Perancangan Media Informasi Bank Sampah

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di alam, di antaranya benda, daya, dan mahluk hidup termasuk hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia beserta perilakunya. Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Untuk bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Untuk makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Maka oleh sebab itu untuk rnenjaga kelestarian lingkungan hidup, harus menjaga lingkungan dengan baik. Salah satunya dengan cara membuang sampah pada tempatnya.

Sampah adalah termasuk yang mempengaruhi kelestarian lingkungan hidup, karena sampah mempengaruhi lingkungan alam dan lingkungan sosial, apabila ada kesalahan dalam pembuangan sampah maka akan berakibat fatal bagi lingkungan hidup di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Seperti membuang sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), yang tanpa ada pengolahan lebih lanjut, yang pada akhirnya mengakibatkan penumpukan. Ketika sampah menumpuk akan mengakibatkan bencana yang membuat kerusakan lingkungan, contohnya seperti mengakibatkan banjir, longsor dan bencana lainnya.

Lingkungan hidup akan menjadi nyaman apabila volume sampah berkurang, untuk mengatur sampah, dibutuhkan kerjasama dari berbagai golongan, baik pemerintah, swasta dan masyarakat. Harus ada kerjasama yang membuat keuntungan satu sama lain, apabila lingkungan hidup bersih maka akan mengakibatkan udara


(2)

2 sejuk, indah, nyaman, sehat dan lain-lain. Kondisi lingkungan hidup saat ini sangatlah memprihatinkan, dimana lingkungan hidup saat ini sudah rusak oleh berbagai hal, mulai dari penebangan liar, bencana alam, limbah industri dan sampah, sampah adalah material sisa yang di anggap remeh oleh sebagian masyarakat sehingga mayarakat tidak begitu memperdulikan sampah. Banyaknya sampah pada Jaman sekarang ini diakibatan oleh kurangnya pemahaman masyarakat akan pengolahan sampah dan informasi pengolahan sampah. Bank sampah adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah. Solusi untuk membuat masyarakat menjadi tahu dan paham akan pengolahan sampah, untuk mencapai tujuan itu masyarakat harus mengetahui terlebih dahulu apa itu bank sampah.

Bank Sampah adalah suatu gagasan yang terbentuk karena pandangan masyarakat terhadap sampah yang mulai menumpuk dan tidak terolah sehingga menimbulkan dampak yang negatif baik terhadap lingkungan, kesehatan dan lain-lain. Bank Sampah memberikan solusi untuk menjaga lingkungan tetap bersih, menjaga kesehatan, memberikan lapangan pekerjaan dan meringankan aspek ekonomi untuk masyarakat. Bank Sampah mempunyai sistem yang sama dengan perbankan, akan tetapi para nasabahnya tidak menyetorkan sejumlah uang melainkan sampah yang nantinya akan dipilah dan ditimbang. Setelah itu berat sampah yang diterima akan dimasukkan kedalam buku tabungan penyetoran sampah dan tabungan tersebut dapat di debit oleh pemilik buku tabungan dengan jangka waktu yang telah disepakati oleh nasabah dan Bank, dan para nasabah akan mendapatkan reward yang berupa uang ataupun kupon gratis.


(3)

3 Informasi mengenai Bank Sampah sangatlah di perlukan oleh masyarakat, karena Bank Sampah adalah solusi utama untuk mengurangi volume sampah, masyarakat kurang mengetahui mengenai Bank Sampah karena keberadaan Bank Sampah masih jarang terutama di daerah Bandung, untuk itu di butuhkan suatu wadah informasi mengenai Bank Sampah.

1.2. Identifikasi Masalah

Menurut sumber dari BPLHD (2006) mengenai sampah dan lingkungan hidup, maka dapat di ketahui masalah mengenai sampah yaitu:

 Kurang efektifnya sistem daur ulang sampah dalam proses pembuangan sampah, khususnya untuk wilayah perkotaan  Sampah dianggap suatu masalah yang sulit untuk diatasi /

sulit untuk mengurangi volume pembuangan sampah.

 Tempat pembuangan akhir (TPA) selalu dijadikan sebuah solusi untuk pembuangan sampah.

 Masyarakat belum mengetahui keberadaan Bank Sampah  Bank Sampah memiliki citra yang kurang bergengsi

dikalangan masyarakat.

1.3. Fokus Masalah

Permasalahan lebih difokuskan pada informasi keberadaan Bank Sampah untuk mengorganisir pembuangan sampah pada kalangan masyarakat menengah kebawah dengan imbalan tertentu. Sehingga nantinya sampah menjadi sumber penghasilan yang menguntungkan bagi masyarakat.

1.4. Tujuan Perancangan

Tujuan Perancangan dimaksudkan untuk :


(4)

4  Memberikan pengetahuan akan keuntungan dari sampah.  Meningkatkan citra Bank Sampah dikalangan masyarakat.  Memaksimalkan pemanfaatan barang bekas.

 Menanamkan pemahaman pada masyarakat bahwa barang bekas bisa berguna.

 Mengurangi jumlah barang bekas yang terbuang percuma.

1.5. Manfaat Perancangan

Adapun manfaat dari tujuan perancangan adalah :

 Memunculkan perilaku yang lebih perduli akan kebersihan lingkungan dan kesehatan lingkungan sekitar masyarakat.  Masyarakat lebih mengerti akan dampak sampah terhadap

lingkungan dan lebih mengerti bagaimana cara untuk menanggulangi sampah.

 Membiasakan masyarakat membuang sampah pada tempatnya.

 Mengurangi volume pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA).


(5)

5

BAB II

INFORMASI DAN PEMBAHASAN BANK SAMPAH 2.1. Informasi

Istilah informasi memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, komunikasi, kebenaran, representasi, dan rangsangan mental. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan” Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi.

Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu mengurangi rasa cemas seseorang. Menurut Notoatmodjo (2008) “bahwa semakin banyak informasi dapat mempengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya”.

2.1.1. Jenis Informasi

Menurut Gordon B. Davis 2003, Informasi di bagi kedalam tiga jenis, yaitu: Primer, Sekunder dan Tersier.

 Informasi Primer : Original materi yang belum ditafsirkan atau dianalis.

 Informasi Sekunder : Dibuat dari bahan dasar, interpretasi material asli.

 Informasi Tersier : Bertindak sebagai alat dalam memahami dan menemukan informasi.


(6)

6

2.1.2. Manfaat Informasi

Fungsi atau manfaat informasi, Informasi itu sangat beragam, baik dalam jenis, tingkatan, maupun bentuknya. Sehingga fungsinya pun makin beragam pula karena akan bergantung pada manfaatnya bagi setiap orang yang kebutuhannya berbeda-beda.

Adapun manfaat informasi menurut Sutanta (2003) adalah :

Menambah pengetahuan. Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerima yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses pengambilan keputusan.

Mengurangi ketidak pastian pemakai informasi. Informasi akan mengurangi ketidak pastian karena apa yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya, sehingga kemungkinan menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan.

Mengurangi resiko kegagalan. Adanya informasi akan resiko kegagalan karena apa yang akan terjadi dapat diantisipasi dengan baik, sehingga kemungkinan terjadinya kegagalan akan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang tepat.

Mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan. Mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan akan menghasilkan keputusan yang lebih terarah.

