Analisis Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1 Pembayaran kas untuk memperoleh aset tetap termasuk aset tetap yang dibangun sendiri, aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lainnya. 2 Penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lainnya. 3 Pembayaran kas untuk perolehan efek ekuitas atau efek utang entitas lain dan bunga dalam joint venture selain pembayaran untuk efek yang diklasifikasikan sebagai kas atau setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan. 4 Penerimaan kas dari penjualan efek ekuitas atau efek utang dari entitas lain dan bunga dari joint venture selain penerimaan dari efek yang diklasifikasikan sebagai setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan. 5 Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain. 6 Penerimaan kas dari pembayaran kembali uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain. 7 Penerimaan kas dari pembayaran kembali uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain. Menurut Jusup 2011, arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah: 1 Pembelian, penjualan investasi dan aset tetap tanah, gedung, peralatan, dan sebagainya. 2 Pemberian pinjaman dan penerimaan pelunasan pinjaman. Aktivitas investasi meliputi arus kas yang berasal dari perubahan investasi pembelian dan penjualan investasi dan aset-aset jangka panjang. AKI tahun 2014 = AKI −AKI AKI = . . . − . . . . . . = 0,77939 = 0,77939 x 100 = 77,9 AKI tahun 2015 = − = . . . − . . . . . . = 0,03762 = 0,03762 x 100 = 3,76 Rumus perubahan sejak tahun dasar = T − T T AKI tahun 2016 = − = . . . − . . . . . . = 0,0282 = 0,0282 x 100 = 2,82 Tabel 5.2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Koperasi Kredit CU Lantang Tipo dalam ribuan rupiah Sumber: Data diolah Gambar 5.2 Grafik Arus Kas Investasi tahun 2014-2016 28,500,000,000 29,000,000,000 29,500,000,000 30,000,000,000 30,500,000,000 31,000,000,000 31,500,000,000 32,000,000,000 2014 2015 2016 Arus Kas Investasi Tahun Arus Kas Investasi Perubahan 2013 16.724.131.300 - - 2014 29.758.812.050 13.034.680.750 77,9 2015 30.878.416.745 1.119.604.695 3,76 2016 31.749.261.270 870.844.525 2,82 AKI - AKI − Hasil analisis menunjukkan bahwa arus kas keluar untuk aktivitas investasi mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 arus kas keluar untuk aktivitas investasi mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 77,9 menjadi 29.758.812.050 rupiah, kenaikan tersebut terjadi karena penambahan properti investasi dan penambahan aset lain-lain. Pada tahun 2015 arus kas keluar untuk aktivitas investasi mengalami kenaikan sebesar 3,76 menjadi 30.878.416.745 rupiah, kenaikan pada tahun 2015 terjadi akibat adanya penambahan penyertaan dan pembelian aset tetap. Pada tahun 2016 arus kas keluar untuk aktivitas investasi mengalami kenaikan sebesar 2,82 menjadi 31.749.261.270 rupiah, kenaikan pada tahun 2016 terjadi akibat adanya kenaikan pada properti investasi. c Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Menurut Jusup 2011, aktivitas pendanaan meliputi: 1 Mendapatkan kas dari penerbitan surat utang misalnya obligasi atau wesel dan pembayaran kembali pinjaman. 2 Mendapatkan kas dari pemegang saham, pembelian kembali saham, dan pembayaran dividen. Aktivitas pendanaan meliputi arus kas yang berasal dari perubahan perubahan dalam pos-pos utang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Menurut International Federation of Accountants dalam SAK-ETAP 2013: 24, arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah: 1 Penerimaan kas dari penerbitan saham atau efek ekuitas lain. 2 Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menembus saham entitas. 3 Penerimaan kas dari penerbitan pinjaman, wesel, dan pinjaman jangka pendek atau jangka panjang lainnya. 