Analisis Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1 Pembayaran kas untuk memperoleh aset tetap termasuk
aset tetap yang dibangun sendiri, aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lainnya.
2 Penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset tidak
berwujud, dan aset jangka panjang lainnya. 3
Pembayaran kas untuk perolehan efek ekuitas atau efek utang entitas lain dan bunga dalam
joint venture
selain pembayaran untuk efek yang diklasifikasikan sebagai
kas atau setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan. 4
Penerimaan kas dari penjualan efek ekuitas atau efek utang dari entitas lain dan bunga dari
joint venture
selain penerimaan dari efek yang diklasifikasikan sebagai setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan.
5 Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak
lain. 6
Penerimaan kas dari pembayaran kembali uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain.
7 Penerimaan kas dari pembayaran kembali uang muka
dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain. Menurut Jusup 2011, arus kas yang berasal dari aktivitas
investasi adalah: 1
Pembelian, penjualan investasi dan aset tetap tanah, gedung, peralatan, dan sebagainya.
2 Pemberian pinjaman dan penerimaan pelunasan
pinjaman. Aktivitas investasi meliputi arus kas yang berasal dari perubahan
investasi pembelian dan penjualan investasi dan aset-aset jangka panjang.
AKI tahun 2014 = AKI
−AKI AKI
=
. .
. − .
. .
. .
.
= 0,77939 = 0,77939 x 100
= 77,9
AKI tahun 2015 = −
=
. .
. − .
. .
. .
.
= 0,03762 = 0,03762 x 100
= 3,76
Rumus perubahan sejak tahun dasar =
T −
T T
AKI tahun 2016 = −
=
. .
. − .
. .
. .
.
= 0,0282 = 0,0282 x 100
= 2,82
Tabel 5.2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo dalam ribuan rupiah
Sumber: Data diolah Gambar 5.2 Grafik Arus Kas Investasi tahun 2014-2016
28,500,000,000 29,000,000,000
29,500,000,000 30,000,000,000
30,500,000,000
31,000,000,000
31,500,000,000
32,000,000,000
2014 2015
2016
Arus Kas Investasi
Tahun Arus Kas Investasi
Perubahan 2013
16.724.131.300 -
- 2014
29.758.812.050 13.034.680.750
77,9 2015
30.878.416.745 1.119.604.695
3,76 2016
31.749.261.270 870.844.525
2,82
AKI -
AKI
−
Hasil analisis menunjukkan bahwa arus kas keluar untuk aktivitas investasi mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Pada
tahun 2014 arus kas keluar untuk aktivitas investasi mengalami kenaikan
dari tahun
sebelumnya sebesar
77,9 menjadi
29.758.812.050 rupiah, kenaikan tersebut terjadi karena penambahan properti investasi dan penambahan aset lain-lain. Pada tahun 2015 arus
kas keluar untuk aktivitas investasi mengalami kenaikan sebesar 3,76 menjadi 30.878.416.745 rupiah, kenaikan pada tahun 2015
terjadi akibat adanya penambahan penyertaan dan pembelian aset tetap. Pada tahun 2016 arus kas keluar untuk aktivitas investasi
mengalami kenaikan sebesar 2,82 menjadi 31.749.261.270 rupiah, kenaikan pada tahun 2016 terjadi akibat adanya kenaikan pada properti
investasi. c
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Menurut Jusup 2011, aktivitas pendanaan meliputi:
1 Mendapatkan kas dari penerbitan surat utang misalnya
obligasi atau wesel dan pembayaran kembali pinjaman. 2
Mendapatkan kas dari pemegang saham, pembelian kembali saham, dan pembayaran dividen.
Aktivitas pendanaan meliputi arus kas yang berasal dari perubahan perubahan dalam pos-pos utang jangka panjang dan
ekuitas pemegang saham. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut
International Federation of Accountants
dalam SAK-ETAP 2013: 24, arus kas yang berasal dari aktivitas
pendanaan adalah: 1
Penerimaan kas dari penerbitan saham atau efek ekuitas lain.
2 Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk
menarik atau menembus saham entitas. 3
Penerimaan kas dari penerbitan pinjaman, wesel, dan pinjaman jangka pendek atau jangka panjang lainnya.
4 Pelunasan pinjaman.
5 Pembayaran kas oleh
lessee
untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan.
AKP tahun 2014 = −
=
. .
. −
. .
. .
. .
