ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT U

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR EFEKTIVITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, TBK.

Ryan Aditya NIM : 2009 - 31 - 005

Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Prof. DR. Moestopo ( Beragama ) JAKARTA 2013

Skripsi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Dalam Program Studi Manajemen Pada Program Strata Satu Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama)

Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Prof. DR. Moestopo ( Beragama )

JAKARTA 2013

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR EFEKTIVITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, TBK.

Telah disetujui pada tanggal : ……………………….. Oleh :

Pembimbing

(Ngadilan, S.E., M.M.)

Dekan Fakultas Ekonomi

(Drs. Haryo Widharso, MBA.)

LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR EFEKTIVITAS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, TBK.

Telah diuji pada tanggal : 24 Agustus 2013 Penguji

(Ignatius Sutardjo, S.E., MBA.) : …………………….. Ketua

(Satriyo Wibowo, S.E., M.M.) : …………………….. Anggota

ABSTRAK

Suatu keharusan bagi perusahaan mencantumkan laporan arus kas dalam laporan keuangan tahunan, membuat pengguna informasi laporan arus kas sebagai alat analisis kinerja perusahaan semakin penting. Salah satu analisis kinerja keuangan dengan menggunakan laporan arus kas adalah rasio laporan arus kas. Analisis laporan arus kas, komponen neraca dan laporan laba rugi sebagai alat analisis rasio. Tujuan dari penelitian dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT. HM Sampoerna, Tbk. dengan menggunakan arus kas dan menilai tingkat likuiditas, solvabilitas serta pengembalian arus kas keuangan perusahaan yang diukur menggunakan analisis informasi arus kas dalam bentuk rasio dan mengungkapkan peranan informasi arus kas dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. Tempat penelitian adalah PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk yang beralamat one pacific place, lantai 16-20 Sudirman Central Business District (SCBD). Jenis data yang digunakan adalah data Kualitatif yaitu data yang merupakan kumpulan dari data yang bukan angka seperti sejarah berdirinya perusahaan dan struktur organisasinya serta data Kuantitatif yaitu data yang merupakan kumpulan dari data angka - angka seperti neraca, laba rugi dan arus kas. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Dari hasil penelitian dalam skripsi ini, penulis menyimpulkan bahwa tingkat likuiditas keuangan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. dari tahun 2008 - 2012 terlihat sangat baik karena berada diatas batas persentase yang baik untuk rasio current cash debt coverage ialah diatas 40% yakni sebesar 68,50%; 59,84%; 85,44%; 121,39%; 40,34%. Sedangkan untuk tingkat solvabilitas keuangannya sendiri, PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. dari tahun 2008 - 2012 juga memiliki tingkat solvabilitas yang sangat baik pula karena berada diatas batas persentase yang baik untuk rasio cash long - term debt coverage ialah diatas 20% yakni sebesar 60,46%; 56,15%; 80,40%; 113,82%; 37,22% . Serta untuk tingkat pengembalian arus kas pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. untuk tahun 2008 - 2012 dapat disimpulkan bahwa rata - rata tingkat pengembalian arus kas ialah diatas 50% yakni 121,82%; 84,63%; 109,94%; 137,48%; 41,10% untuk cash flow to net income serta 76,22%; 60,00%; 81,03%; 104,44%; 30,61% untuk quality of income ratio .

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatakan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Alat Untuk Mengukur Efektivitas Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. “.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) di Jakarta.

Kemudian, dengan segala kerendahan hati dan rasa yang tulus, penulis ingin mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, memberikan bimbingan serta dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini, kepada:

1) Bapak Drs. Haryo Widharso, MBA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

2) Bapak Ngadilan, S.E.,M.M. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan pengarahan dan petunjuk dalam proses penyelesaian skripsi ini.

3) Bapak Nirwan Mulyanto, Ir., M.M. selaku dosen pembimbing akademik yang telah banyak membantu selama saya selama saya kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

4) Seluruh dosen dan staff Fakultas Ekonomi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) yang saya tidak bisa sebutkan satu persatu.

5) Papa Mama serta sodara - sodara saya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dorongan, semangat dan doa restunya.

6) Pimpinan dan staff PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Khususnya bagian keuangan yang telah membantu saya memberikan data - data guna kepentingan penulisan skripsi ini.

7) Untuk Sahabat-sahabatku yang tidak bisa disebutkan satu persatu khususnya untuk alumni SMA Bakti Mulya 400 yang telah memberikan spirit, semangat demi terselesainya skripsi ini.

8) Untuk tahta, dody, andrian, putu dan Semua teman - teman Fakultas Ekonomi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), khususnya angkatan 2009 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, oleh karena itu dengan senang hati penulis akan menerima kritik dan saran yang dapat menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak pihak yang membutuhkan

Jakarta, 20 Juli 2013

Penulis Ryan Aditya

DAFTAR ISI

Halaman Lembar Prasyarat Gelar …………………………………………

i Lembar Pengesahan Skripsi …………………………………….

ii Lembar Peneteapan Panitia Penguji …………………………….

iii Abstrak ………………………………………………………….

iv Kata Pengantar ………………………………………………….

v Daftar Isi …………………………………………………………

vii Daftar Tabel ………………………..…………………………….

x Daftar Gambar …………………………………………………..

xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………..

B. Identifikasi Masalah …………………………

C. Pembatasan Masalah …………………...........

D. Perumusan Masalah …………………………

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………...