4 Pelunasan pinjaman. 5 Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa pembiayaan. AKP tahun 2014 = − = . . . − . . . . . . = - 0,31794 = - 0,31794 x 100 = - 31,8 Rumus perubahan sejak tahun dasar = T − T T AKP tahun 2015 = − = . . . − . . . . . . = - 0,25217 = - 0,25217 x 100 = - 25,2 AKP tahun 2016 = − = . . . − . . . . . . = - 0,17912 = - 0,17912 x 100 = -17,9 Tabel 5.3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Koperasi Kredit CU Lantang Tipo dalam ribuan rupiah Sumber: Data diolah Tahun Arus Kas Pendanaan Perubahan 2013 295.382.186.109 - - 2014 201.465.692.954 -93.916.493.155 -31,8 2015 150.661.226.420 -50.804.466.534 -25,2 2016 123.673.904.440 -26.987.321.980 -17,9 AK - AK − Gambar 5.3 Grafik Arus Kas Pendanaan tahun 2014-2016 Hasil analisis menunjukkan bahwa aktivitas pendanaan mengalami penurunan dari tahun 2014-2016. Aktivitas pendanaan pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar -31,8 menjadi 201.465.692.954 rupiah, penurunan pada tahun 2014 terjadi akibat adanya alokasi pembagian SHU pada kewajiban jangka panjang, penambahan simpanan pokok, penambahan simpanan wajib, penambahan cadangan pembangunan gedung, penambahan cadangan pengembangan, pengambilan cadangan tujuan risiko, penambahan cadangan umum. Arus kas pendanaan pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar -25,2 menjadi 150.661.226.420 rupiah, penurunan ini terjadi akibat adanya alokasi pembagian SHU pada kewajiban jangka panjang, penambahan simpanan pokok, penambahan simpanan wajib, penambahan cadangan pembangunan gedung, penambahan cadangan pengembangan, pengambilan cadangan tujuan risiko, penambahan cadangan umum. 50.000.000.000 100.000.000.000 150.000.000.000 200.000.000.000 250.000.000.000 2014 2015 2016 Arus Kas Pendanaan Arus kas pendanaan pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar -17,9 menjadi 123.673.904.440 rupiah, penurunan tersebut terjadi akibat adanya alokasi pembagian SHU pada kewajiban jangka panjang, simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan pembangunan gedung, cadangan pengembangan, cadangan tujuan risiko, dan cadangan umum. 2. Analisis Rasio Arus Kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo Analisis laporan arus kas menggunakan analisis rasio arus kas yaitu dengan cara membandingkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan sehingga dapat diketahui kondisi keuangan jika ditinjau dari arus kasnya. Analisis rasio arus kas yang akan dibahas meliputi rasio arus kas operasi AKO, rasio total hutang TH, rasio pengeluaran modal PM, rasio cakupan arus dana CAD, rasio cakupan kas terhadap bunga CKB, rasio cakupan kas terhadap hutang lancar CKHL, dan rasio kecukupan arus kas KAK. Analisis laporan arus kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo tahun 2014, 2015, dan 2016 tersebut jika ditinjau dari analisis rasio arus kas adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. Rasio Arus Kas Operasi Menurut Darsono dan Ashari 2005: 91, “Rasio arus kas operasi menghitung kemampuan arus kas operasi dalam membayar kewajiban lancar” Rasio ini diperoleh dengan membagi arus kas operasi dengan kewajiban lancar. Semakin besar rasio ini, maka perusahaan dikatakan semakin baik. Rasio ini dapat dibuat dalam bentuk presentase. Apabila rasio ini 1:1 atau 100 berarti aktiva lancar dapat menutupi semua kewajiban jangka pendeknya. Rasio yang lebih aman adalah berada diatas 1 atau diatas 100 Afrina, 2013. Perusahaan yang memiliki rasio arus kas operasi terhadap kewajiban lancar di bawah 1 berarti bahwa perusahaan tersebut tidak mampu melunasi kewajiban lancar hanya dengan menggunakan arus kas operasi saja Heri, 2015: 124. Tahun 2014 = . . . . . . = 0,20378 = 0,20378 x 100 = 20,38 Rasio AKO = Tahun 2015 = . . . . . . = 0,23051 = 0,23051 x 100 = 23,05 