Semiotika Charles Sanders Pierce

Seperti telah dijelaskan, pada dasarnya pusat perhatian pendekatan semiotik adalah pada tanda sign. Menurut John Fiske, terdapat tiga area penting dalam studi semiotik, yaitu : 1. The sign it self. This consists of the study of different varieties of sign; of the different ways they have of conveying meaning, and of the way they related to the people who use them. For sign are human construct and only be understood is terms of the uses people put them to. 2. The codes or system into which sign are organized. This study covers the ways that a variety of codes have developed in order to meet the needs of a society or culture. 3. The culture within with these codes and sign operate. Sobur, 2001:94.

2.13 Semiotika Charles Sanders Pierce

Charles Sanders Peirce, seorang filsuf berkebangsaan Amerika, mengembangkan filsafat pragmatisme melalui kajian semiotik. Bagi Peirce, sebuah tanda, adalah sesuatu yang bagi seseorang mewakili sesuatu yang lain dalam beberapa hal atau kapasitas. Sesuatu yang lain itu dinamakan sebagai interpretan dari tanda yang pertama, pada gilirannya mengacu kepada objek. Dengan demikian sebuah tanda memiliki relasi triadik langsung dengan interpretan dan objeknya. Sesuatu yang digunakan agar tanda bisa berfungsi disebut ground. Konsekuensinya, tanda selalu terdapat dalam hubungan triadik, yakni ground, object, dan interpretant. Sobur, 2004:41. ground objek interpretan Gambar 2.1 Model Semiotik Pierce Fiske, 1990 : 42 Atas dasar hubungan ini, Peirce membuat klasifikasi tanda. Tanda yang dikaitkan dengan ground dibaginya menjadi qualisign, sinsign, dan legisign. Qualisign adalah kualitas yang ada pada tanda. Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa yang ada pada tanda. Sedangkan legisign adalah norma yang dikandung oleh tanda. Berdasarkan objeknya, Peirce membagi tanda atas icon ikon, index indeks, dan symbol simbol. Tanda-tanda inilah yang memang lebih terlihat jelas di dalam kehidupan sehari-hari, dan pada kenyataannya telah sering dimuat dalam banyak tulisan mengenai semiotika. icon index symbol Gambar 2.2 Model Kategori Tanda Fiske, 1990 : 47 Ikon adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Dengan kata lain, ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan; misalnya foto. Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan; misalnya asap sebagai tanda adanya api. Tanda seperti itu adalah tanda konvensional yang biasa disebut simbol. Jadi, simbol adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dengan petandanya. Hubungan di antaranya bersifat arbitrer, hubungan berdasarkan konvensi masyarakat Sobur, 2004:41, Marcel Danesi, 2010: 39-44. Berdasarkan interpretant, tanda dibagi atas rheme, dicent sign dan argument. Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang menafsirkan berdasarkan pilihan. Dicent sign adalah tanda sesuai dengan kenyataan. Sedangkan argument adalah yang langsung memberikan alasan tentang sesuatu Sobur, 2004:41.

2.14 Kerangka Berpikir