= - 0,31794 = - 0,31794 x 100
= - 31,8
Rumus perubahan sejak tahun dasar =
T −
T T
AKP tahun 2015 = −
=
. .
. −
. .
. .
. .
= - 0,25217 = - 0,25217 x 100
= - 25,2
AKP tahun 2016 = −
=
. .
. −
. .
. .
. .
= - 0,17912 = - 0,17912 x 100
= -17,9
Tabel 5.3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo dalam ribuan rupiah
Sumber: Data diolah
Tahun Arus Kas Pendanaan
Perubahan 2013
295.382.186.109 -
- 2014
201.465.692.954 -93.916.493.155
-31,8 2015
150.661.226.420 -50.804.466.534
-25,2 2016
123.673.904.440 -26.987.321.980
-17,9
AK -
AK
−
Gambar 5.3 Grafik Arus Kas Pendanaan tahun 2014-2016
Hasil analisis menunjukkan bahwa aktivitas pendanaan mengalami penurunan dari tahun 2014-2016. Aktivitas pendanaan
pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar -31,8 menjadi 201.465.692.954 rupiah, penurunan pada tahun 2014 terjadi akibat
adanya alokasi pembagian SHU pada kewajiban jangka panjang, penambahan simpanan pokok, penambahan simpanan wajib,
penambahan cadangan pembangunan gedung, penambahan cadangan pengembangan, pengambilan cadangan tujuan risiko, penambahan
cadangan umum. Arus kas pendanaan pada tahun 2015 mengalami penurunan
sebesar -25,2 menjadi 150.661.226.420 rupiah, penurunan ini terjadi akibat adanya alokasi pembagian SHU pada kewajiban jangka
panjang, penambahan simpanan pokok, penambahan simpanan wajib, penambahan cadangan pembangunan gedung, penambahan cadangan
pengembangan, pengambilan cadangan tujuan risiko, penambahan cadangan umum.
50.000.000.000 100.000.000.000
150.000.000.000 200.000.000.000
250.000.000.000
2014 2015
2016 Arus Kas Pendanaan
Arus kas pendanaan pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar -17,9 menjadi 123.673.904.440 rupiah, penurunan tersebut
terjadi akibat adanya alokasi pembagian SHU pada kewajiban jangka panjang, simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan pembangunan
gedung, cadangan pengembangan, cadangan tujuan risiko, dan cadangan umum.
2. Analisis Rasio Arus Kas Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo Analisis laporan arus kas menggunakan analisis rasio arus kas
yaitu dengan cara membandingkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan sehingga dapat diketahui kondisi keuangan jika
ditinjau dari arus kasnya. Analisis rasio arus kas yang akan dibahas meliputi rasio arus kas
operasi AKO, rasio total hutang TH, rasio pengeluaran modal PM, rasio cakupan arus dana CAD, rasio cakupan kas terhadap
bunga CKB, rasio cakupan kas terhadap hutang lancar CKHL, dan rasio kecukupan arus kas KAK.
Analisis laporan arus kas Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo tahun 2014, 2015, dan 2016 tersebut jika ditinjau dari analisis rasio arus kas
adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Rasio Arus Kas Operasi
Menurut Darsono dan Ashari 2005: 91, “Rasio arus kas operasi menghitung kemampuan arus kas operasi dalam membayar
kewajiban lancar” Rasio ini diperoleh dengan membagi arus kas operasi dengan
kewajiban lancar. Semakin besar rasio ini, maka perusahaan dikatakan semakin baik. Rasio ini dapat dibuat dalam bentuk presentase. Apabila
rasio ini 1:1 atau 100 berarti aktiva lancar dapat menutupi semua kewajiban jangka pendeknya. Rasio yang lebih aman adalah berada
diatas 1 atau diatas 100 Afrina, 2013. Perusahaan yang memiliki rasio arus kas operasi terhadap
kewajiban lancar di bawah 1 berarti bahwa perusahaan tersebut tidak mampu melunasi kewajiban lancar hanya dengan menggunakan arus
kas operasi saja Heri, 2015: 124.
Tahun 2014 =
. .
. .
. .
= 0,20378
= 0,20378 x 100 = 20,38
Rasio AKO =
Tahun 2015 =
. .
. .
. .
= 0,23051
= 0,23051 x 100 = 23,05
Tahun 2016 =
. .
. .
. .