F. Sistematika Penelitian ……………………….

BAB II LANDASAN TEORI

A. Manajemen Keuangan ……………………….

1. Pengertian Manajemen Keuangan ……....

2. Fungsi Manajemen Keuangan …………...

B. Laporan Keuangan …………………………..

1. Pengertian Laporan Keuangan …………..

2. Tujuan Laporan Keuangan ………………

3. Bentuk Laporan Keuangan ………………

C. Laporan Arus Kas …………………………...

1. Pengertian Laporan Arus Kas …………...

2. Kas dan Setara Kas ……………………...

3. Tujuan Laporan Arus Kas ……………….

4. Manfaat Laporan Arus Kas ……………...

5. Klasifikasi Laporan Arus Kas …………...

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian ……………………………

B. Tempat dan Waktu Penelitian ……………….

C. Metode Penelitian …………………………...

1. Metode Pengumpulan Data ………….…..

2. Metode Analisis Data ……………………

D. Jenis dan Sumber Data ………………………

1. Jenis Data ………………………………..

2. Sumber Data ……………………………..

E. Variabel Penelitian …………………………..

1. Variabel likuiditas ……………………….

2. Variabel Solvabilitas …………………….

3. Variabel Cash Flow Retrun ……………...

F. Populasi dan Sampel Penelitian ……………..

1. Populasi Penelitian ………………………

2. Sampel Penelitan ………………………...

G. Instrumen Penelitan ………………………….

1. Tingkat Likuiditas ……………………….

2. Tingkat Solvabilitas ……………………..

3. Tingkat Cash Flow Retrun ……………....

H. Teknik Analisis Arus Kas …………………...

1. Rasio Likuiditas ………………………....

2. Rasio Solvabilitas ………………………..

3. Rasio Cash Flow Retrun ………………...

I. Kerangka Berfikir …………………………...

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Analisis Laporan Arus Kas ………………….

1. Periode 2007 - 2008 ……………….…….

2. Periode 2008 - 2009 ……………….…….

3. Periode 2009 - 2010 .................................

4. Periode 2010 - 2011 ……………………..

B. Analisis Laporan Arus Kas Terhadap Hutang

1. Periode 2007 - 2008 ……………….…….

2. Periode 2008 - 2009 ……………….…….

3. Periode 2009 - 2010 .................................

4. Periode 2010 - 2011 ……………………..

5. Periode 2011 – 2012 …………………….

C. Analisis Laporan Arus Kas Terhadap Pengembalin Arus Kas

1. Periode 2007 - 2008 ……………….…….

2. Periode 2008 - 2009 ……………….…….

3. Periode 2009 - 2010 .................................

4. Periode 2010 - 2011 ……………………..

D. Hasil Perhitungan Rasio Keuangan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………

B. Saran …………………………………………

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………..

85 RIWAYAT HIDUP …………………………………………….

86 LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel II.1 Neraca M & G Industri es ………………………

15 Tabel II.2

17 Tabel II.3 Laporan Arus Kas M & G industries ……………..

Laporan Laba Rugi M & G industries ……………

24 Tabel IV.1 Laporan Arus Kas PT. HM Sampoerna, Tbk

35 Tabel IV.2 Laporan Arus Kas PT. HM Sampoerna, Tbk

periode 2007 - 2008 ……………………...……….

39 Tabel IV.3 Laporan Arus Kas PT. HM Sampoerna, Tbk

periode 2008 - 2009 ……………………...……….

43 Tabel IV.4 Laporan Arus Kas PT. HM Sampoerna, Tbk

periode 2009 - 2010 ……………………...……….

47 Tabel IV.5 Laporan Arus Kas PT. HM Sampoerna, Tbk

periode 2010- 2011 ……………………...……….

52 Tabel IV.6 Hutang PT. HM Sampoerna, Tbk periode 2007 -

periode 2011 - 2012 ……………………...……….

55 Tabel IV.7 Hutang PT. HM Sampoerna, Tbk periode 2008 -

58 Tabel IV.8 Hutang PT. HM Sampoerna, Tbk periode 2009 -

61 Tabel IV.9 Hutang PT. HM Sampoerna, Tbk periode 2010 -

64 Tabel IV.10 Hutang PT. HM Sampoerna, Tbk periode 2011 -

67 Tabel IV.11 Laporan Laba Rugi PT. HM Sampoerna, Tbk

70 Tabel IV.12 Laporan Laba Rugi PT. HM Sampoerna, Tbk

periode 2007 - 2008 ……………………………...

periode 2008 - 2009 ……………………………...

Tabel IV.13 Laporan Laba Rugi PT. HM Sampoerna, Tbk periode 2009 - 2010 ……………………………...

74 Tabel IV.14 Laporan Laba Rugi PT. HM Sampoerna, Tbk periode 2010 - 2011 ……………………………...

76 Tabel IV.15 Laporan Laba Rugi PT. HM Sampoerna, Tbk periode 2011 - 2012 ……………………………...

78 Tabel IV.16 Rasio Keuangan Laporan Arus kas PT. HM Sampoerna, Tbk periode 2008 - 2012 ……………

79

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar II.1 Kerangka Berfikir ………………………………

33

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang terus meningkat dengan pesat menyebabkan semakin diperlukannya keahlian dalam menganalisis laporan keuangan. Untuk itu manajer dituntut memilih informasi dalam jaringan yang luas untuk mengetahui kondisi perusahaan saat ini maupun perkiraan kondisi dimasa yang akan datang. Dengan penganalisian laporan keuangan akan membantu pihak - pihak yang berkepentingan dalam memilih dan mengevaluasi informasi dan hanya berfokus dengan informasi tersebut, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan daya saingnya masing-masing. Namun pada hakikatya, hampir semua perusahaan mengalami masalah yang sama yaitu bagaimana mengalokasikan sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba maksimal untuk mempertahankan eksistensi perusahaan.

Salah satu ukuran penting untuk menilai kinerja perusahaan adalah Laporan Keuangan. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 tahun 2004, dinyatakan bahwa tujuan Laporan Keuangan untuk umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan - keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban manajemen atas penggunaan sumber - Salah satu ukuran penting untuk menilai kinerja perusahaan adalah Laporan Keuangan. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 tahun 2004, dinyatakan bahwa tujuan Laporan Keuangan untuk umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan - keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban manajemen atas penggunaan sumber -

Selain itu berdasarkan pada pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.2 tahun 2004, dimana perusahaan diwajibkan untuk membuat Laporan Arus Kas sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.