Memberikan standar, aturan-aturan, ukuran-ukuran dan keputusan untuk menentukan pencapaian, sasaran dan tujuan. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa dengan informasi akan memberikan standar,


(7)

7 aturan, ukuran dan keputusan yang lebih terarah untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan secara lebih baik berdasarkan informasi yang diperoleh.

2.2. Lingkungan Hidup

Lingkungan adalah faktor penting bagi kesinambungan hidup, karena apabila lingkungan mulai rusak dan tidak dapat membantu untuk menghasilkan kebutuhan hidup, maka kehidupan semua makhluk hidup akan berakhir karena lingkungan adalah suatu keberadaan yang sangat penting bagi kehidupan, lingkungan mencakup seluruh aspek kegiatan makhluk hidup baik secara langsung ataupun tidak langsung karena semua kegiatan yang dikerjakan selalu berhubungan dengan lingkungan dan selalu bergantung pada lingkungan. Dalam laman Pendidikan Lingkungan, Ananichev. (1976) menyebutkan bahwa Lingkungan hidup atau lingkungan mencakup segala hal yang ada di sekeliling kita, baik yang terkait kepadanya secara langsung atau tidak langsung, yang hidup dan semua kegiatan kita berhubungan dengannya dan bergantung padanya. Persoalan lingkungan mempunyai tiga gatra pokok yaitu pencemaran, usikan terhadap neraca ekologi, dan pengurasan sumber daya alam”.

Lingkungan hidup termasuk Sumber Daya Alamnya baik secara global, regional maupun nasional dalam sejarah peradaban manusia telah memberikan dua makna bagi manusia. Disatu sisi, makna yang dirasakan adalah meningkatknya kesejahteraan dan kualitas hidup manusia, sedangkan di bagian lain menyebabkan bencana dan sekaligus penurunan kualitas hidup manusia.

Peranan manusia sangat besar dalam menentukan kondisi dan kualitas lingkungan. Apabila peran aktif manusia nyatanya tidak peduli terhadap kelestarian mutu dan fungsi lingkungan, maka


(8)

8 akan rusaklah lingkungan hidup dan demikian sebaliknya. Bencana banjir dan longsor atau juga kerusakan dan kebakaran hutan yang tak-terkendali dari tahun ke tahun adalah contoh akibat dari peran manusia pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan. Istilah peduli lingkungan disini mengisyaratkan kondisi mental individu manusia yang terbentuk dari pengalaman pahitnya atau dari suatu proses pendidikan yang dilaluinya.

2.3. Sampah

Menurut Departemen Kesehatan, sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.

Berdasarkan data dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KNLH) pada 2008, dengan jumlah penduduk yang lebih besar, kota-kota metro menghasilkan sampah yang lebih besar dibandingkan kota-kota lainnya di Indonesia. Kota-kota tersebut seperti Medan, Palembang, Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, Semarang dan Makasar. Jumlah sampah rata-rata perhari kota tersebut meningkat setiap tahun, yang mempengaruhinya adalah jumlah penduduk yang meningkat dan penanganan Sampah di Bandung meningkat dari 6.473,7 m3/hari


(9)

9 pada 2005 (data 2006 tidak ada) menjadi 7.500 m3/ hari pada 2007 dengan jumlah penduduk yang hampir sama.

Sampah sudah menjadi masalah nasional dan global, bukan hanya lokal. Masalah sampah timbul dengan adanya peningkatan timbulan sampah sebesar 2-4% per tahun, namun tak diimbangi dengan dukungan sarana dan prasarana penunjang yang memenuhi persyaratan teknis, sehingga banyak sampah yang tidak terangkut. Belum adanya regulasi di tingkat nasional yang mengatur juga mengurangi upaya penanganan dan pengelolaan sampah secara optimal.

2.3.1. Jenis-jenis Sampah

Menurut WHO dan USAID Secara garis besar sampah di bagi menjadi 3 (tiga) jenis, jenis-jenis sampah antara lain:

a. Berdasarkan Sumbernya

Sampah alam

adalah

Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.

Sampah manusia Sampah manusia adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri.

Sampah konsumsi Sampah konsumsi adalah sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat


(10)

10 sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.  Sampah nuklir Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi

nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan).

Sampah industri adalah sampah dari limbah-limbah industri.

Sampah pertambangan hasil dari sisa-sisa petambangan yang tidak terpakai.

b. Berdasarkan Sifatnya

Sampah organik adalah sampah yang dapat diurai (degradable) Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan. Di bawah ini contoh gambar sampah organik yang di olah menjadi pupuk.


(11)

11 Gambar 2.1. sampah organik yang diolah menjadi pupuk

Sumber : http//www.sampahrecyclable.co.id

Sampah anorganik adalah sampah yang tidak terurai (undegradable) yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:

Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.

Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.

Gambar 2.2 Sampah non organik Sumber : http//www.sampahrecyclable.co.id


(12)

12

c.

Berdasarkan Bentuknya

Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:

 Sampah Padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain

 Sampah Cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah, seperti sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya. Dan sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.

2.4. Alur Kebiasaan Masyarakat Membuang Sampah

Dengan adanya bank sampah alur kebiasaan masyarakat membuang sampah menjadi lebih baik, berikut gambar alur kebiasaan membuang sampah masyarakat sebelum ada bank sampah dan sesudah ada bank sampah :

a. Sebelum Ada Bank Sampah

 Pola individu

Proses pengumpulan sampah dimulai dari sumber (rumah masyarakat) sampai TPA.

Pertama sampah-sampah yang berada di rumah dikumpulkan oleh masyarakat di rumah masing-masing, kemudian sampah di ambil oleh tukang pengumpul sampah (petugas sampah) sesudah itu tukang pengumpul sampah membawa sampah tersebut ke TPS (Tempat Penyimpanan Sementara), dari TPS


(13)

13 sampah di angkut oleh mobil sampah kemudian dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).

b. Sesudah Ada Bank Sampah

 Pola individu

Proses pengumpulan sampah dimulai dari sumber (rumah masyarakat) sampai masyarakat luas.

Pertama sampah-sampah yang berada di rumah dikumpulkan oleh masyarakat di rumah masing-masing, kemudian disimpan di tempat memilah sampah organik dan anorganik, setelah itu masyarakat menyetorkan sampak ke Bank Sampah, kemudian Bank Sampah mengolah sampah sesuai jenisnya (organik dan anorganik), dan hasil pengolahaan di jual lagi kemasyarakat Luas.

2.5. Bank Sampah

Bank Sampah adalah salah satu alternatif mengajak warga peduli dengan sampah, yang konsepnya mungkin dapat dikembangkan di daerah-daerah lainya, Bank sampah merupakan sebuah sistem pengelolaan sampah berbasis rumah tangga, dengan memberikan ganjaran yang berupa uang tunai atau kupon gratis kepada mereka yang berhasil memilah dan menyetorkan sejumlah sampah. Sistem bank sampah ini memiliki beberapa keunggulan selain manfaatnya dibidang kesehatan lingkungan, metode ini juga berfungsi untuk memberdayakan masyarakat karena dengan menyetorkan sampah yang telah dipilah, masyarakat bisa mendapatkan keuntungan secara ekonomis.