= 0,04148
= 0,04148 x 100 = 4,15
Tabel 5.4. Rasio Arus Kas Operasi Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo dalam ribuan rupiah
Sumber: Data diolah Gambar 5.4 Grafik Rasio Arus Kas Operasi Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo tahun 2014-2016
Tahun Arus kas Operasi
Kewajiban Lancar Persen 100
2014 80.687.194.524
395.950.601.761 20,38
2015 95.019.431.553
412.199.883.217 23,05
2016 19.866.120.315
478.844.591.391 4,15
Berdasarkan tabel 5.4 perhitungan rasio arus kas operasi Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu: 1
Tahun 2014 rasio arus kas operasi sebesar 0,20378 yang berarti untuk setiap seratus rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 20,38
rupiah arus kas operasi. 2
Tahun 2015 rasio arus kas operasi sebesar 0,23051 yang berarti untuk setiap seratus rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 23,05
rupiah arus kas operasi. 3
Tahun 2016 rasio arus operasi sebesar 0,04148 yang berarti untuk setiap seratus rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 4,15 rupiah
arus kas operasi.
b. Rasio Total Hutang
Menurut Darsono dan Ashari 2005: 91, rasio ini menunjukkan jangka waktu pembayaran hutang oleh perusahaan
dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk membayar hutang. Rasio ini diperoleh dari arus kas operasi dibagi dengan total
hutang. Rasio ini untuk menganalisis dalam jangka waktu beberapa lama
perusahaan akan
mampu membayar
hutang dengan
menggunakan arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasional perusahaan.
Semakin besar nilai rasio ini, maka perusahaan dikatakan semakin baik, rasio ini tidak harus 100 atau 1:1 Afrina, 2013.
Angka sekitar 20 untuk rasio ini merupakan hal yang biasa untuk perusahaan yang sehat keuangannya Mamduh dan Halim,
2014: 211.
Tahun 2014 =
. .
. .
. .
.
= 0,04583 = 0,04583 x 100
= 4,58
Tahun 2015 =
. .
. .
. .
.
= 0,050197 = 0,050197 x 100
= 5,02
Tahun 2016 =
. .
. .
. .
.
= 0,00971 = 0,00971 x 100
= 0,97
Rasio TH =
T
Tabel 5.5. Rasio Total Hutang Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo dalam ribuan rupiah
Sumber: Data diolah
Gambar 5.5 Grafik Rasio Total Hutang Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo tahun 2014-2016
Berdasarkan tabel 5.5 perhitungan rasio total hutang Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu: 1
Tahun 2014 rasio total hutang menunjukkan rasio sebesar 0,04583. Hal tersebut menunjukkan total hutang koperasi dijamin oleh arus
kas operasi bersih tahun 2014 sebesar 4,58. 2
Tahun 2015 rasio total hutang menunjukkan rasio sebesar 0,05019. Hal tersebut menunjukkan total hutang koperasi dijamin oleh arus
kas operasi bersih tahun 2015 sebesar 5,02. Tahun
Arus Kas Operasi Total Hutang
Persen 100 2014
80.687.194.524 1.760.723.411.211
4,58 2015
95.019.431.553 1.892.929.644.117
5,02 2016
19.866.120.315 2.045.429.550.591
0,97 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Tahun 2016 rasio total hutang menunjukkan rasio sebesar 0,00971.
Hal tersebut menunjukkan total hutang koperasi dijamin oleh arus kas operasi bersih tahun 2016 sebesar 0,097.
c. Rasio Pengeluaran Modal
Menurut Darsono dan Ashari 2005: 92, “Rasio ini
digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan pembayaran hutang yang ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas
operasi dibagi dengan pengeluaran modal”. Menurut Mamduh dan Halim 2014: 212,
“Besar-kecilnya arus kas untuk pengeluaran investasi akan sangat bergantung dari siklus
produk yang dipunya. Rasio yang lebih besar dari 1 satu dapat diharapkan”.
Semakin besar rasio ini, maka perusahaan dikatakan semakin baik karena kecukupan modal yang tersedia untuk investasi dan
pembayaran hutang Afrina, 2013.
Tahun 2014 =
. .
. .
. .
= 0,70722 atau 0,71 kali
Rasio PM =
Tahun 2015 =
. .
. .
. .
= 4,90267 atau 4,9 kali
Tahun 2016 =
. .
. .
. .