Tahun 2016 = . . . . . . = 0,04148 = 0,04148 x 100 = 4,15 Tabel 5.4. Rasio Arus Kas Operasi Koperasi Kredit CU Lantang Tipo dalam ribuan rupiah Sumber: Data diolah Gambar 5.4 Grafik Rasio Arus Kas Operasi Koperasi Kredit CU Lantang Tipo tahun 2014-2016 Tahun Arus kas Operasi Kewajiban Lancar Persen 100 2014 80.687.194.524 395.950.601.761 20,38 2015 95.019.431.553 412.199.883.217 23,05 2016 19.866.120.315 478.844.591.391 4,15 Berdasarkan tabel 5.4 perhitungan rasio arus kas operasi Koperasi Kredit CU Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu: 1 Tahun 2014 rasio arus kas operasi sebesar 0,20378 yang berarti untuk setiap seratus rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 20,38 rupiah arus kas operasi. 2 Tahun 2015 rasio arus kas operasi sebesar 0,23051 yang berarti untuk setiap seratus rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 23,05 rupiah arus kas operasi. 3 Tahun 2016 rasio arus operasi sebesar 0,04148 yang berarti untuk setiap seratus rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 4,15 rupiah arus kas operasi. b. Rasio Total Hutang Menurut Darsono dan Ashari 2005: 91, rasio ini menunjukkan jangka waktu pembayaran hutang oleh perusahaan dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk membayar hutang. Rasio ini diperoleh dari arus kas operasi dibagi dengan total hutang. Rasio ini untuk menganalisis dalam jangka waktu beberapa lama perusahaan akan mampu membayar hutang dengan menggunakan arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasional perusahaan. Semakin besar nilai rasio ini, maka perusahaan dikatakan semakin baik, rasio ini tidak harus 100 atau 1:1 Afrina, 2013. Angka sekitar 20 untuk rasio ini merupakan hal yang biasa untuk perusahaan yang sehat keuangannya Mamduh dan Halim, 2014: 211. Tahun 2014 = . . . . . . . = 0,04583 = 0,04583 x 100 = 4,58 Tahun 2015 = . . . . . . . = 0,050197 = 0,050197 x 100 = 5,02 Tahun 2016 = . . . . . . . = 0,00971 = 0,00971 x 100 = 0,97 Rasio TH = T Tabel 5.5. Rasio Total Hutang Koperasi Kredit CU Lantang Tipo dalam ribuan rupiah Sumber: Data diolah Gambar 5.5 Grafik Rasio Total Hutang Koperasi Kredit CU Lantang Tipo tahun 2014-2016 Berdasarkan tabel 5.5 perhitungan rasio total hutang Koperasi Kredit CU Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu: 1 Tahun 2014 rasio total hutang menunjukkan rasio sebesar 0,04583. Hal tersebut menunjukkan total hutang koperasi dijamin oleh arus kas operasi bersih tahun 2014 sebesar 4,58. 2 Tahun 2015 rasio total hutang menunjukkan rasio sebesar 0,05019. Hal tersebut menunjukkan total hutang koperasi dijamin oleh arus kas operasi bersih tahun 2015 sebesar 5,02. Tahun Arus Kas Operasi Total Hutang Persen 100 2014 80.687.194.524 1.760.723.411.211 4,58 2015 95.019.431.553 1.892.929.644.117 5,02 2016 19.866.120.315 2.045.429.550.591 0,97 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Tahun 2016 rasio total hutang menunjukkan rasio sebesar 0,00971. Hal tersebut menunjukkan total hutang koperasi dijamin oleh arus kas operasi bersih tahun 2016 sebesar 0,097. c. Rasio Pengeluaran Modal Menurut Darsono dan Ashari 2005: 92, “Rasio ini digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan pembayaran hutang yang ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi dibagi dengan pengeluaran modal”. Menurut Mamduh dan Halim 2014: 212, “Besar-kecilnya arus kas untuk pengeluaran investasi akan sangat bergantung dari siklus produk yang dipunya. Rasio yang lebih besar dari 1 satu dapat diharapkan”. Semakin besar rasio ini, maka perusahaan dikatakan semakin baik karena kecukupan modal yang tersedia untuk investasi dan pembayaran hutang Afrina, 2013. Tahun 2014 = . . . . . . = 0,70722 atau 0,71 kali Rasio PM = Tahun 2015 = . . . . . . = 4,90267 atau 4,9 kali Tahun 2016 = . . . . . . = 