Berawal dari kesadaran individu, warga mulai mengumpulkan sampah di rumahnya. Sampah tersebut lalu disetorkan ke Bengkel Kerja Kesehatan Lingkungan atau yang lebih dikenal dengan nama Bank Sampah. Bank Sampah adalah tempat penampungan


(14)

14 sampah yang dikumpulkan dan kemudian diberi harga sesuai berat sampah yang akan dijual. Disinilah letak fungsi Bank Sampah karena pencairannya dilakukan setiap tiga bulan sekali. Hasil penjualan sampah ini pun cukup lumayan, tidak semua sampah dijual ke pihak ketiga. Mereka mulai memisahkan sampah yang bisa diproduksi kembali seperti sampah stirofoam yang diolah menjadi hiasan kotak penyangga bendera atau bekas bungkus makanan dan minuman yang disulap menjadi barang kerajinan. Ternyata, jika sampah dikelola dengan baik bisa mendatangkan manfaat dan juga bisa menguntungkan lingkungan hidup. Selain itu, sampah plastik dimanfaatkan untuk bahan pelapis sandal, tas, dan perabot lainnya. Plastik juga bisa dimanfaatkan untuk bahan isian bantal. Kertas bisa didaur ulang untuk membuat pigura foto dan pelapis boks.

Dengan begitu, masyarakat pun tidak perlu khawatir dengan keadaan lingkungan dengan adanya sampah yang senantiasa jika tidak dimanfaatkan akan merusak dan mengotori lingkungan. Sudah banyak orang yang mendirikan bank sampah selain bisa membantu dalam hal ekonomi bank sampah bisa menjadi alternatif lain dari pembuangan sampah yang dilakukan selama ini. Lewat bank ini, sampah-sampah dikumpulkan lalu diolah kembali menjadi barang aksesoris ataupun kerajinan lainnya. Bank sampah menerima sampah jenis anorganik dari seluruh warga. Tiap warga akan dibuatkan buku tabungan, setelah sampah disetorkan ke bank dan ditimbang, uangnya langsung dimasukan ke buku tabungan. Jadi masyarakat bisa punya simpanan dari sampah yang mereka kumpulkan sendiri.

Bank sampah bekerjasama dengan pengepul barang-barang plastik, kardus dan lain-lain, untuk bisa memunculkan nilai harga


(15)

15 sampah pada masyarakat. Juga dengan pengolah pupuk organik untuk menyalurkan sampah organik yang ditabungkan. Bank Sampah memotong dana 15 persen dari nilai sampah yang disetor nasabah. Dana itu digunakan untuk membiayai kegiatan operasional, seperti fotokopi, pembuatan buku tabungan, dan biaya lainnya. Selama tidak ada nasabah yang keberatan. Pemotongan bisa dilakukan karena bank ini memang dikelola bersama-sama dan sudah ada komitmen sebelumnya satu sama lain antara nasabah dan pengelola.

2.5.1. Keputusan Pemerintah Mengenai Bank Sampah

Bank Sampah dibuat dengan mengikuti Undang - Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah bahwa prinsip dalam mengelola sampah adalah reduce, reuse dan recycle yang artinya adalah mengurangi, menggunakan kembali, dan mengolah. Undang - undang tersebut merupakan upaya dari pemerintah (negara) dalam memberikan jaminan kehidupan yang lebih baik dan sehat kepada masyarakat Indonesia sebagaimana diamanatkan pasal 28H ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan bahwa “setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”. Selain itu, penyusunan Undang - undang ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta perwujudan upaya pemerintah dalam menyediakan landasan hukum bagi penyelenggaran pengelolaan sampah secara terpadu dan komprehensif, serta pemenuhan hak dan kewajiban masyarakat dalam pengelolaan sampah.


(16)

16 Dengan adanya undang-undang tersebut menyatakan tanggung-jawab pemerintah (Indonesia) dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim akibat dari akumulasi gas rumah kaca, termasuk gas metana yang bersumber dari sampah dan dengan dikeluarkannya Undang - Undang No.18 Tahun 2008 ini diharapkan tercapainya perubahan yang signifikan dalam lima tahun mendatang.

Undang – undang ini merupakan kewajiban bagi setiap orang, pengelola kawasan, dan produsen dalam mengelola sampah yang dikeluarkannya. Pasal 12 menyebutkan setiap orang wajib menangani sampah dengan cara berwawasan lingkungan. Sedangkan pengelola kawasan, baik pemukiman maupun kawasan komersial, industri dan kawasan khusus, serta pengelola fasilitas umum atau sosial juga diwajibkan menyediakan sarana pemilahan sampah. Pihak industri atau produsen juga harus mencantumkan label atau tanda terkait dengan pengurangan dan penanganan sampah pada kemasan atau produknya. Produsen juga wajib mengelola kemasan produknya yang tidak dapat atau sulit terurai oleh proses alam. Ketentuan ini mewajibkan para produsen menarik bekas / sisa dari kemasan produknya sebagai tanggung jawab produsen dalam menjaga lingkungan dan dengan ketentuan tersebut membuat / mendorong produsen menggunakan bahan yang ramah lingkungan.

Undang – undang No.18 Tahun 2008 juga mengatur tentang pemberian kompensasi, antara lain berupa relokasi, pemulihan lingkungan, dan biaya pengobatan,


(17)

17 kepada orang (masyarakat) yang terkena dampak negatif dari kegiatan penanganan sampah di tempat penanganan / pemrosesan akhir sampah. Ketentuan pidana juga akan diberikan kepada pengimpor sampah dengan penjara kurungan 3 hingga 12 tahun dan denda sebesar Rp. 100.000.000,- hingga Rp. 5.000.000.000,-. Dan pengelola sampah yang mencemari dan hingga menyebabkan kematian diancam pidana penjara 4 sampai 15 tahun dan denda Rp. 100.000.000,- juta hingga Rp. 5 .000.000.000,-. Oleh karena itu Program Trash Bank menjadi pelopor untuk menyesuaikan Undang – undang tersebut serta mengajarkan cara penanggulangan sampah secara terpadu sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penanganan / pemrosesan sampah dengan lebih fokus kepada masyarakat (rumah tangga), instansi dan sekolah – sekolah.

2.5.2 Tujuan Bank Sampah

Tujuan didirikannya bank sampah, untuk memecah permasalahan sampah yang sampai saat ini belum juga bisa teratasi dengan baik, membiasakan warga agar tidak membuang sampah sembarangan, mengiming-imingi warga agar mau memilah sampah sehingga lingkungannya bersih, Memaksimalkan pemanfaatan barang bekas, Menanamkan pemahaman pada masyarakat bahwa barang bekas bisa berguna, dan Mengurangi jumlah barang bekas yang terbuang percuma.

2.5.3 Manfaat Bank Sampah (pada lingkungan, masyarakat)

Manfaat Bank sampah adalah mengurangi jumlah sampah di lingkungan masyarakat, menambah penghasilan bagi


(18)

18 masyarakat, menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat dan memupuk kesadaran diri masyarakat akan pentingnya menjaga dan menghargai lingkungan hidup. Berikut adalah gambar-gambar pemanfaatan sampah

Gambar 2.3 Tas dari barang bekas Sumber : http//www.sampahrecyclable.co.id

Gambar 2.4 Pupuk Kompos dari sampah organik Sumber : http//www.sampahrecyclable.co.id

2.6. Dampak Bank Sampah Terhadap Pemulung

Dampak Bank Sampah terhadap pemulung tidak terlalu berdampak apa-apa karena pemulung juga di ajak berkerja sama dengan bank sampah. Bank Sampah adalah suatu wadah untuk masyarakat dalam membuang sampah sehingga menjadikan lingkungan yang bersih, indah dan sehat.


