METODOLOGI PENELITIAN DODY SETIYAWAN

Pemanf aat an limbah ikan menjadi Pupuk organik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” JATIM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Bahan – bahan yang digunakan Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah ikan yang tingkat kesegarannya sudah tidak layak lagi untuk digunakan sebagai bahan pangan untuk manusia maupun hewan. Ikan tersebut merupakan limbah ikan basah yang dibuang oleh pedagang ikan di pasar ikan kota Sidoarjo. Bahan bantu yang digunakan berupa ekstrak kasar buah nanas sebagai sumber enzim bromelin. Dan juga aquadest sebagai pelarut. III.2 Alat yang digunakan 1. Kompor listrik. 2. Labu leher tiga. 3. Termometer 4. Statif 5. Kondensor 6. Pengaduk 7. Kertas saring 8. Corong. Pemanf aat an limbah ikan menjadi Pupuk organik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” JATIM III.3 Gambar dan susunan alat III.3.1 Proses penghancuran limbah Keterangan gambar : 1. Blender. III.3.2 Proses Hidrolisis 1 2 7 6 1 3 9 5 4 8 Pemanf aat an limbah ikan menjadi Pupuk organik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” JATIM Keterangan gambar : 1. Kompor listrik. 2. Labu leher tiga. 3. Termometer. 4. Statip. 5. Kondensor. 6. Air masuk. 7. Air keluar. 8. Motor pengaduk. 9. Impeler

III. 4 Variabel

Kondisi yang ditetapkan :  Berat limbah ikan : 100 gr  pH : 7  Pengadukan : 200 rpm  Suhu proses : 50-80 o C Peubah :  Konsentrasi : 20, 40, 60, 80, dan 100  Waktu : 2, 4, 6, 8, dan 10 jam III.5 Metodelogi Penelitian III.5.1 Pembuatan ekstrak buah nanas : Langkah – langkah pembuatan ekstrak buah nanas yaitu melalui beberapa proses yaitu pemilihan bahan, pengupasan, pencucian, pemotongan, penghancuran, dan penyaringan. Pemanf aat an limbah ikan menjadi Pupuk organik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” JATIM 1. Pemilihan Buah nanas dipilih yang sudah tua namun tidak terlalu matang karena enzim bromelin banyak terdapat pada buah nanas yang tidak terlalu matang. 2. Pengupasan Kulit nanas dikupas dan mata nanas dibersihkan. 3. Pencucian Nanas yang sudah dikuliti dan dibuang mata kulitnya kemudian dicuci agar rasa gatal yang biasanya dari mata nanas dapat menjadi hilang. 4. Pemotongan Nanas dipotong menjadi 4 apabila akan diparut dan dipotong kecil – kecil apabila akan diblender. 5. Pemarutan atau pemblenderan Nanas diparut atau diblender sampai halus dengan penambahan air 1 : 1. Fungsi penambahan air yaitu untuk mengatur konsentrasi ekstrak kasar buah nanas. 6. Penyaringan Nanas yang sudah diparut diblender akan mengeluarkan air. Air dan ampasnya dipisahkan dengan cara disaring. Penyaringan pertama dengan saringan lubang agak besar agar ampas dan saringan mudah terpisah sedangkan penyaringan kedua dengan kain supaya air nanas bersih dari ampasnya. 7. Centrifuge Air nanas yang sudah bersih dari ampas kemudian di centrifuge untuk mengambil ekstrak kasar buah nanas.

8. Penentuan variabel

Ekstrak kasar yang diperoleh ditimbang dalam erlemeyer sebanyak 20,

40, 60, 80, dan 100 dari berat limbah ikan.