Untuk para pengguna laporan Keuangan, Laporan Arus Kas bermanfaat untuk menilai kinerja suatu perusahaan atas aktifitas operasi, investasi, dan pendanaan serta untuk mengetahui aktifitas mana yang menghasilkan dana terbesar bagi perusahaan itu sendiri. Selain itu, para pengguna Laporan Keuangan dapat juga menilai kinerja perusahaan dari perputaran kas setiap aktifitas perusahaan.

Dalam melakukan analisis terhadap suatu perusahaan penting untuk menilai arus kas bersih yang dihasilkan perusahaan selama satu periode tertentu. Melalui analisis ini dapat dinilai kemungkinan perusahaan dalam menghasilkan kas dimasa yang akan datang dan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang, deviden kepada para pemegang saham ,serta dapat pula menilai apakah investasi perusahaan memberikan arus kas dan return yang baik bagi perusahaan.

Jadi, analisis terhadap Laporan Arus Kas merupakan salah satu bentuk usaha untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih yang diperoleh dari aktifitas operasi, investasi serta menganalisis dan melakukan evaluasi terhadap kelangsungan operasi perusahaan. Sehubungan dengan latar belakang tersebut diatas, penulis mengambil judul sebagai

berikut : “ Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Alat Untuk Mengukur Efektivitas Kinerja Keuangan Pada PT. HM Sampoerna, Tbk ”

B. Identifikasi Masalah

Sehubungan dengan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut Bagaimana kinerja keuangan PT. HM Sampoerna, Tbk jika di ukur dengan analisis arus kas?

C. Pembatasan Masalah

Untuk menjaga relevasi masalah yang akan dibahas, maka penulis membuat batasan masalah. Yaitu memfokuskan permasalahan yang berkaitan dengan Laporan Arus Kas sebagai pengukur kinerja keuangan PT. HM Sampoerna, Tbk.

D. Perumusan Masalah

Dari latar belakang dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas agar analisis yang dilakukan lebih terarah, yaitu : "Bagaimana kinerja keuangan PT. HM Sampoerna, Tbk jika diukur dengan analisis arus kas?"

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian dan analisis yang dilakukan penulis adalah “ untuk mengetahui kinerja keuangan PT. HM Sampoerna, Tbk. Dengan menggunakan arus kas. “

Selain itu manfaat penelitian dan analisis ini ialah sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan bagi perusahaan yang bersangkutan dalam kaitannya dengan kinerja keuangan.

2. Bagi Peneliti Penelitian ini merupakan implementasi dari ilmu ekonomi khususnya manajemen keuangan yang telah didapat dari proses belajar penulis sehingga menambah wawasan penulis mengenai bagaimana penerapan teori dengan praktek yang sebenarnya.

F. Sistematika Penelitian

Untuk mendapatkan gambaran secara jelas dan lengkap, serta sistematis, skripsi ini penulis menyusun dalam 5 (lima) bab, yaitu : BAB I

PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan yang terakhir sistematika penulisan. Dalam latar belakang,penulis menjelaskan apa yang menjadi dasar bagi PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan yang terakhir sistematika penulisan. Dalam latar belakang,penulis menjelaskan apa yang menjadi dasar bagi

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini diuraikan tentang teori - teori yang berhubungan dengan yang digunakan sebagai dasar dalam menganalisis penulisan ini. Adapun bagian - bagian bab ini terdiri atas definisi arus kas, kas, dan setara kas, pengertian Laporan Arus Kas, tujuan Laporan Arus Kas, manfaat Laporan Arus Kas, penyajian Laporan Arus kas, penyusunan Laporan Arus Kas, dan analisis rasio arus kas.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan metode - metode yang penulis gunakan untuk melakukan penelitan pada skripsi ini, baik tujuan penelitian tempat dan waktu penelitian metode penelitian yang akan penulis gunakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini penulis mencoba membahas mengenai Laporan Arus Kas sebagai alat ukur kinerja keuangan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. Sebagai bahan pelengkap analisis tersebut penulis menggunakan data Laporan Keuangan periode 2008, 2009, 2010, 2011 dan 2012.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir dari skripsi ini secara keseluruhan, dimana berisi tentang kesimpulan. Kesimpulan dari seluruh bagian skripsi serta saran yang nantinya akan memberikan manfaat kepada manajemen yang bersangkutan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Manajemen Keuangan

1. Pengertian manajemen keuangan

Menurut Sutrisno (2008: 3) dalam bukunya “Manajemen Keuangan

Modern ” adalah Manajemen Keuangan dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha - usaha mendapatkan dana dengan biaya yang murah serta usaha untuk

menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisiensi.

Martono dan Agus Hartijo (2007: 16) dalam buku “Manajemen

Keuangan ” menyatakan Manajemen Keuangan atau yang sering pula disebut dengan istilah Pembelanjaan adalah seluruh aktivitas perusahaan dalam rangka memperoleh dana, menggunakan dana dan

mengelola asset. J.Fred Weston dan Thomas E. Copeland (2000: 4) dalam buku

“Manajemen Keuangan” ialah Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen dalam perusahaan yang mencakup keputusan investasi,

pembiayaan dan deviden bagi pemilik saham.

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan ialah segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan pendanaan, pengelolaan aktiva, serta menentukan kebijakan deviden secara efektif dan efisien.

2. Fungsi Manajemen Keuangan

Fungsi manajemen keuangan menurut J.Fred Weston dan Thomas E. Copeland (2000: 4) adalah dalam hal keputusan investasi, pembiayaan, dan dividen untuk suatu organisasi.

