Laporan Keuangan KAJIAN PUSTAKA

2. Pengertian Laporan Arus Kas Menurut Harahap 2007: 93, “Laporan arus kas memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan ”. Menurut Rudianto 2012: 194, “Laporan arus kas adalah suatu laporan tentang aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama suatu periode tertentu beserta penjelasan tentang sumber- sumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut ”. 3. Tujuan Laporan Arus Kas Menurut Rudianto 2011: 195, “Tujuan dibuatnya laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama suatu periode tertentu”. 4. Kegunaan Laporan Arus Kas Menurut Jusup 2011: 410, laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pengeluaran kas, dan perubahan bersih kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Informasi yang tercantum dalam laporan arus kas akan membantu investor, kreditor dan pihak-pihak lainnya dalam menilai: a. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas di masa yang akan datang. Investor dapat membuat prediksi tentang jumlah, saat dan ketidakpastian kas yang akan datang, lebih baik dari pada yang dihasilkan oleh data berbasis akrual dengan mempelajari hubungan pos-pos dalam laporan arus kas. b. Kemampuan perusahaan untuk membayar dividen dan membayar kewajibannya. Apabila perusahaan tidak memiliki kas yang mencukupi, maka perusahaan tidak akan dapat membayar gaji pegawai, membayar hutang, atau membayar dividen. c. Alasan tentang terjadinya perbedaan antara laba bersih dengan kas bersih yang dihasilkan digunakan oleh aktivitas operasi. Laba bersih memberikan informasi tentang keberhasilan atau kegagalan operasi perusahaan. d. Transaksi-transaksi kas untuk investasi dan pendanaan selama periode laporan. Mempelajari transaksi-transaksi investasi dan pendanaan perusahaan, pembaca laporan keuangan akan dapat lebih mengerti mengapa aset dan kewajiban berubah selama periode laporan. 5. Pengklasifikasian Arus Kas Menurut Jusup 2011, “Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan kas dan pengeluaran kas menjadi aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan”. a. Aktivitas Operasi Aktivitas operasi meliputi pengaruh kas dari transaksi-transaksi yang menimbulkan pendapatan dan beban. Hal tersebut akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI masuk dalam penentuan laba bersih. Aktivitas operasi meliputi pos-posan laporan laba-rugi Jusup 2011. Menurut International Federation of Accountants dalam SAK- ETAP 2013 :23, arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasilan utama pendapatan entitias. Arus kas operasi pada umumnya berasal dari transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi. Contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah: 1 Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa 2 Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain. 3 Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa 4 Pembayaran kas kepada dan atas nama karyawan 5 Pembayaran kas atau restitusi pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi. 6 Penerimaan dan pembayaran kas dari investasi, pinjaman, dan kontrak lainnya yang dimiliki untuk tujuan perdagangan yang sejenis dengan persediaan yang dimaksudkan untuk dijual kembali. Menurut Darsono dan Ashari 2005: 22, aktivitas operasi adalah aktivitas pendapatan utama perusahaan principal revenue- producing activies dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. b. Aktivitas investasi meliputi: Menurut International Federation of Accountants dalam SAK-ETAP 2013: 24, arus kas dari investasi mencerminkan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah: 1 Pembayaran kas untuk memperoleh aset tetap termasuk aset tetap yang dibangun sendiri, aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lainnya. 2 Penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lainnya. 3 Pembayaran kas untuk perolehan efek ekuitas atau efek utang entitas lain dan bunga dalam joint venture selain pembayaran untuk efek yang diklasifikasikan sebagai kas atau setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan. 4 Penerimaan kas dari penjualan efek ekuitas atau efek utang dari entitas lain dan bunga dari joint venture