Data Penelitian Cara Pengumpulan Data

Untuk menganalisis data agar dapat ditarik kesimpulan, maka peneliti melakukan: 1. Analisis horisontal terhadap laporan arus kas Koperasi Kredit CU Lantang dengan cara membandingkan arus kas tahun 2014 dengan tahun 2013 sebagai tahun dasar, tahun 2015 dengan tahun 2014 sebagai tahun dasar, tahun 2016 dengan tahun 2015 sebagai tahun dasar. Dari hasil tersebut kita bisa menentukan kenaikan atau penurunan yang terjadi. Perubahan ini bisa dinyatakan dalam bentuk persentase. Metode analisis horisontal terhadap laporan arus kas Koperasi Kredit CU Lantang Tipo dilakukan untuk mengetahui perkembangan arus kas bersih periode 2014-2016 dan untuk memperoleh informasi yang relevan tentang keseluruhan penerimaan dan pengeluaran kas, hubungan pos-pos arus kas yang signifikan. 2. Analisis laporan arus kas menggunakan rasio arus kas. Analisis rasio arus kas dilakukan dengan cara membandingkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan sehingga dapat diketahui kinerja keuangan koperasi ditinjau dari arus kasnya. Rasio kas yang digunakan dalam analisis ini terdiri dari: Rumus perubahan sejak tahun dasar = T − T T a. Rasio Arus Kas Operasi AKO Menurut Darsono dan Ashari 2005: 91, “Rasio arus kas operasi menghitung kemampuan arus kas operasi dalam membayar kewajiban lancar ”. Rasio ini diperoleh dengan membagi arus kas operasi dengan kewajiban lancar. Semakin besar rasio ini, maka perusahaan dikatakan semakin baik. Rasio ini dapat dibuat dalam bentuk presentase. Apabila rasio ini 1:1 atau 100 berarti aktiva lancar dapat menutupi semua kewajiban jangka pendeknya. Rasio yang lebih aman adalah berada diatas 1 atau diatas 100 Afrina, 2013. Perusahaan yang memiliki rasio arus kas operasi terhadap kewajiban lancar di bawah 1 berarti bahwa perusahaan tersebut tidak mampu melunasi kewajiban lancar hanya dengan menggunakan arus kas operasi saja Heri, 2015: 124. b. Rasio Total Hutang TH Menurut Darsono dan Ashari 2005: 91, rasio ini menunjukkan jangka waktu pembayaran hutang oleh perusahaan dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk membayar hutang. Rasio ini diperoleh dari arus kas Rasio AKO = operasi dibagi dengan total hutang. Rasio ini untuk menganalisis dalam jangka waktu beberapa lama perusahaan akan mampu membayar hutang dengan menggunakan arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasional perusahaan. Semakin besar nilai rasio ini, maka perusahaan dikatakan semakin baik, rasio ini tidak harus 100 atau 1:1 Afrina, 2013. Angka sekitar 20 untuk rasio ini merupakan hal yang biasa untuk perusahaan yang sehat keuangannya Mamduh dan Halim, 2014: 211. c. Rasio Pengeluaran Modal PM Menurut Darsono dan Ashari 2005: 92, “Rasio ini digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan pembayaran hutang yang ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi dibagi dengan pengeluaran modal”. Menurut Mamduh dan Halim 2014: 212, “Besar- kecilnya arus kas untuk pengeluaran investasi akan sangat bergantung dari siklus produk yang dipunya. Rasio yang lebih besar dari 1 satu dapat diharapkan”. Rasio TH = T