(19)

19

2.7. Segmentasi

Berikut in adalah segmentasi dari bank sampah :  Demografis

- Primari target adalah ibu rumah tangga usia 18 tahun s/d 50 tahun karena pada usia tersebut masih bisa diarahkan sehingga pada praktenya lebih mudah.

- Gender : Perempuan

- Pekerjaan : Ibu rumah tangga karena ibu rumah tangga lebihsering di rumah dan menjadi pengurus rumah tangga - Ekonomi : Menengah ke bawah karena pada dasarnya

masyarakat menengah kebawah lebih membutuhkan tambahan penghasilan dari pada golongan ekonomi atas.  Psikografis

- Aktif mengurus rumah tangga, peduli akan kesehatan lingkungan dan menambah tambahan penghasilan keluarga.  Geografis

Secara geografis perancangan ditujukan untuk wilayah Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Dengan studi kasus ke wilayah kelurahan Sadang serang kecamatan Coblong, Hal ini di karenakan masyarakat di wilayah tersebut sudah memiliki program bank sampah.

Gambar 2.5 Peta wilayah Sadang serang, Coblong, Bandung, Jawa Barat.


(20)

20

2.8. Analisis Bank Sampah

Analisis dari bank sampah menggunakan sistem SWOT dari Freddy Rangkuti. Langkah ini dimulai dengan analisis lingkungan eksternal Bank Sampah untuk mengidentifikasikan faktor-faktor peluang dan ancaman, serta analisis lingkungan internal Bank Sampah untuk mengetahui faktor-faktor kekuatan dan kelemahan Bank Sampah.

Tabel 2.1 Hasil dari Analisis Bank Sampah Tempat

System SWOT

Bank Sampah Lapak pemulung

Kekuatan  Nyaman/besih

 Menguntungkan

 Praktis

 Lebih mudah

 Tidak perlu memilah-milah sampah

 Mendapatkan hadiah

 Menjadikan masyarakat lebih kreatif

 Uang di cairkan secara lansung

 Tidak harus datang ke lapak pemulung

Kelemahan  Uang tidak dapat di cairkan secara langsung

 Masyaraat harus datang sendiri ke bank sampah

 Tidak nyaman/tidak bersih

 Harus memilah-miah sampah

 Kurang menguntungkan

 Tidak peraktis

 Kurang kreatipnya masyarakat.

Peluang  Meciptakan lingkungan yang bersih dan indah

 Menambah penghasilan

 Mengurangi volume sampah

 Sebagai sumber penghasilan

Ancaman  Banyaknya lapak pemulung

membuat bank sampah menjadi tidak diminati oleh masyarakat.

 Banyaknya masyarakat menjadi pemulung


(21)

21

BAB III

STRATEGI MEDIA INFORMASI BANK SAMPAH

3.1 Strategi Perancangan

Strategi Perancangan menurut Abe (2001) tidak lain dari susunan (rumusan) sistematik mengenai langkah (tindakan-tindakan) yang akan dilakukan di masa depan, dengan didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang seksama atas potensi, faktor-faktor eksternal dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam pengertian ini, termuat hal-hal yang merupakan prinsip perencanaan, yakni : (1) apa yang akan dilakukan, yang merupakan jabaran dari visi dan misi; (2) bagaimana mencapai hal tersebut; (3) siapa yang akan melakukan; (4) lokasi aktivitas; (5) kapan akan dilakukan, berapa lama; dan (6) sumber daya yang dibutuhkan.

3.1.1 Pendekatan Komunikasi 1. Pembuatan Tag Line Visual

Konsep pendekatan kreatif dalam pembuatan tag line visual mulai dari pembuatan beberapa original statement positioning sehingga mendapatkan tujuh original statement, kemudian untuk memilih salah satu original statement untuk dijadikan key word dan diferensiasi yang menghasilkan kata “daur ulang = dapat uang dan daur ulang = lingkungan bersih” sebagai tag line visual Kampanye sosial Bank Sampah.

2. Pencarian Gagasan Visual

Pencarian gagasan visual berawal dari pemahaman tag line visual dan pesan yang ingin disampaikan ke khalayak.


(22)

22 berawal dari pesan apa yang harus disampaikan yaitu: Apa itu Bank Sampah, manfaat Bank Sampah, langkah-langkah menjadi nasabah dan tabung terus sampahnya dapatkan poinya.

- Poster Kesatu

 model di sini adalah jender utama yang menjadi taget sasaran untuk menjadi nasabah, unsur wajah ceria di sini adalah untuk menunjukan bahwa model tersebut senang menjadi anggota Bank Sampah karena mendapatkan keuntungan lebih.

 Posisi bangunan Bank Sampah di belakang model utama adalah menandakan bahwa orang tersebut baru keluar dari Bank Sampah dengan wajah ceria.  Pohon hijau menandakan kesegaran dan keindahan

lingkungan bersih di akibatkan Bank Sampah.

 tempat sampah yang berlogo recycle yang berda dalam poster di artikan bahwa sampah dapat di daur ulang baik sampah organik dan an organik.

- Poster Kedua

 model di sini menunjukan lingkungan yang bersih karena mengikuti dan menjadi nasabah Bank Sampah.

 Pohon hijau menandakan kesegaran dan keindahan lingkungan bersih di akibatkan Bank Sampah.

 tempat sampah yang berlogo recycle yang berda dalam poster di artikan bahwa sampah dapat di daur ulang baik sampah organik dan an organik.


(23)

23 Gambar yang ditampilkan agar dapat memunculkan emosi sewaktu melihat visual maupun bahasanya dan memotivasi target sasaran untuk tertarik menabung sampah. Serta pendekatan secara bahasa yang menggunakan kata-kata kiasan, yang mudah dipahami dan sederhana.

3.1.2 Strategi Kreatif

Strategi dari perancangan ini bersifat interaktif dengan menampilkan visual cara-cara membuag sampah dengan benar dan Bagaimana system kerja bank sampah, sehingga pemulung dan masyarakat bisa lebih paham dengan bank sampah, perancangan ini juga didukung oleh peranan masyarakat yang aktif dan kreatif. Hal ini agar masyarakat menjadi tahu akan bank sampah sebagai solusi untuk kebersihan lingkungan. Agar informasi mencapai tujuan yang diharapkan maka informasi yang dilakukan harus efektif. Informasi yang efektif adalah informasi yang kreatif yakni informasi tersebut berbeda dengan informasi yang lainnya. Hal ini perlu dilakukan karena jika informasi yang dilakukan kurang kreatif maka informasi tersebut dikhawatirkan tidak dapat menarik perhatian orang banyak. Strategi kreatif yang dilakukan, yaitu:

 Memperkenalkan adanya Bank Sampah kepada pemulung dan masyarakat.

 Informatif mengenai Bank Sampah di perjelas dengan adanya poster sehingga masyarakat menjadi tertarik.  Menggunakan kata-kata yang jelas.