Dalam hal ini pembagian dividen berarti memutuskan bagaimana perusahaan membayar imbalan kepada para investor atas penggunaan dana mereka. Dana tersebut dikumpulkan dari sumber - sumber keuangan ekstern dan akan dialokasikan untuk penggunaan yang berbeda - beda. Arus dana didalam perusahaan haruslah dipantau dan diawasi. Imbalan untuk sumber - sumber dana dapat berupa hasil pengembalian (return).

Menurut Harmono (2009: 18) ada tiga macam fungsi manajemen keuangan yaitu :

a. Keputusan investasi Keputusan investasi ini menyangkut bagaimana manajer keuangan mengalokasikan dana kedalam bentuk-bentuk investasi yang akan mendatangkan keuntungan dimasa yang akan datang. Hasil dari kebijakan investasi, secara sederhana dapat dilihat pada sisi aktiva neraca perusahaan.

b. Keputusan pembelanjaan kegiatan usaha Dalam hal ini seorang manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi sumbe - sumber pembelanjaan yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya. Hasil b. Keputusan pembelanjaan kegiatan usaha Dalam hal ini seorang manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi sumbe - sumber pembelanjaan yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya. Hasil

c. Keputusan deviden Deviden merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu dividen ini merupakan bagian dari penghasilan yang diharapkan oleh pemegang saham.

B. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Untuk membahas manajemen keuangan, tidak bisa terlepas dari laporan keuangan. Oleh karena itu diperlukan pembahasan singkat mengenai laporan keuangan. Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak - pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam mengambil keputusan. Berikut ini beberapa pendapat mengenai definisi laporan keuangan :

Menurut S Munawir (2004: 2) dalam bukunya “Analisis Laporan

Keuangan ” Laporan Keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

Menurut Sutrisno (2008: 9) dalam bukunya “Manajemen Keuangan

Modern ” Laporan Keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama yakni Neraca dan laporan

Rugi Laba. Menurut Agnes Sawir (2005: 2) dalam bukunya “Dasar-Dasar

Akuntansi ” Laporan Keuangan adalah hasil akhir proses akuntansi. Setiap transaksi yang dapat diukur dengan nilai uang, dicatat dan diolah sedemikian rupa. Laporan akhir pun disajikan dalam nilai uang.

Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Laporan Keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang dilaksanakan secara konsisten serta dibuat dan disajikan dalam bentuk Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, serta Laporan Keuangan Lainnya.

Laporan Keuangan disusun dengan maksud untuk menyajikan laporan kemajuan perusahaan secara periodik. Manajemen perlu mengetahui bagaimana perkembangan keadaan investasi dalam perusahaan dan hasil-hasil yang dicapai selama jangka waktu yang diamati.

2. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan Laporan Keuangan menurut Agnes Sawir (2005: 2) ialah :

a. Memberikan informasi yang menyakut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan dalam suatu perusahaan yang akan bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan tersebut dalam pengambilan keputusan ekstern.

b. Lapoeran Keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya yang secara umm menggambarkan pengaruh keuangan dari kegiatan masa lalu.

c. Laporan Keuangan yang menunjukan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan padanya.

3. Bentuk Laporan Keuangan

Dalam menganalisa dan menafsirkan laporan keuangan, seorang penganalisis harus mempunyai pengertian mengenai bentuk - bentuk maupun prinsip - prinsip penyusunan laporan keuangan serta masalah yang mungkin timbul dalam penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan terdiri dari neraca, rugi laba dan arus kas.

a. Neraca Menurut Sutrisno (2008: 9), neraca merupakan laporan yang sistematis yang menunjukkan aktiva, hutang dan modal sendiri suatu perusahaan pada waktu tertentu.

Neraca bertujuan untuk menunjukkan posisi keuangan pada suatu perusahaan pada tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada akhir tahun fiskal atau tahun kalender sehingga neraca sering disebut dengan balance sheet .

Menurut Darsono (2005: 18) komponen neraca terdiri atas

1) Aktiva Pada sisi aktiva neraca dikelompokkan sesuai urutan yang paling lancar. Pengertian paling lancar disini adalah kemampuan aktiva tersebut untuk dikompersi menjadi kas. Dengan demikian, maka penggolongan aktiva dalam neraca adalah :

a) Aktiva lancar Dalam aktiva lancar, aktiva dikelompokkan berdasarkan urutan yang paling lancar. Aktiva lancar disini adalah yang paling mudah dan cepat untuk dijadikan uang atau kas.

b) Aktiva tetap Aktiva tetap adalah investasi pada tanah, bangunan, kendaraan dan peralatan yang lain yang dilakukan oleh perusahaan. Aktiva tetap disusun berdasarkan urutan yang paling tidak likuid (lancar).

c) Aktiva lain-lain Aktiva lain-lain adalah investasi atau kekayaan lain yang dimiliki oleh perusahaan. Isi dari pos aktiva lain-lain adalah c) Aktiva lain-lain Aktiva lain-lain adalah investasi atau kekayaan lain yang dimiliki oleh perusahaan. Isi dari pos aktiva lain-lain adalah

2) Kewajiban dan Ekuitas Menurut Darsono (2005: 19) berpendapat bahwa kewajiban adalah hak dari pemberi hutang (kreditor) terhadap kekayaan perusahaan, sedangkan ekuitas adalah hak pemilik atas kekayaan perusahaan. Pos - pos dalam sisi ini dikelompokkan sesuai dengan besar kecilnya kemungkinan hak tersebut akan dibayar. Semakin besar kemungkinan hak atas perusahaan dibayar, semakin atas urutannya dalam neraca. Pembagian dalam sisi kewajiban dan ekuitas dalam neraca adalah:

a) Kewajiban jangka pendek Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban kepada kreditor yang akan dibayarkan dalam jangka waktu satu tahun kedepan. Komponennya antara lain adalah hutang dagang, hutang gaji, hutang pajak, hutang bank yang jatuh tempo dalam satu tahun, dan hutang - hutang lain.

b) Kewajiban jangka panjang Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang akan dibayarkan dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi atau satu tahun. Komponennya adalah hutang bank, b) Kewajiban jangka panjang Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang akan dibayarkan dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi atau satu tahun. Komponennya adalah hutang bank,

c) Ekuitas Ekuitas adalah hak pemilik atas perusahaan. Hak pemilik akan dibayarkan hanya melalui dividen kas atau dividen likuiditas akhir.

