/kartu-nama.html

Kamajaya Kreasindo (2015) : Istilah dan Pengertian Brosur Tipe Tri-Fold.

Diakses pada 2 Juni 2015 Pukul 01.15 WIB.

http://percetakanundangan.web.id/percetakan/kamus-percetakan/istilah-dan-pengertian-brosur-tipe-tri-fold/


(4)

71 Kementrian Lingkungan Hidup (2014) : Profil Bank Sampah Indonesia 2013.

Diakses pada 13 Oktober 2014 Pukul 02.15 WIB.

http://www.menlh.go.id/profi l-bank- sampah -indonesia - 2013/

Lindawati. 2013, Proses Perencanaan Manajemen Sampah Di Pasar Baru

Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten Ogan Komering Ulu [pdf],

(http://ejournal.ftunram.ac.id/FullPaper/08.%20OK%20%20b.nur%203%2

0Pengelolaan%20sampah%20di%20Pasar%20baru%20jurnal%20ke%20lo

mbok.pdf, diakses tanggal 29 April 2015)

Tejoyuwono Notohadiprawiro. 2006, Pendidikan Lingkungan, [pdf],

(http://soil.blog.ugm.ac.id/files/2006/11/1987+-Pendidikan-Lingkungan.pdf,

diakses tanggal 29 April 2015)

Lizaw Wijanarko. 2009, Dasar Pemakaian Warna Dalam Desain Grafis,

(

http://www.ahlidesain.com/dasar-pemakaian-warna-dalam-desain-grafis.html, diakses tanggal 29 April 2015)

Petaruran Menteri

Kementrian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia. 2012. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, Dan Recycle Melalui


(5)

(6)

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Leli Amelia

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 20 Mei 1993

Pendidikan

 1999 - 2005 : Lulus SDN. Rancamalang 1

2005 - 2008 : Lulus MTS Nurul Falah Sukasari Kota Cimahi 2008 – 2011 : Lulus SMKN 11 Bandung

Pengalaman

 Kerja Praktek Selama Tiga Bulan Sebagai Desainer di Air Photo Network.

 Kerja Praktek Selama Dua Bulan Sebagai Desainer di PT. SAS Advertising

Kerja Praktek Selama Satu Bulan Sebagai Junior Cretaive Design di PT. Humanika Kreatif Desain