 Memberika sopenir atau reword kepada masyarak yang mengikuti program Bank Sampah.


(24)

24

3.1.3 Strategi Media a. Pemilihan Media

Media dipilih untuk menyampaikan pesan kepada target secara informatif dan persuasif agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan mudah, maka pemilihan media informasi ini haruslah efektif, efisien dan tepat sasaran. Berikut media yang akan di gunakan

Media utama

Media utama yang digunakan adalah poster. Poster adalah bagian dari media cetak yang merupakan bagian dari tahapan komunikasi satu arah. Media ini akan membantu dalam menyampaikan pesan kepada target. Dalm media utama terdapat 2 (dua) poster , poster 1 (satu) adalah poster yang menerangkan Bank Sampah daur ulang = dapat uang, yang isinya mengenai langkah-langkah menjadi nasabah Bank Sampah, cara kerja Bank Sampah dan lain-lain. Poster 2 (dua) adalah poster yang menerangkan tentang Bank Sampah daur ulang = lingkungan bersih, yang isinya apa itu Bank Sampah, dan manfaat Bank Sampah terhadap lingkungan yang bersih.

Media Pendukung

Media pendukung disini adalah media yang mendukung terhadap media utama, dimana antara media utama dan media pendukung harus saling berkaitan, media pendukung adalah untuk membantu menyampaikan pesan dalam tahapan kampanye sosial ini, media pendukungnya berupa cetak, elektronik dan gimmick. Yang disesuaikan dengan


(25)

25 ruang lingkup keseharian dari khalayat sasaran. Media pendukung yang digunakan di antaranya : - Koran

Koran adalah suatu surat kabar berita yang gunanya untuk dibaca karena disana memuat semua berita tentang segala bidang. Koran selalu terbit setiap hari, untuk itu banyak orang yang berlangganan koran untuk mengetahui tentang informasi terbaru yang baru terjadi.

- Flyer

Media bergambar sejenis poster tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil. Biasanya dibagikan bagi para pejalan kaki maupun pengunjung-pengunjung pertokoan.

- Billboard

Billboard adalah jenis reklame media luar ruang (outdoor) dengan ukuran yang besar yang terpasang di jalan-jalan raya. Target reklame jenis ini adalah para pengguna jalan raya.

- Majalah

Majalah adalah salah satu media umum yang sangat berguna bagi semua orang. Karena dari majalah kita bisa mengetahui info-info yang mungkin tidak diterbitkan di media-media lain.


(26)

26 - X - banner

Media bergambar berbahan Albatros yang memiliki rangka yang dipajang pada etalase-etalase kasir pertokoan.

- Balon Udara

Balon udara adalah media informasi yang unik, media ini biasanya di tempatkan di tengah-tengah kota atau di tempat ramai.

- Spanduk

Media spanduk ini akan ditempatkan di setiap jalan yang akan banyak dilewati oleh kendaraan di wilayah Bandung.

Untuk tahapan pengingat penulis mengunakan gimmick, gimmick merupakan media alternatif yang kreatif digunakan untuk mempertegas informasi ini. Tujuan pemberian gimmick ini adalah pada dasarnya setiap orang menyenangi pemberian atau hadiah. dalam perancangan informasi ini gimmick yang di gunakan yaitu:

- Pin

Media ini di pilih karena asesoris yang megandung informasi yang tepat, dan bentuknya yang unik dan lucu sehingga bisa dipakai oleh siapa saja.


(27)

27 - Mug

Merupakan media yang sering dipakai setiap hari ketika minum jadi sangat cocok jika di jadikan alat pengingat.

- Kaos

Sebagai media pengingat dan bila di pakai dapat membuat kebanggan tersendiri bagi pemakainya. - Stiker

Selain di sukai oleh anak-anak stiker juga di nilai positif dan efektif untuk mengingatkan dan menyampaikan informasi, stiker dapat di tempel di rumah sebagai pengingat.

- Mobil ad

Sebagai media pendukung kampanye sosial, akan dibuat sebuah iklan berjalan yang ditempatkan pada mobil.

- Tong sampah

Tong sampah adalah bentuk informasi yang tepat terhadap masyarakat ketika membuang sampah, dan tong sampah juga bisa mengingatkan masyarakat akan keberadaan Bank Sampah ketika membuang sampah.

- Topi

Topi adalah alat media yang tepat untuk kampanye ketika nasabah Bank Sampah saat beraktivitas. Topi


(28)

28 juga bisa dipakai kemana saja, karena topi juga bisa di anggap sebagai aksesoris.

- Tempat Minum

Tempat minum plastik, menjadi daya tarik bagi anak-anak yang bersekolah dan para orang tua ketika mereka sedang melakukan aktivitas dan rekreasi.

- Gantungan Kunci

Gantungan kunci adalah asesoris yang unik dan menarik ketika di pakai,gantungan kunci mempunyai daya tarik tersendiri. Gantungan kunci bisa di pakai buat gantungan kunci motor, mobil, rumah dan lain-lain.

- Tempat Tisu

Tempat tisu merupan media yang cocok untuk mengingatkan masyarakat akan kebersihan lingkungan ketika mengambil tisu sehabis makan. - Jam Dinding

Sebagai media pengingat ketika melihat waktu. Jam dinding bisa disimpan di kamar atau di ruang tamu dan ruang makan, sehingga bisa mengingatkan orang yang melihatnya.

- Piring Tempat Makan

Piring makan adalah tempat makan yang digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, piring makan adalah bentuk kampanye yang pas ketika sebuah keluarga sedang makan.


(29)

29

3.1.4. Pertimbangan Dasar Penyebaran Media

Penyebaran media dilakukan berdasarkan target sasaran yang berdomisili di daerah Bandung dan daerah sekitarnya. Dalam penyebaran media sesuai dengan kemampuannya yang dapat menjangkau target sasaran secara luas sehingga dapat efektif untuk penyebarannya dan juga penyebaran media lebih berhubungan langsung pada target sasaran, sehingga media tersebut dapat langsung diterima oleh masyarakat.

3.1.5. Jadwal Pertimbangan Media

Dalam penyebaran mediapun perlu diperhitungkan dengan merujuk pada keefektipan/ketepatan waktu yang ada. Maka informasi ini berlangsung selama 3 bulan mulai dari januari – maret. Penyebaran media di sesuaikan dengan media yang di gunakan sesuai dengan fungsi masing-masing, media yang perlu di perhatikan adalah bagaimana cara suatu informasi dapat menjangkau target. jadwal penyebaran media sebagai berikut:

Tabel 3.1 Penyebaran Media. Bulan

Media

Januari Februari Maret

Poster Spanduk Koran Flyer Billboard Majalah X- baner Balon udara Informasi


(30)

30

3.1.6. Strategi Distribusi

Strategi distribusi digunakan agar media kampanye dapat terjangkau oleh masyarakat sehingga masyarakat dapat menangkap isi pesan kampanye. Pendistribusian di lakukan melalui Dinas Pelestarian Lingkungan Hidup Kota Bandung bekerjasama dengan Bank Sampah yang berada di Bandung.

Sedangkan untuk kebutuhan informasi seperti poster, akan ditempatkan di tempat utama yaitu di sekolah-sekolah dan di area pemukiman warga. Sedangkan media gimmick seperti mug, handuk dan lain-lain sebagai media pengingat.