Dari jabaran diatas tadi dapat saya berikan contoh dari Neraca:

Tabel II.1 M & G Industries Neraca

Per 31 Desember 1995 / 1996

1995 1996 Kas

9000 $ 500 Piutang Dagang

12500 16000 Persediaan

29000 45500 Total Aktiva Lancar

Tanah 20000 26000 Bangunan dan Peralatan

70000 100000 ( Akumulasi Penyusutan )

-28000 -38000 Total Aktiva Tetap

Total Aktiva 112500 150000

Utang Dagang 10500 22000 Nota Bayar Banyak Jangka Pendek 17000 47000

Total Utang Lancar 27500 69000

Utang Jangka Panjang 28750 22950 Saham Biasa

31500 31500 Saldo Laba Ditahan

Total Utang dan Ekuitas $ 112500 $ 150000

Sumber : A.J Keown, et.all “Dasar - dasar Manajemen Keuangan” Sumber : A.J Keown, et.all “Dasar - dasar Manajemen Keuangan”

Sedangkan menurut Darsono (2005: 20) laporan laba rugi merupakan akumulasi aktivitas yang berkaitan dengan pendapatan dan biaya-biaya selama periode waktu tertentu, misalnya bulanan atau tahunan. Untuk melihat periode waktu tertentu yang dilaporkan, maka pembaca laporan laba rugi perlu memperhatikan kepala ( heading) pada laporan tersebut. Komponen laba rugi menurut Darsono (2005: 21) adalah :

1) Pendapatan/Penjualan

2) Harga Pokok Penjualan

3) Biaya Pemasaran

4) Biaya Administrasi dan Umum

5) Pendapatan Luar Usaha

6) Biaya Luar Usaha

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa laporan laba rugi merupakan suatu daftar perusahaan dimana didalamnya didasarkan atas semua pendapatan dan biaya-biaya sedemikian rupa yang terjadi pada periode tertentu yang disusun secara sistematis sehingga dengan mudah dapat diketahui apakah suatu perusahaan itu memperoleh laba atau rugi. Berikut contoh Laporan Laba Rugi :

Tabel II.2 M & G Industries Laporan Laba Rugi Per 31 Desember 1995 / 1996

1996 Penjualan

160000 Harga Pokok Penjualan

Laba Kotor 50000 64000

Beban Operasi 21000 21000 Beban Operasi Tetap

12500 16000 Beban Operasi Variabel

Total Beban Operasi 38000 47000

Laba Sebelum Bunga dan Pajak

17000 Beban Bunga

Laba Sebelum Pajak 9000 10900 Pajak

5450 Sumber : A.J Keown, et.all “Dasar - dasar Manajemen Keuangan”

Laba Bersih

C. Laporan Arus Kas

1. Pengertian Laporan Arus Kas

Berdasarkan Pernyataan Standart Akutansi Keuangan (PSAK) No. 2 (2004) perusahaan diwajibkan untuk membuat Laporan Arus Kas sebagai salah satu laporan keuangan utamanya. Sesuai dengan PSAK No. 2 (2004) Laporan Arus Kas merupakan laporan yang tidak dapat dipisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periodenya dalam penyajian laporan keuangan.

Dalam Pernyataan Standar Akutansi Keuangan (PSAK) No. 2 (2004) Ikatan Akutansi Indonesia menyatakan bahwa Laporan Arus Kas sebagai berikut :

Informasi tentang arus kas suatu perusahaan yang berguna bagi para pemakai laporan keuangan adalah sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas atau setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

Informasi yang terdapat dalam Laporan Arus Kas juga dapat memberikan gambaran untuk memprediksi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan arus kas di masa yang akan datang. Karena dalam Laporan Arus Kas akan terlihat penggunaan kas yang ada dalam perusahaan dan juga arus kas selama beberapa periode, maka hal itu dapat digunakan untuk menilai kemungkinan arus kas dimasa yang akan datang dan juga untuk memprediksi perusahaan dalam menghasilkan laba. Jadi Informasi yang terdapat dalam Laporan Arus Kas juga dapat memberikan gambaran untuk memprediksi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan arus kas di masa yang akan datang. Karena dalam Laporan Arus Kas akan terlihat penggunaan kas yang ada dalam perusahaan dan juga arus kas selama beberapa periode, maka hal itu dapat digunakan untuk menilai kemungkinan arus kas dimasa yang akan datang dan juga untuk memprediksi perusahaan dalam menghasilkan laba. Jadi

Perusahaan yang dianggap baik adalah perusahaan yang dapat menghasilkan laba, disamping itu juga dapat menghasilkan arus masuk kas bersih yang semakin meningkat dimasa yang akan datang, sebab dapat terjadi dimana suatu perusahaan menghasilkan laba yang tinggi sedangkan dari laporan arus kas dapat dilihat arus kas dari kegiatan - kegiatannya menunjukan arus kas netto yang negatif. Hal ini dapat menunjukan bahwa perusahaan tersebut mungkin menghasilkan pendapatan yang besar, namun pendapatan tersebut belum diterima.