0,97485 atau 0,97 kali Tabel 5.6. Rasio Pengeluaran Modal Koperasi Kredit CU Lantang Tipo dalam ribuan rupiah Sumber: Data diolah Gambar 5.6 Grafik Rasio Pengeluaran Modal Koperasi Kredit CU Lantang Tipo tahun 2014-2016 Tahun Arus Kas Operasi Pengeluaran Modal Perputaran kali 2014 80.687.194.524 114.090.425.850 0,71 2015 95.019.431.553 19.381.144.700 4,9 2016 19.866.120.315 20.378.476.700 0,97 Berdasarkan tabel 5.6 perhitungan rasio pengeluaran modal Koperasi Kredit CU Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu: 1 Tahun 2014 rasio pengeluaran modal sebesar 0,71 menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi dalam membiayai pengeluaran modal tahun 2014 sebesar 0,71 kali. 2 Tahun 2015 rasio pengeluaran modal sebesar 4,9 menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi dalam membiayai pengeluaran modal tahun 2015 sebesar 4,9 kali. 3 Tahun 2016 rasio pengeluaran modal sebesar 0,97 menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi dalam membiayari pengeluaran modal tahun 2016 sebesar 0,97 kali. d. Rasio Cakupan Arus Dana Menurut Darsono dan Ashari 2005: 92, rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas guna membayar komitmen-komitmennya bunga, pajak dan dividen preferen. Rasio ini diperoleh dengan laba sebelum pajak dan bunga EBIT dibagi bunga, penyesuaian pajak dan dividen preferen. Rasio yang besar menunjukkan bahwa kemampuan yang lebih baik dari laba sebelum pajak dalam menutup komitmen yang jatuh tempo dalam satu tahun. Rasio CAD = T + + Type equation here. Tahun 2014 = . . . . . . + . . + . . . = 0,01 kali Tahun 2015 = . . . . . . + . . + . . . = 0,02 kali Tahun 2016 = . . . . . . + . . + . . . = 0,03 kali Tabel 5.7. Rasio Cakupan Arus Dana Koperasi Kredit CU Lantang Tipo dalam ribuan rupiah Sumber: Data diolah Tahun EBIT Bunga Pajak Dividen Perputaran kali 2014 3.196.202.428 158.587.894.350 425.309.750 114.090.425.850 0,01 2015 3.585.467.396 164.104.866.500 461.511.500 19.381.144.700 0,02 2016 4.642.626.353 154.833.865.100 491.453.000 20.378.476.700 0,03 Gambar 5.7 Grafik Rasio Cakupan Arus Dana Koperasi Kredit CU Lantang Tipo tahun 2014-2016 Berdasarkan tabel 5.7 perhitungan rasio cakupan arus kas dana Koperasi Kredit CU Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu: 1 Tahun 2014 rasio cakupan arus kas dana sebesar 0,01 menunjukkan bahwa semua komitmen-komitmen yang akan jatuh tempo sebanyak 0,01 kali. 2 Tahun 2015 rasio cakupan arus kas dana sebesar 0,02 menunjukkan bahwa semua komitmen-komitmen yang akan jatuh tempo sebanyak 0,02 kali. 3 Tahun 2016 rasio cakupan arus kas dana sebesar 0,03 menunjukkan bahwa semua komitmen-komitmen yang akan jatuh tempo sebanyak 0,03 kali. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI e. Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga CKB Menurut Darsono dan Ashari 2005: 91, rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang yang telah ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari operasi tambah pembayaran bunga, dan pembayaran pajak dibagi pembayaran bunga. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa arus kas operasi perusahaan memiliki kemampuan yang baik untuk menutup biaya bunga, sehingga kemungkinan perusahaan untuk tidak mampu membayar bunga menjadi sangat kecil Heri, 2015: 125. Tahun 2014 = . . . + . . . + . . . . . = 1,51 kali Tahun 2015 = . . . + . . . + . . . . . = 1,58 kali Tahun 2016 = . . . + . . . + . . . . . = 1,13 kali Rasio CKB = + + Tabel 5.8. Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga Koperasi Kredit CU Lantang Tipo dalam ribuan rupiah Sumber: Data diolah Gambar 5.8 Grafik Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga Koperasi Kredit CU Lantang Tipo tahun 2014-2016 Berdasarkan tabel 5.8 perhitungan rasio cakupan kas terhadap bunga Koperasi Kredit CU Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu: 1 Tahun 2014 sebesar 1,51 menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi membayar biaya bunga sebesar 1,51 kali. 2 Tahun 2015 sebesar 1,58 menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi membayar biaya bunga sebesar 1,58 kali. 3 Tahun 2016 sebesar 1,13 menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi membayar biaya bunga sebesar 1,13 kali. Tahun Arus Kas Operasi Bunga Pajak Perputaran kali 2014 80.687.194.524 158.587.894.350 425.309.750 1,51 2015 95.019.431.553 164.104.866.500 451.511.500 1,58 2016 19.866.120.315 154.833.865.100 491.453.000 1,13 f. Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar CKHL Menurut Darsono dan Ashari 2005: 91, rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar berdasarkan arus kas operasi bersih. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi ditambahkan dividen kas dibagi dengan hutang lancar. Rasio yang rendah menunjukkan kemampuan yang rendah dari arus kas operasi dalam menutup kewajiban lancar. Menurut Mamduh dan Halim 2014: 204, studi empiris di Amerika Serikat memperlihatkan bahwa rasio arus kas terhadap hutang lancar untuk kondisi yang sehat adalah sekitar 0,4 atau lebih. Tahun 2014 = . . . . . . = 0,2 kali Tahun 2015 = . . . . . . = 0,23 kali Tahun 2016 = . . . . . . = 0,04 kali Rasio CKHL = + Tabel 5.9. Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar Koperasi Kredit CU Lantang Tipo dalam ribuan rupiah Sumber: Data diolah Gambar 5.9 Grafik Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar Koperasi Kredit CU Lantang Tipo tahun 2014-2016 Berdasarkan 5.9 perhitungan rasio cakupan kas terhadap hutang lancar Koperasi Kredit CU Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu: 1 Tahun 2014 rasio sebesar 0,2 menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi dalam membayar hutang lancar tahun 2014 sebesar 0,2 kali. Tahun Arus Kas Operasi Dividen Kas Hutang Lancar Perputaran kali 2014 80.687.194.524 - 395.950.601.761 0,2 2015 95.019.431.553 - 412.199.883.217 0,23 2016 19.866.120.315 - 478.844.591.391 0,04 2 Tahun 2015 rasio sebesar 0,23 menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi dalam membayar hutang lancar tahun 2015 sebesar 0,23 kali. 3 Tahun 2016 rasio sebesar 0,04 menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi dalam membayar hutang lancar tahun 2016 sebesar 0,04 kali. g. Rasio Kecukupan Arus Kas KAK Menurut Darsono dan Ashari 2005: 91 dalam Mukhtarom 2015, rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menyediakan kas untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu 3 tahun mendatang. Rasio ini diperoleh dengan laba bersih sebelum pajak dikurangi pembayaran pajak dan pengeluaran modal dibagi rata-rata hutang lancar selama 3 tahun. Lembaga pemberi kredit sering menggunakan rasio kecukupan arus kas untuk mengevaluasi sejauh mana satu perusahaan dapat menutupi pembayaran tahunan seperti hutang pengeluaran untuk barang modal dan dividen dari arus kas operasi. Rasio ini sekurang-kurangnya satu Fraser dan Ailen 2004: 187. Rasio KAK = T− − − R − Tahun 2014 = . . . − . . . − . . − . . . . . . = - 0,63 kali Tahun 2015 = . . . − . . . − . . − . . . . . . = - 0,42 kali Tahun 2016 = . . . − . . . − . . − . . . . . . = - 0,4 kali Tabel 5.10. Rasio Kecukupan Arus Kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo dalam ribuan rupiah Sumber: Data diolah Tahun EBIT Bunga Pajak Pengeluaran Modal Rata-rata Hutang Lancar Perputaran kali 2014 3.196.202.428 158.587.894.350 425.309.750 114.090.425.850 428.998.358.790 -0,63 2015 3.585.467.396 164.104.866.500 451.511.500 19.381.144.700 428.998.358.790 -0,42 2016 4.642.626.353 154.833.865.100 491.453.000 20.378.476.700 428.988.358.790 -0,4 Gambar 5.10 Grafik Rasio Kecukupan Arus Kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo tahun 2014-2016 Dari hasil analisis pada tabel 5.10 menunjukkan bahwa rasio kecukupan arus kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo selama 3 tahun yaitu tahun 2014 sebesar -0,63, tahun 2015 sebesar -0,42 dan tahun 2016 sebesar -0,4 yang berarti koperasi dalam 3 tahun mendatang kemungkinan tidak dapat memenuhi kewajibannya secara tunai karena nilai rasionya adalah negatif.

