Semiotika Gambar 1 Latar Belakang Masalah

yang saling bersilangan dan dan saling menetralkan. Ketiga, Kristeva juga mengatakan bahwa ”setiap teks mengambil wujud sebagai suatu mosaik kutipan-kutipan, setiap teks merupakan resapan dan trasformasi dari teks- teks lain”. Dari sudut pandang semiotik, makna yang diciptakan oleh sistem sosial, dipertukarkan oleh para anggota suatu kebudayaan dalam bentuk teks. Teks, seperti yang telah dikemukakan, adalah suatu contoh proses dan produk dari makna sosial dalam konteks situasi itu. Konteks situasi, tempat teks iutu terbentang, didapatkan melalui suatu hubungan yang sistematis antara lingkungan sosial lingkungan sosial di satu pihak, dengan organisasi bahasa yang berfungsi di lain pihak Halliday, 1992:16.

2.3 Semiotika Gambar

Tanda yang digunakan oleh pengguna tanda adalah yang diketahui secara kultural oleh penggunanya. Pengetahuan tentang hal tersebut diperoleh pengguna tanda melalui intersksi sosial sebagai anggota masyarakat atau kultur tertentu, berupa suatu bentuk pengalaman dalam menghadapi peristiwa objek. Pengguna objek mengartikan objek dan tanda sesuai dengan kerangka referensi yang telah dimilikinya. Karena itu, hubungan antara objek, pengguna tanda, dan tanda adalah hubungan makna Zoest dalam Sudjiman, 1996:23. Dalam rangka menunjukan konvesionalitas gambar dan untuk memperlihatkan gambar terstrukturkan ke dalam fitur-fitur biner binary feature, Lindekens 1971 mengusulkan, berdasarkan fakta-fakta eksperimental dan ”akal sehat”, keberadaan sebuah oposisi fotografis primer, yakni diantara yang memudar the shaded off dan yang kontras the contrasted. Pada saat yang bersamaan, dia pun masuk ke dalam eksperimen yang melibatkangambar-gambar geometris yang berfungsi sebagai merek, dengan tujuan untuk menemukan makna-makna plastis yang berbeda oleh Lindekens disebut sebagai ”intra-ikonis” pada bentuk- bentuk elementer Goran Sonesson, Pictorial Semiotics, The Internet Semiotics Encyclopedia,http:filserver.arthist.lu.sekultsemencyclopictorial_semiotic s.html. Di dalam desain-desain kaos Cak Cuk Surabaya, selain teks tulis umumnya juga mengandung unsur gambar. Keberadaan kedua unsur tersebut berfungsi sebagai pendukung antara satu sama lain. Gambar dalam desain Cak Cuk Surabaya mempunyai peran besar dalam pembentukan makna sistem tanda secara keseluruhan disamping sebagai pendukung humor yang kreatif dan efektif. Melalui semiotik, sebuah gambar dapat diidentifikasi maknanya. Semiotik gambar adalah bagian dari ilmu tentang makna dimana lebih memperhatikan pada pemahaman sifat dan kekhususan dari makna yang biasa diidentifikasikan oleh gambar. Kekuatan dari gambar adalah kemampuan untuk memanipulasi pesan-pesannya sehingga bisa saja gambar tidak merepresentasikan kenyataan secara jujur, disinilah semiotik berperan. Sesuatu yang tidak dapat digunakan untuk menipu, bukanlah objek penelitian semiotik yang baik. Kebenaran dari sebuah gambar dapat dilihat berdasarkan tiga sudut pandang. Pertama dari sudut pandang semantik, sebuah gambar yang benar harus memiliki hubungan dengan fakta yang digambarkan. Kemudian dari sudut pandang sintaksis, gambar tetrsebut harus mewakili objek dan dapat menyampaikan sifat dari objek. Yang terakhir dilihat dari sudut pandang pragmatis, yaitu adanya tujuan untuk menipu orang-orang dimana pesan gambar itu di alamatkan. Menurut Sonneson, kita dapat membedakan jenis gambar menjadi empat kategori, yaitu : 1. Gambar yang dibedakan dari bentuknya, contohnya adalah foto dan lukisan. 2. Gambar yang dibedakan dari efek yang diharapkan ketika gambar tersebut diproduksi, contohnya adalah sebuah karikatur yang dibuat untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa menjadi konyol 3. Gambar yang dibedakan berdasarkan media atau saluran dimana media tersebut diedarkan, contohnya lewat billboard atau televisi. 4. gambar yang dibedakan karena sifat konfigurasi yang menempati permukaan gambar tersebut Goran Sonesson, http: arthist.lu.sekultsemsonessonbaksida.html. Dalam menganalisis sebuah gambar, perlu dipilah-pilah menjadi beberapa bagian atau sub-sub unit yang membentuk satu kesatuan gambar tersebut. Saint Martin membagi menjadi enam bagian atau dimensi : warna, tekstur, ukuran, proses memasukan item ke media gambar, orientasi dan garis batas yang memberi bentuk. Gambar sebagai bentuk dari pikiran yang divisualkan, yang disajikan mengikuti fenomena sebuah pikiran, dan berdasarkan suatu objek yang hanya dapat dilihat melalui sudut pandang tertentu, bukan pada keseluruhan gambar tersebut. Gambar, pada dasarnya signifier dan referent yang sama, atau paling tidak menyerupai. Studi semiotik tentang gambar pada kaos Cak Cuk Surabaya merupakan penelitian tentang penggambaran isi pesan dari sistem tandadalam desain. Tanda yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah gambar serta kata-kata yang berada pada desain yang telah ditentukan untuk diteliti. Dengan mengacu pada semiotik model Charles Sander Pierce, peristiwa atau fenomena yang diangkat dalam desain kaos, disebut sebagai objek. Selanjutnya, elemen interpretan atau tanda baru sebagai hasil dari interpretasi peneliti tehadap sistem tanda yang terdapat dalam desain pada kaos tersebut.

2.4 Teori-Teori Makna