Laporan Laba Rugi disusun berdasarkan accrual basis yang memungkinkan pelaporan pendapatan dan beban walaupun belum ada kas masuk dan kas keluar. Maka dari pada itu, perusahaan dapat melaporkan laba yang tinggi dengan menggunakan konsep ini. Melalui konsep ini, pendapatan dan beban diakui bila sudah ada uang kas yang masuk atau uang kas yang keluar. Dengan demikian laba tidak dapat ditentukan berdasarkan penerimaan kas yang belum ada. Sehingga Laporan Arus Kas tidak dapat direkayasa, Walaupun jumlah laba atau rugi bisa dirubah dengan menggunakan metode atau taksiran tertentu berdasarkan data aktual.

2. Kas dan Setara Kas

Kas ialah saldo kas yang ada diperusahaan atau cash in hand dan rekening giro atau bank. Kas yang ber ada diperusahaan adalah uang kas yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas pembayaran - pembayaran secara tunai, dan juga sebagai sarana untuk menerima penerimaan - penerimaan dari hasil usaha. Menurut PSAK No. 9 (2002) yang dimaksuddengan kas adalah pembayaran siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Penerimaan atau pengeluaran uang juga dapat dilakukan melaui bank, yaitu apabila perusahaan yang bersangkutan memiliki rekening giro dibank. Yang dimaksud dengan bank berdasarkan PSAK No. 9 (2002) adalah sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.

Kemudian dalam Laporan Arus Kas juga dinyatakan tentang setara kas. Definisi setara kas menurut PSAK No. 2 (2002) adalah investasi yang sifatnya likuid, dan dapat segera dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi perubahan nilai yang signifikan

Pada dasarnya setara kas merupakan investasi jangka pendek dengan masa jatuh tempo tidak lebih dari 3 (tiga) bulan yang sangat likuid dan dapat dipertukarkan dengan sejumlah uang tunai dengan segera. Setiap perusahaan memiliki kebijakan tersendiri mengenai setara kas, tidak semua investasi jangka pendek adalah setara kas, yang penting setara kas tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut : Pada dasarnya setara kas merupakan investasi jangka pendek dengan masa jatuh tempo tidak lebih dari 3 (tiga) bulan yang sangat likuid dan dapat dipertukarkan dengan sejumlah uang tunai dengan segera. Setiap perusahaan memiliki kebijakan tersendiri mengenai setara kas, tidak semua investasi jangka pendek adalah setara kas, yang penting setara kas tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut :

b. Tanggal jatuh temponya sangat singkat (tidak boleh lebih dari tiga bulan) dengan resiko perubahan nilai yang sangat kecil

3. Tujuan Laporan Arus Kas

Tujuan Laporan Arus Kas secara umum adalah untuk membantu para investor, kreditor, dan para pemakai eksternal lainnya agar dapat memahami dengan baik tentang aktivitas pembayaran dan investasi dari suatu perusahaan dalam periode tertentu. Sedangkan tujuan Laporan Arus Kas secara khusus didalam PSAK No. 2 (2002) adalah :

a. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih dimasa depan.

b. Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, untuk membayar hutang jangka pendek maupun jangka panjang, membayar dividen dan kebutuhan dalam perndaan ekstern.

c. Menilai sebab - sebab adanya perbedaan anatar laba bersih dan penerimaan serta hubungan dengan pembayaran kas.

d. Menilai pengaruh dari transaksi investasi dan pendanaan kas serta non kas terhadap posisi keuangan perusahaan dalams suatu periode.

4. Manfaat Laporan Arus Kas

Informasi dalam Laporan Arus Kas dapat membantu investor, kreditor, dan pihak lainnya dalam menilai hal - hal sebagai berikut : Informasi dalam Laporan Arus Kas dapat membantu investor, kreditor, dan pihak lainnya dalam menilai hal - hal sebagai berikut :

b. Kemampuan entitas dalam membayar deviden dan juga untuk memenuhi kewajibannya dalam membayar hutang jangka pendek maupun jangka panjang

c. Penyebab perbedaan antara laba bersih dengan arus kas bersih dari kegiatan operasi. Angka laba bersih merupakan hal yang penting karena akan memberikan informasi mengenai keberhasilan atau kegagalan sebuah perusahaan bisnis dari suatu periode ke periode lainnya

d. Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan setara kas dalam satu periode tertentu. Dengan memeriksa kegiatan investasi perusahaan dan kegiatan pembiayaannya.

5. Klasifikasi Arus Kas

Menurut Donald E. Kieso (2004: 374) arus kas diklasifikasikan berdasarkan pada kegitan operasi, investasi, dan pembayaran. Karakteristik transaksi dan peristiwa lainnya dari jenis kegiatannya adalah:

a. Aktifitas operasi melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang dilibatkan dalam proses penentuan laba bersih

1) Penerimaan kas

a) Penjualan barang dan jasa

b) Penjualan efek perdagangan

c) Pendapatan bunga

d) Penerimaan deviden

2) Pengeluaran kas

a) Pembelian persediaan

b) Pembayaran upah gaji

c) Pembayaran pajak

d) Beban dan bunga

e) Beban dan lain – lain

b. Aktifitas investasi umumnya melibatkan aktiva jangka panjang

1) Penerimaan dan pembayaran kas pokok

2) Perolehan serta pelepasan investasi dan aktiva produktif jangka panjang

3) Aktifitas pembiayaan melibatkan pos - pos kewajiban dan ekuitas pemegang saham serta meliputi:

a) Perolehan kas dari kreditor dan pembayaran kembali terhadap pinjaman

b) Perolehan modal dari pemilik dan pemberian tingkat pengembalian atas dan pengembalian akan investasinya

Contoh Laporan Arus Kas yang menggunakan Neraca dan Laporan Laba Rugi :

Tabel II.3 M & G Industries Laporan Arus Kas Per 31 Desember 1996

Arus kas dari aktifitas operasi

Pendapatan Bersih (dari Laporan Laba Rugi) $ 5450 Ditambah (dikurangi) untuk rekonsiliasi Pendapatan bersih pada arus kas Penambahan utang dagang