B. Pembahasan Hasil Analisis

1. Perkembangan Arus Kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo. a. Arus Kas Operasi Pada tahun 2014 arus kas operasi mengalami penuruan dari tahun sebelumnya sebesar -43,8 menjadi 80.687.194.524 rupiah, penurunan ini terjadi akibat adanya kenaikan pada piutang, kenaikan persediaan, kenaikan beban dibayar dimuka, kenaikan dana-dana, kenaikan hutang pajak, dan penurunan beban yang masih harus dibayar. Kenaikan pada piutang sebesar 98.239.999.543 rupiah disebabkan karena meningkatnya pengajuan kredit atau pinjaman oleh anggota dan anggota CUMI kepada koperasi sehingga kas koperasi berkurang. Kenaikan pada persediaan sebesar 417.306.525 rupiah disebabkan karena meningkatnya pembelian persediaan alat tulis kantor dan peralatan sehingga kas koperasi berkurang karena mengeluarkan uang untuk membeli persediaan tersebut. Kenaikan pada beban dibayar dimuka sebesar 2.816.449.600 rupiah disebabkan karena meningkatnya pembelian aktiva tetap beban dibayar dimuka sehingga kas yang tersedia digunakan untuk membayar aktiva. Kenaikan pada dana-dana sebesar 13.607.511.866 rupiah disebabkan karena meningkatnya penggunaan kas untuk pengurus pengawas, pendidikan, sosial, dan pengembangan daerah kerja sehingga kas yang tersedia di koperasi menurun. Kenaikan pada hutang pajak sebesar 225.391.239 rupiah disebabkan karena sudah dilakukannya pembayaran hutang PPh 29, 25, 23 dan 21 sehingga kas yang tersedia berkurang karena membayar pajak. Penurunan pada beban yang masih harus dibayar sebesar 1.041.982.100 rupiah disebabkan karena penggunaan dana untuk kegiatan RAT TB 2013 dan operasional kantor. Pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 17,8 menjadi 95.019.431.553 rupiah, kenaikan ini terjadi akibat adanya penurunan pada persediaan, kenaikan titipan anggota, dan kenaikan beban yang harus dibayar. Penurunan persediaan sebesar 958.802.225 rupiah disebabkan karena banyaknya penggunaan persediaan yang tersedia dari tahun 2014 sehingga kurang melakukan pembelian di tahun 2015. Kenaikan pada titipan anggota sebesar 26.742.058.350 rupiah disebabkan karena kas yang masuk dari setoran anggota, swadaya solidaritas, solidaritas kesehatan anggota, dan dana wajib pinjam. Kenaikan pada beban yang masih harus dibayar sebesar 2.442.392.350 rupiah disebabkan klaim asuransi dari Puskopdit Borneo untuk anggota Koperasi Kredit CU Lantang Tipo yang telah meninggal belum diambil oleh ahli waris sehingga uang tersedia masih tersedia di kas. Pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar -79,1 menjadi 19.866.120.315 rupiah, penurunan ini terjadi akibat adanya kenaikan pada piutang, kenaikan pada PPh 21, penurunan beban yang masih harus dibayar. Kenaikan pada piutang sebesar 108.778.210.950 rupiah disebabkan karena meningkatnya pengajuan kredit atau pinjaman anggota, anggota CUMI dan IDC kepada koperasi sehingga kas koperasi berkurang. Kenaikan pada PPh 21 sebesar 41.705.260 rupiah disebabkan karena pada tahun 2016 Koperasi Kredit CU Lantang Tipo sudah melakukan kewajibannya dalam membayar hutang pajak PPh 21. Penurunan pada beban yang masih harus dibayar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sebesar 1.637.905.092 rupiah disebabkan karena penggunaan dana untuk kegiatan RAT TB 2014 dan operasional kantor. Aktivitas operasi