= 0,97485 atau 0,97 kali
Tabel 5.6. Rasio Pengeluaran Modal Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo
dalam ribuan rupiah
Sumber: Data diolah Gambar 5.6 Grafik Rasio Pengeluaran Modal Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo tahun 2014-2016
Tahun Arus Kas Operasi
Pengeluaran Modal Perputaran kali
2014 80.687.194.524
114.090.425.850 0,71
2015 95.019.431.553
19.381.144.700 4,9
2016 19.866.120.315
20.378.476.700 0,97
Berdasarkan tabel 5.6 perhitungan rasio pengeluaran modal Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu: 1
Tahun 2014 rasio pengeluaran modal sebesar 0,71 menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi dalam membiayai
pengeluaran modal tahun 2014 sebesar 0,71 kali. 2
Tahun 2015 rasio pengeluaran modal sebesar 4,9 menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi dalam membiayai
pengeluaran modal tahun 2015 sebesar 4,9 kali. 3
Tahun 2016 rasio pengeluaran modal sebesar 0,97 menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi dalam membiayari
pengeluaran modal tahun 2016 sebesar 0,97 kali.
d. Rasio Cakupan Arus Dana
Menurut Darsono dan Ashari 2005: 92, rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas
guna membayar komitmen-komitmennya bunga, pajak dan dividen preferen. Rasio ini diperoleh dengan laba sebelum pajak dan bunga
EBIT dibagi bunga, penyesuaian pajak dan dividen preferen. Rasio yang besar menunjukkan bahwa kemampuan yang lebih baik dari laba
sebelum pajak dalam menutup komitmen yang jatuh tempo dalam satu tahun.
Rasio CAD =
T +
+
Type equation here.
Tahun 2014 =
. .
. .
. .
+ .
. +
. .
.
= 0,01 kali
Tahun 2015 =
. .
. .
. .
+ .
. + .
. .
= 0,02 kali
Tahun 2016 =
. .
. .
. .
+ .
. + .
. .
= 0,03 kali
Tabel 5.7. Rasio Cakupan Arus Dana Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo
dalam ribuan rupiah
Sumber: Data diolah
Tahun EBIT
Bunga Pajak
Dividen Perputaran kali
2014 3.196.202.428 158.587.894.350 425.309.750 114.090.425.850
0,01 2015
3.585.467.396 164.104.866.500 461.511.500 19.381.144.700
0,02 2016
4.642.626.353 154.833.865.100 491.453.000 20.378.476.700
0,03
Gambar 5.7 Grafik Rasio Cakupan Arus Dana Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo tahun 2014-2016
Berdasarkan tabel 5.7 perhitungan rasio cakupan arus kas dana Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu: 1
Tahun 2014 rasio cakupan arus kas dana sebesar 0,01 menunjukkan bahwa semua komitmen-komitmen yang akan jatuh
tempo sebanyak 0,01 kali. 2
Tahun 2015 rasio cakupan arus kas dana sebesar 0,02 menunjukkan bahwa semua komitmen-komitmen yang akan jatuh
tempo sebanyak 0,02 kali. 3
Tahun 2016 rasio cakupan arus kas dana sebesar 0,03 menunjukkan bahwa semua komitmen-komitmen yang akan jatuh
tempo sebanyak 0,03 kali. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga CKB
Menurut Darsono dan Ashari 2005: 91, rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar bunga
atas hutang yang telah ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari operasi tambah pembayaran bunga, dan pembayaran pajak dibagi
pembayaran bunga. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa arus kas operasi
perusahaan memiliki kemampuan yang baik untuk menutup biaya bunga, sehingga kemungkinan perusahaan untuk tidak mampu
membayar bunga menjadi sangat kecil Heri, 2015: 125.
Tahun 2014 =
. .
. +
. .
. +
. .
. .
.
= 1,51 kali
Tahun 2015 =
. .
. +
. .
. +
. .
. .
.
= 1,58 kali
Tahun 2016 =
. .
. +
. .
. +
. .
. .
.
= 1,13 kali
Rasio CKB =
+ +
Tabel 5.8. Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo dalam ribuan rupiah
Sumber: Data diolah
Gambar 5.8 Grafik Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo tahun 2014-2016
Berdasarkan tabel 5.8 perhitungan rasio cakupan kas terhadap bunga Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu: 1
Tahun 2014 sebesar 1,51 menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi membayar biaya bunga sebesar 1,51 kali.
2 Tahun 2015 sebesar 1,58 menunjukkan bahwa kemampuan arus
kas operasi membayar biaya bunga sebesar 1,58 kali. 3
Tahun 2016 sebesar 1,13 menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi membayar biaya bunga sebesar 1,13 kali.