3.2 Konsep Visual

Konsep visual pada perancangan kampanye ini secara visual mengunakan fotografi dan digital imaging Dengan gaya visual sederhana dengan tujuan masyarakat lebih mengerti karena bentuknya yang sederhana dan menggunakan gambar secara dominan agar masyarakat tidak bosan melihatnya.

Pemilihan karakter wanita dewasa dalam visualsasi ini yaitu berwajah riang, senang, dan bahagia agar berkaitan dengan maksud yang dituju. Dalam pemilihan fotografi wanita dewasa, dimaksudkan agar visualisasi tersebut memperlihatkan ke masyarakat bahwa wanita dewasa di artikan sebagai sosok yang tepat, karena rata-rata ibu rumah tangga merupakaan wanita dewasa, maksud dari beberapa arti tersebut bahwa dengan Bank Sampah lingkungan bisa menjadi bersih dan mempunyai


(31)

31 pendapatan lebih, inilah cara bagaimana sebuah media informasi terlihat menarik dan terlihat segar.

Visualisasi lainnya yaitu mengenai gambar rumah dan gambar Bank Sampah untuk menyakinkan masyarakat bagaimana suasana yang terdapat di lingkungan bersih diakibatkan adanya Bank Sampah.

3.2.1 Format Desain

Format yang di pakai dalam media informasi ini umumnya berupa persegi empat memanjang karena bentuk seperti ini akan tampak lebih menarik dari pada sebuah bujur sangkar yang keempat sisinya sama atau hampir sama panjang.  Lay out

Perancangan tata letak atau lay out yang di tampilkan berupa gabungan dari pesan informasi, fotografi, dan elemen visual. Semua elemen ini disusun sedemikian rupa sehingga akan menghasikan suatu kesatuan komposisi yang baik dan nyaman untuk dilihat. Lay out yang dipakai dalam media ini adalah potret disesuaikan dengan kebutuhan dari media yang akan digunakan.

Gambar 3.1 Lay out Penjelasan

1. Header 2. Isi (informasi) 3. Visual


(32)

32  Tipografi

Jenis huruf yang akan digunakan untuk poster menggunakan Arial Rounded MT Bold dan Tahoma yang mempunyai keterbacaan jelas, padat, santai, segar dan tidak memaksa.

Tahoma adalah humanis sans-serif jenis huruf yang dirancang oleh Matthew Carter untuk Microsoft Corporation pada tahun 1994 dengan distribusi awal bersama dengan Verdana untuk Windows 95 . Alasan menggunakan Tahoma adalah bentuk tulisanya mudah dibaca.

Arial Rounded MT Bold adalah Jenis huruf ini dirancang pada tahun 1982 oleh Robin Nicholas dan Patricia Saunders untuk Monotype Tipografi . Monotype adalah pemilik saat ini hak cipta untuk program perangkat lunak font Arial. Alasan menggunakan arial karena jenis huruf yang cocok untuk kampanye sosial karena keterbacaan jelas, baik untuk dilihat.

Arial Rounded MT Bold


(33)

33  Warna

Warna merupakan unsur visual yang dapat mempengaruhi orang melihanya serta menambahkan kesan terhadap desain yang dipakai (Suryanto Rustan).

a. Hijau (C : 67 M : 3 Y : 100 K : 0)

Warna hijau menunjukkan; warna bumi, penyembuhan fisik, kesuksesan materi, kelimpahan, kesuburan, keajaiban tanaman dan pohon, pertumbuhan, pencapaian personal, kebangkitan, pembaharuan, muda, stabilias, daya tahan, kesegaran, alami, lingkungan, kesehatan, keamanan, rujukan, cinta, keseimbangan, ketenangan, harapan, ketergantungan, persahabatan. Hijau sangat nyaman di mata dan dapat membangkitkan suatu visi, suatu obyek yang diatur di atas warna hijau sebagai latar belakang akan terlihat seperti sangat jauh dan memiliki kedalaman.

b. Kuning (C : 4 M : 0 Y : 93 K : 0)

Warna ini melambangkan kegembiraan. Warna ini mempunyai sifat : Leluasa dan santai, senang menunda-nunda masalah. Berubah-ubah tapi penuh harapan, mempunyai cita-cita setinggi langit dan semangatnya juga tinggi.


(34)

34

c. Jingga (C : 3 M : 25 Y : 100 K : 0)

Warna jingga mencerminkan; hedonisme, buddhinisme, kebahagiaan, energy, keseimbangan, panas, api, antusiasme, flamboyan, kesenangan, agresi, sombong, menonjol, emosi berlebih, peringatan, bahaya, musim gugur, hasrat, zodiac sagitarius, bulan September, kerajaan (belanda).

d. Putih (C : 0 M : 0 Y : 0 K : 0)

Warna putih menunjukkan kedamaian, pencapaian ketinggian diri, spiritualitas, kedewaan, keperawanan atau kesucian, kesederhanaan kebersihan, tak bersalah, kesempurnaan, keamanan, cahaya, persatuan. Warna putih sangat bagus untuk menampilkan atau menekankan pada warna lain, serta menekankan pada kesederhanaan dan kebersihan.

3.3 Konsep Pengelolaan Bank Sampah

Untuk mengelola Bank Sampah pada dasarnya hampir sama dengan recycle yang dimana sampah – sampah yang telah tercampur dipisah kembali sehingga sampah organik dan anorganik dapat diambil dan ditimbang oleh petugas Bank Sampah. Setelah sampah – sampah tersebut di timbang maka berat dari sampah tersebut akan dimasukkan ke dalam rekening sampah yang dimana pada saat menunggu sampah yang disetorkan terjual, berat sampah yang telah disetorkan tidak akan hilang ataupun tertukar dengan nasabah yang lain, penjualan sampah yang terkumpul oleh Bank Sampah akan dijual pada pedagang, industri, dan bandar sampah.


(35)

35

BAB IV

TEKNIS PENGOLAHANMEDIA INFORMASI BANK SAMPAH

4.1. Media Utama 4.1.1. Poster

Media poster adalah salah satu media dalam menyampaikan sebuah pesan dalam bentuk visual dan lebih informatif tentang adanya Bank Sampah, media poster ini ditempatkan di tempat keramaian seperti tempat perbelanjaan,pasar,perumahan,sekolah dan perkantoran media ini juga dibagi dalam 3 (tiga) tahap dan ditempatkan selama 3 bulan dalam setahun.

Pendekatan kreatif yangdilakukan melalui sub judul “Bank Sampah”, dan tag line visual “Daur Ulang = Lingkungan Bersih dan Daur Ulang = Pendapatan Lebih”. Di media poster ini visualnya adalah tentang pentingnya membersihkan likungan dengan cara ikut menjadi nasabah Bank Sampah. Material poster yang digunakan yaitu Art Paper 260 gr dengan ukuran A3 (29,7cm x 42cm).


(36)

36 Gambar 4.2 Poster 2 (dua)

4.2. Media Pendukung

Media pendukung kampanye sosial Bank Sampah yang digunakan yaitu:

4.2.1. Koran

koran adalah suatu surat kabar berita yang gunanya untuk dibaca karena disana memuat semua berita tentang segala bidang. koran selalu terbit setiap hari, untuk itu banyak orang yang berlangganan koran untuk selalu mengetahui tentang informasi terbaru yang baru terjadi. Itu sebabnya Koran di gunakan dalam kampanye sosial ini. Ukuran standar iklan di koran adalah 330,5mm x 550mm.