koperasi pada tahun 2014 menghasilkan arus kas negatif. Pada tahun 2015 koperasi menghasilkan arus kas positif. Pada tahun 2016 koperasi menghasilkan arus kas negatif. Aktivitas operasi pada tahun 2014 dan 2016 menghasilkan arus kas negatif karena meningkatnya piutang yang disalurkan kepada anggota. Aktivitas operasi pada tahun 2015 mengalami kenaikan karena penggunaan persediaan yang sudah dibeli pada tahun sebelumnya, kenaikan titipan anggota, dan kenaikan beban yang masih harus dibayar. b. Arus Kas Investasi Pada tahun 2014 arus kas keluar untuk aktivitas investasi mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 77,9 menjadi 29.758.812.050 rupiah, kenaikan pada tahun 2014 terjadi karena penambahan properti investasi dan penambahan aset lain-lain. Penambahan properti investasi sebesar 5.072.280.000 rupiah disebabkan karena adanya pembelian kayu belian dan tanah oleh koperasi. Pembelian tersebut menyebabkan kas koperasi berkurang. Penambahan aset lain-lain sebesar 18.371.193.700 rupiah disebabkan karena bertambahnya gedung dalam proses pengerjaan, piutang dalam jaminan dan aset lain-lain. Penambahan aset lain-lain mengurangi kas karena biaya yang dikeluarkan untuk pengerjaan gedung dalam proses. Piutang dalam jaminan mengurangi kas karena uang dikeluarkan untuk dipinjamkan dan koperasi mendapat jaminan berupa sertifikat tanah. Pada tahun 2015 arus kas keluar untuk aktivitas investasi mengalami kenaikan sebesar 3,76 menjadi 30.878.416.745 rupiah, kenaikan tersebut terjadi akibat adanya penambahan penyertaan dan pembelian aset tetap. Penambahan penyertaan sebesar 12.950.000 rupiah pada Puskopdit Borneo. Kenaikan pembelian aset tetap sebesar 36.227.525.045 rupiah karena pembayaran termin gedung yang sudah jadi, kas yang tersedia di koperasi digunakan untuk pelunasan pembayaran termin gedung sehingga kas pada koperasi berkurang. Pada tahun 2016 arus kas keluar untuk aktivitas investasi mengalami kenaikan sebesar 2,82 menjadi 31.749.261.270 rupiah, kenaikan pada tahun 2016 terjadi akibat adanya kenaikan pada properti investasi. Kenaikan pada properti investasi sebesar 1.112.520.000 rupiah disebabkan karena pembelian tanah. Pembelian tanah ini menyebabkan aset investasi bertambah dan kas berkurang. c. Arus Kas Pendanaan Arus kas pendanaan pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar -31,8 menjadi 201.465.692.954 rupiah, penurunan pada tahun 2014 terjadi akibat adanya alokasi pembagian SHU sebesar 1.814.635.458 rupiah untuk kewajiban jangka panjang, simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan pembangunan gedung, cadangan pengembangan, cadangan tujuan risiko, dan cadangan umum. Arus kas pendanaan pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar -25,2 menjadi 150.661.226.420 rupiah, penurunan ini terjadi akibat adanya adanya alokasi pembagian SHU sebesar 2.770.892.678 rupiah untuk kewajiban jangka panjang, simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan pembangunan gedung, cadangan pengembangan, cadangan tujuan risiko, dan cadangan umum. Arus kas pendanaan pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar -17,9 menjadi 123.673.904.440 rupiah, penurunan tersebut terjadi akibat adanya alokasi pembagian SHU sebesar 3.133.955.896 rupiah untuk kewajiban jangka panjang, simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan pembangunan gedung, cadangan pengembangan, cadangan tujuan risiko, dan cadangan umum. Aktivitas pendanaan koperasi pada tahun 2014-2016 menghasilkan arus kas negatif karena SHU yang ada sudah dialokasikan untuk membayar kewajiban jangka panjang, simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan pembangunan gedung, cadangan pengembangan, cadangan tujuan risiko, dan cadangan umum. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI