Enzim Bromelin. Faktor – faktor yang mempengaruhi aktifitas enzim :

Pemanf aat an limbah ikan menjadi Pupuk organik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” JATIM setelah berbagai teori lain yang lebih tua diajukan, diperdebatkan, serta dibantah. Enzim – enzim dapat diproduksi oleh mikroba atau bahan lainnya, misalnya bahan hewani atau nabati. Bahkan kini kita dapat mengisolasi enzim dalam bentuk murni. Daya kerja katalitik enzim memang menarik untuk diketahui karena aneh. Diperkirakan enzim tidak masuk dalam reaksi kimia dengan senyawa yang terlibat. Banyak teori yang telah disampaikan, tetapi yang banyak disetujui adalah Suatu sistem gembok dan kunci Lock and Key. Enzim diumpamakan sebagai kunci pintu yang terkunci akan sukar dibuka, atau harus dengan energi kekuatan besar, tetapi dengan kunci yang tepat, rasanya tanpa tenaga pintu akan terbuka dengan mudah. Untuk setiap gembok diperlukan kunci khusus. Demikian juga halnya dengan enzim, hanya cocok untuk reaksi kimia tertentu saja.

II.4.1. Enzim Bromelin.

Bromelin merupakan salah satu jenis enzim protease yang mampu menghidrolisis ikatan peptide pada protein atau peptide menjadi molekul yang lebih kecil yaitu asam amino. Dalam proses hidrolisis digunakan enzim bromelin karena enzim bromelin mampu memecahkan ikatan peptida pada limbah ikan. Dibandingkan dengan enzim papain yang hanya dapat memecah ikatan peptida tetapi dengan kekhasan yang lebih rendah dibandingkan dengan enzim bromelin. F.G Winarno, 1995 Bromelin ini dapat diperoleh dari tanaman nanas baik dari tangkai, daun, buah, maupun batang dalam jumlah yang berbeda. Perlakuan menggunakan enzim bromelin, didapatkan : a. Perlakuan konsentrasi enzim berpengaruh nyata terhadap kadar nitrogen total, nitrogen terlarut, nitrogen amino, nitrogen non protein, dan volume cairan hidrolisat. b. Perlakuan suhu inkubasi berpengaruh nyata terhadap kadar nitrogen Pemanf aat an limbah ikan menjadi Pupuk organik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” JATIM total, nitrogen terlarut, nitrogen amino, nitrogen amino, nitrogen non protein, dan volume cairan hidrolisat. c. Perlakuan pH hidrolisat berpengaruh nyata terhadap kadar nitrogen total, nitrogen terlarut, nitrogen amino,nitrogen non protein, dan volume cairan hidrolisat. http:digilib.itb.ac.id Baik buah nanas yang mudah maupun yang tua mengandung bromelin. Bahkan keaktifan bromelin pada kasein dari buah yang mudah lebih tinggi bila dibanding buah yang tua. Bromelin aktif pada subtrat yang sama seperti subtract yang diperlukan tripsin.

II.4.2. Faktor – faktor yang mempengaruhi aktifitas enzim :

1. Suhu Pada umumnya semakin tinggi suhu, semakin naik laju reasksi kimia, baik yang dikatalis oleh enzim maupun yang tidak dikatalis. Tetapi perlu diingat bahwa enzim adalah protein,jadi semakin tinggi proses inaktifasi enzim juga meningkat. Keduanya mempengaruhi laju reaksi enzimatik secara keseluruhan. Pengaruh suhu terhadap enzim ternyata agak kompleks, misalnya suhu yang terlalu tinggi dapat mempercepat pemecahan atau perusakan enzim, sebaliknya semakin tinggi suhu dalam batas tertentu semakin aktif enzim tersebut. Pada suhu rendah,laju inaktifasi enzim begitu lambat atau sangat kecil sehingga boleh diabaikan. Perbedaan sumber atau asal enzim menyebabkan perbedaan tahan panas. Contohnya enzim α-amilase dan bacillus stearotermophillus masih mempunyai keaktifan 71 dari aktifitas awal setelah pemanasan 20 jam pada 85 o C, penicillium roqueforty masih akan memproduksi asam lemak bebas dari emulsi minyak kelapa pada suhu -29 o C. Pada umumnya enzim – enzim bekerja sangat lambat pada suhu titik beku, dan keaktifannya meningkat sampai 45 C. Pemanf aat an limbah ikan menjadi Pupuk organik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” JATIM 2. pH Enzim menunjukkan aktifitas maksimum pada suatu kisaran pH yang disebut pH optimum, yang umumnya antara pH 4,5 sampai 8. suatu enzim tertentu mempunyai kisaran pH optimum yang sangat sempit. Beberapa enzim yang mempunyai pH optimum yang sangat ekstrim, misalnya pepsin pada pH 1,8 dan arginase pada pH 10. Perlu diketahui pada enzim yang sama sering pH optimumnya berbeda, tergantung asal enzim tersebut. Misalnya metal esterase yang diperoleh dari kapang mempunyai pH optimal sekitar 5, sedang enzim yang sama yang diperoleh dari kacang merah mempunyai pH optimal 8,5. 3. Kofaktor Bahan bukan protein dalam bentuk ion, logam Mg, K atau molekul organic ko enzim A yang diperlukan untuk pengaktifan enzim tertentu. Adanya aktifator untuk pemiju kerja enzim adanya indibitor untuk penghambat kerja enzim, adanya konsentrasi subtrat : semakin tinggi konsentrasi subtract maka semakin tinggi pula kerja enzim tetapi mencapai konsentrasi tertentu, semakin tinggi konsentrasi enzim semakin tinggi pula kerja enzim. F.G. Winarno,1995

II. 5 Ekstraksi