Tahun Arus Kas Operasi Bunga
Pajak Perputaran kali
2014 80.687.194.524
158.587.894.350 425.309.750
1,51 2015
95.019.431.553 164.104.866.500
451.511.500 1,58
2016 19.866.120.315
154.833.865.100 491.453.000
1,13
f. Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar CKHL
Menurut Darsono dan Ashari 2005: 91, rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar berdasarkan
arus kas operasi bersih. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi ditambahkan dividen kas dibagi dengan hutang lancar. Rasio yang
rendah menunjukkan kemampuan yang rendah dari arus kas operasi dalam menutup kewajiban lancar.
Menurut Mamduh dan Halim 2014: 204, studi empiris di Amerika Serikat memperlihatkan bahwa rasio arus kas terhadap
hutang lancar untuk kondisi yang sehat adalah sekitar 0,4 atau lebih.
Tahun 2014 =
. .
. .
. .
= 0,2 kali
Tahun 2015 =
. .
. .
. .
= 0,23 kali
Tahun 2016 =
. .
. .
. .
= 0,04 kali
Rasio CKHL =
+
Tabel 5.9. Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo dalam ribuan rupiah
Sumber: Data diolah
Gambar 5.9 Grafik Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo tahun 2014-2016
Berdasarkan 5.9 perhitungan rasio cakupan kas terhadap hutang lancar Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu: 1
Tahun 2014 rasio sebesar 0,2 menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi dalam membayar hutang lancar tahun 2014
sebesar 0,2 kali.
Tahun Arus Kas Operasi
Dividen Kas Hutang Lancar
Perputaran kali 2014
80.687.194.524 - 395.950.601.761
0,2 2015
95.019.431.553 - 412.199.883.217
0,23 2016
19.866.120.315 - 478.844.591.391
0,04
2 Tahun 2015 rasio sebesar 0,23 menunjukkan bahwa kemampuan
arus kas operasi dalam membayar hutang lancar tahun 2015 sebesar 0,23 kali.
3 Tahun 2016 rasio sebesar 0,04 menunjukkan bahwa kemampuan
arus kas operasi dalam membayar hutang lancar tahun 2016 sebesar 0,04 kali.
g. Rasio Kecukupan Arus Kas KAK
Menurut Darsono dan Ashari 2005: 91 dalam Mukhtarom 2015, rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menyediakan
kas untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu 3 tahun mendatang. Rasio ini diperoleh dengan laba bersih sebelum pajak
dikurangi pembayaran pajak dan pengeluaran modal dibagi rata-rata hutang lancar selama 3 tahun.
Lembaga pemberi kredit sering menggunakan rasio kecukupan arus kas untuk mengevaluasi sejauh mana satu perusahaan dapat
menutupi pembayaran tahunan seperti hutang pengeluaran untuk barang modal dan dividen dari arus kas operasi. Rasio ini sekurang-kurangnya
satu Fraser dan Ailen 2004: 187.
Rasio KAK =
T− −
− R −
Tahun 2014 =
. .
. −
. .
. −
. .
− .
. .
. .
.
= - 0,63 kali
Tahun 2015 =
. .
. −
. .
. −
. .
− .
. .
. .
.
= - 0,42 kali
Tahun 2016 =
. .
. −
. .
. −
. .
− .
. .
. .
.
= - 0,4 kali
Tabel 5.10. Rasio Kecukupan Arus Kas Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo
dalam ribuan rupiah
Sumber: Data diolah
Tahun EBIT Bunga
Pajak Pengeluaran Modal Rata-rata Hutang Lancar Perputaran kali
2014 3.196.202.428 158.587.894.350 425.309.750 114.090.425.850
428.998.358.790 -0,63
2015 3.585.467.396 164.104.866.500 451.511.500 19.381.144.700
428.998.358.790 -0,42
2016 4.642.626.353 154.833.865.100 491.453.000 20.378.476.700
428.988.358.790 -0,4
Gambar 5.10 Grafik Rasio Kecukupan Arus Kas Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo tahun 2014-2016
Dari hasil analisis pada tabel 5.10 menunjukkan bahwa rasio kecukupan arus kas Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu tahun 2014 sebesar -0,63, tahun 2015 sebesar -0,42 dan tahun
2016 sebesar -0,4 yang berarti koperasi dalam 3 tahun mendatang kemungkinan tidak dapat memenuhi kewajibannya secara tunai karena
nilai rasionya adalah negatif.