(37)

37

4.2.2. Flyer

Flyer adalah salah satu media promosi yang paling sering digunakan, selain karena bentuknya yang kecil (berukuran tidak lebih dari A4), penyebarannya juga terbilang mudah. Dan biasanya orang akan menyimpan flyer tersebut jika desain nya menarik atau mempunyai nilai tambah seperti kode diskon.Kunci efektivitas flyer memang ada pada desainnya, secara visual harus menarik, dan jangan terlalu banyak memasukkan informasi, cukup seperlunya dan garis besarnya saja. Flyer yang di pakai dalam kampanye sosial ini adalah berukuran A5 70 g – 3000, Bahan : Hvs 70gr, Ukuran : A5 ( 14, 8x20, 6 cm), Warna : Color 4/ 0.

Gambar 4.4 Flyer Bank Sampah

4.2.3. Billboard

Billboard adalah jenis reklame media luar ruang (outdoor) dengan ukuran yang besar yang terpasang di jalan-jalan raya. Target reklame jenis ini adalah para pengguna jalan raya. Ukuran Billboard yang di pakai adalah 20 x 10 meter horizontal


(38)

38 Gambar 4.5Billboard Bank Sampah

4.2.4. Majalah

Majalah adalah salah satu media umum yang sangat berguna bagi semua orang. Karena dari majalah bisa mengetahui info-info yang mungkin tidak diterbitkan di media-media lain. Majalah yang dipakai adalah majalah wanita contohnya majalah Kartini dan lain-lain, yangberukuran standar 210.5 mm x 270.5mm


(39)

39

4.2.5. X - Banner

X-Banner adalah media yang sangat populer dan cocok untuk mempromosikan produk atau jasa, oleh karena X- baner bisa di pasang di mana saja contoh : dikantor, disuper market dan lain-lain X-Banner yang dipakai dalam

kampanye sosoial ini adalah Kode: XBO,

Spesifikasi:Ukuran60 x 160 cm

Gambar 4.7X- Banner Bank Sampah

4.2.6.Balon Udara

Balon udara adalah media promosi yang tepat untuk digunakan, selain bentuknya yang unik balon udara juga bisa membuat penasaran masyarakat untuk membacanya, oleh sebab itu balon udara digunakan dalam media kampanye sosoial ini, ukuran balon udara yang digunakan adalah berukuran Ukuran standard balon udara Oval keliling 12 meter, bahan dasar balon udara PVC.


(40)

40 Gambar 4.8 Balon Udara Bank Sampah

4.2.7. Spanduk

Spanduk adalah suatu alat yang cukup banyak digunakan orang untuk menginformasikan segala sesuatu, lihat saja dimana-mana selalu ada saja spanduk yang terlihat, media ini sangat cocok unuk menyampaikan informasi, sepanduk Bank Sampah akan dipasang di tempat ramai di kota Bandung, dan ukuran spanduk yang di pakai berukuan 90 x 600 cm

Gambar 4.9 Spanduk Bank Sampah

4.2.8. Pin

Pin adalah media promosi yang tepat untuk saat ini,pin dapat menggantikan promosi melalui sticker, secara


(41)

41 tampilannya yang lebih enak dilihat dan unik, pin juga memiliki struktur bahan yang lebih jelas, pin juga dapat berfungsi sebagai id card. Media ini berukuran variasi dari yang berdiameter, 32mm

Gambar 4.10 Pin Bank Sampah

4.2.9. Mug

Merupakan media yang sering dipakai setiap hari, mug biasa dipakai untuk minum dan biasa disimpan di dapur. media ini ukuranya tinggi 10 cm diameter atas 9 cm diameter bawah 9 cm.


(42)

42

4.2.10. Kaos

Sebagai media pengingat dan bila dipakai dapat membuat kebanggan tersendiri bagi pemakainya. Yang berukuran variasi, ukuranya seperti di bawah ini.

M : Lengan Pendek = 60 cm

Gambar 4.12 Kaos Bank Sampah

4.2.11.Stiker

Selain disukai oleh anak-anak stiker juga di nilai positif dan efektif untuk mengingatkan dan menyampaikan informasi, stiker dapat di tempel di rumah sebagai pengingat.Untuk Ukuran stiker yang dipakai adalah 5x10 cm.


(43)

43

4.2.12. MobiAds

Sebagai media pendukung kampanye sosial, akan dibuat sebuah iklan berjalan yang ditempatkan pada mobil. Ukuranya di sesuakan dengan kebutuhan.

Gambar4.14Mobi Ads

4.2.13.Tempat Tisu

Tempat tisu adalah tempat untuk menyimpan tisu dimana tempat tisu ini sering digunakan ketika habis makan, membersikan luka dan lain-lain, tempat tisu juga sering di simpan dimeja makan kamar dan lain-lain.Ukuran Tempat Tisu yang di gunakan 19 cm x 25 cm


(44)

44

4.2.14. Tong Sampah

Tong sampah adalah bentuk informasi yang tepat terhadap masyarakat ketika membuang sampah, dan tong sampah juga bisa mengingatkan masyarakat akan keberadaan Bank Sampah ketika membuang sampah.Bahan plastik. Warna hijau, Kapasitas 10 Liter, Tinggi 26 cm, Diameter22 cm

Gambar 4.16Tong sampah Bank Sampah

4.2.15. Topi

Topi adalah alat atau asesoris yang digunakan untuk melindungi kepala dari sinar matahari, topi juga bisa di pakai untuk gaya penampilan, topi cocok untuk media informasi ini, Ukuran topi adalah M,Ldan XL


(45)

45

4.2.16. Tempat Minum

Tempat Minum adalah tempat yang cocok untuk media kampanye sosial ini dimana tempat ini sering di gunakan anak-anak untuk sekolah dan orang tua untuk keperluan minum pada saat jalan-jalan dan rekreasi (berlibur),Ukuran Tempat minum yang di gunakan adalah 30cm x 10 cm

Gambar 4.18Tempat minum Bank Sampah

4.2.17.Gantungan Kunci

Gantungan Kunci adalah aksesoris yang cocok digunakan untuk media kampanye karena gantungan kunci bisa dipakai untuk gantungan kunci motor, mobil, rumah dan lain-lain. Ukuran Gantungan kunci yang digunakan adalah tinggi 10 cm lebar 5 cm


(46)

46

4.2.18. Piring Tempat Makan

Piring adalah alat yang digunakan untuk makan, piring juga cocok untuk media informasi karna piring sering kita jumpai di rumah-rumah. Ukuran Piring tempat makan yang di gunakan adalah Piring 8 inch, Ukuran diameter lingkar 16, 5 cm dengan dekorasi gambar khusus dicetak secara permanen dgn sistem decal printing cocok untuk promosi, plakat, hadiah atau souvenir.