11500 Penambahan pada persediaan

{16500} Beban depresiasi

{10000} Penambahan pada piutang dagang

3500 Arus masuk Bersih dari Aktiva operasi

Arus kas dari aktivitas investasi

Pembelian tanah {6000} Pembelian pabrik dan peralatan

Arus kas keluar bersih dari aktifitas investasi {36000} Aktifitas kas dari Aktifitas finansial Kas masuk

30000 Penambahan wesel pada bank Kas keluar Pengurangan pada utang jangka panjang

{5800} Deviden saham biasa

kas masuk bersih dari aktifitas finansial 20550 Penambahan(pengurangan) bersih pada arus kas untuk periode ini

Balance kas diawal tahun 9000 balance kas diakhir tahun

500 Sumber : A.J Keown, et.all “Dasar - dasar Manajemen Keuangan ”

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian dan analisis yang dilakukan penulis adalah untuk mengetahui efektifitas kinerja keuangan PT. HM Sampoerna, Tbk. Dengan menggunakan Laporan Arus Kas.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data secara langsung yang diperlukan dari PT. HM Sampoerna, Tbk dan sebagian data - data yang diperlukan melalui pemanfaatan media internet. Penelitian ini dilakukan sejak bulan februari 2013.

C. Metode Penelitian

Dalam hal penyusunan skripsi ini banyak diperlakukan data - data yang harus dikumpulkan. Untuk keperluan tersebut penulis melakukan penelitian melalui :

1. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Penelitian Kepustakaan Yaitu suatu bentuk penelitian guna mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini, dimana data tersebut diperoleh melalui buku - buku yang berkaitan dengan permasalahan a. Metode Penelitian Kepustakaan Yaitu suatu bentuk penelitian guna mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini, dimana data tersebut diperoleh melalui buku - buku yang berkaitan dengan permasalahan

b. Metode Studi Lapangan Yaitu suatu bentuk penelitian guna mendapatkan data sekunder berupa data jadi. Dalam hal ini penulis mendapatkan data tersebut dengan cara melakukan riset pada PT. HM Sampoerna, Tbk

2. Metode Analisis Data

a. Deskriptif Kualitatif Penulis melakukan analisa dan menjelaskan terhadap laporan keuangan perusahaan yang dapat digunakan sebagai dasar pengukuran kinerja perusahaan sehingga nantinya dapat di pergunakan oleh pihak perusahaan dan di pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan perusahaan.

b. Deskriptif Kuantitatif Penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan analisa rasio terhadap Laporan Arus Kas sebagai alat ukur terhadap kinerja keuangan perusahaan. Sebagai bahan pelengkap analisa tersebut, penulis menggunakan data laporan keuangan 2008, 2009, 2010, 2011, 2012.

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah :

a. Data Kualitatif yaitu data yang merupakan kumpulan dari data yang bukan angka seperti sejarah berdirinya perusahaan dan struktur organisasinya.

b. Data Kuantitatif yaitu data yang merupakan kumpulan dari data angka - angka seperti neraca, laba rugi dan arus kas.

2. Sumber Data

Sumber data yang dijadikan objek penelitian adalah laporan keuangan berupa neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas PT. HM Sampoerna, Tbk.

E. Variabel Penelitian

Variabel yang dipakai dalam penelitian ini , yaitu :

1. Variabel Likuiditas

Variabel ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar kembali hutang jangka pendeknya pada saat jatuh tempo

2. Variabel Solvabilitas

Variable ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek dan jangka panjang apabila sekiranya prusahaan dilikuidasi.

3. Variabel Cash Flow Return

Variabel ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas pada suatu periode.

F. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ialah laporan keuangan PT. HM Sampoerna, Tbk selama perusahaan itu berdiri.

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian ialah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel penelitian yang digunakan untuk penelitian ini ialah laporan keuangan PT. HM Sampoerna, Tbk selama 5 tahun terakhir yang terdiri dari tahun 2008 sampai tahun 2012 yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.

G. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Pengukur Tingkat Likuiditas

Instrument ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar kembali hutang jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Rasio likuiditas ,yaitu :

Current Cash Debt Coverage Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk menutupi hutang lancar dengan mengandalkan kas yang dihasilkan dari aktifitas operasinya. Menurut Drs Lukas Setia Atmaja, M.Sc (2001:411) batas persentase yang baik untuk rasio ini ialah diatas 40%.

Rumus :

2. Instrumen Pengukur Tingkat Solvabilitas

Instrument ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek dan jangka panjang apabila sekiranya perusahaan dilikuidasi. Rasio ini, yaitu:

Cash Long – Term Debt Coverage Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar total hutang dengan mengandalkan kas yang dihasilkan dari aktifitas operasi. Menurut Drs Lukas Setia Atmaja, M.Sc (2001:412) batas persentase yang baik untuk rasio ini ialah diatas 20%.

Rumus :

3. Instrument Pengukur Tingkat Cash Flow Return

Instrument ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas pada suatu periode perusahaan. Rasio ini, yaitu:

Cash Flow to Net Income Rumus :

Quality of income Rumus :

H. Teknik Analisis Arus Kas

Analisis arus kas merupakan alat yang digunakan dalam melihat dari mana sumber dana yang diperoleh dan untuk apa dana tersebut digunakan. Dengan menggunakan analisi terhadap Laporan Arus Kas, makan perusahaan dapat menyusun anggaran kas agar masalah seperti kekurangan kas dapat diantisipasi. Untuk membuat Laporan Arus Kas, harus tersedia Neraca dan Laporan Laba Rugi. Adapun yang saya ratio yang digunakan sebagai alat pengukuran ialah rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio pendapatan Arus kas

1. Rasio Likuiditas

Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar kembali hutang jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Rasio likuiditas ini yaitu:

Current Cash Debt Coverage

Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk menutupi hutang lancer dengan mengandalkan kas yang dihasilkan dari aktifitas operasinya. Menurut Drs Lukas Setia Atmaja, M.Sc (2001:411) batas persentase yang baik untuk rasio ini ialah diatas 40%.