Gambar 4.20 Piring Bank Sampah

4.2.19. JamDinding

Jam dinding adalah alat untuk meliahat waktu, jam dinding biasanya dipasang di setiap rumah masyarakat, oleh sebab itu media ini sangatlah cocok untuk informasi Bank Sampah karena masyarakat sering melihat waktu untuk keperluan masing-masing.Ukuran jam yang dipakai adalahberdiameter Lingkaran 32 cm


(47)

Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BANK SAMPAH

DK 38315/Tugas Akhir Semester I 2010/2011

Oleh :

MUHAMMAD UMAR YASIN 51906111

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(48)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ...ii

DAFTAR GAMBAR ...v

DAFTAR TABEL ...vi

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1. Latar Belakang Masalah ...1

1.2. Identifikasi Masalah ...3

1.3. Fokus Masalah ...3

1.4. Tujuan Perancangan ...3

1.5. Definisi Kata Kunci ...4

BAB II INFORMASI DAN PEMBAHASAN BANK SAMPAH ...5

2.1. Informasi...5

2.1.1. Jenis Informasi ...5

2.1.2. Manfaat Informasi ...6

2.2. Lingkungan Hidup ...7

2.3. Sampah ...8

2.3.1. Jenis-jenis Sampah ...9

2.4. Alur Kebiasaan Masyarakat Membuang Sampah ...12

2.5. Bank Sampah ...13

2.5.1. Keputusan Pemerintah Mengenai Bank Sampah ...15

2.5.2. Tujuan Bank Sampah...17

2.5.3. Manfaat Bank Sampah (pada masyarakat) ...17

2.6. Dampak Bank Sampah terhadap pemulung ...18

2.7. Segmentasi ...19


(49)

iii

BAB III

STRATEGI MEDIA INFORMASI BANK SAMPAH ...21

3.1. Strategi Perancangan ...21

3.1.1. Pendekatan Komunikasi ...21

3.1.2. Strategi Kreatif ...23

3.1.3. Strategi Media ...24

3.1.4. Pertimbangan Dasar Penyebaran Media ...29

3.1.5. Jadwal Pertimbangan Media ...29

3.1.6. Strategi Distribusi ...30

3.2. Konsep Visual ...31

3.2.1. Format Desain ...31

3.3. Konsep Pengelolaan Bank Sampah ...34

BAB IV TEKNIS PENGOLAHAN MEDIA INFORMASI BANK SAMPAH ...37

4.1. Media Utama ...37

4.1.1. Poster ...37

4.2. Media Pendukung ...38

4.2.1. Koran ...38

4.2.2. Flyer ...39

4.2.3. Billboard ...39

4.2.4. Majalah ...40

4.2.5. X- baner ...41

4.2.6. Balon udara ...41

4.2.7. Spanduk ...42

4.2.8. Pin ...42

4.2.9. Mug ...43

4.2.10. Kaos ...44

4.2.11. Stiker ...44

4.2.12. Mobil ad ...45


(50)

iv

4.2.14. Tong sampah ...46

4.2.15. Topi ...46

4.2.16. Tempat Minum ...47

4.2.17. Gantungan kunci ...47

4.2.18. Piring tempat makan ...48

4.2.19. Jam dinding ...48

Daftar Pustaka ... 49


(51)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sampah organik yang diolah menjadi pupuk ...11

Gambar 2.2 Sampah non organik ...11

Gambar 2.3 Tas dari barang bekas ...18

Gambar 2.4 Pupuk Kompos dari sampah organik ...18

Gambar 2.5 Peta wilayah Sadang serang ...19

Gambar 3.1 Lay out ...33

Gambar 4.1 Poster 1(satu) ...37

Gambar 4.2 Poster 2 (dua) ...38

Gambar 4.3 Koran Bank Sampah ...38

Gambar 4.4 Flyer Bank Sampah ...39

Gambar 4.5 Billboard Bank Sampah...40

Gambar 4.6 Majalah ...40

Gambar 4.7 X - Banner Bank Sampah ...41

Gambar 4.8 Balon Udara Bank Sampah...42

Gambar 4.9 Spanduk Bank Sampah ...42

Gambar 4.10 Pin Bank Sampah ...43

Gambar 4.11 Mug Bank Sampah ...43

Gambar 4.12 Kaos Bank Sampah ...44

Gambar 4.13 Stiker Bank Sampah ...44

Gambar 4.14 Mobi Ads ...45

Gambar 4.15 Tempat Tisu Bank Sampah ...45

Gambar 4.16 Tong sampah Bank Sampah ...46

Gambar 4.17 Topi Bank Sampah ...46

Gambar 4.18 Tempat minum Bank Sampah ...47

Gambar 4.19 Gantungan kunci Bank Sampah ...47

Gambar 4.20 Piring Bank Sampah ...48


(52)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tabel SWOT ...20 Tabel 3.1. Jadwal Penyebaran Media ...31


(53)

47

DAFTAR PUSTAKA

SumberBuku :

Abe.(2001).SrategiPerancangan.Bandung :Gramedia.

Ananichev.(1976).Environmental Education.New York :Harcout. B. Davis,Gordon.(2003). Media Informasi.Jakarta : PT. Grasindo. Jefkins, Frank. (1995).Periklanan.Jakarta :Erlangga.

Notoatmodjo.(2008). InformasiSumberUtama.Bandung :Informatika. Rustan, Suryanto.(2008). Logo.Jakarta : PT. AgroMediaPustaka. Sutanta.(2003).SistemInformasi.Bandung :Gramedia.

The Sunday Times.(2002). KonsepWarna.Jakarta :Erlangga. SumberInternet :

Asrofudin.(2010). Pengertian

Sampah.http://www.canboyz.co.cc.(2010/06/03).

ITB.(1997). PengantarDesainKomunikasi

Visual.http://www.itb.ac.id/directory/163. (08/03/2010).

Rahmaddin.(2009). Perencanaan Strategis. http://ovalhanif.wordpress.com. (2009/04/21).


(54)

i

KATA PENGANTAR

Bissmillahirohmannirohim, Assalamualaikum Wr.Wb

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan konsep tugas akhir yang berjudul “Perancangan Media Informasi Bank Sampah”. Laporan ini disusun guna memenuhi salah syarat menempuh kelulusan jenjang S1 Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Desain, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini tidaklah semudah yang dibayangkan. Berbagai hambatan dan rintangan banyak dilalui oleh Penulis. Tetapi semua dapat Penulis lalui dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.

Motivasi yang mendorong untuk memilih penulisan judul pada pokok penulisan ini, adalah dengan pertimbangan bahwa baik bagi kepentingan mahasiswa di Fakultas Desain maupun pembaca dari kalangan umum dan kalangan profesi yang khususnya berada di ruang lingkup Desain Komunikasi Visual.

Wasalamualaikum Wr.Wb

Bandung, Februari 2011


(55)

Lembar Pengesahan

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BANK SAMPAH

DK 38315 Tugas Ahir Semester I 2010/2011

Disusun oleh :

MUHAMMAD UMAR YASIN 51906111

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Disahkan oleh : Pembimbing

Deni Albar, S.Sn.

Koordinator Tugas Akhir / Skripsi


(56)

49

LAMPIRAN


(57)

50 LembarBimbingan MK. TugasAkhir SI


(58)

(59)

(60)

53 Layout


(61)

54 Gambar


(1)

49


(2)

50 LembarBimbingan MK. TugasAkhir SI


(3)

(4)

(5)

53 Layout


(6)

54 Gambar