Rumus :

2. Rasio Solvabilitas

Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek dan jangka panjang apabila sekiranya perusahaan dilikuidasi. Rasio ini yaitu:

Cash Long – Term Debt Coverage

Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar total hutang dengan mengandalkan kas yang dihasilkan dari aktifitas operasi. Menurut Drs Lukas Setia Atmaja, M.Sc (2001:412) batas persentase yang baik untuk rasio ini ialah diatas 20%.

Rumus :

3. Rasio Cash Flow Return

Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas pada suatu periode. Rasio ini yaitu: Cash Flow to Net Income

Rumus :

Quality of Income Rumus :

I. Kerangka Berfikir

Gambar II.1 Kerangka Berfikir

Laporan keuangan

Laporan Arus Kas

Analisis Laporan Arus kas:

1. Current Cash Debt Coverage

2. Cash Long – Term Debt Coverage

3. Cash Flow to Net Income

4. Quality of Income

Kinerja Keuangan

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Analisis Laporan Arus Kas

1. Periode 2007 dan 2008

a) Aktivitas Operasi Arus kas masuk dari aktivitas operasi pada PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk, berasal dari penerimaan kas dari pelanggan dan penghasilan bunga. Sedangkan arus kas yang keluar dari aktivitas operasi pada PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk berasal dari pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan, pajak dan cukai, beban pembiayaan, dan kegiatan usaha lain.

Berdasarkan laporan arus kas pada PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk, tahun 2007 dan 2008, kas yang diperoleh dari aktivitas operasi berasal dari penerimaan dari pelanggan tahun 2008 sebesar Rp.38,529,830 meningkat dibanding tahun 2007 sebesar Rp.32,736,426 dana tersebut dialokasikan untuk membayar kepada pemasok dan karyawan sebesar Rp.14,656,990 serta untuk membayar pajak, cukai dan lain - lain sebesar Rp.18,940,392. Jumlah tersebut sedikit meningkat dibanding tahun 2007, sehingga kas kegiatan operasi tahun 2008 terjadi surplus sebesar Rp.4,745,113 meningkat 265% dibanding tahun 2007 sebesar Rp.1,786,380

Tabel IV.1 PT HM SAMPOERNA Lapoan Arus Kas Per 31 Desember 2007 / 2008

(Dalam Jutaan Rupiah)

2008

2007

Arus Kas dari aktivitas operasi

Penerimaan kas dari pelanggan 38,529,830 32,736,426 Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan

(14,656,990) (13,738,684) Pajak dan cukai

(18,940,392) (17,103,589) Beban pembiayaan

(211,670) (240,527) Penghasilan bunga

37,422 57,725 Kegiatan usaha lainnya

(13,087) 75,074 Arus kas bersih dari aktivitas operasi

4,745,113 1,786,425

Arus kas dari aktivitas investasi

Penerimaan dari penjualan Merek dagang

- Saham anak perusahaan

155,377 27,397 Aset tetap

47,934 23,175 Penyetaraan saham pada perusahaan asosiasi

34,031 Pembayaran untuk pembelian Aset tetap

(1,194,954) (1,163,191) Pembangunan properti investasi

- Saham anak perusahaan

(377,362) Arus kas bersih dari aktivitas investasi

(991,643) (1,455,950)

Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan

Penerimaan dari pinjaman Jangka pendek

7,557,385 2,771,211 Pinjaman pihak hubungan istimewa

- Pembayaran kembali Pinjaman jangka pendek

(8,521,274) (1,800,000) Sewa pembiayaan

(60,711) (12,841) Hutang obligasi

(600,000) pinjaman pihak hubungan istimewa

(154,931) - Deviden yang dibayarkan kepada pemegang saham

(3,462,570) (1,292,985) Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan

(4,642,101) (934,615)

bersih kas dan setara kas

(888,631) (604,140)

Kas dan setara kas awal tahun

401,305 1,005,445

Kas dan setara kas akhir tahun

(487,411) 401,260

Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari

Kas dan setara kas 499,362 557,239 Cerukan

(986,773) (155,979) Jumlah

(487,411) 401,260

b) Aktivitas Investasi Arus kas yang masuk dari aktivitas investasi PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk, berasal dari penerimaan dari penjualan Merek dagang, saham anak perusahaan, aset tetap, penyetaraan saham pada perusahaan asosiasi dan penerimaan dari pinjaman pihak berelasi. Sedangkan arus kas yang keluar dari aktivitas investasi berasal dari pembayaran untuk pembelian aset tetap, pembangunan properti investasi, saham anak perusahaan, dan pemberian pinjaman kepada pihak berelasi.

Berdasarkan laporan arus kas dari aktivitas investasi pada PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk, pada tahun 2007 dan 2008 kas yang diperoleh dari aktivitas investasi berasal dari penerimaan dari penjual saham anak perusahaan dan aset tetap tahun 2008 sebesar Rp.203,311 meningkat dibanding tahun 2007 sebesar Rp.84,603. Dana dari surplus operasi tersebut sepenuhnya digunakan untuk pembelian aset tetap sebesar Rp.1,194,954. Jumlah tersebut sedikit menurun dibanding tahun 2007, sehingga kegiatan investasi tahun 2008 terjadi defisit sebesar negatif Rp.991,643 menurun 32% dibanding tahun 2007 sebesar negatif Rp.1,455,950.

c) Aktivitas Pendanaan Arus kas yang masuk dari aktivitas pendanaan PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk, berasal dari pinjaman jangka c) Aktivitas Pendanaan Arus kas yang masuk dari aktivitas pendanaan PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk, berasal dari pinjaman jangka